Kelompok 5
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul
tentang Organisasi dan Governing Body secara tepat waktu dalam mata kuliah Administrasi
Rumah Sakit dan Puskesmas.
Makalah ini berisi pengetahuan tentang organisasi dan governing body di rumah sakit.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi dan wawasan kepada kita semua
tentang akreditasi puskesmas
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga penulis
mengharapkan partisipasi dari pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang membangun
demi memperbaiki kekurangan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
ORGANISASI RUMAH SAKIT
Organisasi adalah sekelompok orang hidup yang bekerjasama dan memiliki peraturan,
sehingga menghubungkan tiap individu dalam kelompok tersebut untuk mencapai suatu
tujuan bersama.
c
Organisasi adalah suatu sistem yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang
membuat kegiatan secara terkoordinasi.
d.
spesialisasi
pekerjaan.
Di
dalam
sebuah
organisasi
pastimemilkistruktursupayakerjaorganisasidapatterkoordinasidenganbenardanlancar
Pada Piramida organisasi ini ada 4 level jabatan yaitu terdiri dari Top Management,
Middle Management, Supervisor, Line Workers. Piramida ini
tingkatan manajemen yang memiliki tiga level yaitu first line management, middle
management, dan Top Management.
3
Manajer tingkat puncak yang diberi tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi
tersebut . Dia menjamin agar organsiasi menjalankan misi perusahaan yang telah
digariskan. Misalnya: Board of Director, CEO, CFO dan Direktur Rumah Sakit
3. The middle line
Para manajer yang menjadi penghubung antara garis horizontal dan vertikal. Integrasi
vertikal berarti bahwa ada kesesuaian antara kegiatan pusat dan lapangan. Garis tengah
bisa mengontrol kesesuaian kesesuaian kebijakan dengan keadaan sekarang. Middle line
juga mengevaluasi kinerja dan pelayanan kesehatan yang diberikan.
4. The technostructure
Para analis yang mempunyai tanggung jawab melaksanaan bentuk standarisasi tertentu
dalam organisasi. Misalnya : teknisi alat, akuntan, peneliti, Humas, dan manajer
personalia.
5. The support staff
Orang-orang yang mengisi unit staf, yang memberikan jasa pendukung tidak langsung
pada organisasi. Dalam Rumah Sakit Support Staff termasuk bagian pemeliharaan, tata
usaha, petugas penyedia makanan, penasehat hukum.
Pada dasarnya pada ketiga struktur tersebut hampir sama hanya pembagian kategori
saja yang berbeda-beda. Dalam prakteknya pembagian fungsi dalam manajemen secara
fundamental tidak dapat dibedakan secara tajam dan tegas, karena setiap manajer , dalam
usaha untuk mencapai tujuan, seorang menejer harus melaksanakan semua fungsi
menejerial,hanya saja skop dan penekanannya yang berbeda. Di dalam ketiga struktur
organisasi ini semua bekerja sesuai job description masing-masing. Sehingga haruslah
diatur dengan baik keseimbangan dan keserasiannya dalam menjalankan fungsi,
kewenangan dan tanggung jawabnya masing-masing dalam menjalankan misi rumah sakit
secara keseluruhan, sehingga tujuan organisasi rumah sakit dapat dicapai. Otoritas tersebar
di seluruh Rumah Sakit. Struktur Hybrid merupakan struktur organisasi yang memadukan
beberapa struktur lainnya, diantaranya adalah struktur horizontal yang merupakan struktur
yang memiliki kerjasama tim yang sangat terjalin, struktur fungsional dimana dalam
struktur ini aktivitas-aktivitas perusahaan di kelompokkan sberdasarkan fungsinya secara
umum, struktur struktur divisional yang merupakan organisasi yang dibagi berdasarkan
produk, jasa atau produk tertentu lainnya, seminar geografis dimana organisasi ini dibagi
5
berdasarkan wilayah negaranya dan struktur terakhir adalah struktur matriks yang mana
pembagiannya secara horizontal maupun vertikal. Struktur hybrid dibentuk atas dasar
kebutuhan perusahaan. Struktur ini lebih fleksibel dan dapat merespon perubahan secara
tepat.
