Anda di halaman 1dari 8

PROFIL NEGARA RUMANIA

A. Letak Geografis Negara Rumania


Negara Rumania terletak di Eropa yang mempunyai perbatasan sebagai berikut.
Utara: berbatasan dengan Semenanjung Balkan dan Laut Hitam.
Selatan: berbatasan dengan Bulgaria
Timur: berbatasan dengan Ukraina
Barat:berbatsan dengan Hungaria dan Serbia
Negara Rumania memiliki luas 238.391 km persegi dan merupakan negara terbesar ke-12
di Benua Eropa. Rumania terbagi atas pegunungan dan perbukitan serta dataran
rendah.Pegunungan Carpathia mendominasi pusat Rumania dengan 14 puncaknya yang
mencapai ketinggian lebih dari 2000 meter. Gunung tertinggi di Rumania bernama Puncak
Moldoveanu.
B. Sejarah Negara Rumania
Bangsa Dacia dipercaya sebagai penduduk awal Negara Rumania. Hongaria, Kerajaan
Turki Utsmaniyah, dan Kekaisaran Romawi pernah menguasai daerah Rumania. Rumania
terbentuk daripenyatuan wilayah Moldavia dan Wallachia pada tahun 1859 dan mendapat
pengakuan internasional pada tahun 1878. Sedangkan pada 1918, wilayah Transylvania,
Bukovina dan Bessarabia menyatakan bergabung dengan Rumania.
Bangsa Dacia, yang merupakan penduduk awal Rumania menempati wilayah utara
Rumania. Kerajaan tersebut mencapai masa kejayaan pada masa kepemimpinan Raja Burebista
pada tahun 82 SM. Namun sekitar tahun 87 SM, Kekaisaran Romawi yang dipimpin olehh
Kaisar Trajanus menyerang Bangsa Dacia dan menyatakan perang, perang tersebut dinamakan
Perang Dacia.Pada awalnya, Bangsa Dacia yang melakukan penyerangan sampai pada
pembalasan Bangsa Romawi,Romawi merebut wilayah Dacia dan mengganti nama daerah
Dacia menjadi Romawi-Dacia.

Banyaknya kandungan bijih besi, emas, dan perak yang ditemukan di provinsi
tersebut[10]mengakibatkan bangsa Romawi melakukan kolonisasi atas wilayah Dacia. [11] Proses
kolonisasi membawa serta bahasa Latin Vulgar dan menyebabkan dimulainya periode romanisasi,
yang selanjutnya akan melahirkan bahasa proto-Rumania.[12][13] Pada abad ke-3 suku-suku
pengembara seperti bangsa Goth banyak melakukan invasi, sehingga memaksa bangsa Romawi
sekitar tahun 271 mundur dari Dacia, dan menjadikannya provinsi pertama yang ditinggalkan oleh
Romawi.[14][15]
Setelah Romawi meninggalkan Dacia, wilayah tersebut berturut-turut diserang oleh suku Goth,
[16]

lalu oleh suku Hun pada abad ke-4,[17] dan diikuti oleh suku-suku nomaden lainnya seperti

suku Gepid,[18][19] Avar,[20] Bulgar,[18] Pecheneg,[21] danCuman.[22]


Bangsa Rumania selanjutnya terbagi dalam tiga wilayah kepangeranan yang
berbeda: Wallachia (bahasa Rumania: ara Romneasc), Moldavia (bahasa Rumania: Moldova)
dan Transilvania. Transilvania menjadi bagian dari Kerajaan Hongariapada abad ke-11,[23] dan
memperoleh kemerdekaannya sebagai Kepangeranan Transilvania dari abad ke-16[24] hingga tahun
1711.[25] Kepangeranan Rumania lainnya menghadapi ancaman Kesultanan Utsmaniyah pada abad
ke-14.[26][27]
Pada tahun 1541, seluruh semenanjung Balkan dan hampir seluruh Hongaria menjadi bagian dari
Kesultanan Utsmaniyah. Sebaliknya, Moldavia, Wallachia dan Transilvania menjadi bagian
dari suzerainty Utsmaniyah, dengan hak otonomi internal.
Kepangeranan Wallachia, Moldavia dan Transilvania dikepalai oleh pangeran Wallachia Mihai
Viteazul pada tahun 1600. Mihai Viteazul mencoba menyatukan ketiga kepangeranan, [28] namun
kesempatan unifikasi hancur akibat pembunuhan Mihai oleh tentara Austria.
Setelah kematiannya, sebagai negara vassal, Moldavia dan Wallachia telah memperoleh otonomi
internal penuh, yang akhirnya hilang pada abad ke-18. Pada tahun 1699, Transilvania menjadi
wilayah kekaisaran Austria, setelah kemenangan Austria atas Turki dalam Perang Turki Raya.
Austria melakukan perluasan kekuasaan lainnya ke wilayah Wallachia dan Moldavia,
dan Kekaisaran Rusia menduduki Bessarabia tahun 1812.

