SESSION
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELETROLIT PADA LANSIA
Oleh:
Melisa, S.Ked
G1A108067
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Distribusi cairan
Cairan tubuh total :
60%
Cairan
Intertisial : 15%
Cairan
intravaskuler/plas
ma : 5%
Dehidrasi
ETIOLOGI
Gelombang panas
Hipotermi
Retriksi cairan
Perubahan sensoris
Gangguan gastrointestinal
Gangguan menelan
Obstruksi usus : mekanik,metabolik,iskemik
Obat-obtan antikolinergik
Adipsia primer
Terkait obat : glikosida jantung.amfetamin
Berhubungan dengan patologi sistem saraf pusat fokal
GEJALA
DEHIDRASI
Klasik dehidrasi : rasa haus,lidah
Rumus :
2. Hipernatremia
Hipernatremia pada usia lanjut paling sering
disebabkan kombinasi dari asupan cairan yang tidak
adekuat dan bertambahnya kehilangan cairan.
Gangguan mekanisme rasa haus dan hambatan akses
terhadap cairan (sekunder dari ganggusn mobilitas
atau menelan) turut berkontribusi dalam timbulnya
hipernatremi pada usia lanjut selain adanya
keterlambatan ekskresi natrium.
GEJALA HIPERNATREMIA
Gejalnya sering tidak khas
Gejala sistem saraf pusat utama karena
berkurangnya cairan di sel-sel otak : iritabilitas,
letargi,kejang otot,spatisitas dan hiperrefleksi
Tatalaksana Hipernatremia
Defisi
total
Mengoreksi 50% defisit cairan dalam 12-24 jam
pertama dan sisanya diberikan dalam satu hingga
dua hari berikutnya
Memburuk status neurologis selama pemberian
cairan dapat menunujukkan terjadi edma serebral
dan membutuhkan segera dan penghentian
sementara cairan.
3. HIPONATREMIA
Pada usia lanjut sehat, terdapat penurunan
sekita 1 mEq/L per dekade rata-rata 141 4
mEq/L pada usia dewasa muda. Pada usia lanjut
,
hiponatremia
dilusionalkan
merupakan
mekanisme mendasar yang cukup sering terjadi
namun yang paling sering adalah karena
syndrome of inappropriate antidiuretic hormone
secretion (SIADH
TATALAKSANA HIPONATREMIA
Faktor penyebab harus disingkirkan: biasanya terjasi pada kondisi
SIADH disebabkan infeksi, hematom subdural, medikamentosa,
penyakit paru dan kaker
Hiponatremia ringan : diet cair/NGT. Koreksi dengan menambahkan
karutan salin atau tablet NaCL yang dihaluskan kedalam cairan
enteral.
Restriksi cairan
Defisit natrium (pria) = (0.6xberat badan kering (kg)) x (120-kadar
natrium plasma)
Defisit natrium (wanita) =(0,5x berat badan kering (kg))x (120-kadar
natrium plasma)
Perhitungan di atas tidak dapat digunakan pada kehilangan cairan
yang isoosmotik : 120 mEq/L yang di ikuti peningkatan secara
bertahap menuju kadar normal. Menurut Laureno dan karp kurang
dari 10 mEq/L dalam 24 jam.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA