(prime mover). Penggerak mula ini dapat berupa diesel, motor listrik atau
generator turbin gas itu sendiri yang menjadi motor melalui mekanisme SFC
(Static frequency Converter). Setelah kompresor berputar secara kontinu,
maka udara luar terhisap hingga dihasilkan udara bertekanan pada sisi
discharge (tekan) kemudian masuk ke ruang bakar.
2) Kedua, proses selanjutnya pada ruang bakar, jika start up menggunakan
bahan bakar cair (fuel oil) maka terjadi proses pengkabutan (atomizing)
setelah itu terjadi proses pembakaran dengan penyala awal dari busi, yang
kemudian dihasilkan api dan gas panas bertekanan. Gas panas tersebut
dialirkan ke turbin sehingga turbin dapat menghasilkan tenaga mekanik
berupa
putaran.
Selanjutnya
gas
kompresor,
Kemudian,
ketika mencapai putaran 750 rpm, Purging dimulai selama 300 detik ,
3
selanjutnya jalur bahan bakar dan jalur udara bertekanan akan ON, sehingga
proses pembakaran siap dimulai.
3) Setelah tercapai tekanan dan temperatur udara yang ditentukan pada
kompresor, udara tersebut dialirkan ke ruang bakar untuk selanjutnya
dilakukan proses pengabutan bersamaan dengan bahan bakar. Setelah proses
ini maka terbentuk gas panas bertekanan dan bertemperatur tinggi.
4) Gas panas bertekanan tinggi tersebut diekspansikan ke turbin gas, sehingga
dapat memutar turbin gas. Karena dikopel bersama generator, maka generator
akan menghasikan listrik.
5) Sampai pada putaran turbin 500 rpm, Motor penggerak mula akan lepas, dan
penggerak generator sepenuhmya dijalankan oleh turbin gas. Sementara itu,
gas sisa yang telah digunakan untuk memutar turbin gas tidak dibuang ke
atmosfer melalui Bypass Stack.
6) Untuk mengoperasikan unit Steam Turbinnya, maka gas sisa pemutar turbin
gas yang masih memiliki tekanan dan temperatur tinggi tersebut tidak
dibuang ke Bypass Stack, melainkan dialirkan melalui unit HRSG (Heat
Recovery Steam Generator) untuk memanaskan air umpan.
7) Air umpan yang dipompakan oleh Boiler Feed Pump masuk ke HRSG untuk
dipanaskan, berturut-turut adalah pada bagian economizer, evaporator, dan
Superheater.
8) Keluaran dari Superheater akan menghasilkan uap panas lanjut, yang
selanjutnya akan digunakan untuk proses ekspansi pada HP Turbine. Uap
yang telah digunakan untuk memutar HP turbine dikembalikan ke Reheater ,
guna mendapatkan pemanasan ulang.
9) Dari Reheater, uap panas selanjutnya dialirkan untuk proses ekspansi di IP
Turbine. Uap keluaran dari IP Turbin selanjutnya dialirkan ke sudu-sudu LP
Turbine, sehingga ketiga turbin berputar. Karena generator dikopel bersama
dengan ketiga turbin tersebut, maka ketika ketiga turbin berputar, generator
akan berputar sehingga menghasilkan energi listrik yang selanjutnya
ditransmisikan ke jaringan.
10) Uap keluaran dari LP Turbine selanjutnya dikondensasikan di Kondeser untuk
diubah menjadi air untuk disirkulasikan kembali sebagai air pengisi.
udara
bertekanan
dan
bertemperatur
tinggi
serta
Aft
Casing,
bagian
casing
yang
didalamnya
terdapat
5.) Ruang
Bakar/Combustor,merupakan
tempat
berlangsung
proses
b.) Rotor Turbin dan rotor kompresor dibaut menjadi satu. Setelah
kedua rotor ini dipasangi Sudu Jalan (Moving Blades) akan
terbentuklah satu unit rotor lengkap. Moving Blades dipasang pada
disc membentuk satu lingkaran penuh. Blades tingkat pertama dan
tingkat kedua umumnya dibuat dari baja paduan tahan panas yang
dicor, sedangkan blades tingkat selanjutnya dibuat dari baja paduan
tahan panas yang ditempa.
Auxiliary Gear
HRSG (Heat Recovery Steam Generator) adalah ketel uap atau boiler yang
memanfaatkan enerji panas sisa gas buang suatu unit turbin gas untuk
memanaskan air dan mengubahnya menjadi uap, dan kemudian uap tersebut
dipergunakan untuk menggerakkan turbin uap. Proses perpindahan / penyerapan
panas yang terjadi hanyalah proses konveksi dari gas buang turbin gas ke
dalam air dan/atau uap melalui elemen - elemen pemanas di dalam ruang
boiler HRSG. Boiler HRSG sangat bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi
bahan bakar yang dipakai pada unit turbin gas, selanjutnya menggerakkan
unit turbin uap. Sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan proses ini disebut
Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) atau unit
pembangkit
siklus
c.
Steam Turbine
Steam
Turbin
Generator merupakan
pembangkit
listrik
dengan
memanfaatkan tenaga uap untuk memutar turbin uap. Pada dasarnya turbin uap
terdiri dari dua bagian yaitu rotor dan stator. Pada rotor terdapat banya blade
(sudu) yang akan digerakan oleh uap bertekanan tinggi yang disemprotkan
melalui nozzle. Turbin yang bergerak akan menghasilkan listrik melaui generator.
sistem combined
cycle ini
lebih
efesien
dan
mampu
untuk
dinaikkan
tegangannya sebelum
dilanjutkan
ke
system
dalam
10
terganggu, maka turbin gas dapat beroperasi dalam mode siklus terbuka
(open cycle).
c. Konfigurasi 3-3-1
Konfigurasi 331 merupakan konfigurasi yang menghasilkan output daya
paling besar dengan variasi operasi paling banyak.
11