Kajian Teori
A.
Pengertian
Halusinasi adalah pengalaman tanpa ransang external (Cook dan Fontaine, 1987).
Halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien dengan
gangguan jiwa dari seluruh pasien diantaranya mengalami halusinasi.Gangguan
jiwa lain yang sering juga disertai dengan gejala halusinasi adalah gangguan
maniak degresif dan aterium.
B.
6. Halusinasi Cenesthehe
Dimana klien merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah vena atau arteri,
pencernaan makanan atau pembentukan urine.
7. Halusinasi Kinestetic
Merasakan pergerakan sementara, berdiri tanpa bergerak
C.
D.
Pohon masalah
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan etiologi
Asuhan Keperawatan
A. Masalah Keperawatan dan Data Yang Perlu Dikaji
1. Faktor Predisposisi
Kaji faktor predisposisi yang pada munculnya biologi seperti pada halusinasi
antara lain :
a.
Faktor genetis
b.
Faktor neurobiologi
c.
Faktor neurotransiniter
d.
Teori virus
e.
Psikologi
2. Faktor Presipitasi
Kaji gejala-gejala pencetus neurobiologis meliputi :
a. Kesehatan
3. Mekanisme Koping
Kaji mekanisme koping yang sering digunakan klien, meliputi :
a. Regresi
b. Proyeksi
benda.
c. Menarik Diri : sulit mempercayai orang lain dan dengan stimulus internal
d. Keluarga mengingkari masalah yang dialami oleh klien.
Ketahui tentang halusinasi klien meliputi :
Isi halusinasi yang dialami klien
Waktu dan frekuensi halusinasi
Situasi pencetus halusinasi
Respon klien tentang halusinasinya
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul pada klien halusinasi :
1. Resiko mencederai diri sendiri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
halusinasi
2. Perubahan sesnsori persepsi halusinasi berhubungan menarik diri
3. isolasi sosial menarik diri berhubungan diri rendah.
C. Rencana tindakan Keperawatan
Tgl
No
Tujuan
TUM
: klien
tidak
mencederai
orang
lain
dengan
lingkungan
TUK1 : klien dapat
membina
hubungan
saling percaya
Kriteria Evaluasi
Ekspresi
wajah
bersahabat ada kontak
mata, mau berjabat
tangan,
mau
menyebut nama.
Intervensi
Bina hubungan saling
percaya
dengan
mengungkapkan
prinsip
komunikasi
- Sapa klien dengan
ramah
- Perkenalkan
diri
dengan sopan
- Jelaskan
tujuan
pertemuan
- Jujur dan menepati
janji
- Adakah kontak yang
sering dan singkat secara
bertahap
- Observasi tingkah laku
klien terkait dengan
halusinasinya
Identifikasi
bersama
klien cara tindakan
yang dilakukan jika
terjadi halusinasinya
Diskusikan
dengan
klien tentang manfaat
cara yang digunakan
klien jika bermanfaat
berikan pujian
Diskusikan
dengan
klien tentang dosis
frekuensi dan manfaat
obat
Anjurkan klien minta
sendiri
obat
pada
perawat dan merasakan
manfaatnya.
klien
Penanggung jawab
Nama klien
: NK
NW
Umur
: 32 tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Pendidikan
: SD
Agama
: Hindu
Hindu
Pekerjaan
Guru
Suku/Bangsa
: bali
bali
Status Perkawinan
: sudah menikah
sudah menikah
Alamat
No Cm
: 015119
Hubungan dg klien
: kakak kandung
laki-laki
-
B. Alasan masuk
Klien datang diantar oleh kakaknya pada tanggal 9 januari 2012, pukul 17.00 wita.
Keluarga mengatakan pasien terlihat seperti orang bingung, misalnya berjalan dari
rumah menuju rumah orang tua tapi ps belum sampai sudah balik lagi dan mau pergi
lagi. Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang seolah-olah
menghakiminya, pikirannya sering terasa kosong, perasaannya sering inguh (tidak
tenang).