Kemerdekaan dan Monarki [sunting]

Wilayah yang dihuni bangsa Rumania sebelum Perang Dunia I

Selama periode kekuasaan Austria-Hongaria di Transilvania, dan suzerainty Utsmaniyah atas


Wallachia dan Moldavia, status bangsa Rumania adalah penduduk kelas dua (atau bahkan bukan
penduduk)[29] di wilayah tempat bangsa mereka menjadi bangsa mayoritas.[30][31] Di beberapa kota di
Transilvania, seperti Braov, bangsa Rumania dilarang tinggal di dalam tembok kota.[32]
Setelah gagalnya Revolusi 1848, negara-negara besar tidak mendukung usaha unifikasi Rumania,
sehingga mereka terpaksa berjuang sendiri melawan Kesultanan Utsmaniyah. Elektor di Moldavia
dan Wallachia memilih Alexandru Ioan Cuza sebagai pangeran (Domnitor dalam bahasa Rumania)
pada tahun 1859.[33] Pemilihan Alexandru Ioan Cuza sebagai domnitor berhasil menyatukan
Wallachia dan Moldavia sebagai Rumania, namun Transilvania masih belum termasuk kedalam
wilayah Rumania. Di Transilvania, bangsa Hongaria menempati kelas atas, sehingga bangsa
Rumania memulai perlawanan melawan Hongaria.
Dalam coup d'tat tahun 1866, Cuza dibuang dan digantikan oleh Pangeran Karl dari HohenzollernSigmaringen, yang dikenal sebagai Pangeran Karol dari Rumania. Selama Perang Rusia-Turki
1877-78, Rumania mendukung Rusia,[34] dan dalamTraktat Berlin 1878, kemerdekaan Rumania
diakui.[35] Sebagai gantinya, Rumania menyerahkan tiga distrik selatan diBessarabia kepada Rusia
dan memperoleh wilayah Dobrogea. Pada tahun 1881, kepangeranan berubah menjadi kerajaan.
Periode 1878-1914 merupakan periode kestabilan dan kemajuan bagi Rumania. Selama Perang
Balkan Kedua, Rumania bergabung
dengan Yunani, Serbia, Montenegro dan Turki melawan Bulgaria, dan dalam Traktat Bukares
(1913), Rumania memperoleh kekuasaan atas wilayah Dobrogea Selatan

Perang Dunia [sunting]


Pada Agustus 1914, ketika Perang Dunia I meletus, Rumania menyatakan netral. Dua tahun
kemudian, di bawah tekanan Sekutu (terutama Perancis yang ingin membuka front baru), pada
14/27 Agustus 1916, Rumania bergabung dengan Sekutu dan menyatakan perang terhadap AustriaHongaria. Karena tindakan ini, melalui konvensi militer rahasia, Sekutu berjanji memberikan
dukungan kepada Rumania dalam usaha menyatukan seluruh rakyat Rumania. [37]

Kampanye militer Rumania berakhir dengan kekacauan bagi Rumania karena Blok
Sentral menaklukan 2/3 wilayah Rumania dalam waktu empat bulan, namun Moldavia tetap berada
di tangan Rumania setelah invasi berhenti pada tahun 1917. Pada akhir perang, Austria-Hongaria
dan Kekaisaran Rusia mengalami disintegrasi,
sehingga Bessarabia,Bukovina dan Transilvania menyatakan penyatuan dengan Kerajaan Rumania.

