Bagian Umum
Direktorat Jenderal PAUDNI
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
NONFORMAL, DAN INFORMAL
Dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan pasal 115 huruf c, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan
Informal menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendidikan anak usia dini,
pendidikan nonformal, dan pendidikan informal, serta pasal 115 huruf e, pelaksanaan administrasi
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal sebagai penguatan
sistem manajemen dan dukungan teknis pendidikan anak usia dini, nonformal, dan informal yang
meliputi tata kelola dan akuntabilitas.
Hal-hal yang diatur dalam Norma, Standart, Prosedur dan Kriteria (NSPK) ini mencakup
pemeliharaan peralatan mesin/kantor, perawatan gedung, dan kendaraan bermotor
Saya berharap para pelaksana (teknisi) dapat menjalankan tugas sesuai dengan aturan dan dapat
menaati segala peraturan yang telah disepakati sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria yang
ditetapkan. Demikian juga untuk para pejabat,delegasi, tamu,tokoh masyarakat yang hendaknya
dapat secara utuh dapat menerima norma-norma dan aturan yang di terapkan oleh para petugas
keamanan di lapangan.
Semoga dengan adanya NSPK ini kegiatan pemeliharaan peralatan mesin/kantor, perawatan
gedung kantor Ditjen PAUDNI dan kendaraan operasional milik Ditjen PAUDNI dapat berjalan
dengan baik dan memberikan kenyamanan kepada seluruh pegawai yang bekerja di Gedung E
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada akhirnya Saya selaku Direktur Jenderal mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan sumbangan pikiran dan tenaga dalam penyusunan norma, standart, prosedur dan
kriteria pemeliharaan peralatan mesin/kantor, perawatan gedung, dan kendaraan bermotor ini.
i
Demikian sambutan ini saya berikan, apabila ada kekurangan pada makalah ini saya sampaikan
mohon maaf.
Wabillahi taufik wal hidayah wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Jakarta
Direktur Jenderal,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Penyusunan Makalah yang membahas
mengenai Norma-Norma, Standart, prosedur dan Ktriteria Kegiatan kerotokolan yangh ada pada
Ditjen PAUDNI ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Norma, Standart,
Prosedur Dan Kriteria pemeliharaan peralatan mesin/kantor, perawatan gedung, dan kendaraan
bermotor Ditjen PAUDNI
Makalah ini berisikan tentang sistem mekanikal, sistem elektrikal, prosedur pemeliharaan
peralatan mekanikal elektrik, pemeliharaan bangunan, dan perawatan kendaraan bermotor.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pengelola dan
petugas teknisi di semua jajaran Instansi Pemerintah agar lebih Profesional.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita.Amin.
Jakarta,
Sekretaris,
Dr. Gutama
NIP 195308181979031001
iii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL
I
KATA PENGANTAR
III
DAFTAR ISI
IV
BAB I PENDAHULUAN
1
A. LATAR BELAKANG
1
B. PENGERTIAN
2
C. KEGIATAN PEMELIHARAAN
3
BAB II NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA
6
A. NORMA/DASAR HUKUM PEMELIHARAAN PERALATAN MESIN/ KANTOR, PERAWATAN GEDUNG, DAN KENDARAAN
BERMOTOR
6
B. STANDAR PEMELIHARAAN PERALATAN MESIN/KANTOR, PERAWATAN GEDUNG, DAN KENDARAAN BERMOTOR 6
1. STANDAR PEMELIHARAAN PERALATAN MESIN/KANTOR
6
2. STANDAR PERAWATAN GEDUNG
10
C. PROSEDUR PEMELIHARAAN PERALATAN MESIN/KANTOR, PERAWATAN GEDUNG, DAN KENDARAAN BERMOTOR 12
1. PROSEDUR PERAWATAN TERENCANA (RUTIN) :
12
2. PROSEDUR PERBAIKAN TIDAK TERENCANA:
12
3. PROSEDUR PERBAIKAN KENDARAAN OPERASIONAL :
13
D. KRITERIA UMUM PEMELIHARAAN PERALATAN MESIN/KANTOR, PERAWATAN GEDUNG, DAN KENDARAAN
BERMOTOR
13
BAB III PENUTUP
23
A. KESIMPULAN
23
B. SARAN
24
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan dan Pemeliharaan adalah segala usaha yang dilakukan terus menerus untuk
mengecek kelayakan peralatan mesin, peralatan kantor, pelengkapan kantor, dan kendaraan
bermotor yang digunakan dalam operasional kegiatan sehari-hari di Setditjen PAUDNI.
Perawatan dan Pemeliharaan adalah faktor penting. Banyak peralatan yang harus digunakan
setiap hari. Sehingga memelihara peralatan tersebut harus diperhatikan. Jika peralatan rusak,
pegawai tidak dapat bekerja sampai peralatan diperbaiki, kecuali ada peralatan cadangan.
Maintenance atau pemeliharaan pada Gedung dimaksudkan sebagai gabungan dari tindakan
teknis dan administrative, yang dimaksudkan untuk mempertahankan,dan memulihkan fungsi
bangunan sebagaimana yang telah di rencanakan sebelumnya.
Keberhasilan suatu bangunan dinilai dari kemampuan bangunan untuk ada pada kondisi yang
diharapkan, yang dipengaruhi oleh beberapa persyaratan,antara lain :
1.
Persyaratan fungsional
Yang dimaksud persyaratan fungsional adalah persyaratan yang terkait dengan fungsi
bangunan. Setiap bangunan memiliki fungsional umum dan khusus yang perlu dipenuhi.
Persyaratan umum contohnya adalah bangunan mampu melindungi pemakainya dari
lingkungan luar. Sedangkan persyarat khusus sangat tergantung pada jenis dan fungsi
bangunan tersebut.
2.
Persyaratan Performance
Masing-masing bangunan memiliki persyaratan performance bangunan yang sangat
spesifik. Performance bangunan mencakup banyak aspek, mulai dari performance fisik
luar bangunan, sampai pada elemen elemen Mekanikal dan elektrikal (ME).
1
4.
Idealnya pada tahap desain, perencana telah memiliki kriteria-kriteria untuk menghasilkan
suatu performansi tertentu sehingga aktifitas pemeliharaan yang dilakukan selama masa
operasi gedung akan lebih efektif. Namun seringkali kriteria-kriteria semacam itu tidak dibuat
sehingga menimbulkan kesulitan dalam menentukan program pemeliharaan sampai tahap
pelaksanaannya.
B. Pengertian
Planned Maintenance: Pemeliharaan yang diorganisasikan dan dilaksanakan dengan
perencanaan, control dan penggunaan laporan laporan untuk suatu rencana yang
ditentukan sebelumnya.
Unplanned Maintenance: Pemeliharaan yang dilaksanakan untuk rencana yang yang tidak
ditentukan sebelumnya.
Preventive Maintenance: Pemeliharaan yang dilaksanakan pada interval yang ditentukan
sebelumnya atau yang sesuai untuk kriteria yang ditentukan dan ditujukan untuk
mengurangi kemungkinan kegagalan atau degradasi performansi suatu bangunan.
Corrective Maintenance: Pemeliharaan yang dilakukan setelah suatu kegagalan terjadi dan
ditujukan untuk memperbaiki suatu item untuk suatu keadaan yang item tersebut dapat
melakukan fungsinyayang diperlukan.
2
C. Kegiatan Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan bangunan meliputi berbagai aspek yang bisa dikategorikan dalam 4
kegiatan, yaitu :
1.
2.
3.
4.
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilaksanakan
Pada pemeliharaan rutin sangat penting untuk menentukan siklus pemeliharaan. Siklus
pemeliharaan bisa ditentukan berdasarkan data fisik gedung dan equipment yang cukup
dalam bentuk dokumentasi, manual pemeliharaan ataupun catatan pengalaman dalam
pekerjaan pemeliharaan sebelumnya.
3
Dalam suatu rencana program pemeliharaan, jika siklus kegiatannya sudah ditentukan,
maka jenis pekerjaan dan anggaran dapat segera dibuat.
2.
