Anda di halaman 1dari 27

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Industri

mengalokasikan

farmasi
dana

merupakan

yang

cukup

salah

satu

besar

untuk

industri

yang

penelitian

dan

pengembangan. Dari data IMS Health World Review tahun 2004, industri
farmasi membelanjakan tidak kurang dari US$ 100 Miliar per tahun untuk
penelitian dan pengembangan. Dana terbesar terutama digunakan untuk uji
klinik yaitu sekatar 40%.
Formulasi sediaan padat yang mengandung ekstrak tumbuhan
sebagai zat aktif hingga saat ini masih terbatas pada sediaan kapsul dan
tablet

konvensional.

Sebagai

alternatif

dan

bentuk

inovasi

baru,

dikembangkan bentuk sediaan padat lain yang lebih praktis dan


menyenangkan untuk tanaman obat, yaitu sediaan effervescent. Penelitian
ini bertujuan untuk mengembangkan formula effervescent yang dapat
diproses tanpa pengkondisian suhu dan kelembaban yang menjadi
persyaratan sediaan effervescent.
1.2

Rumusan Masalah
A. Kapsul
1. Apakah yang dimaksud dengan kapsul itu ?
2. Apa saja macam-macam kapsul, keuntungan dan kerugiannya ?
3. Apa saja bahan penyusun cangkang kapsul ?
4. Bagaimanakah cara pembuatan cangkang kapsul ?

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

B. Tablet Effervescent
5. Apakah yang dimaksud dengan tablet effervescent ?
6. Apa saja bahan tambahan untuk pembuatan tablet effervescent ?
7. Bagaimanakah cara pembuatan tablet effervescent ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami bentuk sediaan kapsul.
2. Mengetahui dan memahami macam-macam kapsul, keuntungan
dan kerugiannya serta cara pembuatan cangkang kapsul.
3. Mengetahui dan memahami bentuk sediaan tablet effervescent.
4. Mengetahui dan memahami bahan tambahan untuk pembuatan
tablet effervescent dan cara pembuatan tablet effervescent yang
baik.

BAB II
PEMBAHASAN
Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

A. Kapsul
2.1

Pengertian Kapsul
Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat, dimana

satu macam obat atau lebih dan/atau bahan inert lainnya yang dimasukkan
ke dalam cangkang atau wadah kecil yang dapat larut dalam air (Ansel,
2005). Pada umumnya cangkang kapsul terbuat dari gelatin. Tergantung
pada formulasinya kapsul dapat berupa kapsul gelatin lunak atau keras.
Bagaimana pun, gelatin mempunyai beberapa kekurangan, seperti cangkang
kapsul gelatin menjadi rapuh jika disimpan pada kondisi kelembaban relatif
yang rendah (Chang, dkk., 1998). Kerapuhan ini juga terjadi jika cangkang
kapsul gelatin diisikan dengan bahan-bahan higroskopik (Kontny, dkk.,
1989). Selain itu, gelatin umumnya berasal dari tulang, kulit dan jaringan
ikat hewan, seperti sapi atau babi, sehingga membatasi penggunaannya oleh
vegetarian, Yahudi, Muslim dan Hindu. Hal ini karena mereka tidak dapat
memakan produk sampingan dari sapi atau babi (Hidakaa, dkk., 2003).
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin;
tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. (Ditjen
POM,1995). Kapsul keras biasanya terbuat dari gelatin yang terdiri dari
cangkang kapsul bagian badan dan bagian tutup kapsul. Kedua bagian tutup
kapsul ini akan saling menutupi bila dipertemukan dan bagian tutupnya
akan menyelubungi bagian badan kapsul. (Ansel, 2005).
Gelatin

mempunyai

beberapa

kekurangan,

seperti

mudah

mengalami peruraian oleh mikroba bila dalam keadaan lembab atau bila
disimpan dalam larutan berair . Sebagai contoh yang lain, cangkang kapsul
gelatin menjadi rapuh jika disimpan pada kondisi kelembaban relatif yang
rendah (Chang, R.K. et al, 1998). Selanjutnya, Kapsul gelatin tidak dapat
menghindari efek samping obat yang mengiritasi lambung, seperti

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

Indometasin. Hal ini dikarenakan kapsul gelatin segera pecah setelah sampai
di lambung.
Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk kesediaan padat, dimana
satu bahan macam obat atau lebih dan atau bahan inert lainnya yang
dimasukan kedalam cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari
gelatin yang sesuai. Tergantung pada formulasinya kapsul dri gelatin bisa
lunak dan bisa juga keras. Kebanyakan kapsul-kapsul yang sudah diedarkan
dipasaran adalah kapsul yang semuanya dapat ditelan oleh pasien, untuk
keuntungan

dalam

pengobatan.

