Anda di halaman 1dari 91

VERTEBRATA

DEBBY OCTAERDIYANI
NELSON SINAGA
ARDHELINA WIDYAWATI
DEVI YOTA F N

APA ITU VERTEBRATA ?

VERTEBRATA
merupakan kelompok
hewan yang memiliki
tulang belakang.
Vertebrata
merupakan subfilum
dari filum chordata

REPTILIA

Pengertian
Reptili adalah sebuah kelompok
hewan vertebrata yang berdarah
dingin dan memiliki sisik yang
menutupi tubuhnya. Reptilia adalah
tetrapoda (hewan dengan empat
tungkai) dan menelurkan telur yang
embrionya diselubungi oleh
membran amniotik

Ciri-Ciri hewan reptil


Tubuhnya dilindungi oleh kulit bersisik dari zat
tanduk
Bernapas menggunakan paru-paru
Bersifat poikiloterm
Berkembangbiak dengan bertelur (ovipar), ada
juga yang melahirkan (ovovivipar)
Mengalami pembuahan didalam tubuh hewan
betina (fertilisasi internal)
Ada yang memiliki kaki, ada juga yang tidak
memiliki kaki (bergerak dengan melata).
Bertulang belakang

Klasifikasi reptilia
1. Squamata, terdiri dari 2 subordo :
a. Lacertilia(bangsa kadal),
mempunyai empat tungkai.
Contoh : kadal (mabauys sp.), bunglon
(draco sp.), dan komodo (varanus
komodoensis)

Klasifikasi Lacertilia

b. Ophidia (bangsa ular)

Tidak mempunyai tungkai serta rahang


atas dan rahang bawah tidak memiliki
sendi. Contohnya : piton (phyton
reticulatus), kobra (Naja naja), dan ular
sanca hijau (Chondrophyton viridis).

Klasifikasi Ophidia

2. Testudinata (bangsa kura-kura dan penyu)

Tubuh terlindung oleh karapaks dibagian


atas dan plastron dibagian bawah, tidak
mempunyai gigi, dan rahangnya dilapisi
zat tanduk. Contoh : kura-kura air tawar
(Chelydra serpentia) dan penyu hijau
(Chelonia mydas)

Klasifikasi Testudinata

4. Crocodilia
(bangsa buaya)
Memiliki kulit yang tebal, rahang
kuat, serta pada lubang hidung dan
telinga terdapat klep yang dapat
menutup ketika berada di dalam air.
Contoh : buaya muara (Crocodilus
porosus)

Klasifikasi Crocodilia

3.Rhynchocephalia
Merupakan ordo yang
paling primitif,
contohnya :
tuatara (Sphenodon
punctatus)

Sistem pernapasan reptilia


Reptilia bernapas menggunakan paru-paru. Gas O2
dalam udara masuk melalui lubang hidung => rongga
mulut => anak tekak => trakea yang panjang =>
bronkiolus dalam paru-paru. Dari paru-paru, O2
diangkut darah menuju seluruh jaringan tubuh. Dari
jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung
untuk dikeluarkan melalui paru-paru => bronkiolus
=> trakea yang panjang => anak tekak => rongga
mulut => lubang hidung. Pada Reptilia yang hidup di
air, lubang hidung dapat ditutup ketika menyelam.

Sistem respirasi reptilia

Sistem reproduksi
Jantan :
a. memiliki alat kelamin khusus :
hemipenis
b. sepasang testis
c. memiliki epipidemis
d. memiliki vas deferens

Betina :
a. memiliki sepasang ovarium
b. memiliki saluran telur
c. berakhir pada saluran kloaka

PROSES PENGEMBANGBIAKAN
REPTILIA
Pembuahan pada reptile berlangsung didalam
tubuh betina. Pada saat kopulasihemipenis kadal
jantan dimasukan kedalam cloacal betina dan
seperma jantandipancarkan untuk membuahi sel
telurdalam tubuh kadal betina. Telur yang
telahdibuahi akan mengandung zigot yang akan
berkembang menjadi embrio. Telurtersebut akan
dipertahankan hinga menetas didalam tubuh
induk betina, kemudianmuda keluar melalui
cloaca, sehingga induk betina kadal tampak
sepertimelahirkan, sehinggta disebut ovovivirar

AVES

Aves adalah unggas atau burung. Ciri


utama Aves yang tidak dimiliki oleh
kelompok lainnya, yaitu bulu sebagai
penutup tubuh. Menurut evolusinya, bulu
merupakan modifikasi dari sisik reptilia.
Bulu tampak berkilau, kuat, elastis,
waterproof, dan berwarna-warni. Untuk
memahami karakter kelas Aves, orang
biasa mengambil contoh burung merpati
(Columba livia).

