Anda di halaman 1dari 29

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Pompa
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan
cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan
dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan
berlangsung secara terus menerus.

Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara


bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain,
pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga
(penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna
untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang
pengaliran.
(Sumber: http://www.agussuwasono.com)

B. Klasifikasi Pompa

Menurut prinsip perubahan bentuk energi yang terjadi, pompa dibedakan


menjadi :
1. Positive Displacement Pump
Disebut juga dengan pompa aksi positif. Energi mekanik dari putaran
poros pompa dirubah menjadi energi tekanan untuk memompakan fluida.
Pada pompa jenis ini dihasilkan head yang tinggi tetapi kapasitas yang
dihasilkan rendah. Yang termasuk jenis pompa ini adalah:
a. Pompa rotari
Sebagai ganti pelewatan cairan pompa sentrifugal, pompa rotari
akan merangkap cairan, mendorongnya melalui rumah pompa yang
tertutup. Hampir sama dengan piston pompa torak akan tetapi tidak
seperti pompa torak (piston), pompa rotari mengeluarkan cairan dengan
aliran yang lancar (smooth).
Macam-macam pompa rotari :
1) Pompa roda gigi luar
Pompa ini merupakan jenis pompa rotari yang paling sederhana.
Apabila gerigi roda gigi berpisah pada sisi hisap, cairan akan mengisi
ruangan yang ada diantara gerigi tersebut. Kemudian cairan ini akan
dibawa berkeliling dan ditekan keluar apabila giginya bersatu lagi.
Gambar 1 : Pompa roda gigi luar

Sumber : William Wolansky & Arthur Akers, Modern


Hydraulics,1990,97
2) Pompa roda gigi dalam

Jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam yang


berpasangan dengan roda gigi kecil dengan penggigian luar yang
bebas (idler). Sebuah sekat yang berbentuk bulan sabit dapat
digunakan untuk mencegah cairan kembali ke sisi hisap pompa.

Gambar 2 : Lobe pump


Sumber : William Wolansky & Arthur Akers, Modern
Hydraulics,1990,100
3) Pompa cuping (lobe pump)
Pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis roda gigi dalam hal
aksinya dan mempunyai 2 rotor atau lebih dengan 2,3,4 cuping atau
lebih pada masing-masing rotor. Putaran rotor tadi diserempakkan
oleh roda gigi luarnya.

Gambar 3 : Lobe pump


Sumber : William Wolansky & Arthur Akers, Modern Hydraulics,1990,97
4) Pompa sekrup (screw pump)
Pompa ini mempunyai 1,2 atau 3 sekrup yang berputar di dalam
rumah pompa yang diam. Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor

spiral yang berputar di dalam sebuah stator atau lapisan heliks dalam
(internal helix stator). Pompa 2 sekrup atau 3 sekrup masing-masing
mempunyai satu atau dua sekrup bebas (idler).
Gambar 4 : Three-scrow pump
Sumber : William Wolansky & Arthur Akers, Modern
Hydroulics,1990,102
5) Pompa baling geser (vane Pump)
Pompa ini menggunakan baling-baling yang dipertahankan tetap
menekan lubang rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila rotor diputar.
Cairan yang terjebak diantara 2 baling dibawa berputar dan dipaksa
keluar dari sisi buang pompa.
Gambar 5 : Vane pump
Sumber : William
Walonsky & Arthur Akers,
Modern Hydraulics,
1990,103

b. Pompa Torak (Piston)


Pompa torak mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas selama
pergerakan

piston

sepanjang

langkahnya.

Volume

cairan

yang

dipindahkan selama 1 langkah piston akan sama dengan perkalian luas


piston dengan panjang langkah.
Macam-macam pompa torak :
1) Menurut cara kerja
a) Pompa torak kerja tunggal

Gambar 6 : Pompa kerja tunggal


Sumber : Schematy Pump
b) Pompa torak kerja ganda

Gambar 7 : Pompa kerja ganda


Sumber : Schematy Pomp
2) Menurut jumlah silinder :
a) Pompa torak silinder tunggal