Rumania pada zaman Perang Dunia

Selama Perang Dunia Kedua, Rumania kembali menyatakan netral, namun pada 28 Juni 1940,
Rumania menerima ultimatum dari Uni Soviet.[38] Di bawah tekanan Moskwa dan Berlin, Rumania
terpaksa mundur dari Bessarabia dan Bukovina Utarauntuk menghindari perang.[39] Peristiwa ini,
ditambah dengan beberapa faktor lainnya, membuat pemerintah Rumania bergabung dengan Blok
Poros. Akibat keputusan blok Poros, Dobrogea selatan diberikan kepada Bulgaria, sementara
Hongaria memperoleh Transilvania Utara.[40] Selama perang, Rumania merupakan sumber minyak
yang penting bagi Jerman Nazi,[41] sehingga Sekutu melancarkan pengeboman. Setelah invasi
Jerman ke Uni Soviet, Rumania merebut kembali Bessarabia dan Bukovina Utara dari Soviet.
Setelah Raja Mihai I dari Rumania naik tahta dan menjatuhkan Ion Antonescu, Rumania bergabung
dengan Sekutu, namun perannya dalam menaklukan Jerman Nazi tidak diakui oleh Konferensi
Perdamaian Paris tahun 1947.[42] Perbatasan barat Rumania kembali seperti semula, namun
Bukovina Utara dan Bessarabia tetap diduduki oleh Soviet.

Komunisme [sunting]
Pada tahun 1947, kaum komunis memaksa Raja Mihai I untuk turun takhta dan pergi meninggalkan
negara. Rumania diproklamirkan sebagai republik rakyat.[43][44] Rumania tetap berada di
bawah pendudukan militer dan kontrol ekonomi Uni Soviet hingga akhir tahun 1950-an. Selama
periode ini, sumber daya Rumania diserap[45] oleh perusahaan Soviet-Rumania (SovRoms).[46][47]

Nicolae Ceauescu

Pemerintahan komunis mendirikan rezim yang terutama dilaksanakan melalui Securitate (polisi
rahasia baru). Mereka meluncurkan kampanye untuk menghabisi "musuh negara", sehingga terjadi
pembunuhan atau penangkapan individu-individu karena alasan politik dan ekonomi. [48] Hukuman
meliputi deportasi, pembuangan internal, kerja paksa atau dipenjara. Catatan sejarah mencatat
berbagai kasus penyiksaan dan pembunuhan, baik terhadap musuh politik maupun penduduk biasa.
[49]

Pada tahun 1965, Nicolae Ceauescu mulai berkuasa dan melancarkan kebijakan independen,
seperti menjadi satu-satunya negara Pakta Warsawa yang menentang invasi Soviet
ke Cekoslowakia tahun 1968, meneruskan hubungan dengan Israel setelahPerang Enam Hari tahun
1967, serta membuka hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Jerman Barat.[50] Rumania juga
memiliki hubungan yang dekat dengan negara-negara Arab, membuat Rumania memainkan peran
penting dalam proses perdamaianIsraelMesir dan IsraelOrganisasi Pembebasan Palestina.[51]
Karena hutang luar negeri Rumania meningkat dengan tajam antara tahun 1977 hingga 1981 (dari 3
hingga 10 miliar dollar AS),[52]pengaruh organisasi moneter internasional seperti IMF dan Bank
Dunia meningkat, yang tidak sesuai dengan kebijakan autarkiNicolae Ceauescu. Ia berusaha
melunasi hutang dengan menetapkan kebijakan yang memiskinkan rakyat dan membuat lesu
ekonomi Rumania. Selain itu, ia memperluas kekuasaan Securitate. Akibatnya, popularitas
Ceauescu berkurang, yang berujung dengan jatuhnya Ceauescu pada Revolusi Rumania 1989.

