FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Disusun Oleh:
Dini Anggreini
C11109121
Lisna Rosalia Agaus
C11109349
Pembimbing:
dr. Sultan Buraena, MS.Sp.OK
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU
KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peralatan makan adalah peralatan yang digunakan untuk menyediakan,
menyajikan, dan menyantap makanan. Mencuci piring atau peralatan makan
merupakan proses membersihkan peralatan makan yang kotor melalui tahapan
proses pencucian, yang dimulai dari pemisahan sisa makanan, perendaman,
pencucian, desinfektan, sampai penirisan sehingga dapat mencegah kemungkinan
timbulnya sumber penularan penyakit.1
Pada umumnya, semua tempat kerja selalu terdapat sumber bahaya yang
dapat mengancam keselamatan maupun kesehatan tenaga kerja. Hampir tidak ada
tempat kerja yang sama sekali bebas dari sumber bahaya. Potensi bahaya di
tempat kerja dapat ditemukan dapat ditemukan mulai dari bahan baku, proses
kerja, produk dan limbah (cair, padat, dan gas) yang dihasilkan. Seperti pada
rumah makan yang memiliki potensi bahaya kebakaran, keracunan, dan
kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja pada pekerja di rumah makan dapat meliputi
luka karena teriris/terpotong, khususnya saat mencuci peralatan makan. Setelah
mengetahui dan memahami hal tersebut, maka diperlukan penanganan terhadap
semua potensi bahaya.2
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat membantu dalam
menangani permasalahan tersebut. Oleh karena itu, keberadaan K3 berupaya
untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja serta lingkungan hidup agar
terwujud nuansa kerja yang aman, sehat, dan selamat. Akan tetapi, semua itu tidak
terlepas dari keikutsertaan atau partisipasi baik seluruh pekerja maupun pihak
manajemen. Bagian K3 berfungsi sebagai staff penunjang yang berupaya untuk
mengurangi atau menurunkan tingkat risiko bahaya sampai derajat nol kecelakaan
bagi pekerja dan mencegah dampak negatif bagi lingkungan.2
Salah satu program penerapan K3 adalah inspeksi K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja), dimana program inspeksi ini bertujuan untuk mengidentifikasi
2
potensi bahaya secara dini dan berupaya untuk menurunkan tingkat risiko dan
bahaya bagi pekerja.2,3
b. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
Faktor hazard apa saja yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan kerja
pada pekerja pencuci piring di Rumah Makan Padang dan apa saja faktor yang
menyebabkan kecelakaan kerja pada pekerja pencuci piring si Rumah Makan
Padang tersebut?
c.
TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui tentang aspek-aspek K3 pada pekerja pencuci piring
di restoran yaitu di RM. Padang.
2. Tujuan Khusus :
a. Untuk mengetahui tentang faktor hazard yang dialami pekerja
pencuci piring.
b. Untuk mengetahui tentang alat kerja yang digunakan yang dapat
mengganggu kesehatan pekerja pencuci piring.
c. Untuk mengetahui tentang APD yang digunakan pada saat bekerja.
d. Untuk mengetahui adanya rambu-rambu kesehatan dan keselamatan
kerja di tempat kerja.
e. Untuk mengetahui pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan
sesuai peraturan (sebelum kerja, berkala, berkala khusus)
f. Untuk mengetahui tentang Peraturan pimpinan rumah makan /
perusahaan tentang K3 di tempat kerja
g. Untuk mengetahui keluhan / penyakit yang dialami yang
berhubungan pada pekerjaan pencuci piring.