Gambar 8 : Pompa torak silinder tunggal


Sumber : Schematy pomp
b) Pompa torak silinder ganda

Gambar 9 : Pompa torak silinder ganda


a. Swashplate pump
b. Bent axis pump
Sumber : it.geocities.com
2. Dynamic Pump / Sentrifugal Pump
Merupakan suatu pompa yang memiliki elemen utama sebuah motor
dengan sudu impeler berputar dengan kecepatan tinggi. Fluida masuk
dipercepat oleh impeler yang menaikkan kecepatan fluida maupun
tekanannya dan melemparkan keluar volut. Prosesnya yaitu :
a. Antara sudu impeller dan fluida
Energi mekanis alat penggerak diubah menjadi energi kinetik fluida
b. Pada Volut
Fluida diarahkan kepipa tekan (buang), sebagian energi kinetik fluida
diubah menjadi energi tekan.
Yang tergolong jenis pompa ini adalah :
a. Pompa radial.
Fluida diisap pompa melalui sisi isap adalah akibat berputarnya
impeler yang menghasilkan tekanan vakum pada sisi isap. Selanjutnya
fluida yang telah terisap terlempar keluar impeler akibat gaya sentrifugal
yang dimiliki oleh fluida itu sendiri. Dan selanjutnya ditampung oleh
casing (rumah pompa) sebelum dibuang kesisi buang. Dalam hal ini
ditinjau dari perubahan energi yang terjadi, yaitu : energi mekanis poros

pompa diteruskan kesudu-sudu impeler, kemudian sudu tersebut


memberikan gaya kinetik pada fluida.
Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi
rumah pompa dan didalam rumah pompa inilah energi kinetik fluida
sebagian besar diubah menjadi energi tekan. Arah fluida masuk kedalam
pompa sentrifugal dalam arah aksial dan keluar pompa dalam arah radial.
Pompa sentrifugal biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head
medium sampai tinggi dengan kapasitas aliran yang medium. Dalam
aplikasinya pompa sentrifugal banyak digunakan untuk kebutuhan proses
pengisian ketel dan pompa-pompa rumah tangga.

Gambar 10 : Pompa Sentrifugal


Sumber : Sularso, pompa dan kompresor,2000,7
b. Pompa Aksial (Propeller)
Berputarnya impeler akan menghisap fluida yang dipompa dan
menekannya kesisi tekan dalam arah aksial karena tolakan impeler.
Pompa aksial biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head
rendah dengan kapasitas aliran yang besar. Dalam aplikasinya pompa
aksial banyak digunakan untuk keperluan pengairan.
Gambar 11 : Pompa aksial
Sumber : Sularso, pompa dan
kompresor,2000,8

c. Pompa Mixed Flow (Aliran campur)


Head yang dihasilkan pada pompa jenis ini sebagian adalah
disebabkan oleh gaya sentrifugal dan sebagian lagi oleh tolakan impeler.
Aliran buangnya sebagian radial dan sebagian lagi aksial, inilah sebabnya
jenis pompa ini disebut pompa aliran campur.
(Sumber: awan05.blogspot.com)

C. Bagian-bagian pompa sentrifugal

Gambar 1. : Pompa Sentrifugal


Sumber : Sularso, pompa dan kompresor,137

Gambar 2. : Pompa Sentrifugal


Sumber : Dietzel, pompa,kompresor dan turbin, 244
Pompa sentrifugal terdiri dari beberapa bagian antara lain :
1. Bagian pompa yang tidak bergerak :
a. Base Plate
Berfungsi untuk mendukung seluruh bagian pompa dan tempat kedudukan pompa
terhadap pondasi.
c. Casing (rumah pompa)
Casing adalah bagian terluar dari rumah pompa yang berfungsi sebagai :
- pelindung semua elemen yang berputar
- tempat kedudukan difuser guide vane, inlet dan outlet nozzle
- tempat yang memberikan arah aliran dari impeler
- tempat mengkonversikan energi kinetik menjadi energi tekan (untuk rumah
pompa keong atau volute).
d. Difuser guide vane
Bagian ini biasanya menjadi satu kesatuan dengan casing atau dipasang pada
casing dengan cara dibaut. Bagian ini berfungsi untuk :
- mengarahkan aliran fluida menuju volute (untuk single stage) atau menuju stage
berikutnya (untuk multi stage)
- merubah energi kinetik fluida menjadi energi tekanan

