DI SUSUN OLEH:
Lucia Effelin Cindya
128114096
Astrid Pangestuty
128114114
Desion Sudi
128114122
Vincensia Septima
128114123
Buana Cahya
128114127
Rosalia Lestari
128114133
Skolastika
128114150
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
II.
III.
dirasakan kepada apoteker. Apoteker menggali lebih banyak lagi informasi keluhan yang
dirasakan pasien. Berdasarkan gejala yang dirasakan, apoteker memilihkan obat yang
sesuai. Bila obatnya bermacam-macam, apoteker membantu pasien memilih obat dengan
pertimbangan kenyamanan dan kepuasan pasien. Kenyamanan dan kepuasaan pasien
disini meliputi pemilihan bentuk sediaan obat yang mudah digunakan, harga terjangkau,
dapat menyembuhkan penyakit pasien (efektif), dan aman. Berkaitan dengan keamanan,
apoteker harus memperhatikan kondisi tubuh pasien, apakah obat yang dipilih
kontraindikasi dengan pasien atau tidak. Setelah memilih obat, apoteker menyampaikan
informasi obat meliputi kandungan obat, indikasi, cara penggunaan, efek samping,
kontraindikasi, dan cara penyimpanan. Apoteker juga menyampaikan kepada pasien untuk
ke Dokter bila 3 hari setelah pemakaian obat belum sembuh. Selanjutnya pasien
membayar obat yang dipilih, lalu meninggalkan apotek. Apoteker mengucapkan terima
kasih atas kunjungan pasien.
IV.
Pembahasan
A. Keluhan Simulasi
Pada simulasi, penyakit yang dipilih adalah diare yang disebabkan karena
keracunan makanan. Pasien datang ke apotek Z dengan keluhan sebagai berikut : sakit
perut/kram perut, pusing, badan lemas, panas, bibir pecah-pecah, dehidrasi, kembung,
buang air besar dengan konsistensi feses encer sebanyak 4 kali dalam sehari, mual dan
muntah.
Feses yang encer merupakan gejala khas diare yang dapat disebabkan oleh
organisme yang menginvasi lapisan epitel intestinal dengan inflamasi ringan, seperti
virus enteric atau organisme yang menempel tanpa merusak epitel tersebut, seperti
kuman enteropatogenik atau enteroadheren. Organisme ini dapat masuk melalui
makanan yang dikonsumsi, menyebabkan penderita keracunan dan mengalami diare
sebagai reaksi terhadap racun. Sebagian organisme seperti Aeromonas dapat
memproduksi enterotoksin dan menginvasi mukosa intestinal karena itu pasien yang
menderita infeksi ini sering ditemukan dengan diare cair yang diikuti oleh diare
berdarah dalam waktu beberapa jam atau hari. Karena frekuensi buang air besar yang
banyak dapat menyebabkan pasien menderita dehidrasi sehingga merasa lemas, pusing
dan bibir pecah-pecah. Penderita juga mengalami sakit perut/kram disebabkan karena
gerakan peristaltik/motilitas usus yang meningkat sebagai salah satu mekanisme untuk
Granati pericarpium 7%
: mengobati mencret dan memadatkan
kembali feses yang encer; mengatasi perut
mulas.
Dosis & cara penggunaan :
Dewasa dan anak
: 2 kali @ 2 kapsul sehari
Penderita akut
: 2 kali @ 2 kapsul per 1 jam
Efeksamping
:-
Kontraindikasi
:-
2. Entrostop
Golongan obat
: Obat bebas
Indikasi
pectin 50 mg
: Pengobatan simtomatik untuk diare nonspesifik.
Efek samping
Kontraindikasi
gejala
hipersenstif
terhadap
3. New Diatabs
Golongan obat
Kandungan zat aktif
Indikasi
: Obat bebas
: Attapulgite teraktifasi
:Pengobatan gejala-gejala
diare
akibat
Kontraindikasi
diare
akibat
Kontraindikasi
Daftar Pustaka
Anonim, 2012, New Diatabs Tablet,
http://medicastore.com/obat/4114/NEW_DIATABS_TABLET.html, diakses tanggal 11
April 2014.
Anonim, 2014, Informasi Tentang Obat Sakit Perut Enterostop,
http://buletinsehat.com/tag/kandungan-yang-terdapat-di-dalam-obat-entrostop, diakses
tanggal 11 April 2014.
Isselbacher, Braunwald, et al., 1995, Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyaki tDalam, Volume 1,
Edisi 13, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 249 - 250.