Pemeliharaan Remedial
Pemeliharaan remedial adalah pemeliharaan perbaikan yang dapat diakibatkan oleh:
Kegagalan teknis/manajemen
Kegagalan teknis/manajemen bisa terjadi pada tahap kontruksi maupun pada tahap
pengoperasian bangunan. Pada tahap kontruksi contohnya adalah kecerobohan dalam
pemasangan suatu komponen bangunan. Pada tahap pengoperasian bangunan,
kesalahan dalam merencanakan jadwal pemeliharaan bisa terjadi dan ini dapat
berakibat pada kerusakan alat atau bahan bahan bangunan.
Kegagalan kontruksi dan desain
Dalam hal ini faktor desain dan kontruksi berhubungan erat. Contoh dari segi desain
adalah kesalahan dalam pemilihan bahan bangunan, sehingga usia pemakaiannya
pendek dan tidak bertahan lama. Sedangkan dari segi kontruksi kesalahan dalam
pelaksanaan finishing dapat menyebabkan usia pemakaiannyapun tidak bertahan lama.
Kegagalan dalam pemeliharaan
Faktor lain yang menyebabkan kegiatan pemeliharaan perbaikan selama periode
pemakaian bangunan adalah akibat kegagalan pemeliharaan yang disebabkan oleh :
-
Secara lebih luas, ditinjau dari direncanakan atau tidak, kegiatan pemeliharaan rutin dapat
diklasifikasikan menjadi :
1.
2.
Pada
dasarnya,tindakan
pemeliharaan
dilakukan
berdasarkan
atas
laporan
hasil
pemeriksaan/survey terhadap kondisi bangunan. Untuk itu pemeriksaan yang dilakukan harus
teliti dan menyeluruh,sehingga dapat ditentukan bentuk tindakan pemeliharaan yang tepat
terhadap kegagalan tertentu.
BAB II
NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA
pembuatan alat alat, pemasangan, termasuk pengadaan listrik dan air untuk keperluan
pengujian dan keperluan kerja.
Perincian umum pekerjaan instalasi ini adalah sebagai berikut (perincian lebih lanjut dapat
dilihat pada Syarat syarat Khusus Teknik) :
1. Sistem Mekanikal
Instalasi plumbing (air bersih, air kotor dan air bekas) beserta pemompaannya
Instalasi fire hydrant beserta pemompaannya
Instalasi tata udara dan ventilasi
Instalasi transfortasi vertikal/elevator
2. Sistem Elektrikal
Instalasi sistem distribusi listrik lengkap, panel panel daya dan kontrol motor.
Instalasi penerangan dan stop kontak
Instalasi penangkal petir
Instalasi fire alarm.
Instalasi telepon.
Instalasi tata suara/sound system
3. Penyetelan seluruh Sistem agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
persyaratan dokumen pelelangan dan gambar gambar yang ada.
4. Pengadaan pemasangan seluruh sistem instalasi Mekanikal/Elektrikal sesuai dengan
gambar dokumen, spesifikasi dan lainnya sesuai dengan kontrak.
5. Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang jelas, Kontraktor
dapat menanyakan lebih lanjut kepada Direksi/Pengawas, Konsultan atau pihak lain
yang ditunjuk untuk ini.
6. Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan, Kontraktor harus bertanggung jawab
atas kerugian kerugian yang mungkin terjadi.
7
b. AC Split
- AC Split yang terdapat pada sekretariat Ditjen PAUDNI terdiri dari 18 Unit
- Pemeliharaan dilaksanakan oleh pihak ketiga, pihak ketiga ditunjuk melalui prosedur
pengadaan
- Pemeriksaan dilaksanakan setiap satu bulan dua kali.
- Jika AC Split rusak maka pengguna akan melapor kepada bagian umum sehingga
dapat dilakukan perbaikan
c. Sound System
- Sound system yang diperuntukkan pada ruang sidang setditjen PAUDNI dan
berfungsi untuk kelancaran rapat-rapat Ditjen PAUDNI
- Pemeliharaan dilaksanakan oleh pihak ketiga, pihak ketiga ditunjuk melalui prosedur
pengadaan
- Pemeriksaan dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
- Jika Sound Sistem rusak maka pengguna akan melapor kepada bagian umum
sehingga dapat dilakukan perbaikan
d. Pesawat Telepon
- Pesawat Telepon yang terdapat pada Ditjen PAUDNI berjumlah 920 Unit
- Pemeliharaan dilaksanakan oleh pihak ketiga, pihak ketiga ditunjuk melalui prosedur
pengadaan
- Pemeriksaan dilaksanakan setiap satu bulan satu kali.
