Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pembimbing :
Dr. Marwan S.pd, M.Si.
Oleh Kelompok I :
1.
2.
3.
4.
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Konsep dasar kewirausahaan
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangankekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini banyak orang yang belum mendapatkan pekerjaan untuk
mencukupi kehidupan hidup. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi hal
tersebut, diantaranya adalah minimnya pendidikan yang miliki,tidak memiliki
ketrampilan yang cukup, sempitnya lapangan pekerjaan, serta kurang adanya
perhatian dari pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka.
Sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menciptakan peluang
usaha agar tidak menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Para pemuda
harus memiliki pola pikir yang dinamis dan kreatif dalam upaya meminimalisir
adanya krisis ekonomi dan berusaha untuk mengembangkan kewirausahaan dalam
rangka mensejahterakan masyarakat.
Sebelum seseorang memulai atau menciptakan suatu usaha, haruslah
memiliki konsep dasar tentang kewirausahaan agar usaha yang akan dirintis
berjalan lancar dan dapat mengatasi problematika yang terjadi sekarang ini.
Konsep dasar kewirausahaan merupakan titik awal dalam memulai suatu usaha
dan juga menentukan berhasil tidaknya usaha yang dirintis. Selain itu, dengan
berwirausaha seseorang akan berusaha mandiri, kreatif, dan inovatif agar
usahanya dapat diterima di masyarakat. Dengan demikian kami berharap generasi
muda lebih termotivasi untuk kreatif, inovatif untuk menciptakan sebuah usaha
yang dapat membangun perekonomian negara lebih baik dari sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan disiplin ilmu kewirausahaan?
2. Apa saja objek-objek studi kewirausahaan?
3. Apakah hakikat kewirausahaan?
4. Bagaimana karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan?
5. Bagaimana sikap dan kepribadian wirausaha?
6. Apa saja motif berprestasi kewirausahaan?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan disiplin ilmu kewirausahaan.
2. Faham dengan apa saja objek-objek studi kewirausahaan.
3. Memahami apa yng di maksud dengan hakikat kewirausahaan.
4. Memahami karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan.
5. Memahami sikap dan kepribadian wirausaha.
6. Memahami apa saja motif berprestasi kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN
A. Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilkmu yang mempelajari tentang
nilai, kemampuan(ability) dan prilaku seseorang dalam menghadapi tanttangan
hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya.
Menurut Thomas W. Zimerer (1996) kewirausahaan nadalah hasil dari
suatu disiplin, proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memenuhi kebutuhan dan peluang dipasar.
Kewirausahaan tidak hanya bakat sejak lahir, atau rurusan penglaman
lapangan tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan ( enterepreneurdship are not
only born also made. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat
mengembangkan bakat melalui pendidikan. Menurut Prawirokusumo pendidikan
kewira-usahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin
independen, karena :
1. Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada
teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap
2. Kewirausahaan memilki 2 konsep, yaitu posisi venture start-up dan
venture growth.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri,
yaitu menciptakan sesuatu yg baru dan berbeda.
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemeratan usaha dan
pemera-taan pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
B. Objek Studi Kewirausahaan
Menurut Soeparman Soemahamidjaja kemempuan seseorang yang menjadi
objek kewirausahaan meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
dari
kombinasi-kombinasi
yang
kreatif.
Kewirausahaan
(entrepreneurship) muncul apabila seseorang berani mengembangkan ussahausaha dan ide barunya. Proses kewirausahaan meliputui semua fungsi, aktivitas,
dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan
organisasi usaha. Oleh sebab itu wirausaha adalah orang yang memperoleh
peluang dan menciptakan suatu organisasi untuk mengejar peluang itu ( Bygrave,
1995 ).
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses kokm,binasi antara sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar
da[pat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut ddiciptakan
melalui cara-cara sebagai berikut :
(1). Pengembangan teknologi baru ( Developing new Technology )
(2). Pengetahuan penemuan baru ( Discovering new Knowledge )
(3). Perbaikan produk jasa yang sudah ada ( Improfiing exxiting productss or
service )
(4). Penemuan cara-cara yabbg berbeda untuk menghasilakan barang dan
jkasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sediklit. ( Finding
ddifferent ways of providing more goods and service with fewer resources )
Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:
a. Karakteristik Kewirasahaan
Banyak para ahli yang mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan
konsep yang berbeda-beda. Geoffrey G. Meredith (dalam Suryana, 2001:8)
misalnya mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut:
1.
Ciri-ciri
Percaya diri
Watak
Keyakinan,
ketidaktergantungan,
3.
Pengambilan resiko
4.
Kepemimpinan
5.
Keorisinilan
6.
Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usahausaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab
akan selalu mawas diri.
Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko yang moderat,
artinya ia selalu menghindari risiko yang rendah dan menghindari risiki yang
tinggi
High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik
Tidak
menyenagi
lagi
hal-hal
yang
sudah
terbiasa/tetap/sudah
Karena sendiri, maka ada keinginan berbeda atau maju, dan toleransi
terhadap perbedaan dari pihak lain
Dengan kerja keras dan kemajuan tahap demi tahap yang tercapai timbul
rasa percaya diri dan sikap optimisme yang lebih mendasar
mempelajari
keterampilan
manajemen
usaha
dalam
bentuk
Berhubung yang dituju ada kemajuan yang terus menerus, maka ruang
lingkup memandang pun jauh dan berdaya juang tinggi, karena sukses tidak
datang tanpa dasar atau tiba-tiba
Adanya perluasan pasar dan pihak lain yang bersaing mendorong kemauan
keras untuk membuat perencanaan lebih baik, bekerja lebih baik, untuk
mencapai hasil lebih baik bahkan yang terbaik dan berbeda
Menjaga dan memajukan nilai dan perilaku yang telah menjadi keyakinan
dirinya, integritas pribadi yang mengandung citra dan harga diri, selalu
bersikap adil, fair, dan sangat menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh
orang lain.
b. Nilai-nlai Hakiki Kewirausahaan
dan berinisiatif. Berinisiatif adalah keinginan untuk selalu mencari dan memulai
sesuatu dengan tekad yang kuat.
3. Keberanian Mengambil Resiko.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu
utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan
sukar memulai dalam memulai atau berinisiatif, menurut Angelita S. Bajaro,
seorang wirausaha yang berani menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin
jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik (Yuyun Wirasasmita,
1994: 2). Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih
menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan dari pada usaha yang
kurang menantang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai resiko yang
terlalu rendah atau terlalu tinggi, resiko yang terlalu rendah akan memperoleh
sukses yang relatif rendah. Sebaliknya, resiko yang tinggi kemungkinan
memperoleh kesuksesan yang tinggi, tetapi dengan kegagalan yang sangat tinggi.
Oleh sebab itu, ia akan lebih menyukai resiko yang seimbang (moderat).
Wirausaha menghindari suatu resiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan
menjauhi situasi resiko yang tinggi karena ingin berhasil.
Keuntungan yang besar akan menanggung resiko yang besar pula. Keberanian
menanggung resiko bergantung pada :
1. Daya tarik setiap alternatif.
2. Siap mengalami kerugian.
3. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal.
Kemampuan untuk mengambil resiko :
1. Keyakinan diri.
2. Kesedian untuk menggunakan kemampuan.
3. Kemampuan untuk menilai resiko.
4. Kepemimpinan.
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan dan keteladanan. Ia ingin selalu ingin tampil berbeda, menjadi yang
2. Penyelidikan
Dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan
pemahaman mendalam tentang masalah atau keputusan. Untuk menciptakan
konsep dan ide-ide baru tentang suatu bidang, seseorang pertam-tama harus
mempelajari masalah dan memahami komponen-komponen dasarnya.
3. Transformasi
Tahap tranformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan di antara
informasi yang terkumpul. Transformasi adalah mengidentifikasi persamaan dan
perbedaan yang ada tentang infomasi yang terkumpul. Dalam tahap ini diperlukan
dua tipe berpikir, yaitu berpikir konvergen dan divergen. Berpikir konvergen
adalah kemampuan untuk melihat persamaan dan hubungan diantara beragam data
dan kejadian. Sedangkan berpikir divergen adalah kemampuan melihat perbedaan
antara data dan kejadian yang beraneka ragam.
4. Penetasan
Penetasan merupakan penyiapan pikiran bawah sadar untuk merenungkan
informasi yang terkumpul. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk
merefleksikan informasi.
5. Penerangan
Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat
pemecahan spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua
tahap sebelumnya muncul secara bersama dan menghasilkan ide-ide kreatif serta
inovatif.
6. Pengujian
Pengujian menyangkut validasi keakuratan manfaat ide-ide yang muncul yang
dapat dilakukan pada masa ypercobaan, proses simulasi, tes pemasaran,
pembangunan proyek percobaan, pembangunan prototipe dan aktifitas lain yang
dirancang untuk membuktikan ide-ide baru yang akan diimplementasikan.
7. Implementasi
Implementasi adalah transformasi ide ke dalam praktik bisnis. Zimmerer
mengemukakan beberapa kaidah atau kebiasaan kewirausahaan yaitu :
1. Create, innovate, and activate yaitu ciptakan, temukan dan aktifkan.
Wirausaha selalu memimpikan ide-ide baru dan bertanya apa mungkin atau
mengapa tidak dan menggunakan inovasinya dalam kegiatan praktis.
2. Always be on the look out for the new opportunities, yaitu selalu mencari
peluang baru. Wirausaha harus selalu usaha mencari peluang atau menemukan
cara baru untuk menciptakan peluang.
3. Keep it simple, yaitu berpikir sederhana. Wirausaha selalu mengharapkan
umpan balik dengan mungkin dan berusaha dengan cara yang tidak rumit.
4. Try it, fix it, do it, yaitu selalu mencoba, memperbaiki dan melakukannya.
Wirausaha berorientasi pada tindakan. Bila ada ide, wirausaha akan segera
mengerjakannya.