e. Stuffing box
Fungsi utama stuffing box adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran pada
daerah dimana pompa menembus casing. Jika pompa bekerja dengan suction lift
dan tekanan pada ujung stuffing box lebih rendah dari tekanan atmosfer, maka
stuffing box berfungsi untuk mencegah kebocoran udara masuk kedalam pompa.
Dan bila tekanan lebih besar daripada tekanan atmosfer, maka berfungsi untuk
mencegah kebocoran cairan keluar pompa.
Secara umum stuffing box berbentuk silindris sebagai tempat kedudukan
beberapamechanical packing yang mengelilingi shaft sleeve. Untuk menekan
packing digunakan gland packing yang dapat diatur posisinya ke arah aksial
dengan cara mengencangkan atau mengendorkan baut pengikat.
f. Wearing ring (cincin penahan aus)
Adalah ring yang dipasang pada casing (tidak berputar) sebagai wearing ring
casing dan dipasang pada impeler (berputar) sebagai wearing ring impeler. Fungsi
utama wearing ring adalah untuk memperkecil kebocoran cairan dari impeler yang
masuk kembali ke bagianeye of impeler.
g. Discharge nozzle
adalah saluran cairan keluar dari pompa dan berfungsi juga untuk meningkatkan
energi tekanan keluar pompa.
2. Bagian pompa yang bergerak :
a. Shaft (poros)
Shaft berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama pompa
beroperasi, dan merupakan tempat kedudukan impeler dan bagian yang berputar
lainnya.
b. Shaft sleeve (selongsong poros)

Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi shaft dari erosi, korosi dan keausan
khususnya bila poros itu melewati stuffing box.
c. Impeler
impeler berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang di pompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada
sisi hisap secara terus menerus pula akan mengisi kekosongan akibat perpindahan
dari cairan sebelumnya.
d. Wearing ring (cincin penahan aus)
Adalah ring yang dipasang pada casing (tidak berputar) sebagai wearing ring
casing dan dipasang pada impeler (berputar) sebagai wearing ring impeler. Fungsi
utama wearing ring adalah untuk memperkecil kebocoran cairan dari impeler yang
masuk kembali ke bagian eye of impeler.
D. Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal
Fluida yang akan di pompa masuk kedalam nozzle isap menuju eye of impeler
dan fluida tersebut terjebak diantara sudu-sudu dari impeler. Impeler tersebut
berputar dan fluida mengalir karena gaya sentrifugal melalui impeler yang
menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan fluida tersebut. Sesuai hukum
Bernoulli jika kecepatan meningkat maka tekanan akan menurun, hal ini
menyebabkan terjadinya zona tekanan rendah (vakum) pada sisi isap pompa.
Selanjutnya fluida yang telah terisap terlempar keluar impeler akibat gaya
sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu sendiri. Dan selanjutnya ditampung
oleh casing (rumah pompa) sebelum dibuang kesisi buang. Dalam hal ini
ditinjau dari perubahan energi yang terjadi, yaitu : energi mekanis poros pompa
diteruskan kesudu-sudu impeller, kemudian sudu tersebut memberikan gaya
kinetik pada fluida
.

Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah
pompa dan didalam rumah pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar
diubah menjadi energi tekan. Arah fluida masuk kedalam pompa sentrifugal
dalam arah aksial dan keluar pompa dalam arah radial. Pompa sentrifugal
biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head medium sampai tinggi
dengan kapasitas aliran yang medium. Dalam aplikasinya pompa sentrifugal
banyak digunakan untuk kebutuhan proses pengisian ketel dan pompa-pompa
rumah tangga.

Gambar 3. : Aliran fluida dalam pompa sentrifugal


Sumber : Sularso, pompa dan kompresor,2000,4

Sumber: http://awan05.blogspot.com/2009/12/

E. Klasifikasi Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa tinjauan:
1. Berdasarkan Kapasitas
a. Kapasitas rendah

: 20m3/hr

b. Kapasitas menegah : >20-60m3/hr


c. kapasitas tinggi

: >60m3/hr

2. berdasarkan Tekanan Discharge


a. tekanan rendah : 5 kg/cm2
b. tekanan menengah : > 5 50 kg/cm2
c. tekanan tinggi

: >60 kg/cm2

3. Berdasarkan Jumlah/ susunan dan tingkat.


a. Single stage : terdiri dari satu impeller dan satu casing.
b. Multi stage : terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu casing
c. Multi impeller : terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam satu
casing.
d. Multi-Impeller Multi Stage : kombiasi antara multi impeller dan multi stage.

4. Berdasarkan cara pemasukan Dalam Impeller.


a. Sigle Suction

: dimana cairan masuk pompa melalui satu impeller

b. Double Suction

: dimana cairan masuk pompa melalui dua sisi impeller

5. Berdasarkan Rancang Bangun Casing.


a. Single Casing

: terdiri dari satu casing, dapat vertikal split atau horizontal

split.
b. Double Casing

: terdiri dari beberapa casing yang tersusun secara vertikal

split (terutama untuk multi stage)

6. Berdasarkan Posisi Poros Impeller.


a. vertikal shaft

: poros pompa tegak lurus.

b. Horizontal Shaft

: poros pompa horizontal aau mendatar.

