PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Ulkus kruris adalah luka terbuka disertai hilangnya epidermis dan sebagian
atau seluruh dermis pada ekstrimitas bawah maupun ekstrimitas atas yang
disebabkan oleh infeksi, gangguan pembuluh darah, atau keganasan(2,4).
KLASIFIKASI
Pembagian ulkus kruris dibagi ke dalam 4 golongan, yaitu; ulkus
tropikum, ulkus varikosus, ulkus arterial dan ulkus neurotrofik(3,5).
A. Ulkus Tropikum
Ulkus tropikum adalah ulkus yang cepat berkembang dan nyeri, biasanya
pada tungkai bawah, dan lebih sering ditemukan pada anak-anak kurang gizi
di daerah tropik(3).
Etiologi :
Penyebab pasti ulkus tropikum belum diketahui secara pasti. Ada tiga
faktor yang memegang peranan penting dalam menimbulkan penyakit ini,
yaitu trauma, higiene dan gizi serta infeksi oleh kuman Bacillus fusiformis
yang biasanya bersama-sama dengan Borrelia vincentii. Trauma merupakan
keadaan yang mendahului timbulnya ulkus. Ada kemungkinan trauma tersebut
sangat kecil sehingga tidak memberi keluhan, namun sudah cukup untuk
tempat masuk kuman. Keadaan higiene dan gizi merupakan faktor yang sangat
penting karena mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang terhadap serangan
penyakit. Demikian pula halnya dengan ulkus tropikum akan lebih mudah
B. Ulkus Varikosum
Ulkus varikosum adalah ulkus pada tungkai bawah yang disebabkan oleh
gangguan aliran darah vena(2,3).
Etiologi :
Penyebab gangguan aliran darah balik pada tungkai bawah secara garis
besar dapat dibagi menjadi dua yaitu, berasal dari pembuluh darah seperti
trombosis atau kelainan katup vena dan yang berasal dari luar pembuluh darah
seperti bendungan di daerah proksimal tungkai bawah oleh karena tumor di
abdomen, kehamilan atau pekerjaan yang dilakukan dengan banyak berdiri(3).
C. Ulkus Arteriosum
Ulkus arteriosum adalah ulkus yang terjadi akibat gangguan peredaran
darah arteri(3).
Etiologi :
Penyebab yang paling sering adalah ateroma yang terjadi pada pembuluh
darah abdominal dan tungkai, di samping penyebab lain yang belum diketahui
secara pasti. Secara garis besar penyebab gangguan tersebut dapat dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu: Ekstra mural, mural dan intra mural.
Ekstra mural. Aliran darah arteri terganggu oleh karena pembuluh darah
arteriole terjepit oleh jaringan fibrosis, misalnya karena edema yang lama,
dapat juga oleh sklerosis karena skleroderma.
Mural. Aliran darah terganggu karena kelainan pada dinding pembuluh darah,
misalnya vaskulitis atau aterosklerosis.
Intra mural. Aliran darah terganggu karena sumbatan lumen pembuluh darah
kecil, misalnya akibat perubahan viskositas darah, perlekatan, platelet,
fibrinogenesis, dan sebagainya(3).
Patogenesis :
Oleh karena gangguan aliran darah arteri, misalnya terjadi penyempitan
atau penyumbatan lumen, maka jaringan akan mengalami hipoksia (iskemi),
sehingga terjadi perubahan di kulit. Perubahan tersebut berupa kulit menjadi
tipis, kering dan bersisik, sianotik, bulu tungkai berkurang, kuku jari kaki
menebal dan distrofik. Akibatnya daya tahan terhadap trauma dan infeksi
menurun. Perubahan selanjutnya dapat terjadi ganggren pada jari kaki, kaki
dan tungkai, dan akhirnya timbul ulkus(3).