5. Shoot for the top, yaitu selalu mengejar yang terbaik, terunggul, dan ingin
cepat mencapai sasaran. Wirausaha tidak pernah segan, mereka selalu
bermimpi besar. Meskipun tidak selalu benar, mimpi besar adalah sumber
penting untuk inovasi dan visi.
6. Dont be ashamed to start small, yaitu jangan malu untuk memulai dari halhal yang kecil. Banyak perusahaan besar yang berhasil karena dimulai dari
usaha kecil.
7. Dont fear failure : learn form it, yaitu jangan takut gagal, belajarlah dari
kegagalan. Wirausaha harus tahu bahwa inovasi terbesar berasal dari
kegagalan.
8. Never give up, yaitu tidak pernah menyerah atau berhenti karena wirausaha
bukan orang yang mudah menyerah.
9. Go for it, yaitu berusaha untuk terus mengejar apa yang diinginkan. Orang
yang pantang menyerah selalu mengejar apa yang belum dicapainya.
E. Sikap Dan Kepribadian Wirausaha
Alex Inkeles dan David H.Smith (1974:19-24) adalah salah satu diantara
ahli yang mengemukakan tentang kualitas dan sikap orang modern.Menurut
Inkeles (1974:24) kualitas manusia modern tercermin pada orang yang
berpartisipasi dalam produksi modern yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap,
nilai, dan tingkah laku dalam kehidupan sosial. Ciri-cirinya meliputi keterbukaan
terhadap pengalaman baru, selalu membaca perubahan sosial, lebih realistis
terhadap fakta dan pendapat, berorientasi pada masa kini daan masa yang akan
datang bukan pada masa lalu, berencana, percaya diri, memiliki aspirasi,
Harsojo
(1978:5),modernisasi
sebagai
sikap
yang
menggambarkan[7]:
1. Sikap terbuka bagi pembaharuan dan perubahan
2. Meyakini kemampuan sendiri
3. Berorientasi pada masa kini dan masa depan
4. Meyakini kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Kesanggupan membentuk pendapat secara demokratis
Orang yang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru akan lebih siap
untuk menanggapi segala peluang, tantangan dan perubahan sosial, misalnya
dalam mengubah standar hidupnya. Orang-orang yang terbuka terhadap ide-ide
baru ini merupakan wirausaha yang inovatif dan kreatif yang ditemukan dalam
jiwa kewirausahaan. Dalam konteks ini,juga dijumpai perpaduan yang nyata
i
adalah kepribadian unggul yang mencerminkan budi yang luhur dan suatu sifat
yang pantas diteladani, karena atas dasar kemampuannya sendiri dapat melahirkan
suatu sumbangsih dan karya untuk kemajuan kemanusiaan yang berlandaskan
kebenaran dan kebaikan.
Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang
inovator atau individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat
benda-benda materi sedemikianrupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai
semangat dan kemampuan serta pikiran untuk menaklukkan cara berpikir yang
[7]:
Ranupandoyo,1982:1). Wirausaha
berperan
dalam mencari
(ERG).
Pertama, kebutuhan akan eksistensi (existence) yaitu menyangkut
keperluan material yang harus ada (termasuk physiological need and
security need dari Maslow).
Kedua,
ketergantungan
(relatedness),
yaitu
kebutuhan
untuk
3. Effort performance linkage, yaitu hubungan antara usaha dan kinerja yang
dihasilkan.
Menurut Nasution (1982:26), Louis Allen (1986:70),ada tiga fungsi motif,
yaitu :
1. Mendorong manusia untuk menjadi penggerak atau sebagai motor yang
melepaskan energy
2. Menentukan arah perbuatan ke tujuan tertentu
3. Menyeleksi perbuatan,yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dijalankan untuk mencapai suatu tujuan dengan menghindari perbuatan
yang tidak bermanfaat bagi pencapaian tujuan itu
Dalam Entrepreneurs Handbook,yang dikutip oleh Yuyun Wirasasmita
(1994:8),dikemukakan beberapa alasan mengapa seseorang berwirausaha,yakni:
1. Alasan keuangan.
2. Alasan sosial.
3. Alasan pelayanan.
4. Alasan pemenuhan diri
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan
usaha.
2. Ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya.
3. Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability)
seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku.
4. Hakikat kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,
siasat, kiat dalam menghadapi tantangan hidup.
5. Sikap dan kepribadian kewirausahaan adalah suatu sikap/ watak yang memiliki
ciri-ciri percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko,
kepemimpinan, keorisinilan dan berorientasi kemasa depan.
6. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Selain itu
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan
usaha.
2. Ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya.
3. Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability)
seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku.
4. Hakikat kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,
siasat, kiat dalam menghadapi tantangan hidup.
5. Sikap dan kepribadian kewirausahaan adalah suatu sikap/ watak yang memiliki
ciri-ciri percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko,
kepemimpinan, keorisinilan dan berorientasi kemasa depan.
6. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Selain itu
keberhasilan berwirausaha sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu
kemauan, kemampuan, peluang dan kesempatan.