h. Untuk mengetahui Upaya K3 lainnya yang dijalankan misalnya
penyuluhan, pelatihan, pengukuran / pemantauan lingkungan tentang
hazard yang pernah dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang wajib diterapkan
diseluruh lingkungan kerja, baik perkantoran, rumah sakit, pabrik, sekolahsekolah, perguruan tinggi, maupun militer.Pengertian Kegiatan K3 adalah suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan manusia baik
jasmani maupun rohani serta karya dan budayanya yang tertuju pada
kesejahteraan manusia pada umumnya dan tenaga kerja pada khususnya.3
Secara Etimologis, K3 adalah Memberikan upaya perlindungan yang
ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan
selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan
secara aman dan efisien. 3
Secara Keilmuan, K3 adalah Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan
yang mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja
Secara filosofi, K3 adalah Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk
menjamin kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil
karya dan budaya dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera.3
Adapun K3 yang harus diperhatikan pada pencuci piring di rumah makan,
diantaranya:
a. Hazard lingkungan kerja
Faktor kimia:
Sabun pencuci piring merupakan produk yang dipakai sehari-hari untuk
mencuci piring. Ternyata produk tersebut mengandung
bahaya
Faktor biologi:
Dari semua ruangan di dalam restoran atau warung, dapur merupakan
yang paling kotor selain kamar mandi. Khususnya tempat pencuci piring.
Dimana kuman dan bakteri sering bersarang di sisa makanan dan lap
pencuci piring. Bakteri yang paling sering ditemukan adalah E Coli,
Staphylococcu Aureus, dan Pseudomonas.Di dalam sabun pencuci piring
juga didapatkan formalin dengan kadar rendah. Formalin berfungi untuk
mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan produk rusak.
Bila kita tidak mencuci piring dengan bersih maka formalin akan
tertinggal di peralatan makan dan masuk ke dalam tubuh. Formalin
5
Faktor ergonomi
Posisi tubuh saat bekerja sangat berpengaruh pada pekerja pencuci
piring. Rata-rata pekerja pencuci piring bekerja dengan posisi berdiri atau
menjongkok. Apabila terlalu sering menjongkok dapat menyebabkan low
back pain atau nyeri punggung bawah. Low back pain adalah penyakit
neurologis sebagai salah satu wujud nyeri tulang belakang. Faktor
resikonya adalah mengangkat beban berulang, membungkuk, gerak
berlebihan, dan menggunakan alat dengan getaran. Postur statis misalnya
dengan jongkok terlalu lama saat mencuci piring merupakan faktor resiko
utama.
Faktor psikososial
Pengetahuan dan keterampilan perlu ditingkatkan bagi para pekerja
pencuci piring ini sehingga kejadian yang mengancam keselamatan kerja
dapat dihindari.Tentu saja mestinya mereka dapat belajar tentang
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ini berdasarkan pengalaman
selama ini. Akan tetapi selalu akan ada orang baru atau bahkan hanya
orang biasa saja yang terlibat dengan kegiatan dapar khususnya pekerja
pencuci piring.2
b. Alat kerja
Alat kerja yang paling sering digunakan adalah spons atau lap pencuci piring.
6
Sarung tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat mencuci piring dan
terhindar dari bakteri berbahaya
Celemek/Apron
Berfungsi sebagai alat pelindung tubuh pada saat mencuci piring dan
terhindar dari bakteri yang menempel pada pakaian
Sepatu Boot
Berfungsi sebagai alat pelindung kaki pada saat mencuci piring dan
terhindar dari pecahan piring atau dari kotoran piring.
BAB III
METODOLOGI
3.1. BAHAN DAN CARA
3.1.1. Peralatan yang diperlukan
Peralatan yang diperlukan untuk melakukan walk through survey
(survey jalan sepintas) dalam rangka untuk survey kesehatan dan
kedokteran kerja di Rumah Makan Marem
a. Alat tulis menulis
Berfungsi sebagai media untuk pencatatan selama survey jalan
sepintas.
b. Kamera
Berfungsi sebagai alat untuk memotret keadaan-keadaan yang
terdapat pada pekerja pencuci piring.
c. Check list
Berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan data primer mengenai
survey jalan sepintas yang dilakukan.