Sedikitinya

satu

kapsul

yang

diperdagangkan, Theo-Dur Sprinkle ( Key Pharmacheutikal) yang


dianjurkan dipakai dalam hal-hal sebagaia berikut, untuk anak-anak atau
pasien lain yang tidak dapat menelan tablet atau kapsul. Dianjurkan agar isi
kapsul, teofilin anhidrat dalam bentuk sustained release, ditaburkan diatas
sedikit makanan lunak segera sebelum ditelan.
Sediaan kapsul merupakan partikel zat padat yang mempunyai
ukuran 0,1- 10.000 . Dalam ilmu farmasi, sediaan kapsul dapat diartikan
sebagai campuran homogen dua atau lebih bahan obat yang telah
dihaluskan. Menurut farmakope Indonesia Edisi IV, sediaan kapsul adalah
campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang ditujukan
untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. Kapsul (FI,III) adalah
bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul keras dan lunak , Kapsul
(FI,IV) adalah sediaan Padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
atau lunak yang dapat larut .

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

2.2

Macam-Macam Kapsul, Keuntungan dan Kerugiannya

Berdasarkan bentuknya kapsul dalam farmasi dibedakan menjadi


dua yaitu kapsul keras (capsulae durae, hard capsul ) dan kapsul lunak
(capsulae molles, soft capsul)

Table 2.2.1 Perbedaan kapsul keras dan kapsul lunak.


Kapsul keras
- terdiri atas tubuh dan tutup

Kapsul lunak
- satu kesatuan

- tersedia dalam bentuk kosong

- selalu sudah terisi

- isi biasanya padat, dapat juga cair

- isi biasanya cair, dapat juga padat

- cara pakai per oral

- bisa oral, vaginal, rectal, topikal

- bentuk hanya satu macam

- bentuknya bermacam - macam

Macam-macam kapsul berdasarkan ukuran

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

No.

Asetosal

Natrium Bikarbonat

NBB

Ukuran

( dalam gram )

(dalam gram)

(dalam gram)

000

1,4

1,7

00

0,6

0,9

1,2

0,5

0,7

0,9

0,3

0,5

0,6

0,25

0,4

0,5

0,2

0,3

0,4

0,15

0,25

0,25

0,1

0,12

0,12

Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran kapsul tergantung dari


pengalaman. Biasanya

dikerjakan secara eksperimental

dan sebagai

gambaran hubungan jumlah obat dengan ukuran kapsul

dapat dilihat

dalam tabel dibawah ini.


Table 2.2.2

Keuntungan bentuk sediaan kapsul.


1.

Bentuk menarik dan praktis


Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent


2.

Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang
enak.

3.

Mudah ditelan dan cepat hancur /larut didalam perut, sehingga bahan
cepat segera diabsorbsi (diserap) usus.

4.

Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi

dari bermacam-

macam bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut


kebutuhan seorang pasien.
5.

Kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong seperti
pada pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi absorbsi
bahan obatnya.
Kerugian bentuk sediaan kapsul.

1.

Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang tidak
menahan penguapan

2.

Tidak untuk zat-zat yang higroskopis

3.

Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul

4.

Tidak untuk Balita

5.

Tidak bisa dibagi ( misal kapsul)

2.3

Bahan Penyusun Cangkang Kapsul


Kapsul gelatin pertama kali di patenkan oleh F.A.B .Mothes ,

mahasiswa dan Dublanc, seorang farmasis . Paten mereka diperoleh pada


tahun 1834, meliputi metode untuk memproduksi kapsul gelatin yang terdiri

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

dari satu bagian , berbentuk lonjong, ditutup dengan setetes larutan pekat
gelatin panas sesudah diisi. Penggunaan kapsul gelatin ini menyebar bahkan
diproduksi oleh banyak Negara di eropa dan amerika. Pembatasan
penggunaan paten kapsul gelatin pada perusahaan tertentu saja, memicu dua
bentuk kapsul baru. Pada tahun 1839 di Paris, Garot menciptakan produk
salut lapis tipis, pil salut gelatin. Pada tahun 1846 famasis paris lainnya J.C.
Lebhubby mematenkan kapsul 2 bagian yang sampai saat ini masih
digunakan.
Kapsul keras diproduksi secara masal pertama kali di Amerika
Serikat pada abad ke-19. Kapsul mudah diterima oleh para konsumen karena
penampilannya yang menarik dan bentuknya yang didesain sedimikian rupa
sehingga mudah untuk ditelan. Pada prinsipnya kapsul dapat disi dengan
berbagai macam bahan dari yang berbentuk serbuk sampai dengan cairan
berbahan dasar minyak.
Bahan Utama cangkang kapsul
Gelatine
Di Indonesia, gelatin masih merupakan barang impor, negera
pengimpor utama adalah Eropa dan Amerika. Menurut data BPS 1997,
secara umum terjadi pemanfaatan dalam industri pangan dan farmasi.
Dalam industri farmasi, gelatin digunakan sebagai bahan pembuat kapsul.
Dalam industri pangan, gelatin pun sekarang marak digunakan.
Gelatin adalah produk alami yang diperoleh dari hidrolisis parsial
kolagen. Gelatin merupakan protien yang larut yang bisa bersifat sebagai
gelling agent (bahan pembuat gel) atau sebagai non gelling agent. Sumber
bahan baku gelatin dapat berasal dari sapi (tulang dan kulit jangat), babi
(hanya (kulit) dan ikan (kulit). Karena gelatin merupakan produk alami,

