OLEH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
ANALISIS KEBIJAKAN
PADA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN
NOMOR 6 TAHUN 2011
TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MINUMAN BERALKOHOL
PENDAHULUAN
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung ethanol yang
diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara
fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, baik dengan cara
memberikan prlakuan terlebih dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau
tidak maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan
ethanol atau dengan cara pengenceran minuman mengandung ethanol yang
berasal dari fermentasi
Bahwa minuman berakohol pada hakekatnya membahayakan kesehatan
jasmani dan rohani, mengancam kehidupan masa depan kehidupan bangsa,
dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat serta menjadi salah
satu faktor terjadinya tindak kekerasan dan kriminalitas serta tindakan yang
tidak terpuji lainnya.
Salah satu masalah tempat penjualan minuman berakohol yang terjadi
adalah penjualan ilegal, sehingga pengawasan yang dilakukan tidak hanya
berfungsi sebagai upaya pencegahan maupun penindakan terhadap terjadinya
segala bentuk penyimpangan yang dapat merugikan dan memberikan dampak
negatif terhadap masyarakat, melainkan juga berfungsi sebagai upaya untuk
memberi dorongan bagi perbaikan dan penyempurnaan seluruh tempat
penjualan minuman berakohol ilegal baik yang menyangkut kebijakan maupun
perencanaan, sehingga proses pencapaian tujuan lebih efisien, ekonomis dan
kreatif.
ANALISI KEBIJAKAN
Analisis Isi
Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pengawasan
dan Pengendalian Minuman Berakohol ini meliputi pengertian dan batasan
minuman berakohol, penjualan minuman berakohol, izin usaha perdagangan,
pelanggaran dan tindak pidana yang melanggar peraturan ini.
Analisis Konteks
Tujuan dibuatnya Peraturan Daerah ini adalah untuk memberikan kepastian
hukum bagi masyarakat dan aparat penegak hukum atas langgaran dan
pengawasan minuman berakohol dan minuman memabukkan lainnya, serta
mendorong perilaku masyarakat agar melindungi kesehatan, ketentraman,
ketertiban dalam kehidupan moral masyarakat dari akibat buruk konsumsi
minuman berakohol dan menekan angka kriminalitas dengan mengurangi faktor
penyebab timbulnya kriminalitas untuk menciptakan lingkungan masyarakat
yang aman, tertib dan tenteram.
Analisis Proses
Masyarakat berhak untuk ikut berperan serta dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan minuman berakohol sesuai dengan peraturan perundangundangan
yang
berlaku,
peran
serta
sebagaimana
dimaksud
adalah
Aktor Kebijakan
Pihak
pihak
yang
berperan
serta
merancang,
menentukan
serta
minuman yang
berakohol hanya diperbolehkan pada tempat-tempat tertentu dan harus ada izin
usahanya, sehingga mendapatkan persetujuan atau yang telah mengantongi
izin dari instansi-instansi yang ditunjuk seperti Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP) dibantu oleh pihak kepolisian untuk melakukan razia secara rutin
dan tanpa dan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu sehingga masyarakat
di Kabupaten Bintan mempunyai rasa ketakutan bila masih menjualnya, dan
bila berkedapatan menjualnya maka selain dikenakan denda masyarakat
tersebut juga akan dicabut hak nya untuk mendapatkan fasilitas pendidikan dan
kesehatan gratis yang dicanangkan oleh Bupati Bintan, melalui program Kartu
Bintan Sejahtera (KBS).
Disamping iti melihat realitas yang ada, sesuai dengan demografi Kabupaten
Bintan yang terdiri dari pulau pulau, bahwa pengendalian dan peredaran
minuman berakohol atau minuman keras ( miras ) sulit diawasi oleh pemerintah
daerah, maka diharapkan, masyarakat mau dan mampu untuk memberikan
informasi kepada pemerintah dalam hal ini instansi terkait pengawasan dan
pengendalian minuman keras berakohol. Karena masih adanya kebiasaan
produksi
dan
peredarannya
bisa
dikendalikan
sehingga
tidak
membahayakan masyarakat.
rangka
mengoptimalkan
fungsi
pembinaan
dan
pengawasan,
dan
pengendalian
minuman
berakohol, dengan
dilandasi
semangat dan sikap pengabdian pada masyarakat, bangsa dan Negara, dalam
hubungan ini kemampuan aparat Pemerintah Kabupaten Bintan untuk
merencanakan,
melaksanakan,
mengawasi
dan
mengendalikan
usaha