- Jika Pesawat Telepom rusak maka pengguna akan melapor kepada bagian umum
sehingga dapat dilakukan perbaikan
e. Pemeliharaan Komputer
- Komputer yang terdapat pada Ditjen PAUDNI berjumlah 95 Unit dan
keseluruhannya perlu dirawat agar tetap dapat digunakan untuk operasional kantor
- Pemeliharaan dilaksanakan oleh pihak ketiga, pihak ketiga ditunjuk melalui prosedur
pengadaan
- Pemeriksaan dilaksanakan setiap satu bulan satu kali.
- Jika Komputer rusak maka pengguna akan melapor kepada bagian umum sehingga
dapat dilakukan perbaikan
f. Pemeliharaan Printer
- Printer yang terdapat pada Ditjen PAUDNI berjumlah 60 Unit dan keseluruhannya
perlu dirawat agar tetap operasional kantor dapat tetap berjalan.
- Pemeliharaan dilaksanakan oleh pihak ketiga, pihak ketiga ditunjuk melalui prosedur
pengadaan
9
Salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dalam menjaga kenyamanan kerja ini
adalah dengan cara perawatan gedung kantor tetap layak terpakai dan nyaman di tempati
bagi seluruh karyawan/wati untuk bekerja dengan baik dan benar.
Perawatan bangunan dimaksud adalah perwatan fisik (konstruksi) terhadap bagian struktur
dan arsitektur bangunan. Perawatan tersebut merupakan perbaikan/rehab, renovasi, dan
pereluasan bangunan.
Perbaikan/rehab, berupa perbaikan sebagian (bagian tertertu), atau perbaikan secara utuh
satu bangunan, meliputi perbaikan/rehab ringan, sedang, berat, renovasi atau perluasan.
Realisasi perbaikan/rehab dilakukan berdasarkan perencanaan, urgensi, skala prioritas, dan
ketersediaan dana;
10
11
Panitia
Pengadaan
Setditjen
PAUDNI
menetapkan
vendor/rekanan
yang
Bagian Umum melakukan kontrol rutin setiap periodik terhadap kelayakan peralatan
12
Jika tidak diperlukan maka Kepala Subbagian Rumah Tangga langsung menunjuk
sebuah agen perbaikan dan menginstruksikan kepada penanggungjawab/teknisi untuk
segera melakukan perbaikan.
Bagian Umum melakukan kontrol rutin setiap periodik terhadap kelayakan kendaraan
URAIAN PEKERJAAN
JADWAL
Perawatan Genset
a. Penggantian olie
d. Running genset
e. Pembersihan
Seminggu sekali
g. Pengisian solar
1 tahun sekali
13
2.
e. Pemberian Chemical
- HCL
- Soda api
- Kaporite
- Asam sulfat
- Penggantian V Belt
Perawatan Pompa Pompa
3.
4.
a. Pembersihan
Perawatan Gondola
a.
Preventive
b.
Service
5.
Perawatan Lift
a. Preventif
-
Pembersihan kabin
b. Service
-
14
6.
7.
c. Pembersihan Filter
e. Pemberian chemikal
- PAC
- NAOH
- SPO ( Kaporit )
- Beckwhose
8.
9.
10.
Setiap hari
c. Infrared
a. Pengecheckan Conection
Setiap hari
b. Pengecatan
11.
12.
13.
14.
Perawatan PABX
a. Pembersihan
b. Pengecheckan conection
Setiap hari
Perawatan MATV
a. Pembersihan
b. Check signal
Setiap hari
Parabola 10 fit
Boster
Spliter
Outlet MATV
b. Pengecheckan conection
Setiap hari
Bel
Head detector
Smoke detector
Splinkler
Cover lampu
Panel control
b. Pengecheckan conection
Setiap hari
16
15.
16.
b. Pembersihan Groundtank
17.
Evaforator
Filter udara
Blower indoor
Colling tower
Strainer
Body unit
Schelling
Pipa instalasi
Condenser
17
Genset
Temperatur
Voltase accu
Tegangan
Kebersihan
2.