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

maka diklasifikasikan sebagai bahan bangan bukan bahan tambahan


pangan.
Pada prinsipnya gelatin dapat dibuat dari bahan yang kaya akan
kolagen seperti kulit dan tulang baik dari babi maupun sapi atau hewan
lainnya. Akan tetapi, apabila dibuat dari kulit dan tulang sapi atau hewan
besar lainnya, prosesnya lebih lama dan memerlukan air pencuci/penetral
(bahan kimia) yang lebih banyak, sehingga kurang berkembang karena
perlu investasi besar sehingga harga gelatinnya menjadi lebih mahal.
Sedangkan gelatin dari babi jauh lebih murah dibanding bahan
tambahan makanan lainnya. Itu karena babi mudah diternak. Babi dapat
makan apa saja termasuk anaknya sendiri. Babi juga bisa hidup dalam
kondisi apa saja sekalipun sangat kotor. Dari segi pertumbuhan, babi
cukup menjanjikan. Seekor babi bisa melahirkan dua puluh anak
sekaligus. Karena sangat mudah dikembangkan, produk turunan dari babi
sangat banyak.
2.4

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul


Kapsul Cangkang Keras
Cangkang kapsul keras gelatin harus dibuat dalam dua bagian yaitu

badan kapsul dan bagian tutupnya yang lebih pendek.Kedua bagian saling
menutupi bila dipertemukan, bagian tutup akan menyelubungi bagian tubuh
secara tepat dan ketat.
Cangkang dibuat secara mekanis dengan mencelupkan batang atau
pasak sebesar ukuran yang diinginkan kedalam suatu wadah yang penuh
campuran gelatin yang sedang mencair, Kepekatannya diatur oleh
temperatur sesuai apa yang diinginkan. Pasak ini terbuat dari bahan pangan
yang disepuh perunggu ( manganese bronze) dan dilekatkan pada sebuah
lempeng dan dapt mencapai 500 pasak per-lempeng. Tiap lempeng dapat
diturunkan secara mekanis sehingga pasak-pasaknya dapat dicelup dalam

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

10

wadah gelatin yang meleleh dalam periode waktu tertentu.Untuk


mendapatkan bagian kapsul dengan panjang dan tebal yang diinginkan.
Kemudian pasak-pasak dan lempeng tadi diangkat perlahan-lahan
dari wadah gelatin dan gelatin yang melekat dikeringkan perlahan-lahan
akibat pengaturan temperatur dan kelembapan udara. Bila sudah kering, tiap
bagian dirapikan sesuai dengan panjangnya, lalu kedua bagian dipertemukan
dengan menggunakan mesin, yang penting harus diperhatikan dinding
bagian badan kapsul tebalnya harus sedemikian rupa
agar bagian tutup dapat cukup dan tepat
menyelubunginya.

Biasanya

pasak

untuk

bagian tutup pasti harus lebih besar sedikit dari pada


pasak untuk bagian badan dari kapsul.
Proses pembuatan cangkang kapsul
dimulai dari pembuatan larutan gelatin
25-30%. Bahan dasar capule berupa
gelatine dilarutkan di dalam air panas yang
telah di demineralisasi. Bahan tambahan
seperti pengawet dan pewarna dicampurkan kedalam larutan gelatin
sehingga membentuk campuran yang homogen. Bahan dasar ini dimasukkan
kedalam mesin pembuatan kapsul untuk dicetak menjadi cangkang kapsul
yang siap untuk digunakan.
Dalam
pencelupan,
merapikan

produksi
pengeringan,

dan

mempertemukan

kedua bagian kapsul sebanyak


pasak

yang

terdapat

dalam

lempeng berputar berulang-ulang


memasuki dan keluar dari wadah
gelatin leleh.Beberapa metode pembuatan kapsul secara khusus terdapat
pada pabrik farmasi. Satu cara pemberian warna pada gelatin digunakan
dalam pembuatan kapsul. Pewarna yang dapat digunakan untuk membuat
bagan dari badan dan tutup dari cangkang kapsul boleh warna yang sama