Burung adalah hewan


homoiotermis atau dengan bahasa
sederhana disebut hewan berdarah
panas, artinya temperatur tubuhnya
stabil di berbagai tempat yang
temperaturnya berbeda atau
temperatur lingkungan tidak
memengaruhi temperatur tubuh.
Sifat ini ada kaitannya dengan kerja
jantung burung yang sudah terbagi

Anggota tubuh depan mengalami


modifikasi menjadi sayap, memiliki
paruh dari zat tanduk yang kuat, tak
memiliki gigi. Bentuk tubuh burung
sangat spesifik. Keragaman jenisnya
tidak terlalu berbeda jauh sehingga
seluruh anggota Aves mudah dikenal,
yaitu tubuh ditutupi bulu, berkaki
dua, kaki ditutupi dengan sisik yang
keras, berparuh dari zat tanduk, dan

Subkelas Archeornithes
Burung yang tergolong Subkelas ini
adalah Burung yang masih mempunyai
beberapa sifat Reptilia, isalnya pada
rongga mulut masih terdapat gigi,
sayapnya ash memiliki sisa-sisa kait
kuku, kaki belakangnya bersisik dan ekor
masih nampak panjang. Semua Subkelas
ini telah punah tinggal fosilnya saja.
Contohnya yaitu Archaeopteryx ografis
dan Archaeornis.

Subkelas Neornithes
Anggota hewan ini telah memiliki
sternum (tulang dada) yang
sempurna, ekor berbulu, dan
berukuran pendek. Contohnya yaitu
penguin dan ayam.

Ciri-ciri Umum
Bersayap, tubuh dilindungi bulu.
Berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
Suhu tubuhnya tetap, tidak berpengaruh sama suhu
lingkungan (homoiterm).
Bernapas dengan paru-paru dan pundi-pundi udara.
Tulangnya tipis dan berlubang.
Mulut berbentuk paruh yang kaku dan kuat.
Pada sebagian besar spesies, anggota gerak atas berfungsi
untuk terbang.
Kulit kakinya diselubungi semacam sisik yang disebut
tasometatarsus.
Memiliki kantong udara untuk membantu pernapasan pada
saat terbang.

Ciri Khusus Aves


Bulu adalah suatu adaptasi vertebrata yang paling luar biasa
karena sangat ringan dan kuat. Bulu terbuat dari keratin, protein
yang juga menyusun rambut dan kuku manusia dan sisik pada
reptile. Pertama kali bulu kemungkinan berfungsi sebagai
penyekat selama evolusi hewan endoterm, setelah itu baru
dimanfaatkan sebagai peralatan terbang. Selain penyokong dan
membentuk sayap, bulu juga dapat dimanipulasi untuk
mengontrol pergerakan udara disekitar sayap.
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh
vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu,
yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada
reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves
bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi
epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya
sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada
kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk
dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis
membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu

Berdasarkan Susunan Anatomis


a. Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh
tubuh. Ujungnya bercabang-cabang pendek dan halus. Jika
diamati dengan seksama akan tampak terdiri dari shaft yang
ramping dan beberapa barbulae di puncak.
b. Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae
dengan perbedaan detail.
c. Plumae, Bulu yang sempurna.
Susunan plumae terdiri dari :
o Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
o Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
o Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu
yang tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan
memiliki jaringan.
o Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang
merupakan cabang-cabang lateral dari rachis.
d. Barbae
e. Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen

Berdasarkan Letaknya
Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
a. Tectrices, bulu yang menutupi badan.
b. Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya
simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
c. Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
1. remiges primarie yang melekatnya secara digital pada
digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia.
2. Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital
pada radial ulna.
3. Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak
sebagai kelanjutan sekunder daerah siku.
4. Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
h. Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari

Sistem Respirasi
Unggas dalam hal ini mengambil contoh pada burung, burung
mempunyai alat pernafasan (pulmo). Ukuran pulmo relatif kecil
di bandingkan ukuran tubuhnya. Paru-paru burung terbentuk
untuk bronkus primer, bronkus skunder da pembuluh brokiolus.
Bronkus primer berhubungan dengan mesobronkus yang
merupakan bronkiolus terbesar. Mesobronkus bercabang
menjadi dua set bronkus sekunder anterior dan posterior yang
disebut ventrobronkus dan dorsobronkus. Ventrobronkus dan
dorsobronkus dihubungkan oleh parabronkus. Paru-paru burung
memiliki kurang/lebih 10000 buah. Parabronkus yang garis
tengahnya kurang/lebih 0,5mm. sepasang paru-paru pada
burung menempel di dinding dada bagian dalam. Paru-paru
burung memiliki perluasan yang disebut kantong udara sakus
pneumatikus yang mengisi daerah selangka dada atas, dada
bawah, daerah perut, daerah tulang humerus, dan daerah leher.

Alat pernapasan yang terdiri atas:


a. Lubang hidung
b. Celah tekaka pada faring, berhubungan dengan trakea.
c. Trakea berupa pipa dengan penebalan tulang rawan berbentuk
cincin yang tersusun disepanjang trakea.
d. Siring (alat suara), terletak dibagian bawah trakea. Dalam
siring terdapat otot sternotrakealis yang menghubungkan
tulang dada dan trakea, serta berfungsi untuk menimbulkan
suara. Selain itu dapat juga otot siringialis yang
menghubungkan siring dengan dinding trakea sebelah dalam.
Dalam rongga siring terdapat selaput iank mudah bergetar.
Getaran selaput suara tergantung besar kecilnya ruangan siring
yang diatur oleh otot sternotrakealis dan otot siringialis.
e. Bifurkasi trakea, yaitu percabangan trakea menjadi dua
bronkus kanan dan kiri.
f. Bronkus (cabang trakea), tertletak antara siring dan paru-paru.
g. Paru-paru dengan selaput pembungkus paru-paru yang disebut
pleura.

Sistem Pencernaan
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan
buah-buahan.
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1) Paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
2) Rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara
rongga mulut dan tanduk,
3) Faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran
pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan
makanan yang dapat diisi dengan cepat,
4) Lambung terdiri atas:
)Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan,
dinding ototnya tipis.
)Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada
burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama
makanan vang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai
hens teeth,
5) Intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara padakloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas.
Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.

Sistem Reproduksi

Kelompok burung merupakan hewan


ovipar. Walaupun kelompok burung tidak
memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap
terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan
dengan cara saling menempelkan kloaka.

Sistem Genitalia Jantan


Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian
permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis
bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya
membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.
Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus
aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk
duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen
bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah
gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian
posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus
ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus
ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis
yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen
tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.

Sistem Genitalia Betina


Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang
berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal
rongga abdomen.
Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang
sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan
pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi
beberapa bagian; bagian anterior adalah
infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah
ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh
fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan
mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang
mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus
atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.

Proses Fertilisasi
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri.
Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang
disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima
ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar
menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan
terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan
bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat
sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan
bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di
daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi
oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh
induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung.
Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan
menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih
tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta
perlu dibesarkan dalam sarang.

Fungsi Bagian-Bagian Telur Aves


Titik embrio > bagian yang akan
berkembang menjandi embrio
Kuning telur > cadangan makanan
embrio
Kalaza > menjaga goncangan
embrio
Putih telur > menjaga embrio dari
goncangan
Rongga udara > cadangan oksigen

Sistem Peredaran Darah


Untuk mempelajari peredaran darah pada aves, kita ambil contoh
peredaran darah burung. Peredaran darah burung tersusun oleh jantung
sebagai pusat peredaran darah, dan pembuluh-pembuluh darah. Darah
pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti.
Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium.
Jantung terdiri dari dua serambi yang berbdinding tipis serta dua billik
yang dindingnya lebih tebal.
Pembuluh-pebmuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang
keluar dari bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua arteri anonim yang
bercabang lagi menjadi arteri-arteri yang memberi darah kebagian
kepala, otot terbang, dan anggota depan; dan sebuah aorta yang
merupakan sisa dari arkus aortikus yang menuju kekanan (arkus
aortikus yang menuju kekiri mereduksi). Pembuluh nadi ini kemudian
melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok kearah ekor menjadi
aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh nadi yang keluar
dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi
paru-paru), yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.

