Zeolit Buat Katalis
Zeolit Buat Katalis
Abstrak
Modifikasi zeolite alam dan uji aktivitas katalis dalam reaksi hidrorengkah Cashew Nut Shell Liquid
(CNSL) of Anacardium occidentale telah dianalisis.Zeolite alam yang berasal dari Klaten diaktivasi
menggunakan HCl 3 M selama 30 menit (sampel ZAA). Preparasi dilakukan dengan impregnasi logam Mo dan
Ni kedalam sampel ZAA menggunakan larutan garam precursor (NH4)6Mo7O24.4H2O and Ni(NO3)2.6H2O.
Dilanjutkan dengan kalsinasi menggunakan microwave 550 watt selama 15 menit dan dioksidasi dengan O2 pada
400oC selama satu jam. Karakterisasi katalis meliputi penentuan keasaman menggunakan metode gravimetric
dengan adsorpsi uap basa ammonia dan piridin dan penentuan jenis situs asam dengan FT-IR, kristalinitas katalis
menggunakan metode difraksi sinar-X, dan porositas katalis denganSurface Area Analyzer. Proses hidrorengkah
menggunakan reaktor fixed-bedsemi-flow, dengan 400oC rasio umpan/katalis 2, 4, dan 6 laju alir gas H2 20
mL/menit. Analisis produk cair menggunakan GC untuk menghitung fraksi gasoline dan diesel.
Hasil karakterisasi mengindikasikan bahwa aktivasi asam dan impregnasi Ni dan Mo meningkatkan
keasaman dan tidak merusak struktur kristal secara signifikan. Keseluruhan katalismenunjukkan situs asam
Lewis dan Bronsted. Luas permukaan spesifik, rerata jejari pori dan volume total pori, masing-masing sebesar
138,44 m2/g, 22,65 dan 0,16 cc/g. Konversi produk cair tertinggi ialah 65,33% (b/b) dengan temperature
reaksi 400oC dan rasio umpan/katalis 6. Selektivitas katalis untuk fraksi gasoline, diesel dan minyak berat,
masing-masing 27,12, 29,53 dan 43,35%.
Kata kunci: CNSL, hidrorengkah, katalis, gasoline
Abstract
Modification of natural zeolite and the test of catalyst activity in Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) of
Anacardium occidentale hidrocracking reaction were analyzed. Natural zeolite from Klaten was activated by
HCl 3 M by 30 minute (ZAA sample). Preparation is done by impregnation Mo and then Ni metals into ZAA
sample using precursor salt solution (NH4)6Mo7O24.4H2O and Ni(NO3)2.6H2O. This process continued by
calcination using microwave 550 watt for 15 minute and then oxidixed by O 2 for 400oC and 1 hour.
Characterization of catalyst include determination of acidity using vapor ammonia and piridin base adsorption
gravimetric method and determination type of acid site by FT-IR, cristalinity of catalyst by X ray diffraction
method, and catalyst porosity by Surface Area Analyzer. Hydrocracking process CNSL using semi-flow fixedbed reactor, by 400oC, and feed/catalyst ratio 2, 4 and 6 using 20 mL/min rate flow of H 2 gas.Analysis the liquid
product using GC for count gasoline and diesel fraction.
Characterization result indicate the acid activation and Ni and Mo metals impregnation increasing
acidity and not to damage the crystal structure significantly. All of the catalyst show the Lewis and Bronsted
acid site. Surface area specific, average radius pore, and volume total pore, respectively by 138.44 m 2/g, 22.65
dan 0.16 cc/g. The highest liquid conversion by 65.33%(w/w) in reaction temperature by 400 oC and
feed/catalyst ratio 6. The catalyst selectivity for gasoline fraction, diesel and heavy oil, respectively by 27.12,
29.53 dan 43.35%.
Keywords:CNSL, hydrocracking, catalyst, gasoline
I. PENDAHULUAN
Peningkatan kebutuhan bahan bakar
secara global menimbulkan suatu permasalahan
baru yaitu keterbatasan akanketersediaannya dan
bersifat tidak terbarukan. Hal inimenyebabkan
kelangkaan bahan bakar minyak yang berasal
dari fosil.Beberapa fraksi bahan bakar yang
banyak dikonsumsi oleh manusia adalah bensin
(gasoline) dan solar (diesel fuel).Dampak
lingkungan yang diberikan oleh penggunaan
bahan bakar yang berasal dari fosil sangat
meresahkan.Salah satu solusi alternatif masalah
tersebut adalah dengan menggunakan bahan
bakar yang bersifat ramah lingkungan.Beberapa
karakter yang tergolong dalam bahan bakar
bersih ialah mengurangi kadar belerang,
penambahan
senyawa-senyawa
oksigenat,
pengurangan senyawa aromatik, menaikkan
angka cetana atau oktana dan memenuhi
persyaratan-persyaratan lainnya. Bahan bakar
bersih pada umumnya bersumber dari energi
terbarukan[1].