1.3 Struktur dan Fungsi
Umumnya, badan yang mengatur sebuah organisasi adalah pimpinan, pengawas, atau
direksi. Badan pengurus seperti pemegang saham mempekerjakan chief executive officer
(CEO) / pemimpin jabataneksklusif atau seperti direktur, administrator, atau kepala rumah
sakit tergantung pada struktur organisasinya; badan pengurus juga memberi otoritas bagi
mereka. Dalam beberapa organisasi CEO bisa disebut sebagai direktur tergantung struktur
organisasi di rumah sakit tersebut. Struktur organisasi rumah sakit privat ditentukan oleh
pemegang saham sedangkan untuk rumah sakit publik ditentukan oleh pemerintah atau
pemerintah daerah. CEO biasanya memiliki keleluasaan dalam penataan administrasi
rumah sakit, seperti yang diperlihatkan pada setengah bagan organisasi di bawah.
Berdasarkan ukuran organisasi, administrator pada umumnya memiliki rekan
administrasi, asisten administrasi, atau asisten administrasi untuk menangani berbagai
masalah organisasi dan operasional sehari-hari dalam rumah sakit. CEO mendapat
dukungan dari wakil kepala rumah sakit, chief operating officer (COO), atau asisten
administratur lainnya. Banyaknya wakil kepala setiap rumah sakit berbeda-beda. Rumah
sakit besar dengan 200-300 tempat tidur mempunyai tiga atau empat asisten administrasi.
Umumnya, banyaknya asisten sebanding dengan banyaknya tempat tidur di rumah sakit.
Di rumah sakit kecil dengan 100 tempat tidur mungkin punya tiga wakil kepala rumah
sakit yaitu satu pada bagian keuangan, satu di bagian keperawatan, dan satu lagi di bagian
jasa pendukung atau pelengkap.
Bagan diatas juga memiliki beberapa keterbatasan karena bagan diatas hanya
memperlihatkan bentuk organisasi secara statis dan bagaimana struktur organisasi yang
seharusnya. Bagan tidak menampilkan struktur informal dari organisasi tersebut,
bagaimana organisasi sesungguhnya berjalan, atau perilaku pekerja.
Dalam departemen atau organisasi fungsional rumah sakit, secara umum ada empat
tipe fungsi yang harus dilakukan:
1.
2.
3.
4.
Fungsi keperawatan,
Bisnis atau fungsi fiskal,
Pelengkap atau layanan profesional
Jasa pendukung.
Umumnya rumah sakit setidaknya memiliki empat administrasi khas atau kelompokkelompok fungsional untuk CEO dan wakil presiden dapat berperan di setiap area.
Organisasi yang baik dalam Rumah sakit harus mampu membedakan antara lini
dengan fungsi dari staf, hal tersebut merupakan salah satu prinsip yang penting agar
organisasi Rumah sakit berjalan dengan baik dan efektif. Fungsi staf dalam organisasi
Rumah sakit merupakan mendukung kegiatan lini, tidak memiliki kewenangan langsung
di lain departemen dan mendukung organisasi sehingga dapat berfungsi secara efektif
dan efisien. Di dalam Rumah Sakit, lini memiliki kewenangan dan tanggungjawab dalam
semua aktivitas di Departemen serta bertindak mengawasi langsung bawahannya,
contohnya di Rumah Sakit terdapat Departemen Pelayanan Keperawatan, Radiologi, dan
Laboratorium merupakan termasuk kegiatan lini. Sedangkan untuk kegiatan staf
termasuk dalam Departemen sumber daya manusia. Perbedaan mendasar antara lini
dengan staf adalah lini lebih berperan dalam tindakan langsung mengenai pelayanan
7
kesehatan, sedangkan staf mendukung kelancaran kegiatan lini, bisa berperan dalam
memberi masukan, saran dan memberi pertimbangan sesuai bidang keahliannya.
Secara jelas perbedaan antara garis dengan staf di Rumah Sakit bisa dilihat dalam
departemen pelayanan keperawatan dan lini kewenangannya dilihat dari atas ke bawah,
seperti direktur , asisten direktur , supervisor , dan manajer perawat. Setiap orang di
setiap tingkat mengarahkan kegiatan mereka di tingkat terendah berikutnya dengan cara
yang mungkin dirasakan melalui seluruh garis wewenang, instruksi dari direktur
keperawatan pada akhirnya menghasilkan tindakan oleh staf perawat.