3.
Trafo
Rembesan olie
Temperatur trafo 50
Olie
Bunyi
Conection elastimol
Fuse
Conection
Bocor
Rembes
Valve macet
Karat
Check tekanan
Nozzel
Selang
18
4.
5.
6.
7.
Panel Listrik
Listrik
Pompa
Ampere
Bunyi
Check fisik
Bocor
Mampet
MCB
Panas
Bunyi
Tegangan
Ampere
Check kabel
Conection
Fisik kabel
Panel pompa
Tegangan
Fisik kabel
Ampere
Bunyi
Panas
19
8.
AC ( air conditioning )
Filter udara
Filter dryer
Fan belt
Drainaser
ampere
9.
Panel Panel
Body (kropos)
10
Ac chillier / central
Compresor
Catatan :
-
20
Untuk menunjang kuantitas dan kualitas maintenance harus lebih spesifik dalam menanggani
suatu pekerjaan harus mengetahui peralatan yang akan digunakan dan fungsi suatu alat kerja,
berikut standart peralatan kerja disesuaikan dengan pekerjaan yang akan dilakukan :
NO
JENIS PEKERJAAN
PERALATAN
a.
1.
Service AC
Perbaikan Pompa
Obeng ( - ) dan ( + )
Tang Kombinasi
Kunci inggris
Tang ampere
Multi tester
Plastik service
Penjepit plastik
Presmeter
Ember
Chemikal / applied
Kunci sock
Tang jepit
Obeng ( - ) dan ( + )
Obeng ketok
Kunci inggris
WD
Palu
Kunci pipa
21
3.
4.
5.
6.
Penggantian MCB
Pengecatan
Perbaikan sipil
Kunci sock
Kunci inggris
Kunci pipa
Olie
Obeng ( - ) dan ( + )
Obeng ( - ) dan ( + )
Tespen
Tang Ampere
Multitester
Tang kombinasi
Tang buaya
Tang potong
Kuas
Rool
Tangga
Bak cat
Kain lap
Kapek
Amplas
Pahat
Palu
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Didalam penggunaan mesin kantor harus di pelihara dengan baik agar dapat dipergunakan
secara maksimal dalam kondisi yang memuaskan.
Yang dimaksud pemeliharaan disini ialah pemeliharaan terhadap harta benda, baik yang
bergerak dalam usaha untuk mempertahankan kondisi yang baik atau harta benda tersebut
dalam pemakaian atau pemanfaatan, sehingga diperoleh hasil sesuai dengan maksud dan
tujuan tertentu .
23
B. Saran
Biasanya ada buku petunjuk dari mesin-mesin tersebut yang memberikan pencegahan agar
tidak terlalu cepat terjadi kerusakan pada mesin seperti cara penggunaan yang baik atau
sebagainya.
Barang-barang perlengkapan kantor baik yang ada di dalam gudang maupun yang ada pada
unit pemakai harus selalu dipelihara agar selalu siap untuk digunakan dan juga untuk
memperpanjang usia pemakaian guna menghemat anggaran kantor. Manfaat pemeliharaan
dan perawatan barang adalah sebagai berikut:
a. Barang-barang akan terpelihara dengan baik sehingga jarang terjadi kerusakan
b. Memperpanjang umur barang (perlengkapan) sehingga tidak perlu diganti dalam waktu
singkat
c. Menghindari kehilangan karena terkontrol terus
d. Dengan terpelihara, akan menghasilkan pekerjaan yang baik.
Mesin dan peralatan kantor memerlukan perhatian secara berkala agar tetap dalam keadaan
siap di pakai dengan memuaskan. akibat dari pemakainakan menimbulkan kekurangan atau
kerusakan, maka dari itu itu secara berkala:
a.
b.
c.
Disesuaikan & mengamati bagian-bagian yang telah aus atau rusak dengan yang baru
Cara prevektif yaitu memeriksa kemungkinan kerusakan sebelum terjadi. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan pada saat-saat mesin istirahat sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan. Pemeliharaan prevektif akan lebih memuaskan baik dari segi
biaya, ketahanan mesin maupun produktivitasnya.
24