REFERAT

APENDISITIS

OLEH: KHAIRUNNISA ANWAR

PEMBIMBING: dr. MUSLIM,

PENDAHULUA
N
Apendisitis

PENDAHULUAN
USA

PENDAHULUAN

Dapat meningkatkan terjadinya

perforasi, morbiditas, dan
negative apendectomy

TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI & FISIOLOGI

APENDIKS
Apendiks vermiformis adalah bagian terminal dari
caecum
Panjang apendiks dapat bervariasi mulai dari
kurang 1 cm sampai lebih dari 30 cm, namun
kebanyakan berkisar antara 6 sampai 9 cm.
Diameter apendiks bervariasi, sekitar 0,5 sampai
1,5 cm
Fungsi secara aktif mensekresi imunoglobulin,
terutama imunoglobulin A (IgA) dan merupakan
komponen sistem jaringan limfoid usus (gutassociated
lymphoid tissue
/GALT) namun
perannya
perannya minimal

 ujung apendiks dapat

mengalami proyeksi ke
berbagai arah seperti
retrocaecal, pelvik, subcaecal,
preileal, atau posisi perikolika
kanan

 Vaskularisasi apendiks

Aliran limfatik apendiks

EPIDEMIOLOGI

Penurunan insidensi apendisitis

dan apendektomi

Sekarang 10 kasus
Tahun 1940an

per 100.000

populasi angka appendektomi

Dalam periode 10 tahun dari tahun 1987 sampai 1997, keseluruhan
menurun

Namun persentase misdiagnosis dari

apendisitis tetap konstan (15,3%)

EPIDEMIOLOGI

Angka kejadian negative appendectomy

berdasarkan kelompok usia

ETIOLOGI

PATOFISIOLOGI

Infiltrat apendikularis
Sembuh
atau menetap dan tidak menimbulkan gejala

PERJALANAN
PENYAKIT
PADA
APENDISITIS

apendisitis
Apendisitis
supuratif
perforasi (25,8%)

PROSEDUR DIAGNOSTIK

PROSEDUR DIAGNOSTIK

Peningkatan suhu
Denyut
hanya
nadisedikit
bisa normal
meningk
at

Perubahan tanda-tanda vital secara

Peningkatan
drastis menandakan
suhu hanyaadanya
sedikit meningk
komplika

Suhu diatas >38,3C (101F)VITAL

dapat
SI

Suhu diatas
Denyut
>38,3C
nadi(101F)
bisa normal
dapatat

VITAL SI
Perubahan tanda-tanda vital secara drastis menandakan adanya komplika

PROSEDUR DIAGNOSTIK

PROSEDUR DIAGNOSTIK

OBTURATOR
PSOAS
SIGN

SIGN

PROSEDUR DIAGNOSTIK

PROSEDUR DIAGNOSTIK

 Gambaran USG

Gambaran CT-Scan

Interpretasi
Bukan Apendisitis

Hasil CT-scan
Apendiks < 6 mm atau > 6
mm dan terisi penuh oleh
gas

Rekomendasi
Lakukan pemeriksaan
lainnya untuk mencari
penyebab nyeri kuadran
kanan bawah

Kemungkinan
Apendisitis

Apendiks 6-10 mm tanpa

Observasi jika
tanda lainnya pada CT-scan asimptomatik

Kemungkinan
Apendisitis

Apendiks 6-10 mm +
penebalan dinding 3mm
+ hyperenhancement pada
dinding apendiks

Pembedahahan jika
simptomatik

Apendisitis

Apendiks > 10 mm atau

apendiks 6-10 mm +
penebalan dinding 3mm
+ hyperenhancement pada
dinding apendiks + fat
stranding (dirty fat)

Pembedahahan jika
simptomatik

Algoritma untuk interpretasi apendisitis berdasarkan CT-scan pada pasien

yang simptomatis

PROSEDUR DIAGNOSTIK

ALVARADO SCORE
(KRITERIA MANTRELS)

PROSEDUR DIAGNOSTIK

DIAGNOSIS BANDING
Adenitis mesenterika akut
Gastroenteritis akut
Penyakit Sistem urogenital
pria
Divertikulitis Meckel
Intususepsi
Enteritis Crohn
Ulkus peptik perforasi
Appendagitis epiploika
Infeksi Saluran Kemih
Batu ureter
Peritonitis primer
Henoch-Schnlein Purpura
Penyakit Ginekologik

Perforasi usus karena benda

asing

Obstruksi usus
Oklusi pembuluh darah
mesenterika

Pleuritis pada dada kanan bawah

Kolesistitis akut
Pankreatitis akut
Hematoma dinding abdomen

TATALAKSANA

Non-Medikamentosa
Medikamentosa Antibiotik
Operatif Open appendectomy,
laparoskopi, interval appendectomy

TATALAKSANA

Antibiotik yang digunakan untuk apendisitis

perforasi atau abses

KOMPLIKASI & PROGNOSIS

Komplikasi setelah operasi adalah infeksi luka dan

abses intra-abdominal. Komplikasi lainnya berupa
sepsis, peritonitis, kematian, fistula, ileus
obstruktif, dan hernia inguinal maupun insisional
Kematian dapat terjadi pada sepsis yang tidak
dapat terkontrol
Faktor utama dalam mortalitas adalah apakah
ruptur terjadi sebelum operatif dan usia pasien
Mortalitas pada apendisitis sebesar 0,8 per 1000
Mortalitas setelah perforasi adalah 5,1 per 1000

KOMPLIKASI & PROGNOSIS

Usia rentan Pada anak-anak, orangtua, dan

wanita hamil

Tingkat dari ruptur apendiks berdasarkan kelompok usia

KESIMPULAN

TERIMA KASIH