Therapi : Persidol 2x2 mg, txp 2x2 mg, Phenob 3x3 tab, ctm 2x1/2 tab, Dexa 2x1 tab
C. Faktor Predisposisi
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya (pertama kali tahun 1985
dan sudah enam kali masuk RSJ Bangli)
2. Klien ditinggal menikah oleh mentan pacarnya yang bernama sarya dan sejak
saat itu klien sering mendengar suara mantan pacarnya itu. Ketika ditanya apa
yang suara-suara itu katakan, klien menjawab ulian nyai cang sing
ngombangin yang klien sendiri tidak tahu artinya
3. Klien juga mengatakan bahwa dia juga sering mendengar suara-suara yang
mengatakan bahwa semua saudaranya sekolah tinggi-tinggi dan menjadi sarjana
tetapi ia hanya tamat SD dan ia merasa menyesal
4. Hubungan klien dengan suaminya tidak akur karena suaminya selalu meminta
klien untuk menyerahkan surat-surat tanahnya tetepi kakak klien melarang klien
untuk menyerahkannya.
5. Klien juga mempunyai penyakit epilepsi sejak kecil dan mengkonsumsi obat
epilepsi secara teratur, namun tetap ada periode kejang dalam 1 tahun
D. Faktor Presipitasi
1. Klien terlihat seperti orang bingung, misalnya berjalan dari rumah menuju
rumah orang tua tapi os belum sampai sudah balik lagi dan mau pergi lagi.
2. Klien sering mendengar suara-suara yang seolah-olah menghakiminya,
pikirannya sering terasa kosong, perasaannya sering inguh (tidak tenang).
E. Genogram
Keterangan :
: sudah meninggal
: perempuan
: sudah meninggal
: klien
: laki-laki
: tinggal serumah
Klien adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara. Dan merupakan anak perempuan satu-satunya.
Klien sudah menikah dan mempunyai 1 orang anak perempuan. Tidak ada anggota
keluarga yang memiliki gangguan jiwa
F. Data fokus
1. Konsep diri
a. Harga diri
Klien mengatakan dirinya malu pada dirinya sendiri dan menyesal karena hanya
dirinya sendiri dari semua saudara-saudaranya yang tidak memiliki pendidikan tinggi
yaitu hanya tamat SD
Masalah keperawatan : Perubahan konsep diri Harga Diri Rendah
2. Hubungan Sosial
a. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan jarang bergaul dengan orang lain. Klien terlihat tidak mau
bergaul dengan teman-temannya dalam satu ruangan. Klien juga mengatakan hanya
sedikit mengenal temantemannya dalam satu ruangan.
Masalah keperawatan : gangguan hubungan sosial menarik diri
3. Status mental
a. Pembicaraan
Klien menjawab semua pertanyaan perawat dengan cepat dan suara keras.
Terkadang jawaban klien tidak nyambung
b. Aktifitas motorik
Saat berkomunikasi klien tampak menggaruk-garuk kepala dan tangannya, klien
sering melamun sendiri. Klien juga menjalani rehab dengan kegiatan membuat canang.
c. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara klien kooperatif, kontak mata ada, terkadang jawaban tidak
nyambung tapi klien terlihat semangat dalam bercerita
d. Persepsi
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang seolah-olah menghakiminya
Masalah keperawatan :perubahan persepsi sensori halusinasi dengar
D. Diagnosa keperawatan
1. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan
2. Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Dengar
3. Ganguan hubungan sosial menarik diri
4. Harga diri rendah
III. Perencanaan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN NK
DENGAN HALUSINASI DENGAR (AUDITORIK) DI RUANG DRUPADI BPK
RSJ PROVINSI BALI DI BANGLI
TANGGAL 17 FEBRUARI 2012
HARI/
TANGGAL
DX
TUJUAN
KRITERIA
INTERVENSI
RASIONALISASI
EVALUASI
Jumat, 17
TUM: Klien
februari
tidak
2012
mencederai
diri sendiri,
orang lain,
linkungan
Bina hubungan
Dengan
wajah klien
saling percaya
hubungan
bersahabat,
dengan
saling percaya
h diberikan
kontak
menggunakan
klien dapat
askep
mata ada,
komunikasi terapi
mengungkapka
selama
mau
untuk :
n perasaan /
1x15 menit
berjabat
1.
diharapkan
tangan,
dengan ramah
klien
mau
baik verbal
mampu
membalas
maupun non
membina
salam dan
verbal
hubungan
amau
saling
menyebutk
prcaya
an nama
dengan
klien mau
lengkap klien
perawat
duduk
dan nama
berdamping
panggilan yang
an dengan
di sukai klien
TUK:
1.