Rumania sekarang [sunting]

Setelah Perang Dingin berakhir, Rumania mengembangkan hubungan yang lebih dekat
dengan Eropa Barat. Rumania bergabung dengan NATO pada tahun 2004, dan menjadi tuan
rumah pertemuan puncak NATO di Bukares tahun 2008.[53] Rumania juga bergabung dengan Uni
Eropa pada pada tanggal 1 Januari 2007.[54]
Karena kesulitan hidup setelah depresi ekonomi tahun 1990-an, muncul diaspora besar Rumania.
Tujuan emigrasi utama adalahSpanyol, Italia, Austria, Jerman, Britania Raya, Kanada dan Amerika
Serikat.[55]

PERANG SALIB. Perang yang terjadi hampir selama 5 abad ini telah banyak memakan
korban, baik dari pihak Kristen maupun Islam. Dalam babakan terakhir perang tersebut,
kekuatan yang terlibat dalam pertempuran semakin mengerucut, yaitu Kerajaan Honggaria
sebagai wakil Kristenmelawan Kerajaan Turki Ottoman/Usmaniah sebagai wakil Islam.
Dalam situasi inilah Dracula dilahirkan. Selama perang salib, wallachia menjadi rebutan antara
kerajaan Hungaraia dan Turki Ottoman, pada masa Vlad II berkuasa di wallachia, Vlad II
mempunya tiga orang anak, Mircea,Dracula dan Randu, Vlad II memihak kerajaan
Hungaria. Namun setelah dilengserkan oleh Sigismund ( Raja dari kerajaan Hungaria ) dan
kemudian digantikan oleh John Hunyandi, Vlad II memihak kepada kesultanan Turki Ottoman,
sebagai jaminan kesetiaannya kepada kesultanan Turki ottoman, Vlad II mengirimkan Dracula
dan Randu ke Turki.
Riwayat Dracula
Vlad Tsepes III ( 1431 1475 M ) atau yang lebih populer dengan nama Dracula dilahirkan di
Transylvania, Rumania. Ia merupakan anak Ke 2 dari Vlad II dan Cneajna, seorang putri dari Moldavia.
Nenek moyang Dracula, Randu Negru, merupakan pendiri kerajaan Wallachia, sebuah kerajaan yang
dibatasi oleh Sungai Danube dan Pegunungan Carphatia. Kalau dilihat dalam peta dunia saat ini,
Wallachia menjadi bagian dari negara Rumania. Randu Negru kemudian beranak pinak di wilayah
tersebut. Salah satu keturunannya adalah Basarab/Vlad Dracul"Dracul" berarti "naga" yang
merupakan ayah Dracula. Dracula merupakan anak kedua dari Vlad Dracul. Dracula mempunyai nama
asli Vlad Tepes. Nama Dracula sendiri berasal dari bahasa Rumania, Draculea. Akhiran "ea" dalam
bahasa Rumania berarti "anak dari", jadi Draculea berarti anak dari Dracul.

Masa kecil Dracula memang tidak berlangsung lama, sebagai anak yang sering ditinggal
ayahnya dalam keberbagai peperangan membuat Dracula tumbuh menjadi pribadi yang tidak
bahagia. Ketidakbahagiaan ini semakin bertambah ketika pada umur 11/12 tahun
ia dan adiknya Randu harus dikirim ke Turki, ia harus menjadi tawanan Kerajaan Turki
Ottoman, menjadi jaminan kesetiaan ayahnya. Walaupun di Turki ia diperlakukan dengan baik
namun Dracula merasa bahwa dirinya telah dicampakkan dari masa kecil, kampung halaman,

