Anda di halaman 1dari 2

Jika Aku Menjadi Petani di

Desa Tanjungkarang
Setelah satu bulan beradda di Desa Tanjungkarang, banyak potensi yang
dimiliki oleh desa ini. Namun sayangnya dengan keterbatasan sarana pendukung,
perkembangan desa pun ikut terhambat. saya berpikir jika saya menjadi petani di
Desa Tanjungkarang banyak hal yang dapat saya lakukan. Selama kami berada di
desa dating beberapa keluhan dari warga khususnya petani untuk dari sisi ekonomi.
Jika saya menjadi petani di Desa ini saya akan membangun pola pertanian di desa
ini lebih terstruktur.
Para warga di desa ini mengeluhkan tentang kesenjangan harga dari hasil
pertanian dan perkebunan yang mereka jual ke pasar dengan harga pasar. Sebagai
contohnya harga cabai yang sempat melambung sangat tinggi hingga mencapai ke
titik lma puluh ribu rupiah per kilogram. Kenaikan harga tersebut tidak
mempengaruhi para petani di Desa Tanjungkarang, para petani tetap saja hanya
memperoleh hasil penjualan cabai sebesar lima belas ribu rupiah per kilogramnya.
Tentu banyak factor yang mempengaruhi permasalahan tersebut.
Jika saya menjadi petani di Desa Tanjungkarang saya akan mengatur
komoditas tanam saya, sehingga harga dari hasil panen saya tidak akan anjlok.
Karena berlimpahnya kuantitas suatu barang di pasar tentu akan mempengaruhi
tingkat harga dari barang tersebut. Semakin banyak barang yang terdapat di pasar,
akan menekan harganya menjadi semakin rendah. Hal ini akan saya siasati dengan
menanam komoditas pertanian yang dapat menjadi barang subtitusinya. Sebagai
contoh pada saat harga cabai melambung tinggi, tentu tidak setiap keluarga
mampu membelinya. Namun tidak dapat dipungkiri jika cabai merupakan salah satu
komoditas utama yang memiliki minat pasar yang tinggi di Indonesia. Saya akan
tetap menanam cabai di awal periode, namun hanya pada setengah lahan saya saja
dan dengan periode yang singkat. Setengah lahan saya yang lainnya akan saya
tanami dengan tomat yang pada umumnya digunakan sebagai barang subtitusi
untuk cabai. Dengan melihat potensi ini tentu saja tingkat permintaan tomat akan
mengalami kenaikan seiring menyusutnya tingkat permintaan cabai karena
dipengaruhi tingkat harga yang tinggi tersebut. Seringkali para petani berpikir jika
harga suatu komoditas tinggi, itu akan menjadi lahan penghasil keuntungan.
Sehingga para petani akan berlomba lomba untuk menanam komoditas tersebut.
Pemikiran para petani memang cukup logis, namun sayangnya tidak hanya para
petani di Desa Tanjungkarang saja yang berpikir hal tersebut. Petani di wilayah lain
Claudia Elaine
120310120210
Fakultas ekonomi

pun melakukan hal yang sama, sehingga kuantitas cabai akan meluap di pasar yang
menyebabkan anjloknya harga cabai di pasar beberapa waktu kemudian. Dengan
menanam tomat saya pun dapat meminimalisasikan kemungkinan rugi pada saat
harga cabai anjlok, karena masih memiliki keuntungan dari hasil tomat.
Hal selanjutnya yang saya akan perbaiki adalah memaksimalkan penggunaan
barang sisa dari hasil cabai yang rusak ato ditolak pasar. Berdasarkan informasi
yang saya terima dari para petani, seringkali pasar hanya mau menerima cabai
dengan kualitas grade A saja, sementara untuk grade B dan lainnya tidak akan
dibeli oleh pasar. Tentu hal ini akan menjadi kerugian bagi para petani. Untuk
mensiasati hal itu saya aka n mengolah sisa hasil cabai saya. Bisa dengan
mengeringkan cabai cabiai tersebut, sehingga cabai cabai sisa tersebut tidak
akan dibuang begitu saja. Cabai kering memiliki waktu simpan lebih lama, juga
memiliki minat pasarnya tersendiri. Minat pasarnya ini cukup tinggi, apalagi jika
mengigat harga cabai segar yang melambung. Selain itu jangka waktu
penyimpanan cabai kering pun lebih lama dibandingkan cabai segar. Hal lainnya
yang dapat dilakukan adalah dengan membuat lahan usaha baru, yaitu membuat
sambal rumahan yang dikemas. Sambal seperti ini sedang marak di pasar dan
dapat menjadi lahan usaha baru bagi para petani. Jika dikembangkan dan masuk ke
target pasar yang tepat, bisa dijadikan sebagai usaha mikro bagi para penduduk
Desa Tanjungkarang. Hambatan dari segi modal dapat teratasi dengan dana
pinjaman dari bank, jika dikelola secara efektif pihak bank pun dapat melihat usaha
ini sebagai potensi yang menjanjikan.

Claudia Elaine
120310120210
Fakultas ekonomi

Anda mungkin juga menyukai