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

11

maupun berlainan. Dengan berbagaia kombinasi dari bagian-bagian kapsul,


akan lebih manis, jelas tampaknya dan kekhususan kapsul dapat
disiapkan.Kapsul tidak tembus cahaya dapat juga disiapkan untuk membuat
produksi farmasi pemanis yang khas. Kapsul ini dibuat dengan
menambahkan bahan yang tidak larut seperti titan oksida kedalam campuran
gelatin.
Kapsul untuk tembus cahaya yang berwarna dapat disiapkan
dengan menggunakan kedua
zat yaitu bahan pembuat
tidak tembus cahaya dan
pewarna.Pengusaha

pabrik

dapat mengubah pembuatan


pasak

yang

biasanya

berbentuk bulat menjadi kapsul


cangkang yang diproduksi mempunyai bentuk yang khas. Dengan
meruncingkan ujung pasak ( cetakan ) pembuatan bagian badan cangkang
kapsul dan membundarkan bagian tutupnya, seorang pengusaha pabrik
menyiapkan kapsulnya mudah dibedakan dari kapsul produk lain.7 Pabrik
lain menghasilkan kapsul dengan kedua ujung baik bagian badan maupun
tutupnya meruncing tapi tidak sampai dengan ujungnya. Pengusaha pabrik
lain-lainya juga membuat kekhususan dari kapsul tahan pecah, tahan bocor,
dengan merekatkan sambungan antara kedua bagian cangkang kapsul
menggunakan pita gelatin berwarna.9 Melepaskan pita jelas harus dengan
merusak, sehingga pita tidak dapat dipasangkan kembali tanpa suatu usaha
yang besar dan melekatkan lagi dengan gelatin.
menggambarkan penutupan kapsul.
Seperti bahan-bahan dasar obat yang
lainnya proses pembuatan cangkang kapsul ini
harus

memenuhi

standar

cGMP

(cara

pembuatan obat yang baik). Cangkang kapsul


yang sudah jadi akan diperiksa sesuai dengan standar cGMP. Selain
pemeriksaan itu dimensi kapsul seperti ketebalan, diameter, dan tinggi

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

12

kapsul akan diperiksa untuk memastikan cangkang kapsul siap digunakan


pada proses pengisian kapsul.
Kapsul Cangkang Lunak

Kapsul gelatin lunak dapat dibuat dengan cara proses lempeng


dengan menggunakan s.eperangkat cetakan untuk membentuk kapsul, atau
dengan cara die process(berputar atau bolak-balik) yang lebih efisien dan
pro-duktif. Yang dimaksud dengan proses lempeng adalah sebagai berikut:
Selembar

gelatin

hangat yang

tidak

berwarna
ditempatkan

pada per

mukaan

cetakan

bagian

bawah

dan

obat

yang

cair
dituangkan

ke

dalam-nya

baru

kemudian
selembar

gelatin

lainnya
diletakkan di atasnya dan ditekan. Jadi tekanan ini bertindak sebagai
pembuat kapsul.
Pengisian bahan obat dan pemasangan segelnya dilakukan dalam
waktu yang ber-samaan secara serentak, kemudian kapsul yang sudah
dicetak dipindahkan dan dicuci dengan pelarut yang tidak mengganggu atau
merusak kapsul. Mesin-mesin yang berkecepatan tinggi telah dikembangkan
untuk pem-buatan kapsul dengan cara proses lempeng dan telah digunakan
dalam industri sekarang ini.

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

13

Akan tetapi, kebanyakan pembuatan kapsul lunak dalam industri


besar dilakukan dengan cara rotary die process, suatu metode yang dikembangkan oleh Robert P. Scherer pada tahun 1933. Dengan metode ini eairan
gelatin yang dituangkan dari tangki yang terletak di atas, diben-tuk menjadi
dua buah pita yang berurutan oleh mesin rotary die .

Gambar Hand operated capsule filling machine & automated


capsule filling

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

14

Capsule filling process


Dalam waktu yang bersamaan bahan obat yang akan diisi-kan dan
telah diukur, dimasukkan di antara kedua pita secara tepat, ketika
itu dies membentuk kantung-kantung dari pita gelatin. Kemudian kantungkantung gelatin yang telah terisi, disegel dengan tekanan dan panas dan
kapsul-kapsul ini akan terlempar dari pita dengan proses yang sama. Kapsul
gelatin lunak dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk . antara lain,
bundar, lonjong, bentuk pipa, membujur, dan lain-lainnya. Kapsul-kapsul
tersebut dapat juga dibuat dengan satu atau dua macam warna, yang terakhir
dengan dua macam warna diberikan dari pemakaian pita gelatin yang
berbeda warnanya untuk membuat belahan kapsul.