Berbagai penelitian mengenai preparasi
dan
penggunaan
katalis
dalam
proses
hidrorengkah telah banyak dilakukan[2][3][4].
Berdasarkan penelitian Srivastava and Prasad[5]
bahwa minyak yang berasal dari tumbuhan dan
lemak hewan serta turunannya mempunyai
kemungkinan sebagai pengganti bahan bakar
diesel. Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) atau
minyak kulit jambu mete yang diperoleh melalui
ekstraksi menggunakan suhu pemanggangan
sekitar 190oC menghasilkan cairan dengan mutu
yang rendah serta warna yang cenderung gelap
sehingga hanya dapat dimanfaatkan sebagai
bahan pelumas kendaraan, bahan baku industri
cat dan pernis, lapisan tahan karat, plasticizer
karet, dll.
Perengkahan hidrokarbon merupakan
proses dekomposisi hidrokarbon rantai panjang
menjadi hidrokarbon dengan rantai yang lebih
pendek[6]. Hidrorengkah katalitik merupakan
perengkahan katalitik yang melibatkan suplai
hidrogen secara kontinyu.Ada 3 jenis katalis yang
dikenal yaitu : (1) katalis logam, misalnya Ni, Pd,
Pt; (2) katalis nonlogam, misalnya Al2O3, SiO2,
zeolit; (3) katalis dengan logam teremban,
misalnya Ni/-Al2O3, Ni/HZSM-5, Ni/zeolit Y.
Katalis logam mempunyai keterbatasan, misalnya
tidak efisien dan tidak tahan temperatur tinggi
sehingga penggunaan katalis logam dalam
industri minyak bumi menjadi terbatas. Katalis
nonlogam merupakan katalis dimana katalis itu
105
106
Uji
keasaman
dilakukan
dengan
menggunakan metode adsorpsi piridin dan
amonia.Secara kualitatif kekuatan situs asam
dapat diketahui dari puncak serapan pada daerah
panjang gelombang yang menunjukkan interaksi
antara katalis dan piridin berdasarkan metode
yang diajukan oleh Tanabe[7].
Tabel 1.
Katalis
ZA
ZAA
NiOMoO/ZAA
Keasaman
amonia
(mmol/g)
2,29
3,20
5,28
Keasaman
piridin
(mmol/g)
0,66
0,97
1,69
Katalis
ZAA
NiOMoO/ZAA
Situs Bronsted
(cm-1)
1543,05
1489,05
-
Situs Lewis
(cm-1)
1635,64
1635,64
Berdasarkan
perbandingan
harga
intensitas, dapat diketahui bahwa kristalinitas
ZAA
lebih
baik
daripada
kristalinitas
NiOMoO/ZAA, namun secara umum tidak
menyebabkan kerusakan struktur zeolit.Hal ini
dapat diamati pada penurunan intensitas beberapa
puncak ZAA setelah diembankan NiOMoO tanpa
merubah pola umum difraktogram ZAA, tersaji
pada Tabel 3.
Gambar 1.
Tabel 3.
ZA
2
26,01
22,66
28,12
26,66
10,11
20,07
26,98
13,77
23,49
26,40
dhkl
3,42(Kl)
3,92(Kl)
3,17(Kl)
3,34(K)
8,74(Kl)
4,42(Kl)
3,30(M)
6,43(M)
3,79(M)
3,37(Kl)
Intensitas
Total
I
430
375
238
223
188
147
142
143
135
121
107
2142
2412
1801
Jenis katalis
Konversi produk(%b/b)
ZAA
NiOMoO/ZAA
80
70
60
50
40
30
20
10
0
70.29
Luas
permukaan
spesifik
(m2/g)
202,74
138,44
Rerata
jejari
pori
()
16,30
22,65
65.69
Volume
pori
(cc/g)
0,17
0,16
65.33
55.74
46.9
31.08
29.71
30.58
21.15
3.23
3.75
3.49
20.2
4.38
Cair
Gas
Kokas
108
% Selektivitas katalis
50
40
30
Fraksi Gasolin
20
Fraksi Diesel
10
0
2
DAFTAR PUSTAKA
Rasio Umpan:Katalis
Gambar 3.