Manifestasi Klinis :
Ulkus oleh karena hipertensi paling sering timbul di sebelah posterior,
medial atau anterior; sedangkan yang disebabkan oleh arteriosklerosis
obliterans terjadi pada tonjolan tulang. Pada mulanya terlihat lesi eritematosa
yang nyeri, kemudian bagian tengah berwarna kebiruan dan menjadi bula
hemoragik, akhirnya mengalami nekrosis. Ulkus yang timbul biasanya dalam,
berbentuk plong (punched out), kotor tepi ulkus jelas. Rasa nyeri merupakan
gejala penting pada penyakit arteri; rasa nyeri ini terasa lebih hebat pada
malam hari, dapat timbul mendadak atau perlahan-lahan, terus menerus atau
hilang timbul. Bila tungkai diangkat atau keadaan dingin, rasa nyeri
bertambah hebat, sehingga bila tidur penderita lebih suka menggantung
kakinya. Jika di raba dengan punggung tangan, bagian distal lebih dingin
daripada bagian proksimal atau kaki sebelah yang sehat. Denyut nadi pada
dorsum pedis teraba lemah atau sama sekali tidak teraba(3).
D. Ulkus Neurotrofik
Ulkus neurotrofik adalah ulkus yang terjadi karena tekanan atau trauma
pada kulit yang anestetik(3).
Etiologi :
Karena kerusakan saraf terjadi neuropati perifer yang berakibat hilangnya
rasa nyeri (anestesi). Hal ini terjadi misalnya pada penderita siringomieli,
spina bifida, tabes dorsalis atau cedera pada saraf. Ulkus tungkai bawah dan
kaki paling sering di temukan pada penderita diabetes melitus yang
mengalami komplikasi neuropati perifer sehingga berbahaya karena bila
menginjak benda tajam tidak akan dirasa padahal telah timbul luka, ditambah
dengan mudahnya terjadi infeksi(10). Juga pada penderita kusta, dapat
ditemukan ulkus pada kaki. Tekanan atau trauma yang berulang-ulang pada
daerah anestesi tersebut akan menimbulkan kerusakan jaringan. Pada diabetes
melitus, karena iskemia dan kecenderungan mudah terkena infeksi, kerusakan
jaringan juga akan lebih mudah terjadi. Rasa nyeri dan suhu pada penderita
kusta hilang oleh karena kerusakan saraf kulit, sehingga penderita tidak
menyadari bila terjadi trauma pada daerah tersebut(3).
Manifestasi Klinis :
Ulkus paling sering terjadi pada kaki, di daerah yang paling kuat terkena
tekanan, yaitu di tumit dan metatarsal, umumnya tunggal atau multipel.
Bentuk ulkus bulat, tidak nyeri, berisi jaringan nekrotik, biasanya kering
(anhidrotik), kulit di sekeliling ulkus hiperkeratotik (kalus). Ulkus dapat
sampai di subkutis membentuk sinus, bahkan mengenai tulang, dan dapat pula
mengalami infeksi sekunder(3).
Pada umumnya tidak sulit untuk mendiagnosis ulkus kruris, karena dengan
melihat gambaran klinisnya saja sudah cukup(3).
A. Ulkus Tropikum
Predileksi terutama di tungkai bawah. Kelainan kulit berupa; ulkus solitar,
numular, kadang-kadang ada lesi satelit akibat autoinokulasi. Pinggir ulkus
meninggi, dinding menggaung, dasar kotor, cekung berbenjol-benjol, tepi teratur,
sekret produktif berwarna kuning coklat kehijauan dan berbau. Ulkus biasanya
nyeri, namun tidak disertai gejala konstitusi. Pemeriksaan sedian langsung dari
sekret yang diambil dari dinding ulkus untuk mencari Bacillus fusiformis dan
Borrelia vincentii,kadang-kadang diperlukan untuk memperkuat diagnosis(3).
B. Ulkus Varikosum
Predileksi; tungkai bawah dan betis. Kelainan kulit berupa; ulkus dikelilingi
oleh eritema dan hiperpigmentasi. Ulkus soliter tetapi dapat pula multipel. Bentuk
ulkus bulat atau oval, kadang-kadang berbentuk tidak teratur. Tepi luka lunak dan
meninggi oleh karena radang akut dan dasar kotor. Pada umumnya ulkus tidak
terasa nyeri, kecuali bila disertai selulitis atau infeksi sekunder lainnya(3).
C. Ulkus Arteriosum
Predileksi; tungkai bawah. Kelainan kulit berupa: ulkus yang timbul biasanya
dalam, berbentuk plong (Punched out), kotor, dan tepi ulkus jelas. Rasa nyeri
10
merupakan gejala penting pada penyakit ini. Pemeriksaan flebografi juga dapat
dilakukan untuk mengetahui letak vena yang terganggu(3).