1.4 Line dan Fungsi Staf Dalam Organisasi Rumah Sakit
Organisasi yang baik dalam Rumah sakit haris mampu membedakan antara lini
dengan fungsi dari staf, hal tersebut merupakan salah satu prinsip yang penting agar
organisasi Rumah Sakit berjalan dengan baik dan efektif. Fungsi staf dalam organisasi
Rumah sakit merupakan mendukung kegiatan lini, tidak memiliki kewenangan langsung
di lain departemen dan mendukung organisasi sehingga dapat berfungsi secara efektif dan
efisien. Di dalam Rumah Sakit, lini memiliki kewenangan dan tanggungjawab dalam
semua aktivitas di Departemen serta bertindak mengawasi langsung bawahannya,
contohnya di Rumah Sakit terdapat Departemen Pelayanan Keperawatan, Radiologi, dan
Laboratorium merupakan termasuk kegiatan lini. Sedangkan untuk kegiatan staf termasuk
dalam Departemen Sumber Daya Manusia. Perbedaan mendasar antara lini dengan staf
adalah lini lebih berperan dalam tindakan langsung mengenai pelayanan kesehatan,
sedangkan staf mendukung kelancaran kegiatan lini, dan dapat berperan dalam memberi
masukan, saran dan memberi pertimbangan sesuai bidang keahliannya.
Secara jelas perbedaan antara lini dengan staf di Rumah Sakit bisa dilihat dalam
Departemen pelayanan Keperawatan, yang mana terdiri dari Direktur , Asisten Direktur ,
Supervisor , dan Manajer Perawat, serta kewenangannya dilihat secara vertikal dan
merupakan fungsi lini, sedangakan mengenai komponen pendidikan atau pelatihan untuk
meningkatkan pelayanan perawat merupakan fungsi dari staf yaitu mendukung kegiatan
organisasi.
Fungsi Lini sesuai dengan struktur organisasi menurut Henry Mintzberg dapat dilihat
secara vertikal yaitu meliputi Strategic Apex sampai Operating Core, contohnya adalah
Manajer yang mengurus tentang makanan dan minuman, kemudian Radiologi seperti yang
telah kami paparkan diatas, yang memiliki kewenangan langsung dalam melakukan
pelayanan kesehatan. Sedangkan fungsi staf secara horizontal yaitu sebagai pendukung
kegiatan lini agar dapat berjalan dengan lancar, beberapa contoh dari kegiatan staf yaitu
8
Departemen Sumber Daya Manusia dan bagian keuangan yang tidak secara langsung
bertindak dalam melakukan pelayanan, akan tetapi sebagai pendukung kegiatan lini.
organisasi yang terus berkembang dan diperluas (Hoch, 1984). Kedua, pada dasarnya
restrukturisasi adalah menata ulang peraturan dan kebijakan rumah sakit serta komponen
yang terkait. Namun, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah peraturan atau
kebijakan yang diadopsi sesuai atau tidak dengan rumah sakit yang menjadi anak
perusahaan dari yayasan tersebut (Gerber, 1983). Ketiga, restrukturisasi merupakan
proses yang berlangsung secara berkelanjutan dan bukan suatu kejadian yang terjadi pada
saat ini ataupun waktu tertentu. Setelah keputusan dibuat dan sesuai, maka dilakukan
perubahan tata kelola, dimana untuk mengimplementasikan dibutuhkan waktu yang
cukup lama.
1.7 Multihospital System
Sebuah sistem multihospital adalah dua atau lebih rumah sakit yang dimiliki yang
dikelola oleh organisasi pusat.Karena besarnya dan luasnya organisasi mereka,
pemimpinorganisasiini memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas pelayanan
kesehatan di seluruhjaringanrumahsakit yang ada. Lebih dari separuh dari semua rumah
sakit
milikorganisasi,
dan
sekitar
60%
dari
seluruh
penerimaan
rumah
10
11
f.
Aliansi umum yang meliputi berbagi sumber daya manusia dan alat
manajemen
g. Aliansiyangmelibatkan
penggunaantelemedicine(untuk
radiologi)
dan
mobilitasstaf
2. Aliansi antara rumah sakit dengan penyedia layanan kesehatan tingkat dasar.
Aliansi antara rumah sakit dengan penyedia layanan kesehatan tingkat dasar dapat
berupa rujukan. Pusat Pelayanan kesehatan yang tidak dapat menangani pasien
akan merujuk pasien untuk mendapat perawat yang lebih memadai. Sebaliknya
pasien akan dirujuk balik jika keadaan sudah lebih baik. Selain rujukan kerjasama
dapat berupa telemedicine, yaitu penyedia layanan kesehatan seperti spesialis
penyakit jantung, ophthalmology, diabetes mengirim hasil lab ke rumah sakit.