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

15

Mesin Kapsul Accogel merupakan penyesuaian yang modern dari


metode ini dikembangkan oleh Lederle Laboratories, suatu mesin yang
memungkin-kan pemasukan serbuk kering atau cairan ke dalam kapsul
gelatin lunak. Dengan menggunakan suatu adaptor, mesin ini dapat
memasukkan tablet yang dibentuk sebelumnya ke dalam lapisan gelatin.
Proses dengan die yang bolak-balik kerjanya sama dengan proses yang
berputar dalam hal pembuatan pita gelatin dan digunakan untuk mengisi
obat, tapi berlainan dalam proses pengisian obat.
Pita-pita gelatin dima-sukkan di antara sepasang dieyang vertikal
dan secara terus-menerus mem-buka dan menutup membentuk jajaranjajaran kantung pada pita gelatin. Kantung-kantung ini diisi dengan obat dan
ditutup serta disegel, kemu-dian dibentuk dan dipotong dari lapisan, di mana
kapsul tersebut men-jadi lebih baik setelah melalui mesin. Begitu kapsul ini
dipotong dari pita, kapsul tersebut jatuh ke dalam tangki yang didinginkan,
yang mencegah-nya untuk saling melekat satu sama lain dan menjadi
tumpul.

Cod liver oil capsules and Different shapes of


soft gel capsules
B. Tablet Effervescent
2.5

Pengertian Tablet Effervescent


Tablet effervescent merupakan tablet berbuih yang dibuat dengan

kompresi granul yang mengandung garam effervescent atau bahan-bahan


lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air. Dalam
perdagangannya tablet analgesic yang dibuat alkalis sering dibuat berbuih

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

16

untuk mendorong lebih cepat hancur dan melarutnya tablek ketika


ditambahkan ke dalam air atau minuman yang berair. Hal ini dikarenakan
tablet effervescent mengandung campuran kering yang berupa natrium
bikarbonat, asam sitrat dan asam tartrat, yang jika ditambahkan dengan air,
asam dan basanya bereaksi dengan membebaskan karbondioksida
sehingga menghasilkan buih.
Tablet

effervescent

adalah

sebagai

bentuk

sediaan

yang

menghasilkan gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia dalam larutan.


Gas

yang

dihasilkan

umumnya

adalah

karbondioksida

(CO2).

Tablet effervescent terdiri dari campuran antara natrium bikarbonat dengan


asam sitrat atau asam tartrat yang apabila dicelupkan ke dalam air maka
akan berbuih atau membentuk gas CO2. Reaksi antara asam sitrat dan
natrium bikarbonat serta asam tartrat dan natrium bikarbonat dapat dilihat
sebagai

berikut:

H3C6H5O7.H2O + 3NaHCO3 --> Na3C6H5O7 + 4H2O + 3CO2


Asam sitrat Natrium bikarbonat Natrium sitrat Air Karbondioksida
H2C4H4O6

2NaHCO3

-->

Na2C4H4O6

2H2O

2CO2

Asam tartrat Natrium bikarbonat Natrium tartrat Air Karbondioksida


Dari kedua reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan tiga
molekul natrium bikarbonat untuk menetralkan satu molekul asam sitrat
dan dua molekul natrium bikarbonat untuk menetralisasi satu asam tartrat.
Tablet effervescent harus dapat larut dalam waktu kurang dari tiga menit
(pada air yang bersuhu 15-25C mempunyai waktu hancur lima menit),
kekerasan antara 70 - 120 N, mempunyai pH < 6 dan stabil.
Tablet Effervecent adalah tablet yang mengeluarkan buih ketika
dimasukkan ke dalam air. Buih yang keluar tersebut adalah gas
Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

17

karbondioksida yang dihasilkan dari reaksi antara asam organik dengan


garam turunan karbonat. Gas korbondioksida ini membantu mempercepat
hancurnya tablet dan meningkatkan kelarutan zat aktif. Selain itu gas
korbondiokasida ini juga memberi rasa segar seperti halnya pada minuman
kaleng berkarbonasi. Di samping menghasilkan larutan yang jernih, tablet
juga menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang
membantu memperbaiki rasa beberapa obat tertentu. Dengan rasa asam
sedikit berlebih, sehingga berasa sedikit asam ini merupakan faktor
tambahan yang membuat sediaan efervesen dapat diterima di masyarakat.
Kandungan tablet effervecent merupakan campuran asam (asam
sitrat, asam tartrat) dan Natrium bikarbonat, yang jika dilarutkan dalam
lingkungan berair akan bereaksi menghasilkan karbondioksida yang berasal
dari penguraian basa bikarbonat akibat penetralan oleh asam. Reaksinya
cukup cepat dan biasanya selesai dalam waktu 1 menit atau kurang. Tablet
effervescent harus disimpan dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan
lembab, sedangkan pada etiket tertera tidak langsung ditelan.