Setela
1. Ekspresi
perawat
mau
Sapa klien
2.Perkenalkan diri
dengan sopan
3.Tanyakan nama
4. Jelaskan tujuan
pertemuan
10
masalahnya.
mengutarak
an masalah
yang
5.
Jujur dan
menepati janji
6.Tunjukkan sikap
dihadapi
empati dan
menerima klien
apa adanya
2.
1. Klien dapat
1. Diskusikan
Dengan
Setelah
menyebutkan
dengan klien
mengetahui
diberikan
waktu, isi
mengenai :
kapan terjadinya
askep
frekuensi
kapan timbul
halusinasi akan
selama
timbulnya
halusinasi, apa
memudahkan
2x15 menit
halusinasinya
isinya dan
untuk
frekuensi
melakukan
intervensi
diharapkan
2. Klien dapat
klien
mengungkapk
terjadinya
mampu
an perasaan
halusinasi
mengenal
terhadap
halusinasin
halusinasinya
ya
2. Diskusikan
dengan klien
apa yang yang
dirasakan jika
terjadi
halusinasi
3. Beri
kesempatan
kepada klien
untuk
mengungkapk
an
perasaannya
Dengan
1. Klien
3.
1. identifikasikan
mengungkapka
11
bersama klien
mengetahui cara
klien dalam
Setelah
n ia mampu
cara tindakan
mengatasi
diberikan
mengontrol
yang tepat
halusinasinya
askep
perasaan
yang
dan membantu
selama
terhadap
digunakan jika
klien
3x15 menit
halusinasinya
terjadi
mengontrol
halusinasi
halusinasinya
menyebutkan
2. Diskusikan
mampu
tindakan yang
mengontrol
biasanya
dalam
halusinasin
dilakukan
mengontrol
ya
untuk
halusinasi
mengendalikan
seperti
halusinasinya
menghardik
halusinasinya,
berinteraksi
dengan orang
lain dengan
cara
beraktifitas
serta
menggunakan
obat
3. observasi
tingkah laku
klien terkait
dengan
halusinasinya
V. Tindakan Keperawatan
12
Dx
Tindakan
Evaluasi
Perubah
Keperawatan
Selamat siang bu, dados
Respon
S : wastan tiang
an
nyoman kerti,
09.00
Persepsi
tiang saking Br
wita
Nyuh Kuning,
si
Gianyar
Dengar
O : klien mau
17-02-12
berjabat tangan
dan menyebutka
nama sekaligus
asalnya, kontak
mata baik
yening dados tiang
S : umur tiang 38
tahun
O : Klien
menjawab dengan
spontan(dalam les
umur pasien 32
tahun)
S : Tiang ningeh
suara-suara
tunangan tiang
Paraf
bersemangat
menceritakannya
Trus mangkin napi sane
S : Klien
mengatakan
munyi-munyi to?
mendengar suara
ulian nyai cang
sing ngombangin,
konyangan
nyama-nyamane
suba dadi sarjana,
tiang dogen tamat
SD.
O:-
S :Biasane yen
munyi-munyi to?
bengong tiang
ningeh pun,ten pun
tiang ngidang
sirep, tapi mangkin
pun biasa tiang
tidur
O : Klien mampu
mengungkapkan
isi, waktu, dan
frekuensi
halusinasi
S : Klien
ningeh munyi-munyi
mengatakan tiang
inguh,takut yen
munyi to
O : Klien tidak
14
dapat
mengungkapkan
tindakan yang
tepat digunakan
jika terjadi
halusinasi
Nggih, yening ibu bin
S : Inggih pak
O :-
S : Sampun je
mangkin
becikan Pak
O:-
S : Nggih
O : Klien
nggih.
meninggalkan
perawat
V. Evaluasi
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN NK
15
Dx
2
Evaluasi
S : Adan bapak adi suryawan
nggih, saking tabanan. Prasaan
tiang mangkin biasa gen tapi
kadang-kadang biin tiang
ningeh munyi nika
O : Klien tidak mampu
menyebutkan kembali cara yang
tepat untuk mengontrol
halusinasi
A : Tujuan tercapai sebagian (TUK 1
dan 2)
P : lanjutkan rencana perawatan
pada TUK 3
16
Paraf