Pembuluh balik atau vena dibedakan atas:


1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena
kava superior); vena ini membawa darah dari
kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot
pektoralis menuju jantung.
2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena
kava inferior); membawa darah dari bagian
bawah tubuh ke jantung.
3. Pembuluh balik yang datang dari paru-paru
(pulmo) kanan dan paru-paru kiri serta
membawa darah menuju serambi kiri jantung.

Sistem Ekskresi
Alat ekskresi burung berupa sepasang ginjal
metanerfous.ginjal dihubungkan oleh ureter ke kloaka
karena burung tidak memiliki vesika urinaria. Tabung ginjal
burung lebih banyak dari pada mamalia karena kecepatan
metabolisme burung sangat tinggi. Tiap 1ml kubik jaringan
korteks ginjal burung mengandung 100 sampai dengan 500
tabung ginjal ini membentuk lengkung henle kecil.
Air dalam tubuh disimpan melelui reabsorpsi ditubulus.
Di dalam kloaka juga terjadi reabsorpsi air yang menambah
jumlah air dalam tubuh. Sampah nitrogen dibuang sebagai
asam urat yang dikeluarkan lewat kloaka sebagai kristal
putih yang bercampur feses.
Khusus pada burung laut, misalnya camar, selain
mengekskresi asam urat juga garam. Hal ini disebabkan
karena burung laut meminum air garam dan memakan ikan
laut yang mengandung garam. Burung laut memiliki
kelenjar pengekskresi garam diatas mata. Larutan garam
mengalir kerongga hidung kemudian keluar lewat nares luar

Sistem Saraf
Susunan saraf pada burung serupa dengan susunan saraf pada
manusia dan hewan menyusui.Segala kegiatan saraf di atur oleh
susunan saraf pusat.
Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum belakang.Otak
burung juga terdiri atas empat bagian ,otak besar,otak
tengah,otak kecil dan sum-sum lanjutan.Selain otak kecil maka
otak besar pada burung juga bisa tumbuh dengan baik.Otak
besar burung berbeda dengan otak besar pada manusia.
Permukaan otak besar pada burung tidak berlipat-lipat,sehingga
jumlah neuron padda burung berkembang dengan membentuk
dua gelembung.Perkembangan ini berhubungan dengan fungsi
penglihatanya.
Otak kecil pada burung mempunyai lipatan-lipatan yang
memperluas permukaan sehingga dapat menampung sejumlah
neuron yang cukup banyak.Perkembangan Otak kecil ini berguna
bagi pengaturan keseimbangan burung di waktu terbang.

Sistem Rangka
a) Struktur Rangka

Burung memiliki struktur tulang yang beradaptasi untuk


terbang.Adaptasi
tulang burung adalah sebagai berikut :
Burung memiliki paruh yang lebih ringan dibandingkan rahang dan
gigi pada hewan mamalia.
Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas,berguna
sebagai tempat pelekatan otot terbang yang luas.
Tulang-tulang burung berongga dan ringan .Tulang-tulang tersebut
sangat kuat karena memiliki struktur bersilang.
Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan
tulang-tulang pada tangan manusia.Hal ini berfungsi untuk
mengurangi berat terutama ketika burung terbang.
Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang
padat,terutama ketika mengepakkan sayap pada saat terbang.
Burung juga memiliki tulang-tulang yang khas yang sesuai untuk
terbang.Anggota depan berubah fungsi menjadi sayap.Tulang dan
dada membesar dan memipih sebagai tempat melekatnya otot-otot
dan sayap.Hal ini memungkinkan burung untuk terbang.
Berikut gambar struktur rangka pada burung (aves)

b) Fungsi Rangka

Berikut fungsi rangka pada burung perkutut :


Tengkorak : Melindungi otak dan isi kepala
Tulang leher : Untuk menghubungkan ke tempurung kepala.
Tulang lengan : Untuk menggerakkan sayap.
Tulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan
tulang lengan.
Tulang pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan
dengan tulang lengan.
Korakoid : Penghubung tulang dada.
Tulang dada : Tempat melekatnya oto untuk terbang.
Tulang rusuk : Tulang yang melindungi isi perut.
Pelvis : Penghubung tulang ekor.
Tulang ekor : Tulang penghubung dengan kloaka.
Tulang kering : Penghubung tulang paha kebetis.
Tulang paha : Untuk persendian.

