Pembimbing : Dr.Mainiadi,Sp.KK
Definisi
Urtikaria adalah reaksi vaskular di kulit akibat
Epidemiologi
Umur,
jenis kelamin,
bangsa/ras,
kebersihan,
keturunan dan lingkungan
Berdasarkan data dari National Ambulatory Medical Care Survey
Etiologi
Pada penelitian ternyata hampir 80% tidak diketahui penyebabnya.
2. Makanan
makanan yang sering menimbulkan urtikaria adalah telur, ikan, kacang,
udang, coklat, tomat, arbei, babi, keju, bawang, dan semangka.
3. Gigitan dan sengatan serangga.
Gigitan atau sengatan serangga dapat menimbulkan urtika setempat,
hal ini lebih banyak diperantarai oleh IgE (tipe I) dan tipe seluler (tipe IV)
4. Inhalan
Inhalan berupa serbuk sari bunga, spora jamur, debu, bulu binatang dan
aerosol, umumnya lebih mudah menimbulkan urtikaria alergik (tipe 1)
5.Kontaktan
Lesi terbentuk hanya di daerah asal kontak, misalnya di daerah kontak
dengan air liur anjing atau rambut, atau di bibir setelah mencerna
makanan berprotein terutama pada pasien atopik
6. Trauma Fisik
Trauma fisik dapat diakibatkan oleh faktor dingin, faktor panas, faktor
tekanan, dan emosi menyebabkan urtikaria fisik, baik secara imunologik
maupun non imunologik
7.Infeksi dan infestasi
8.Penyakit sistemik
Beberapa autoimun dan penyakit kolagen; misalnya retikulosis,
karsinoma, dan dysproteinemias
Patofisiologi
Urtikaria terjadi karena vasodilatasi disertai
FAKTOR IMUNOLOGIK
(morfin,kodein)
Faktor fisik
(panas, dingin, trauma,
sinar X, cahaya)
Pengaruh komplemen
Aktivasi komplemen
klasik alternatif
SEL MAS
BASOFIL
Reaksi tipe II
Faktor genetik
(defisiensi C1 esterase inhibitor)
PELEPASAN MEDIATOR
(histamin, SRSA, serotonin, kinin, PEG,
PAF)
Alkohol
Emosi
Demam
Idiopatik?
VASODILATASI
PERMEABILITAS KAPILER
URTIKARIA
Gambaran
Klinis
Ruam primer :berupa biduran yaitu kulit kemerahan
dengan penonjolan atau elevasi berbatas tegas
dengan batas tepi yang pucat disertai dengan rasa
gatal (pruritus)
Sedang sampai berat, pedih, dan atau sensasi panas
seperti terbakar. Lesi dari urtikaria dapat tampak
pada bagian tubuh manapun, termasuk wajah, bibir,
lidah, tenggorokan, dan telinga. Bentuknya dapat
papular seperti pada urtikaria akibat sengatan
serangga, besarnya dapat lentikular, numular sampai
plakat.
Bila mengenai jaringan yang lebih dalam sampai
dermis dan jaringan submukosa atau subkutan, maka
ia disebut angioedema.
A classic
wheal
Angioedema herediter
Ordinary urticaria
Urtikaria fisik
Urtikaria kontak
Urtikaria adrenergik
1)
Urtikaria aquagenik
1)
Urtikaria kolinergik
1)
Urtikaria dingin
1)
1)
Dermografisme
1)
Exercise-induced anaphylaxis
1)
Utikaria panas
1)
Urtikaria solar
1)
Angioedema getaran
Vaskulitis urtikarial
Angioedema
(tanpa urtikaria)
Pemeriksaan Penunjang
A. Pemeriksaan Laboratorium
Pada prinsipnya tes kulit(prick test) dan
RAST(radioallergosorbant tests)
Tes Eliminasi Makanan
Tes Foto Tempel
Injeksi mecholyl intradermal
Tes fisik
B.Pemeriksaan Histopatologik
Biasanya terdapat kelainan berupa pelebaran kapiler di
papila dermis, geligi epidermis mendatar, dan serat kolagen
membengkak. Pada tingkat permulaan tidak tampak
infiltrasi selular dan pada tingkat lanjut terdapat infiltrasi
leukosit, terutama disekitar pembuluh darah.
Diagnosis
o anamnesis yang teliti dan terarah,
o pemeriksaan klinis
o manifestasi klinis yaitu berupa munculnya ruam atau lesi
Diagnosa Banding
1) Purpura anakfilatoid
2)Pitiriasis rosea
3)Erythema Multiforme
Penatalaksanaan
o Non farmakologi :
a) Menghindari penyebab yang dicurigai.
b) Tidak menggunakan dan tidak berkontak dengan
penyebabnya.
o) Farmakologi
a) antihistamin pada urtikaria sangat bermanfaat. Cara
kerja antihistamin telah diketahui dengan jelas, yaitu
menghambat histamin pada reseptor-reseptornya.
Berdasarkan reseptor yang dihambat, antihistamin
dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu antagonis
reseptor H1 (antihistamin 1, AH1) dan reseptor H2
(AH2).1,3,4,8
Kelas
Klasik
Contoh
Dosis
Chlorpheniramine
Alkylamine
Hydroxyzine
Piperazine
Diphenhydramine
Ethanolamine
Doxepin
Tricyclic antidepressant
Acrivastine
Alkylamine
8 mg tid
Cetirizine
Piperazine
10 mg dd
Loratadine
Piperidine
10 mg dd
Mizolastine
Piperidine
10 mg dd
Desloratadine
Piperidine
5 mg dd
Fexofenadine
Piperidine
180 mg dd
Levocetirizine
Piperazine
5 mg once dd
(efek sedasi)
Generasi ke 2
Newer second-generation
H2 antagonists
Cimetidine
400 mg bid
Ranitidine
150 mg bid
Beberapa obat lini kedua untuk urtikaria kronik dan urtikaria fisis
Nama Generik
Kelas Obat
Route
Dosis
Prednisone
Corticosteroid
Oral
0.5 mg/kg qd
Epinephrine
Sympathomimetic
sc, im (self-administered)
300500 mg
Angioedema of throat/anaphylaxis
Montelukast
Oral
10 mg qd
Thyroxine
Thyroid hormone
Oral
50150 mg qd
Nifedipine
Calcium antagonist
Oral
1040 mg modified-release
Hipertensi
qd
Colchicine
Neutrophil inhibitor
Oral
0.61.8 mg qd
Sulfasalazine
Aminosalicylates
Oral
24 g qd
Prognosis
Urtikaria akut prognosisnya lebih baik karena
Terima kasih