1 1 15009040 Berkas
1 1 15009040 Berkas
ABSTRAK
Pembiayaan suatu proyek merupakan aspek terpenting dalam pelaksanaan suatu proyek.
Seperti kita ketahui bahwa suatu proyek konstruksi pada umumnya terbatas secara finansial,
untuk itu diperlukan perencanaan yang baik dalam aspek finansial suatu proyek kontruksi.
Perencanaan finansial suatu proyek kontruksi dapat dilakukan dengan cara membuat
perhitungan estimasi biaya pelaksanaan yang mendetail.
Kata kunci : Pondasi, Gedung Tinggi, Struktur, Apartemen, Tiang Pancang, Tiang Bor, Kota
Bandung.
PENDAHULUAN
Proyek konstruksi merupakan suatu
kegiatan membangun suatu infrastruktur
yang berkualitas baik dalam waktu yang
terbatas dengan menggunakan sumberdaya
tertentu. Pembangunan infrastruktur pada
umunya bertujuan memberikan nilai
tambah pada kelangsungan hidup manusia,
maka suatu proyek konstruksi idealnya
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Di Indonesia, industri konstruksi dikenal
sebagai industri yang kurang efisien
apabila dibandingkan dengan industri
manufaktur. Hal ini dikarenakan industri
konstruksi dianggap menghasilkan nilai
tambah yang kecil sementara disaat yang
sama menimbulkan dampak lingkungan
yang besar.
Meningkatnya
kebutuhan
akan
infrastrukstur menyebabkan pelaksanaan
suatu proyek konstruksi membutuhkan
lebih banyak sumber daya alam, sumber
daya manusia dan teknologi canggih.
Sedangkan, sumber daya yang kita miliki,
baik sumber daya alam maupun sumber
daya manusia masih terbatas, terlebih lagi
b.
c.
METODOLOGI
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif
analitis.
Metode
ini
bertujuan
menggambarkan deskripsi data proyek
yang diperoleh untuk kemudian dianalisis.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara
mengumpulkan data rencana pelaksanaan
lapangan. Analisis dilakukan dengan cara
membandingkan estimasi biaya dari 2
alternatif metode konstruksi berdasarkan
analisis harga satuan dengan metode work
breakdown structure.
a. Studi Literatur
d.
3.
Membuat pemodelan
desain pondasi dengan
metode konstruksi
alternatif (driven pile),
dengan tahap:
Perhitungan kapasitas
tiang bor. Penetuan jenis
tiang pancang.
Perhitungan kapasitas
tiang pancang.
Perbandingan kapasitas
tiang pancang dan bor.
Didapatkan dimensi dan
volume pekerjaan pondasi
tiang pancang
4.
Perbandingan estimasi
biaya dan metode
konstruksi kedua jenis
pondasi
5.
Gambar 1 Tahapan Penelitian Tugas Akhir
PENGOLAHAN DATA
Menjumlahkan
seluruh
biaya
pekerjaan.
Seluruh biaya dari setiap komponen
penyusun pekerjaan ditabahkan seperti
berikut ini:
c.
ANALISIS DAN KESIMPULAN
Dari hasil penjabaran keunggulan dan
kekurangan
masing-masing
metode
konstruksi, didapat beberapa simpulan
berdasarkan 3 kriteria, yaitu:
1) Impak terhadap aspek sosial.
Untuk lingkungan padat penduduk
metode konstruksi tiang bor lebih
disarankan, karena tidak menimbulkan
kebisingan yang akan mengganggu
penduduk di lingkungan proyek.
2) Resiko teknis di lapangan.
Untuk tanah lereng yang tidak landai
dan kualitas tanah yang kurang baik,
tidak
disarankan
menggunakan
metode
tiang
pancang,
untuk
menghindari longsor.
3) Biaya Pelaksanaan.
Dari segi biaya pelaksanaan, pondasi
tiang pancang lebih unggul karena
relatif lebih murah dibanding tiang
bor. Untuk kondisi di mana biaya
pelaksanaan menjadi batasan utama
dalam menentukan metode konstruksi,
maka pondasi tiang pancang dapat
dijadikan pilihan.
Berdasarkan hasil pehitungan estimasi
biaya
konstruksi
dengan
metode
enumeration unit price, biaya kontsruksi
tiang bor adalah Rp 11,341,211,473.11,
sedangkan biaya konstruksi tiang pancang
relatif
lebih
murah,
yaitu
Rp
9,039,012,469.47.
Metode konstruksi yang paling baik
digunakan untuk proyek apartemen
Galeri Ciumbuleuit 2 dengan jumlah
lantai 25 lantai adalah metode konstruksi
tiang bor, dengan kondisi:
a. Lokasi proyek merupakan lingkungan
padat penduduk, sehingga tidak dapat
membuat kebisingan yang berlebihan.
b. Kondisi tanah berada di lereng,
meskipun kondisi cukup baik, perlu
dilakukan pengecekan kestabilan
lereng
terhadap
getaran
yang
ditimbulkan oleh pemancangan tiang