3.1.2. Cara Pemantauan
Kami merencanakan untuk memantau dan mengidentifikasi faktor
yang berhubungan dengan aspek K3 pada pekerja pencuci piring.
Pemantauan ini dilakukan dengan metode walk through survey dengan
menggunakan check list.
3.2. LOKASI
Lokasi survey kesehatan dan kedokteran kerja yang di jalankan adalah di RM.
Padang.
3.3. BIAYA
Biaya yang digunakanpada survey ini adalah swadaya.
3.4. JADWAL
8
Waktu pelaksanaan survey ini dilaksanakan pada pada hari Senin sampai
Jumat tanggal 20 s/d 24Januari 2014.
JADWAL KEGIATAN
NO
1.
Hari / Tanggal
Senin
Kegiatan
Melapor ke bagian K3 RS Ibnu Sina
2.
20Januari 2014
Selasa
Pengarahan kegiatan
Pembuatan proposal
3.
21Januari 2014
Rabu
Pembuatan proposal
4.
22 Januari 2014
Kamis
WalkThroughSurvey
5.
23Januari 2014
Jumat
6.
24Januari 2014
Sabtu
25Januari 2014
UMUR
JENIS KELAMIN
JABATAN
NO
I
ACCEPTABLE
YA
TIDAK
KET.
TAMBAHAN
HAZARD LINGKUNGAN
KERJA
A. Faktor kebisingan
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
B. Faktor pencahayaan
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
C. Faktor temperatur
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
D. Faktor tekanan
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
E. Faktor getaran
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
F. Faktor kimia
Jenis bahan kimia
Nama bahan:
Jumlah Pekerja
10
II
III
IV
G.Faktor Biologi
Sumber
hygine perorangan
H. Faktor ergonomi
Posisi tubuh saat bekerja
Cara bekerja
Ketata rumahtanggaan (house
keeping)
I. Faktor Psikososial
Jadwal kerja
Hubungan interpersonal
Beban Kerja
Kemampuan
Gaji
ALAT YANG DIGUNAKAN
Jenis alat kerja: Alat tangan
Meja dan Kursi
Kegunaan: Terus-menerus
Alat kerja yang berhubungan
dengan badan
Alat kerja yang berhubungan
dengan listrik
Alat kerja yang berhubungan
dengan cara kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Celemek
2. Sarung tangan (gloves)
3. Sepatu Boot
Pemeliharaan APD
Pemakaian selama bekerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti Pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan:
Awal.....Berkala.......
Berkala khusus....
Hasil
Peraturan perusahaan:
RAMBU-RAMBU TENTANG
K3
DI TEMPAT KERJA
Peraturan
11
VI
VII
VII
I
BAB IV
12
HASIL
4.1 SEJARAH SINGKAT DAN GAMBARAN UMUM LOKASI SURVEY
Survey ini dilakukan di Rumah Makan Padang yang terletak di Jalan
Gunung Lompobattang.Rumah makan ini berdiri sejak tahun 1981 dan telah
memiliki cabang di Jalan Hertasning sejak tahun 1997. Masakan yang dijual di
rumah makan ini merupakan masakan khas Minang Kabau seperti rendang, ayam
balado, dan Dendeng Balado. Survey dilakukan pada tanggal 23 Januari 2014.
Saat ini, Rumah Makan Padang cabang Gunung Lompobattang
mempekerjakan 8 pekerja dengan 3 pekerja sebagai tukang cuci piring sementara
sisanya sebagai juru masak sekaligus pramusaji. Jadwal kerja di rumah makan ini
adalah Senin sampai Sabtu dimulai 08.00-20.00 WITA.
4.2. TINJAUAN UMUM
Suasana yang ada di rumah makan cukup baik. Tampak sejuk karena
mendapat penerangan alami matahari. Kondisi ini dimungkinkan karena
konstruksi bagian depan rumah makan yang terbuka. Sementara untuk
pemeliharaan tempat dan alat cukup baik.