7. Berdasarkan Suction Lift (Tinggi Angkat).


a. Self Priming Pump : dimana pompa dilengkapi dengan vacum device (tidak
perlu dipancing, sudah menghisap sendiri).
b. Non Priming Pump : perlu dipancing pada saat start.
8. Berdasarkan Kecepatan Specific (Specific Velocity = nsl )
a. low speed pump

: nsl = 40 : 80

b. Medium speed

: nsl = 80 : 150

c. high speed pump

: nsl = 150 : 300

d. Mixed Speed Pump : nsl =300 : 600


9. Berdasarkan Arah Aliran Keluar Impeller.
a. Radial Flow : untuk head yang tinggi dan kapasitas yang relatif kecil
b. Mixed Flow

: untuk head yang cukup tinggi dan kapasitas sedang

c. Axial Flow

: untuk head yang rendah dan kapasitas besar

10. Berdasarkan Konstruksi Impeller


a. Enclosed Impeller : kedua sisi impeller tertutup
b. Semi Enclosed Impeller

: satu sisi impeller terbuka

c. open Impeller

: kedua sisi impeller terbuka

11. Berdasarkan arah lengkung Sudu.


a. Radial vane : untuk head relatif konstan kapasitas berubah-ubah
b. For Ward Curve Vane

: head semakin tinggi bila kapasitas bertambah

c. Back Ward Curve Vane

: head akan bervariasi bila kapasitas bertambah.

3.5 Karakteristik Pompa Sentrifugal


Karakteristik dari pompa sentrifugal merupakan sebuah cara dimana tinggi tekan
tekanan diferensial bervariasi dengan keluaran (output) pada kecepatan konstan.
Karakteristik dapat juga menyertakan kurva efisiensi dan harga brake horse powernya. Kurva kapasitas tinggi tekan (Gambar 2.8) ditunjukkan sebagai kapasitas
peningkatan total tinggi tekan, dimana tinggi tekan pompa mampu untuk dinaikkan
atau dikurangi.Umumnya sebuah pompa sentrifugal akan menaikkan tinggi tekan
terbesarnya pada suatu titik, dimana tidak ada aliran yang sering dianggap sebagai
shut off head. Jika shut off head kurang dari harga maksimum tinggi tekan, pompa
menjadi tidak stabil dan dibawah beberapa kondisi dapat memperbesar daya dan
kecepatan fluktuasi yang menyebabkan getaran mekanis yang besar pada sistem
pemipaan.

Head Pompa
Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan untuk mengalirkan
sejumlah zat cair yang direncanakan sesuai dengan kondisi instalasi pompa, atau
tekanan untuk mengalirkan sejumlah zat cair,yang umumnya dinyatakan dalam satuan
panjang.Menurut persamaan Bernoulli yang berbunyi bila fluida inkompresibel
mengalir sepanjang pipa yang penampangnya mempunyai beda ketinggian,perbedaan
tekanan tidak hanya tergantung pada perbedaan ketinggian tetapi juga pada perbedaan
antara kecepatan dimasing-masing titik tersebut.Dalam persamaan Bernoulli,ada tiga
macam head (energi) fluida dari sistem instalasi aliran, yaitu, energi tekanan, energi
kinetik dan energi potensial.Hal ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
(Bruce Munson, 2006)
H = P/ + Z + V 2/2.g

Dimana:
H = Head total pompa (m)
P/ = Head tekanan (m)
Z = Head statis total (m)
V 2/2.g = Head kecepatan (m)
Karena energi itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan) dapat bervariasi pada
penampang yang berbeda. Namun pada kenyataannya selalu ada rugi-rugi energi
(losses).