2.6

Bahan Tambahan untuk Pembuatan Tablet Effervscent


Perlu diperhatikan bahwa bahan yang digunakan dalam tablet

effervecent seharusnya mempunyai kandungan lembab yang sangat rendah


dan sewaktu pembuatan sediaan ini harus dilakukan pada tempat yang kering.
Karakteristik komponen tablet Efervesen:

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

18

1. Dalam banyak hal prinsip yang digunakan dalam memproduksi tablet


efervesen sama dengan yang digunakan untuk tablet konvensional.
Banyak dari proses dan alat proses yang sama. Demikian juga sifat
umum granul yang diperlukan untuk memdapatkan tablet yang sesuai
persyaratan seperti:
a.

Ukuran partikel

b.

Bentuk partikel

c.

Granulometri

d.

Keseragaman distribusi

e.

Aliran bebas granul

f.

Granul harus dapat dikompresi

2. Satu sifat bahan baku yang dipilih untuk digunakan dalam tablet
efervesen yang lebih penting dari tablet konvensional yaitu kondisi
lembabnya, artinya bahan baku yang digunakan harus kering.
Apabila bahan baku yang digunakan tidak kering (mengandung
lembab) maka terjadi reaksi asam dan karbonatnya akan menyebabkan
produk menjadi tidak stabil secara fisik dan terurai. Sekali dimulai reaksi
maka akan berlanjut lebih cepat karena produk samping reaksi adalah
pertambahan air.
Contoh:
CH2COOH
CH2COOH

3NaHCO3

CH2COOH

CH2COONa
CHCOONa

+ 3 CO2 + 3 H2O

CH2COONa

Oleh karena itu bahan baku yang digunakan harus dalam keaadan
anhidrat (kering) dengan sedikit kadar lembab yang diabsorpsi. Molekul
air memang masih ada tapi sangat sedikit karena air dibutuhkan sedikit
untuk kebutuhan mengikat granul karena granul yang terlampau kering
tidak dapat dikempa.

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent


3.

19

Kelarutan merupakan sifat bahan baku yang penting dalam tablet


efervesen. Jika komponen tablet tidak larut, reaksi efervesen tidak akan
terjadi dan tablet tidak akan terdisintegrasi secara cepat. Kecepatan
kelaurtan lebih penting dari kelarutan karena zat yang terlarut lambat
dapat merintangi desintegrasi tablet dan larut lambat menghasilkan
residu yang tidak disukai setelah tablet terdisintegrasi.

Sumber Karbondioksida
Sumber karbondioksida dari tablet efervesen didapat dari garamgaram karbonat. Karena garam ini dapat menghasilkan 53 % karbondioksida.
Garam yang sering digunakan adalah natrium bikarbonat dan natrium
karbonat. Natrium bikarbonat dengan kosentrasi dalam air 0,85%
menunjukan pH 8,3. natrium karbonat dengan konsentrasi 1 % dalam air
mempunyai pH 11,5. Natrium karbonat menunjukan pula efek stabilisasi di
dalam tablet efervesen karena kemampuannya mengabsorbsi lembab terlebih
dahulu yang dapat mencegah permulaan reaksi efervesen. Oksigen dapat pula
menjadi sumber efervesen dengan sumbarnya dapat digunakan natrium
perborat anhidrat.

Sumber Asam
Sumber asam yang umumnya digunakan pada tablet efervesen dapat
digolongkan menjadi;
a. Asam Makanan, antara lain :
1. Asam Sitrat, merupakan asam yang paling sering digunakan karena
harganya yang murah. Asam sitrat dapat larut dengan mudah dan
cepat, dan dalam bentuk granul dapat mengalir dengan bebas.
Terdapat juga bentuk anhidratnya sehingga mempunyai sifat
higrokopis.
2. Asam Tartrat, asam ini mempunyai kelarutan yang lebih besr dari
asam sitrat.
Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