4.3. HAZARD LINGKUNGAN KERJA
Faktor Kebisingan
Faktor kebisingan yang muncul pada saat mencuci piring dirumah makan
umumnya berasal dari dentingan peralatan yang saling bersentuhan
ketika dicuci. Konstruksi ruangan tempat mencuci piring yang tidak
terlalu lapang menjadikan suara bising dari proses mencuci piring
Faktor Psikososial
Jadwal kerja yang diterapkan di rumah makan ini sama dengan jadwal
kerja yang diterapkan di rumah makan lain pada umumnya. Para pegawai
bekerja selama seminggu dengan kesempatan berlibur setiap hari
Minggu. Waktu kerja sekitar 12 jam dan tidak dibagi dalam shift namun
para pekerja dapat beristirahat bila pekerjaan telah selesai atau bergantian
dengan
pekerja
lain.Hubungan
para
pekerja
terlihat
cukup
Spons
Berfungsi sebagai alat yang membersihkan piring dan peralatan makan
lainnya dari kotoran atau sisa makanan.
Sarung tangan
Berfungsi sebagai alat proteksi diri agar tangan pekerja tidak langsung
terpapar air cucian.
Meja
Berfungsi untuk meletakkan piring dan peralatan lainnya yang telah
dicuci
Kursi
Berfungsi sebagai temapat duduk pekerja ketika mencuci agar pekerja
tidak cepat lelah
4.5. PEMERIKSAAN
KESEHATAN
&
PERATURAN
TENTANG
KELUHAN KESEHATAN
16
mereka.
Keluhan kulit tidak dialami oleh pekerja karena mereka selalu memakai
17
BAB V
PEMBAHASAN
Lingkungan kerja dari pekerja pencuci piring merupakan lingkungan kerja
yangdipenuhi zat kimia berbahaya yang terdapat di dalamsabun pencuci piring,
seperti phthalatesdan formalin yang bisa mengganggu kesehatan dari para pekerja
pencuci piring.Selain itu, kesehatan dan keselamatan kerja juga menuntut kondisi
kerja yang dilengkapi alat-alat pengaman, penerangan yang baik, penjagaan lantai
yang bebas dari air dan sabun, serta memelihara fasilitas air yang baik.
Bising dapat diartikan sebagai suara yang timbul dari getaran-getaran yang
tidak
teratur
dan
periodik,
kebisingan
merupakan
suara
yang
tidak
piring juga didapatkan formalin dengan kadar rendah. Bila pencuci piring tidak
mencuci piring dan peralatan makan dengan bersih, formalin akan tertinggal di
peralatan makan dan masuk ke dalam tubuh. Formalin sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia dan telah dinyatakan bersifat karsinogen atau pemicu
terjadinya kanker. Formalin adalah zat reaktif yang dapat menghentikan cara kerja
enzim sehingga proses pencernaan dalam tubuh akan kaku dan otomatis
terganggu. Formalin yang terserap tubuh dapat menyebabkan pusing dan mual,
lalu iritasi, sedangkan dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit kanker
dan rusaknya organ dalam tubuh.
Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomi,
karena ergonomi berkaitan dengan orang yang bekerja, selain dalam rangka
efektivitas dan efisiensi kerja.Ergonomi yaitu sebagai salah satu ilmu yang
berusaha untuk menyerasikan antara faktor manusia, faktor pekerjaan dan faktor
lingkungan.Dengan bekerja secara ergonomis maka diperoleh rasa nyaman dalam
bekerja, dihindari kelelahan, dihindari gerakan dan upaya yang tidak perlu serta
upaya melaksanakan pekerjaan menjadi sekecil-kecilnya dengan hasil yang
sebesar-besarnya.Proses pencucian piring atau peralatan makan di rumah makan
ini dilakukan dalam posisi duduk maupun berdirihingga proses pencucian piring
selesai. Tersedia kursi yang dapat dipakai pekerja pada saat mencuci piring dan
peralatan makan lainnya. Hal ini dapat mengurangi munculnya ketidaknyamanan
pada saat bekerja dan mengurangi resiko penyakit pinggang kronik (Low Back
Pain) di kemudian hari.