Dengan begitu pasien tidak perlu untuk datang ke rumah sakit untuk medapat
diagnosa.
3. Aliansi antara Rumah Sakit dan institusi lainnya yaitu
Aliansi tersebut antara rumah sakit dan lembaga lainnya seperti pemerintah
daerah,perusahaan medis, dan universitas, pihak asuransi seperti BPJS dan
lembaga hukum. Banyak rumah sakit yang berada di daerah terpencil dan tidak
memiliki kemampuan untuk menyediakan
situasi yang ada. 3 unsur yang paling penting dalam organisasi yaitu governing body,
Administrative dan medical staff yang saling bergantung untuk mencapai tujuan
organisasi. Untuk mencapai tujuannya Rumah Sakit membutuhkan kerjasama agar dapat
melayani customer secara efektif dan efisien dengan melakukan Multiply Hospital dan
Alliansi
BAB II
GOVERNING BODY
13
Governing Body Rumah Sakit adalah unit terorganisasi yang bertanggung jawab untuk
menetapkan kebijakan dan objektif rumah sakit, menjaga penyelenggaraan asuhan
pasien yang bermutu, dengan menyediakan perencanaan serta manajemen institusi.
(Samsi Jacobalis, 2002)
Governance atau salah satu padanan kata dalam bahasa Indonesia yaitu Tata
Kelola, merupakan istilah yang terkait dengan mekanisme mengarahkan, mengendalikan,
baik suatu organisasi atau lembaga ataupun suatu fungsi, agar sesuai dengan tujuannya
dan harapan para pihak yang berkepentingan. Pada dasarnya, governance body rumah
sakit adalah badan yang menjadi penghubung formal antara sistem yang ada di dalam
rumah sakit dengan masyarakat. Secara klasik di Amerika struktur organisasi rumah sakit
memang khas sebagai splitting organization dengan tiga pusat kekuasaan / kekuatan yaitu
Governing Body sebagai wakil pemilik, Administrator dan Medical Staff yang langsung
mendapat otoritasnya dari Governing Body
Jadi, menurut kelompok kami, governing body adalah suatu kelompok orang yang
terorganisir dengan baik yang memiliki kewenangan untuk membantu dan mengendalikan
rumah sakit yang dipegang oleh kekuasaan tertinggi seperti pemilik atau yang mewakili
dalam rumah sakit
b.
c.
d.
e.
f.
masyarakat
Di Indonesia telah pula dirumuskan, yaitu menurut Pedoman Peraturan InternalRumah
sakit dari Dirjen Pelayanan Medik maka pada umumnya tanggung jawab atau tugas
Governing Body adalah:
a. Menetapkan tujuan rumah sakit
b. Mengawasi mutu pelayanan rumah sakit
c. Mengawasi keterjangkauan pelayanan
d. Meningkatkan peran masyarakat
e. Melakukan integrasi dan koordinasi.
15
Rumah Sakit (hospital bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate
governance);
e. berkoordinasi dengan Kepala/Direktur Rumah Sakit dalam menyusun Peraturan
Internal Rumah Sakit (hospital bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate
governance), untuk ditetapkan oleh pemilik; dan
f. memberikan rekomendasi perbaikan terhadap pengelolaan Rumah Sakit.
16
rumah sakit dengan baik, selain itu juga Pemilik memiliki tugas untuk memilih CEO
guna sebagai motor penggerak rumah sakit
2. Administrator
CEO atau Direktur merupakan pilihan dari pemilik atau mewakili pemilik untuk
mejalankan suatu organisasi agar menjadi motor penggerak dan memimpin rumah
sakit tersebut agar berjalan dengan baik
3. Hospitals Medical Staff
Staff medis merupakan sebagai pelaku utama Core Business yang melakukan segala
pelayanan medis di rumah sakit dan staf medis merupakan tenaga yang mandiri
karena setiap dokter memiliki kebebasan profesi dalam mengambil keputusan klinis
pada pasien
a. Nama badan hukum pemilik rumah sakit, tujuan rumah sakit didirikan dan filosofi
organisasi rumah sakit, merupakan organisasi laba atau nirlaba.
b. Pengaturan tentang Governing Body
Pada peraturan internal korporate ini diharapkan adanya kejelasan pengaturan
mengenai pemilik atau yang mewakili, yaitu antara lain:
i.
Komposisi atau keanggotaan
ii.