ibu serta keluarganya. Dari sinilah rasa dendam Dracula terhadap Kerajaan Turki Ottoman
bermula.
Awal Kekuasaan Dracula
Hampir selama 5 tahun Dracula berada di Turki. Ketika usinya beranjak 17 tahun,
setelah perang Verna, terjadi konflik antara Vlad II dan John Hunyadi, yang berujung pada
kematian Vlad II dan Mircea, kakak Dracula. Melihat perubahan politik di Wallachia tersebut,
maka sultan Turki ottoman Mehmed II mengirimkan Dracula pulang ke wallachia untuk
merebut tahta.
Dracula kembali ke Wallacia dengan di kawal 8000 prajurit Turki ottoman. sesampainya di
Tirgoviste ( ibu kota wallachia ) terjadi pertempuran antara pasukan Vlasdisav dengan pasukan
Dracula, yang akhir Dracula kembali ke Wallacia dengan di kawal 8000 prajurit Turki ottoman.
sesampainya di Tirgoviste ( ibu kota wallachia ) terjadi pertempuran antara pasukan Vlasdisav
dengan pasukan Dracula, yang akhirnya di menangkan oleh pasukan Dracula dan
menempatkan Dracula sebagai penguasa Wallachia.
Dan, sejak berkuasa inilah kekejaman Dracula mulai tampak. Setelah berhasil menduduki
tahta, Dracula membantai prajurit Turki ottoman yang tersisa dengan cara di sula, hal tersebut
menjadi salah satu penyebab permusuhan antara Dracula dan Sultan Mehmed II. Selama
masa pemerintahannya yang berlangsung hanya 6 tahun ia telah membantai kurang lebih
500.000 penduduk Wallachia. Tentu saja jumlah korban tersebut tidak bisa dikatakan kecil
dalam konteks abad pertengahan.
Sebagian besar korban pembantaian Dracula dibunuh dengan cara yang keji. Sebelum dibunuh
mereka disiksa terlebih dahulu. Macam-macam penyiksaan Dracula. Metode penyiksaan yang
digunakan Dracula untuk menyiksa korban-korbannya antara lain : penyulaan, merebus korban
hidup-hidup, memaku kepala korban, menjerat leher korban, merusak organ vital perempuan,
dan beberapa metode penyiksaan lain yang tak kalah kejam. Di antara metode penyiksaan
tersebut penyulaan merupakan yang paling terkenal. Penyulaan merupakan penyiksaan dengan
cara memasukkan kayusebesar lengan tangan orang dewasa yang telah dilancipkan
ujungnyake dalam anus. Setelah sula masuk kemudian tubuh korban dipancangkan sehingga
kayu sula terus masuk menembus tubuh korban hingga tembus ke bagian leher, punggung,
atau kepala. Biasanya penyiksaan semacam ini dilakukan oleh Dracula secara massal,
sehingga sekali melakukan "upacara" penyulaan jumlah korbannya bisa mencapai 2.000 Di
antara korban-korban Dracula sebagian besar adalah umat Islam. hal tersebut menjadi salah
satu penyebab permusuhan antara Dracula dan Sultan Mehmed II. Setelah tindakan tersebut
Dracula mengirimkan surat kepada raja Hungaria saat itu ( Matthias Corvinus ) untuk meminta
dukungan dari kerajaan Hungaria untuk melawan Turki Ottoman. Serangan Tengah
Malam ( The Night Attack )
Sultan Mehmed II menyatakan perang kepada Dracula. Pada tanggal 17 Mei 1462 M Sultan
Mehmed II ( sang penakluk konstatinopel ) mengirimkan 60.000 tentara ditambah 30.000

tentara non reguler. Sedangkan tentara Dracula mencapai 30.000 prajurit, melihat jumlah
pasukan yang tidak berimbang, dracula melakukan strategi perang grilya (Hit and Run)
Pada serangan tengah malam pasukan dracula yang berkekuatan 10.000 orang berhasil
mendesak pasukan Turki ottoman, tetapi dapat dipukul mundur pada saat fajar tiba, atas
kekalahan tersebut pasukan dracula mundur ke benteng Poenari, dracula melarikan diri dari
kepungan pasukan Turki ottoman yang di pimpin oleh Randu ( adik kandung dracula )ke
Hungaria, dengan melarikandirinya Dracula, Randu dengan mudah merebut benteng Poenari
dan merebut tahta Wallachia.
Kematian Dracula
Pada Desember 1476 Terjadi pertempuran antara pasukan salib dengan dengan pasukan
muslim ( Turki ottoman )dimana pertempuran tersebut terjadi di daerah Snagov, dalam
pertempuran tersebut pasu pasukan Dracula dapat dikalahkan, dan Dracula ( Vlad III ) tewas
dalam pertempuran tersebut, kepalanya di penggal dan di bawa ke Turki sebagai bukti
kematiannya.

Anda mungkin juga menyukai