Identitas Pasien
No.
RM
: diketahui
Nama
: TN. S
Umur
: 77 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat
: Gondang legi
Tanggal periksa : 17 Januari
2015
Anamnesis
Keluhan
Pemeriksaan Fisik
KU
TD
N
RR
S
: 130/90 mmhg
: 76x/m
: 18x/m
: afebris
Kepala:
Bentuk : Normocephali, simetris
Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut, distribusi
merata
Mata : Pupil bulat isokor, Conjunctiva Anemis (-/-), Sclera
Icterik (-/-)
Hidung : Deviasi septum (-), hiperemis mukosa (-),
hipertrofi concha (-), sekret(-), pernapasan cuping hidung (-)
Telinga : Normotia, nyeri tekan tragus (-), nyeri tekan
mastoid (-)
Mulut dan Bibir : Bibir tidak pucat, tidak kering, tidak
cyanosis; gusi merah muda, perdarahan (-); caries dentis
(+); lidah bersih, papil atrofi(-), deviasi(-); mukosa bucal
merah muda serta tidak ada perdarahan.
Thorax:
Paru-Paru:
Inspeksi : Bentuk normal, simetris kedua thorax
pada keadaan statis dan dinamis, spider nevi
(-), retraksi sela iga (-)
Palpasi : Vocal Fremitus kanan dan kiri
simetris, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Sonor pada kedua hemithoraks
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronchi -/-,
wheezing -/-
Jantung:
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba.
Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (-), gallop
(-).
Abdomen
Inspeksi : Datar, simetris, pelebaran vena
(-), distensi abdomen (-), tidak terlihat
benjolan, warna kulit sama dengan warna
kulit sekitar.
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi
: Hepatosplenomegali (-), turgor
kulit baik
Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-), shifting
dullness (-)
Ekstremitas
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
AL: 5,97 x103uL
Ureum: 21 mg/dL
Ht: 32,2 %
MCV: 77,4 fL
SGOT: 10 U/L
MCH: 27,4 pg
SGPT: 14 U/L
Radiologi Cystografi
Foto
polos
intepretasi
Pada
KESAN
Menyokong
gambaran
divertikel buli di dinding
posterolaterodekstra
DIAGNOSIS
Divertikel
Buli
Tinjauan pustaka
ANATOMI
VESIKA URINARIA
Vesika urinaria merupakan ruang yang dibatasi
oleh sel epitel transisional-urotelium, yang
dikelilingi oleh jaringan ikat lamina propria dan
otot polos. Vesika urinaria yang normal
mempunyai ketebalan 7-8 sel dan mempunai 3
zona sel : basalis, intermedia,dan lapisan
permukaan yang khusus. Otot polos tersusun
dalam anyaman yang saling bersilangan. Urin
dari ginjal mengalir masuk ke dalam vesika
urinaria melalui ureter, yang akan disimpan
dalam waktu tertentu dan kemudian dikeluarkan
melalui uretra.
DIVERTIKULUM VESIKA
URINARIA
Divertikulum vesika urinaria adalah
penonjolan dinding kandung kemih yang
berbentuk kantung diantara berkasberkas serabut otot dapat timbul
kongenital (divertikulum bawaan atau
primer), divertikel kandung kemih yang
diperoleh
(divertikulum
sekunder)
penyebab
paling
sering
yaitu
peningkatan tekanan kandung kemih,
benign prostatic hyperplasia, striktur
uretra.
Patofisiologi
Divertikel biasanya timbul akibat dari sumbatan
aliran urin salah satunya karena BPH. Karena proses
pembesaran prostat terjadi secara perlahan-lahan
maka efek perubahannya juga terjadin secara
perlahan-lahan. Pada tahap awal setelah terjadi
pembesaran prostat, resistensi pada leher vesika dan
daerah prostat meningkat, dan detrusor menjadi lebih
tebal. Penonjolan serat detrusor ke dalam kandung
kemih dengan sistoskopi akan terlihat seperti balok
yang disebut trabekulasi (buli-buli balok). Mukosa
dapat menerobos keluar diantara serat detrusor.