20

b. Asam anhidrat
Jika asam anhidrat dilarutkan dalam air maka akan terjadi hidrolisi
yang membebaskan bentuk asamnya yang dapat bereaksi dengan sumber
karbondioksida. Contohnya adalah suksinat anhidrat.
c. Garam Asam
Garam ini dapat digunakan karena dalam larutan, garam ini dapat
menghasilkan proton dan menghasilkan larutan dengan pH dibawah 7.
Contohnya adalah natrium hidrogen fosfat, natrium dihidrogen fosfat, dan
natrium bisulfit.
Bahan Tambahan Lainnya
Bahan tambahan lainnya pada tablet efervesen antara lain seperti
bahan pengikat, bahan pengisi, dan lubrikan. Namun bahan-bahan ini
penggunaannya dalam jumlah yang terbatas. Seperti halnya pengisi, hanya
digunakan sedikit saja, karena dalam formula tablet efervesen sudah
banyak mengandung karbonat dan asam.
a. Pengikat dan zat penggranul
Untuk pembuatan tablet efervesen dengan metode granulasi
penggunaan pengikat seperti gelatin, amilum dan gom tidak dapat
digunakan karena kelarutan lambat atau karena kandungan residu air tinggi
yang dapat mempercepat ketidakstabilan tablet efervesen. Pengikat efektif
untuk tablet efervesen adalah PVP. PVP ditambahkan pada serbuk yang
digranulasi dalam keadaan kering kemudian dibasahi oleh cairan
penggranulasi yaitu isopropanol, etanol atau hidroalkohol. Alkohol tidak
bersifat pengikat tapi ditambahkan sebagai zat penggranulasi untuk pelarut
PVP.
b. Pengisi

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

21

Biasanya hanya dibutuhkan sedikit pengisi karena zat yang


menghasilkan

efervesen sudah cukup

besar. Natrium bikarbonat

merupakan pengisi yang baik. Pengisi lain adalah Na. Klorida, Na. Sulfat
dan Na. Bikarbonat.
c. Lubrikan
Lubrikan yang larut air atau zat yang dapat terdispersi dalam air
dapat digunakan sebagai lubrikan. Serbuk natrium benzoat dan PEG 8000
merupakan lubrikan larut air yang efektif.

2.7

Cara Pembuatan Tablet Effervescent


Tablet effervecent dibuat dengan beberapa metode yaitu dengan

cara granulasi basah, granulasi kering, dan dengan metode fluidisasi.


Metode fluidisasi dengan metode wurster, menggunakan suatu alat
semprot khusus yang dilangkapi dengan saluran penyemprot bahan
pengikat dan saluran udara pemanas.
Tablet effervecent memerlukan kondisi kerja dan metode khusus
dalam pembuatannya karena dalam tablet ini terdapat dua bahan yang
tidak dapat tersatukan yaitu garam natrium bikarbonat dan asam organik
sebagai penghasil karbondioksida. Reaksi kedua bahan ini akan dipercepat
dengan adanya air, maka dari itu tablet Efervescent selama perjalanannya
mulai akhir produksi sampai ke tangan pasien tidak boleh sedikitpun
kontak dengan air. Selain itu suhu tinggi juga dapat mempercepat
perusakan bahan tablet, sehingga juga harus dijaga pada suhu yang relatif
rendah.
Proses pembuatan tablet efervesen membutuhkan kondisi khusus,
kelembabab harus relatif rendah dan suhu harus dingin untuk mencegah
granul atau tablet melekat pada mesin karena pengaruh kelembaban dari
udara
Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

22

Granulasi Basah
a. Cara Pemanasan.
Metode ini klasik, tapi sulit untuk mengontrol reprodusibilitas
hasilnya. Caranya, asam sitrat hidrous dengan kadar air kecil (8,5%)
dicampur. Kadar air yang kecil ini membuat air tidak akan dapat bereaksi
dengan asam-basa selama proses pencampuran. Kemudian, campuran ini
dipanaskan. Saat dipanaskan, air menguap dan ikatan menjadi agak keras.
Terjadilah granul. Namun, granul ini hanyalah granul kering yang sulit
ditebak kekuatan ikatannya sehingga reprodusibilitasnya jelek. Hasil akan
lebih baik jika menggunakan high-speed mixing.
b. Granulasi dengan Cairan Reaktif.
Bahan penggranulasi yang efektif adalah air. Proses berdasarkan
penambahan sedikit air (0,1-0,5%) yang disemprotkan pada campuran
sehingga terjadi reaksi menghasilkan granul. Granul yang masih lembab
ditransfer ke mesin tablet kemudian dikempa lalu tablet masuk ke dalam
oven terjadi proses pengeringan untuk menghilangkan air sehingga tablet
menjadi stabil.
c. Granulasi dengan Cairan Non Reaktif.
Metode Granulasi dengan Cairan Non Reaktif

paling banyak

digunakan, prinsipnya seperti granulasi basah biasa Cairan yang digunakan


adalah etanol atau isopropanol. Cairan ditambahkan perlahan-lahan ke
dalam campuran pada mesin pencampur. Dalam hal ini perlu ditambahkan
pengikat kering seperti PVP. Setelah itu masa granul dimasukkan ke dalam
oven lalu dikeringkan. Kemudian dihaluskan lagi baru dicetak.Cara
mencampur bahan dengan pengikat ada 3, yaitu:

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent


a)

Serbuk pengikat + solven

musilago

23

ditambah ke

bahan
b)