Kewenangan dan tanggung jawab
iii.
Peran terhadap staff medis
iv.
Pengaturan rapat
Pada umumnya tanggung jawab pemilik atau yang mewakili adalah :
c.
d.
e.
f.
g.
i.
Menetapkan tujuan rumah sakit
ii.
Mengawasi mutu pelayanan rumah sakit
iii.
Mengawasi keterjangkauan pelayanan
iv.
Meningkatkan peran masyarakat
v.
Melakukan integerasi dan koordinasi
Pengorganisasian
Mekanisme pengawasan
Direktur Rumah Sakit
Mekanisme review dan revisi
Peraturan Rumah Sakit
2. Peraturan internal yang mengatur staf medis yang disebut Peraturan Internal
Staff Medis (Medical Staff Bylaws)
Peraturan internal staff medis adalah peraturan internal rumah sakit yang
mengatur staff medis. Yang dimaksud dengan staff medis disini adalah dokter dan
dokter gigi. Bagi rumah sakit kecil, dimana jumlah staff medis sedikit maka peraturan
internal staff medis bia digabung dengan peraturan internal korporate. Dalam
Peraturan Internal Staff Medis yang harus dicantumkan adalah :
a. Nama rumah sakit
b. Tujuan organisasi staff medis
c. Keanggotaan
d. Kategori staff media
e. Pelayanan medic dan Direktur medic
f. Komite medic
g. Pengaturan yang menyangkut jasa medis
h. Pengaturan rapat
i. Mekanisme review dan revisi
j. Peraturan dan perundang undangan yang terkait dengan kewajiban staff medis
terhadap pelayanan medis.
18
KESIMPULAN
Rumah sakit adalah adalah sebuah bangunan tempat yang menyediakan pelayanan
kesehatan dengan fasilitas kesehatan yang lengkap. Di dalam rumah sakit terdapat
organisasi yang kompleks. Dan difungsikan oleh personal yang terlatih dan terdidik dalam
menangani masalah medis yang semuanya terikat bersama-sama, dalam maksud pemulihan
dan pemeliharaan kesehatan. Rumah sakit terdiri atas rumah sakit publik dan rumah sakit
privat. Organisasi rumah sakit merupakan organisasi yang rumit dan unik daripada
organisasi yang lain karena sangat begitu kompleks dan saling mempengaruhi. Untuk
struktur dari rumah sakit itu sendiri tergantung dari pemilik rumah sakit tersebut, karena
strukturnya bisa berbeda-beda
Governing body adalah suatu kelompok orang yang terorganisir dengan baik yang
memiliki kewenangan untuk membantu dan mengendalikan rumah sakit yang dipegang
oleh kekuasaan tertinggi seperti pemilik atau yang mewakili dalam rumah sakit. Tujuan
governing body yaitu badan otoritas tertinggi yang mewakili pemilik rumah sakit selain itu
sebagai penghubung yang memperjuangkan kepentingan rumah sakit kepada pihak luar.
Fungsinya untuk mengangkat CEO dan staf medis, merupakan penanggung jawab tertinggi
untuk layanan di rumah sakit. Dalam governing body juga ada dikenal triad governing
body yaitu pemilik atau yang mewakili pemilik, administrator atau CEO, dan staf medis.
Governing body juga mengatur 2 peraturan di dalam rumah sakit yaitu peraturan internal
korporate (Corporate ByLaws) dan pengaturan internal staf medis (Medical Staff ByLaws)
yang dijadikan satu menjadi peraturan internal rumah sakit.
19
DAFTAR PUSTAKA
[Online].http://www.bimbingan.org/organisasi-hybrid.htm diakses tanggal 21 November 2014
_.
[Online].http://eprints.undip.ac.id/921/1/3_materi_ORGANISASI_RUMAH_SAKIT.pd
fdiakses tanggal 21 November 2014
Barton, Richard D. Quient, Jamie D.http://www.procopio.com/userfiles/file/assets/files1/thesingle-shared-governing-body-in-multi-hospital-systems-2447.pdf
Bernardo M, Valls J, Casadesus M. 2012. Strategic Alliances: An Analysis Of Catalan
Hospitals. Rev Panam. Salud Publica: Spain
Eric Feigenbaum, Demand Media. Organizational Structure of Hospitals.[Online].
http://smallbusiness.chron.com/organizational-structure-hospitals-3811.html
diakses
20
Siregar, Charles J.P. 2003. Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC
Undang-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
21