Mamalia

Binatang menyusui atau mamalia adalah


kelas hewan vertebrata yang terutama
dicirikan oleh adanya kelenjar susu (glandula
mamae); bernafas dengan paru-paru;
berkembang biak dengan cara melahirkan anak
(vivipar), dan beberapa diantaranya dengan
cara bertelur seperti platypus; yang pada
betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh
yang endoterm atau "berdarah panas;
umumnya hiup di darat namun ada juga ya ng
hidup di laut seperti lumba-lumba,anjing laut,
dan duyung.

Mamalia dibagi menjadi


bebrapa ordo,
diantaranya :

A. Ordo Monotremata
Ciri-ciri:
Gigi hanya ada sebelum dewasa. Berparuh,
bertelur, mengeram, tubuh berambut, tidak
mempunyai daun telinga (auricula atau pinnae).
Hewan jantan mempunyai taji (berhubungan
dengan kelenjar racun). Penis hanya satu lewat
sperma (urin tidak), testis dalam abdomen.
Oviduk bermuara kedalam kloaka, ekor pipih.
Hewan betina tidak beruterus dan tidak
bervagina, tanpa puting susu tetapi menyusui
anaknya. Pemakan invertebrata yang hidup air.

platipus

B. Ordo Insektivora
Ciri-ciri:
Berukuran sangat kecil sampai kecil,
merupakan mamalia terestrial yang hidup
dilubang, dipohon atau amfibius,kaki
pentadactyl, giginya mempunyai puncak
yang tajam, daerah olfaktori pada kepala
lebih panjang daripada pada daerah
kranial, tidak ada posorbital, tulang air
mata tidak melebar ke wajah, dan biasanya
mempunyai taju paroccipital yang jelas.

C. Carnivora
Ciri-ciri:
Berukuran kecil sampai
besar,kakinya mempunyai 4 atau 5
jari yang bercakar melengkung dan
tajam, mempunyai gigi seri tiga
buah, terkorak kuat dengan kranium
yang membulat, dan tidak terdapat
lempeng postorbital

beruang

D. Ordo Rodentia
Ciri-ciri:
Berukuran kecil sampai besar, kaki dengan
5 jari, terdapat sebuah gigi seri atas yang
besar, terkorak daerah wajah tidak
berlubang-lubang, dan tidak terdapat
keping postorbital.

Tikus Rumah

E. Ordo Sirenia
Ciri-ciri:
Mirip cetacea, tidak ada daun
telinga, tidak ada tungkai belakang.
Tungkai depan seperti dayung, kulit
tebal sedikit rambut, dan hidup di
laut atau di air tawar.

sapi laut

F. Ordo Cetacea
Ciri-ciri:
Mirip sirenia, tidak ada daun telinga, tidak
ada rambut, tidak ada kelenjar-kelenjar di
kulit. Tidak ada tungkai belakang, tungkai
depan disebut flipper seperti dayung.
Bentuk gigi semua sama dan tidak
berlapisan email, atau tidak bergigi. Jari
lebih dari lima. Hidup di laut atau air
tawar, lambung terbagi menjadi 4.

paus biru

G. Ordo Chiroptera
Ciri-ciri:
Pemakan buah-buahan di malam
hari (nokturnal). Gigi runcing tajam,
kaki belakang lebih kecil, terdapat
selaput antar jari-jari, dari tungkai
depan hingga tungkai belakang,
berguna untuk terbang, denagn
gerakan seperti sayap burung.

kelelawar

H. Ordo Marsupialia
Ciri-ciri:
Telur mempunyai makanan cadangan, anaknya
lahir pada tahap perkembangan yang masih
awal, mempunyai kloaka yang dangkaldan
sebuah spinkter, otak tidak mempunyai korpus
kallosum, terdapat satu set gigi yang tidak
diganti kecuali premolar terakhir, telinga
biasanya dilindungan dengan sebuah bulla
yang dibentuk dari alispenoid.