Pada kondisi yang berbeda seperti pada gambar di atas maka persamaan Bernoulli
adalah sebagai berikut :

3.7 Kecepatan Spesifik Pompa


Performansi pompa sentrifugal (kecuali turbin regeneratif) dihubungkan pada suatu
parameter yang disebut kecepatan spesifik (specific speed). Seperti yang didefinisikan
oleh The Hydraulic Institute hal ini merupakan hubungan antara kapasitas, tinggi
tekan, dan kecepatan pada efisiensi optimum yang mengklasifikasikan impeller
pompa dengan respek terhadap persamaan geometris. Kecepatan spesifik merupakan
sebuah bilangan aljabar yang dinyatakan sebagai: (Sularso, 1978)

3.8 Kavitasi
Kavitasi adalah peristiwa terbentuknya gelembung-gelembung uap di dalam cairan
yang terjadi akibat turunnya tekanan cairan sampai di bawah tekanan uap jenuh cairan
pada suhu operasi pompa. Gelembung uap yang terbentuk dalam proses ini
mempunyai siklus yang sangat singkat. Knapp (Karassik dkk, 1976) menemukan
bahwa mulai terbentuknya gelembung sampai gelembung pecah hanya memerlukan
waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa aliran fluida sampai akhirnya
berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar daripada tekanan uap jenuh
cairan. Pada daerah tersebut gelembung tersebut akan pecah dan akan menyebabkan
shock pada dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara tiba-tiba ke ruangan yang
terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi sehingga mengakibatkan tumbukan.
Peristiwa ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan mekanis pada pompa.

3.9 Net Positive Suction Head (NPSH)


Kavitasi akan terjadi bila tekanan statis suatu aliran turun sampai dibawah tekanan
uap jenuhnya.Untuk menghindati kavitasi diusahakan agar tidak ada satu bagianpun
dari aliran didalam pompa yang mempunyai tekanan statis lebih rendah dari tekan uap
jenuh cairan pada temperatur yang bersangkutan.Dalam hal ini perlu diperhatikan dua
macam tekanan yang

memegang peran penting.Pertama,tekanan yang ditentukan oleh kondisi lingkungan


dimana pompa dipasang,dan kedua,tekanan yang ditentukan oleh keadaan aliran
didalam pompa.
Berhubungan dengan dua hal diatas maka didefinisikanlah suatu Net Positive Suction
Head (NPSH) atau Head Isap Positif Neto yang dipakai sebagai ukuran keamanan
pompa terhadap kavitasi.Ada dua macam NPSH,yaitu NPSH yang tersedia pada
sistem (instalasi),dan NPSH yang diperlukan oleh pompa. Pompa terhindar dari
kavitasi jika NPSH yang tersedia lebih besar daripada NPSH yang dibutuhkan.
3.9.1 Net Positive Suction Head Available (NPSH yang tersedia)
NPSH yang tersedia adalah head yang dimiliki oleh zat cair pada sisi isap pompa
dikurangi dengan tekanan uap jenuh zat cair ditempat tersebut.Dalam hal pompa yang
mengisap zat cair dari tempat terbuka,maka besarnya NPSH yang tersedia dapat
dituliskan sebagai berikut:

Jika zat cair diisap dari tangki tertutup,maka harga Pa menyatakan tekanan mutlak
yang bekerja pada permukaan zat cair didalam tangki tertutup tersebut.Khususnya
jika tekanan diatas permukaan zat cair sama dengan tekanan uap jenuhnya,maka Pa =
Pv.Dalam hal pompa yang mengisap zat cair dari tempat terbuka,maka besarnya
NPSH yang tersedia dapat dituliskan sebagai berikut:
hsv = hs hls

Harga hs adalah negatif (-) karena permukaan zat cair didalam tangki lebih tinggi dari
pada sisi isap pompa.Pemasangan pompa semacam ini diperlukan untuk mendapatkan
harga NPSHA positif.

3.9.2 Net Positive Suction Head Required (NPSH yang diperlukan)


Tekanan terendah didalam pompa biasanya terdapat disuatu titik dekat setelah sisi
masuk sudu impeller.ditempat tersebut,tekanan adalah lebih rendah dari pada tekanan
pada lubang isap pompa.Hal ini disebabkan oleh kerugian head dinosel isap,kenaikan
kecepatan aliran karena luas penampang yang menyempit,dan kenaikan kecepatan
aliran karena tebal sudu setempat.
Agar tidak terjadi pengupan zat cair,maka tekanan pada lubang masuk pompa
dikurangi dengan penurunan tekanan didalam pompa harus lebih tinggi dari pada
tekanan uap zat cair.Head tekanan yang besar sama dengan penurunan tekanan ini
disebut NPSH yang diperlukan/net positive suction head required.Besarnya NPSH
yang diperlukan berbeda untuk setiap pompa.Untuk suatu pompa tertentu , NPSH
yang diperlukan berubah menurut kapasitas dan

putarannya.Agar pompa dapat bekerja tanpa mengalami kavitasi,maka harus dipenuhi


syarat NPSH yang tersedia lebih besar dari pada NPSH yang diperlukan.Harga NPSH
yang diperlukan harus diperoleh dari pabrikan pompa yang bersangkut an.Namun
untuk penaksiran secara kasar,NPSH yang diperlukan dapat dihitung dengan
persamaan:

Kecepatan spesifik sisi isap (S) dapat juga digunakan sebagai


pengganti Koefisien kavitasi Thoma dalam menghitung NPSH yang
diperlukan.Hubungannya dapat dilihat dalam persamaan:

2.4 Sistem Proteksi Pompa Sentrifugal


Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, terdapat prosedur proteksi standar yang
diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa standar minimum paling tidak terdiri
dari:
1. Proteksi terhadap aliran balik. Aliran keluaran pompa dilengkapi dengan check
valve yang membuat aliran hanya bisa berjalan satu arah, searah dengan arah aliran
keluaran pompa.
2. Proteksi terhadap overload. Beberapa alat seperti pressure switch low, flow switch
high, dan overload relay pada motor pompa dipasang pada sistem pompa untuk
menghindari overload.

3. Proteksi terhadap vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan menggangu kinerja dan
berkemungkinan merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan untuk
menghindari vibrasi berlebihan ialah vibration switch dan vibration monitor.
4. Proteksi terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch high (PSH),
flow switch low (FSL), dan return line yang dilengkapi dengan control valve
dipasang pada sistem pompa untuk melindungi pompa dari kerusakan akibat tidak
terpenuhinya minimum flow.
5. Proteksi terhadap low NPSH available. Apabila pompa tidak memiliki NPSHa
yang cukup, aliran keluaran pompa tidak akan mengalir dan fluida terakumulasi
dalam pompa. Beberapa peralatan safety yang ditambahkan pada sistem pompa ialah
level switch low (LSL) dan pressure switch low (PSL).
2.5 Penggunaan Pompa Sentrifugal
Dalam kehidupan sehari-hari pompa sentrifugal banyak memberikan berbagai
manfaat besar bagi manusia, terutama pada bidang industri. Secara umum pompa
sentrifugal digunakan untuk kepentingan pemindahan fluida dari satu tempat ke
tempat yang lainnya Berikut ini beberapa contoh lain pemanfaatan pompa sentrifugal,
diantaranya:
a) Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam fasilitas
gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah
dan dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal.
b) Pada industri perkapalan pompa sentrifugal banyak digunakan untuk
memeperlancar proses kerja di kapal.
c) Pompa sentrifugal WARMAN dirancang khusus untuk memompakan lumpur,
bahan kimia, dan semua larutan cair yang bercampur dengan partikel padat.
d) Pompa sentrifugal dan reciprocating RUHRUMPEN untuk berbagai jenis aplikasi,
seperti: industri proses, perkapalan, dock & lepas pantai, oil & gas dan aplikasi umum
lainnya.

2.6 Keunggulan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal


Pada beberapa kasus pemanfaatan pompa sentrifugal, pompa ini memberikan efisiensi
yang lebih baik dibandingkan pompa jenis displacement. Hal ini dikarenakan pompa
ini memiliki keunggulan dari pompa lainnya. Keunggulan-keunggulan tersebut
diantaranya :
a) Principe kerjanya sederhana
b) Mempunyai banyak jenis
c) Konstruksinya kuat
d) Tersedia berbagai jenis pilihan kapasitas output debit air
e) Poros motor penggerak dapat langsung disambung ke pompa
f) Pada umumnya untuk volume yang sama dengan pompa displacement, harga
pembelian pompa sentrifugal lebih rendah.
g) Tidak banyak bagian-bagian yang bergerak (tidak ada katup dan sebagainya),
sehingga pemeliharaannya mudah.
h) Lebih sedikit memerlukan tempat.
i) Jumlah putaran tinggi, sehingga memberi kemungkinan untuk pergerakan langsung
oleh sebuah electromotor atau turbin.
j) Jalannya tenang, sehingga fondasi dapat di buat ringan.
k) Bila konstruksinya disesuaikan, memberi kemungkinan untuk mengerjakan zat cair
yang mengandung kotoran.
l) Aliran zat cair tidak terputus putus.
Namun disamping memiliki keunggulan pompa sentrifugal ini juga tidak luput dari
yang namanya kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa ini adalah:
a) Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri (tidak
dapat memompakan udara).
b) Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume
yang kecil

Anda mungkin juga menyukai