Serbuk pengikat + bahan

baru ditambah solven

Air yang ditambahkan sulit dikontrol karena terserap oleh


pengikat. Setelah ditambahkan solven, akan terbentuk gel yang
mengikat partikel-partikel bahan. Proses terbentuknya gel juga sulit.
c)

Larutan pengikat ditambahkan langsung ke bahan


Larutan melarutkan partikel bahan. Jadi, yang menjadi
pengikat adalah partikel-partikel permukaan yang melarut ke
solutio
Granulasi Kering

Dilakukan dengan dua cara:


1. Cara Slugging
Dibuat bongkah-bongkah tablet ukuran besar menggunakan mesin
tablet kemudian tablet dimasukkan ke dalam mesin granulasi untuk
dihaluskan menjadi ukuran yang dikehendaki
2. Cara Kompaktor
Menggunakan mesin khusus rol kompaktor yang mengempa serbuk
premix menjadi bentuk pita/lempeng diantara dua rol yang berputar
berlawanan. Bahan dihaluskan menjadi granul dalam mesin granul.

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

24

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

25

1. Sebagai bentuk inovasi terbaru, dikembangkan bentuk sediaan padat lain


yang lebih praktis dan menyenangkan, yaitu sediaan kapsul dan tablet
effervescent.
2. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
atau lunak yang dapat larut, cangkangnya yang umum terbuat dari gelatin.
3. Proses pembuatan cangkang kapsul dimulai dari pembuatan larutan gelatin
25-30%. Bahan dasar capule berupa gelatine dilarutkan di dalam air panas
yang telah di demineralisasi. Bahan tambahan seperti pengawet dan
pewarna dicampurkan kedalam larutan gelatin sehingga membentuk
campuran yang homogen. Bahan dasar ini dimasukkan kedalam mesin
pembuatan kapsul untuk dicetak menjadi cangkang kapsul yang siap untuk
digunakan.
4. Kapsul gelatin lunak dapat dibuat dengan cara proses lempeng dengan
menggunakan s.eperangkat cetakan untuk membentuk kapsul, atau dengan
cara die process (berputar atau bolak-balik) yang lebih efisien dan produktif.
5. Tablet effervescent merupakan tablet berbuih yang dibuat dengan
kompresi granul yang mengandung garam effervescent atau bahan-bahan
lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air.
6. Tablet effervecent dibuat dengan beberapa metode yaitu dengan cara
granulasi basah, granulasi kering, dan dengan metode fluidisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Aji, Wahyu. 2009. Uji Aktivitas Antioksidan Tablet Effervescent
Kombinasi
Ekstrak Etanol Daun Dewandaru (Eugenia uniflora
L.) dan Herba Sambiloto (Andrographis paniculata
[Burm.F.] Ness) Dengan Metode DPPH, Skripsi,

Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent


Fakultas

Farmasi

Universitas

26

Muhamadiyah

Surakarta : Surakarta.
Anief, Moh. 2000. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University Press :
Yogyakarta .
Anief, Moh. 2005. Farmasetika. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Anonim. 1966. Formularium Indonesia. Depkes RI : Jakarta.
Ansel, Howard C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi keempat.
Universitas Indonesia : Jakarta.
Chien-Yuan Lee. 2006. Physical Characterization and Drug Release
Profiling

for

Hard

Capsules

Prepared

with

Hydroxypropylcellulose or Polyethylene Oxide


Available at : www.pharm.org.tw/cjp/issue/58-1/J006.pdf
Opened: April , 20, 2014.
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Departemen Kesehatan RI :
Jakarta.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Departemen Kesehatan RI :
Jakarta.
Martindale, The Extra Pharmacopeia 29TH Edition, Council Of The Royal
Pharmaceutical Society Of Great Britain, London, The
Pharmaceutical Press, 1989, hal. 1208-1209
Pharmaceutical Excipients. 2nd edition. Editor: Ainley Wade and Paul J.
Weller. 1994. London: The Pharmaceutical Press. Page 436478, 123-125, 522-523, 392-399, 500-504
Sulaiman, T. N. S dan Rina Kuswahyuning. 2008. Teknologi dan Formulasi
Sediaan Semipadat. Laboratorium Teknologi Farmasi
Bagian Farmasetika Fakultas Farmasi UGM : Yogyakarta.
Universitas Sriwijaya 2014

Cara Pembuatan Cangkang Kapsul dan Tablet Effervescent

27

Syamsuni. 2005. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Penerbit Buku


Kedokteran EGC : Jakarta.
The Pharmaceutical CODEX, Principle and Practice of Pharmaceutics. 12nd
ed. 1994. London: The Pharmaceutical Press.
Tjay, H. T. dan Rahardja, Kirana. Obat-Obat Penting ed. IV. Elex Media
Komputindo

Jakarta.

Universitas Sriwijaya 2014

Anda mungkin juga menyukai