wombat

I. Ordo Probosoidea
Ciri-ciri:
Tubuh besar, mempunyai proboscis
dengan dua lubang hidung, dapat
untuk memegang. Kepala besar,
leher pendek, telinga lebar, gigi seri
atas dua buah yang tumbuh panjang,
kaki lurus seperti tiang, berat badan
sekitar 300-350kg, dan umur dapat
mencapai 50 tahun.

gajah sumatra

J. Ordo Pholidota
Ciri-ciri:
Umumnya tak bergigi, tidak terdapat
clavicula, tubuh dilindungi sisik dari
zat tanduk, bagian tubuh ventral
berambut, makan semut, anai-anai,
dan dapat berpegangan dengan
ekornya.

trenggiling

K. Ordo Perissodactyla
Ciri-ciri:
Telapak kaki berjari ganjil,
dibungkus kuku dari zat tanduk, tidak
bertanduk, lambung sederhana, tidak
memiliki vesicafellea (kantung
empedu).

L. OrdoArtiodactyla
Ciri-ciri:
Digolongkan menjadi ruminansia dan
non-ruminansia, ruminansia mamalia
memamah biak, kaki panjang, berjari
genap, bertanduk, tidak bertaring,
lambung terbagi 4 kompartemen.
Non-ruminanasia, mamalia tidak
memamah biak, lambung tidak terbagi 4
kompartemen, bertaring, tidak
bertanduk.

kambing

M. Ordo Primata
Ciri-ciri:
Pada umumnya setiap melahirkan
hanya satu anak, tangan dan kaki
berjari lima, berkuku dan dapat
untuk memegang.

simpanse

Pisces

Ikan adalah anggota vertebrata


poikilotermik (berdarah dingin)
yang hidup di air dan bernapas
dengan insang. Ikan merupakan
kelompok vertebrata yang paling
beraneka ragam dengan jumlah
spesies lebih dari 27,000 di
seluruh dunia.

KLASIFIKASI
Ikan panjang (Arguilia
vulgaria)
Kakap (Lataes carca lifer)
ikan bandeng (lates carca
lifer)
tongkol (enthymus palamys)

Ciri utama Pisces sebagai


berikut:
Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air.
Bernapas dengan insang (operculum) dan di
bantu oleh kulit .
Tubuh terdiri atas Kepala.
Rangka tersusun atas tulang sejati.
Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik.
Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi
untuk menentukan arah dan posisi berenang.

Peranan Pisces
Pisces
Peranan
Sumber protein hewani, vitamin
A, asal lemak tak jenuh
Bahan kerajinan atau bahan
amplas dari kulit ikan cucut
Pabrik-pabrik pengawetan ikan
Tulang ikan untuk bahan perekat
Usaha rekreasi

SISTEM SARAF PADA PISCES

Pada
ikan,
bagian
otak
yang
berkembang dengan
baik adalah otak kecil
yang
berfungsi
sebagai
pusat
keseombangan
dan
pusat
pengaturan
gerak

Struktur Tubuh Ikan

Struktur Tulang Ikan

Amphibia

Amfibia atau amfibi


(Amphibia), umumnya
didefinisikan sebagai hewan
bertulang belakang (vertebrata
) yang hidup di dua alam; yakni
di air dan di daratan.

KLASIFIKASI
Katak hijau besar (Rana
macrodont )
katak buduk ( Bufo melanogaster)

Ciri-ciri amphibia sebagai


berikut :
Dapat hidup di air dan di darat ataupun
tempat-tempat yang lembab
Disebut juga hewan yang mempunyai
tempat hidup (habitat) di dua alam
Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit.
Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan
satu bilik.
Berkembang biak dengan bertelur dan
pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di
luar tubuhnya (fertilisasi eksternal).

Peranan
Amfibi Dalam
Kehidupan
-Di bidang kedokteran dimanfaatkan untuk
Diambil racunnya sebagai penguat denyut
Jantung
-Keperluan praktikum zoologi bagi para siswa
dan mahasiswa
-Sebagian orang memanfaatkannya untuk
makanan
- Sebagai predator alami serangga

SISTEM SARAF PADA AMPHIBI

Pada katak bagian


otak yang paling
berkembang adalah
otak tengah sebagai
pusat penglihatan

Daur Hidup Katak


-

Struktur Tubuh Katak

Struktur Tulang Katak

Terimakasih
;)

Anda mungkin juga menyukai