D. Ulkus Neurotropik
Predileksi terutama di telapak kaki, ujung jari dan sela pangkal jari
kaki.Kelainan kulit berupa; ulkus soliter, bulat, pinggir rata, dinding menggaung,
dasar cekung, sekret tidak produktif tanpa indurasi dan tanpa nyeri. Ulkus dapat di
tutupi krusta dan daerah sekitarnya anhidrosis. Pemeriksaan penunjang perlu
dilakukan untuk menentukan penyebab, misalnya gula darah untukdiabetes
mellitus, biopsy untuk kusta dan sebagainya.
11
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
A. Ulkus Tropikum
1. Penatalaksanaan Umum(3)
Perbaiki keadaan gizi dengan cara memberikan makanan yang mengandung
kalori dan protein tinggi, serta vitamin dan mineral.
2. Penatalaksaan Khusus(3)
Penatalaksanaan khusus terdiri dari pengobatan sistemik dan topikal.
a. Pengobatan Sistemik
Penisillin intramuskular selama 1 minggu sampai 10 hari, dosis sehari
600.000 unit sampai 1,2 juta unit. Tetrasiklin peroral dengan dosis 3x500
mg sehari dapat juga dipakai sebagai pengganti penicillin.
b. Pengobatan Topikal
Salap salisilat 2%
Kompres KMnO4
12
B. Ulkus Varikosum
1. Penatalaksanaan Umum(3,8)
2. Penatalaksanaan Khusus(3,8)
a. Pengobatan Sistemik
Seng Sulfat 2x200 mg/hari
b. Pengobatan Topikal
Bila terdapat pus kompres dengan larutan permanganas kalikus 1:5000 atau
larutan perak nitrat 0,5% atau 0,25%.
C. Ulkus Arteriosum
1. Penatalaksanaan Umum(3)
Hindari merokok
2. Penatalaksanaan Khusus(3)
a. Pengobatan Sistemik
13
D. Ulkus Neurotropik
Penyembuhan ulkus jenis ini biasanya lambat dan sering tidak
memuaskan. Upaya yang dilakukan adalah untuk mengurangi tekanan, mengatasi
infeksi dan bila mungkin memperbaiki sensibilitas serta konsul pasien ke Bagian
Penyakit Dalam untuk mengobati penyebab (Diabetes Mellitus, dan sebagainya).
Pengobatan topikal seperti yang dikerjakan pada ulkus yang lain dapat dicoba.
Penyakit atau kelainan yang mendasari harus diobati. Penyuluhan perlu diberikan
kepada penderita, terutama dalam cara melindungi dirinya terhadap trauma(3).
14
PENUTUP
KESIMPULAN
Ulkus kruris merupakan penyakit yang ditandai dengan hilangnya epidermis
dan sebagian atau seluruh dermis yang dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok yaitu; ulkus tropikum, ulkus varikosum, ulkus arteriosum dan ulkus
neurotrofik.
Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, namun ada beberapa faktor
mempengaruhi seperti trauma, hygiene, gizi, infeksi, gangguan aliran darah balik,
ateroma pembuluh darah abdominal dan tungkai, serta kerusakan saraf perifer.
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis yang terarah dan gejala
klinis. Pemeriksaan lain diperlukan untuk menentukan penyebabnya, misalnya
hipertensi, diabetes mellitus, dan faktor resiko yang lain.
Penetalaksanaan ulkus kruris terdiri dari penatalaksanaan umum dan khusus.
Pada penatalaksanaan umum pasien diharapkan memperbaiki status gizi,
meletakkan tungkai lebih tinggi dari kepala saat berbaring, hindari dingin dan
hindari rokok. Sedangkan penatalaksanaan khusus terdiri dari pengobatan sistemik
dan topikal.
SARAN
1. Memberikan edukasi yang jelas pada pasien tentang penyakitnya dan faktorfaktor yang dapat memperberat penyakitnya
2. Penatalaksanaan yang efektif dan efisien pada penderita untuk mendapatkan
hasil yang baik.
15
DAFTAR PUSTAKA