Tonjolan serat yang kecil dinamakan sakula, sedangkan
yang besar dinamakan divertikel. Fase penebalan
detrusor ini disebut fase kompensasi otot dinding.
Gejala
Divertikula kandung kemih sering tidak
menimbulkan gejala spesifik tetapi mungkin
berhubungan dengan infeksi saluran kencing,
kesulitan berkemih atau penuhnya vesika
urinaria, terutama jika divertikulum menjadi
besar menyebabkan pengosongan kandung
kemih menjadi tidak optimal.Paling umum
divertikula kandung kemih tidak memiliki gejala
langsung tetapi secara kebetulan ditemukan
saat mencari penyebab kesulitan kemih lainnya
seperti infeksi saluran kencing, kesulitan buang
air kecil atau darah dalam urin.
DIAGNOSIS
USG
Pada
CT scan Abdomen
Pada
Cystografi
Pada cystografi akan
foto dengan
divertikel buli akan
menunjukkan
gambaran additional
defect pada vesica
urinaria. Gambaran
tersebut
menunjukkan
seakan-akan
terdapat dua atau
lebih vesica urinaria
yang terisi cairan
Terapi
Divertikula bawaan atau diperoleh tidak selalu
membutuhkan
pengobatan,
terutama
jika
diventrikula tidak terkait dengan infeksi kemih,
batu kandung kemih, aliran mundur dari urin ke
ginjal (refluks), tumor kandung kemih atau
kesulitan buang air kecil.Bagi pasien dengan
divertikula diakibat dari obstruksi kandung
kemih,
pengobatan
harus
mencakup
menghilangkan obstruksi dan mengangkat
divertikulum.Pengangkatan divertikulum adalah
melalui operasi terbuka. Pembedahan ini
mungkin agak sulit jika ada peradangan dari
divertikulum yang terinfeksi secara kronis.
Differential diagnosis
Bladder
ears
Adalah tonjolan kandung kemih
bilateral melalui cincin inguinalis
internal dan ke kanalis inguinalis
sehingga terbentuk seperti telinga.
Pada bayi, kandung kemih berada
pada posisi yang lebih abdominal
sehingga kandung kemih berada di
dekat canalis inguinalis
CYSTOGRAFI
Pemeriksaan cystography adalah
pemeriksaan radiodiagnostik pada
kandung kemih dengan menggunakan
media kontras positif yang dimasukan ke
dalam kandung kemih untuk melihat
anatomi, fisiologi dan kelainankelainanya.
Tujuan
Untuk menampilkan struktur kandung
kemih, struktur infra vesika, dan organorgan sekitarnya
Indikasi
Retensi urine
suatu keadaan penumpukan urine di kandung
kemih dan tidak mempunyai kemampuan
untuk mengosongkannya secara sempurna.
Retensio urine adalah kesulitan miksi karena
kegagalan urine dari fesika urinaria.(Kapita
Selekta Kedokteran).
Divertikel
Pada tempat dimana ureter menembus lapisan
otot vesika urnaria, dapat terjadi divertikel,
berupa lekukan ke arah luar, dikenal sebagai
divertikel parostium. Awalnya dari sakula yang
tidak tertangani dan membesar
Hipertrofi Prostat
Merupakan pembesarankelenjar prostat
Cystsis
Merupakan peradangan atau inflamasi
pada kandung kemih
Indikasi
Teknik
Proyeksi
Pemotretan
Proyeksi
Posisi Pasien
Pasien supine diatas meja pemeriksaan
Posisi objek
Daerah pelvis dan urethra ditempatkan
diatas kaset, kemudian pasien
dimiringkan 30-40, sehingga super
posisi dengan soft tissue otot paha.
Lutut yang ada disebelah atas difleksikan
untuk kenyamanan pasien.
Proyeksi
Lateral
Posisi Pasien
Tidur miring pada salh satu sisi
Posisi Objek
Knee fleksi
Midcoronalplane tegak lurus kaset
Pastikan tidak ada rotasi pada pelvis