Anda di halaman 1dari 7

Epidemiologi

Malaria
merupakan
penyakit
endemis
atau
hiperendemis di daerah tropis maupun subtropis
dan menyerang negara dengan penduduk padat.
Diperkirakan prevalensi malaria di seluruh dunia
berkisar antara 160-400 juta kasus. Batas dari
penyebaran malaria adalah 64 o lintang utara (Rusia)
dan 32o lintang selatan (Argentina).
Plasmodium vivax mempunyai distribusi geografis
yang paling luas, mulai dari daerah yang beriklim
dingin, subtropik sampai ke daerah tropis, kadangkadang dijumpai di Pasifik Barat. Plasmodium
falcifarum tertama menybabkan malaria di Afrika
dan daerah-daerah tropis lainnya.
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. Jakarta, 2006.

Gejala Klinis
Masa inkubasi
Keluhan-keluhan prodromal
Gejala-gejala umum

Sudoyo,Aru W Dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5.InternaPublishing. Jakarta.

Gejala-gejala klasik umum yaitu terjadinya


trias malaria (malaria proxym) secara
berurutan:
Periode dingin
Periode panas
Periode berkeringat
Anemia merupakan gejala yang sering
ditemui pada infeksi malaria, dan lebih
sering ditemukan pada daerah endemik.
Kelainan pada limpa akan terjadi setelah
3 hari dari serangan akut dimana limpa
akan membengkak, nyeri dan hiperemis.
Sudoyo,Aru W Dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5.InternaPublishing. Jakarta.

Studi kasus

Mengapa pada malaria mengalami nyeri


kepala
Vasodilatasi pembuluh darah di otak
disebabkan oleh invasi parasit, sehingga
pasokan darah ke otak berkurang, tubuh
mengkompensasi
dengan
melakukan
vasokontriksi pembuluh darah agar pasokan
darah tercukupi. Lalu parasit yang masih
ada akan menginvasi kembali sehingga
terjadi kembali vasodilatasi dan kembali
dikompensasi dengan vasokonstriksi. Terjadi
berulang ulang yang akan menimbulkan
sakit kepala.

Data Tambahan
Hb: 9,0 g/dl (13,5-18,0 g/dl)
Ht: 27 (40%-52%)
Trombosit: 85.000/l (150-350 ribu /ul)
Leukosit: 4.500/l (4500-11000 /ul)
Widal Test: S.typhi Titer O 1/80 (-)
Titer H 1/160 (-)
Dif count: 0/ 1/ 4 /60/24/11 (0-1/0-0,5/00,3/40-60/20-45/2-6)
Sediaan apus malaria: plasmodium vivax

Chernecky CC & Berger BJ. Laboratory Tests and Diagnostic Procedures 5th edition. Saunders-Elsevier, 2008

Anda mungkin juga menyukai