Anda di halaman 1dari 2

05/11/13

Mobile Website Ditjen Migas

5 November 2013
indo | English
Hom e | Artikel | Agenda | Berita | Publikasi | Pengum um an | Peraturan | Profil Institusi | Prosedur | Hum aniora | Surat
Pem baca | Arsip Berita

>> Artikel
Lebih Jauh Tentang Kegiatan Usaha Hilir Migas
Kegiatan usaha inti (core business) di industri migas terbagi 2 yaitu kegiatan usaha hulu dan kegiatan usaha hilir.
Kegiatan usaha hilir migas terdiri atas kegiatan usaha pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga.

Secara singkat, pengolahan adalah kegiatan memurnikan, memperoleh bagian-bagian, mempertinggi mutu dan
mempertinggi nilai tambah minyak bumi dan atau gas bumi, tapi tidak termasuk pengolahan lapangan.

Pengolahan minyak mentah dilakukan pada kilang minyak bumi sebagai sistem peralatan untuk mengolah minyak
mentah (minyak bumi) menjadi berbagai produk kilang. Produk hasil pengolahan minyak bumi berupa berbagai jenis
BBM dan produk-produk non BBM, antara lain naphtha, bensin, kerosene, minyak diesel, bahan pelumas, minyak
bakar, residu, LPG, bahan kimia, oli, lilin dan aspal.

Kegiatan pengangkutan migas adalah kegiatan pemindahan minyak bumi, gas bumi dan atau hasil olahan dari wilayah
kerja atau dari tempat penampungan dan pengolahan, termasuk pengangkutan gas bumi melalui pipa transmisi dan
distribusi.

Kegiatan penyimpanan migas adalah kegiatan penerimaan, pengumpulan, penampungan dan pengeluaran minyak
bumi dan atau gas bumi, BBM, bahan bakar gas dan atau hasil olahan pada lokasi di atas atau di bawah tanah untuk
tujuan komersial, misalnya depot dan tangki timbun terapung (floating storage).

Usaha penyimpnan BBM maupun gas (LPG, LNG) di Indonesia telah melibatkan peran swasta dan badan usaha milik
negara dalam pembangunannya, untuk mendukung kecukupan suplai kebutuhan BBM mapun gas di tiap wilayah.

Berdasarkan data Ditjen Migas tahun 2010, jumlah tangki penyimpanan BBM darat milik PT Pertamina dan badan
usaha lain mencapai 1.611 tangki dengan total kapasitas 5,348 juta KL. Dari jumlah tersebut, 54% terkonsentrasi di
Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Sedangkan kegiatan niaga meliputi kegiatan pembelian, penjualan, ekspor, impor minyak bumi, BBM, bahan bakar
gas dan atau hasil olahan termasuk gas melalui pipa.

Kegiatan usaha niaga terbagi 2 yaitu pertama, usaha niaga umum (wholesale) yaitu suatu kegiatan pembelian,
penjualan, ekspor dan impor BBM, bahan bakar gas, bahan bakar lain dan hasil olahan dalam skala besar yang
menguasai atau memiliki fasilitas dan sarana niaga dan berhak menyalurkannya kepada semua pengguna akhir
dengan menggunakan merek tertentu.

Kedua, usaha niaga terbatas (trading) merupakan usaha penjualan produk-produk niaga migas, dalam hal ini adalah
minyak bumi, BBM, bahan bakar gas, bahan bakar lain, hasil olahan, niaga gas bumi yang tidak memiliki fasilitas dan
niaga terbatas LNG.

Badan usaha yang memiliki izin usaha niaga, dapat melakukan kegiatan pengangkutan dan atau penyimpnan sebagai
peninjang usaha niaganya sepanjang tidak ada transaksi usaha pada rangkaian kegiatan usaha niaganya.

mobile.migas.esdm.go.id/?op=Artikel&id=9

1/2

05/11/13

Mobile Website Ditjen Migas

>> Artikel Lainnya


Sejarah Singkat Hari Jadi Pertam bangan dan Energi
Mengenal Coal Water Mixture (CWM) Sebagai Pengganti Minyak Berat
Kecelakaan Tam bang Fatal Pada Kegiatan Hulu Migas Tahun 2010
Mengenal Synthetic Natural Gas (Syngas)
Gasifikasi Batubara Kurangi Ketergantungan Terhadap BBM
Mengenal Jenis-jenis Gas Bum i
BBM Dom inasi Pem beritaan Januari
PETREL Workflow Tools
Dekstop version

mobile.migas.esdm.go.id/?op=Artikel&id=9

2/2

Anda mungkin juga menyukai