Suasana kerja yang kondusif dan lingkungan yang nyaman bisa menjadi
faktor pendukung terhadap kesehatan psikologis pekerja.Pada kunjungan kami,
kami mendapati hubungan para pekerja terlihat cukup harmonis dan menurut
pekerja pencuci piring, gaji yang diperoleh sudah sesuai dengan beban kerja
mereka.
Menurut hirarki upaya pengendalian diri (controling), alat pelindung diri
sesungguhnya merupakan hirarki terakhir dalam melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja dari potensi bahaya yang kemungkinan terjadi pada saat
19
20
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
a. Ada beberapa faktor hazard pada rumah makan ini berupa :
Kebisingan
yang
ditimbulkan
dentingan
peralatan
yang
saling
Faktor biologi yang terdapat di rumah makan terdapat pada sisa makanan
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Hestianingsih. Bahaya Tersembunyi di Balik Produk Pembersih Rumah.
http://detik.com/wolipop/read/2011/12/08/085829/1785791/858/bahayatersembunyi-di-balik-produk-pembersih-rumah diaksek pada 20 Januari
2014 pukul 12.00
2. Rachmad G. Waspada terhadap Formalin dalam Cairan Pencuci Piring.
http://www.citizenjurnalism.com/hot-topics/health-lifestyles/waspadalah22
K3
(Kesehatan
dan
Keselamatan
Kerja)
Resiko
Nyeri
Pinggang.
23
L
A
M
P
I
R
A
N
24
: SUTINA
UMUR
: 35 TAHUN
JENIS KELAMIN
: PEREMPUAN
JABATAN
NO
I
ACCEPTABLE
YA
TIDAK
KET.
TAMBAHAN
Matahari dan
lampu
3 orang
Bekerja
cair
25
II
III
IV
Nama bahan:
Jumlah Pekerja
G.Faktor Biologi
Sumber
hygine perorangan
H. Faktor ergonomi
Posisi tubuh saat bekerja
Cara bekerja
Ketata rumahtanggaan (house
keeping)
I. Faktor Psikososial
Jadwal kerja
Hubungan interpersonal
Beban Kerja
Kemampuan
Gaji
ALAT YANG DIGUNAKAN
Jenis alat kerja: Alat tangan
Meja dan Kursi
Kegunaan: Terus-menerus
Alat kerja yang berhubungan
dengan badan
Alat kerja yang berhubungan
dengan listrik
Alat kerja yang berhubungan
dengan cara kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Celemek
2. Sarung tangan (gloves)
3. Sepatu Boot
Pemeliharaan APD
Pemakaian selama bekerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti Pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan:
Awal.....Berkala.......
Berkala khusus....
phthalates dan
formalin
3 orang
sisa makanan
siang
baik
banyak
sesuai
sesuai
Spons, sarung
tangan, lap
kering
Hanya
memakai
sarung tangan
26
VI
VII
VII
I
Hasil
Peraturan perusahaan:
RAMBU-RAMBU TENTANG
K3
DI TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan
Terdapat kotak P3K
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang
penggunaan APD
KELUHAN KESEHATAN
ATAU SAKIT
Keluhan yang berhubungan
dengan :
- Mata
- Telinga
- Sistem Pencernaan
- Kulit
- Sistem Pernapasan
- Kejiwaan
Izin kunjungan klinik / rs / balai
pengobatan
Surat cuti sakit
Jenis keluhan/sakit yang paling
sering
UPAYA K3 LAINNYA
Penyuluhan:
Pelatihan:
Pemantauan hazard/pengukuran
Rambu-rambu bahaya
Rambu-rambu evakuasi
LAIN-LAIN
28
29
30
31