Kelompok : 18
Disusun Oleh:
Bagus Setyawan, dkk.
UNIVERSITAS JEMBER
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
AGUSTUS 2011
BAB I
PENDAHULUAN
oleh
LPM
(Lembaga
Pengabdian
Masyarakat).
Dengan
Jumlah
SD/MI
1763
1891
3654
SLTP/MTs
475
490
965
SLTA/MA/AKADE
280
315
595
MI
Perguruan Tinggi
Pondok Pesantren
Tak Berpendidikan
Buta Huruf
yang
dihadapi
dalam
upaya
mencapai
kesejahteraan
yang
1.2 Permasalahan
11. Banyak siswa siswi yang belum menyadari arti pentingnya penghijauan
lingkungan bagi kehidupan;
12. Kurangnya pengetahuan masyarakat di desa Mrawan tentang pentingnya mencuci
tangan dan pentingnya kebersihan kuku;
Melihat hal-hal tersebut, perlu dipikirkan dan dipecahkan secara bersamasama untuk mencari langkah terbaik agar dapat meningkatkan kualitas masyarakat
sehingga dapat memanfaatkan secara optimal potensi yang tersedia di desa Mrawan
kecamatan Mayang kabupaten Jember.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan
a. untuk mendekatkan mahasiswa kepada masyarakat melalui kegiatan yang
bermanfaat bagi masyarakat;
b. untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih agar permasalahan
timbulnya penyakit akibat kurangnya kesadaran masyarakat seperti penyakit
cacingan dapat dicegah dan dihindari;
c. untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa-siswa Sekolah Dasar
tentang pentingnya pendidikan berbahasa Indonesia yang baik dan benar;
d. untuk meningkatkan pengetahuan para tenaga pendidik serta orang tua siswa
tentang pentingya mengetahui IQ anak, yang nantinya dapat dijadikan sebagai
acuan untuk mengetahui bakat seorang anak tersebut;
e. untuk meningkatkan pengetahuan petani di Desa Mrawan Kecamatan Mayang
tentang cara pengendalian hama penyakit wereng coklat yang banyak menyerang
tanaman padi dan menerapkan pola tanam bergilir sehingga tanah menjadi tidak
mudah rusak karena adanya pergiliran pola tanam yang teratur.
f. untuk mengetahui tingginya jumlah masyarakat yang menikah dini;
g. untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswa Sekolah Dasar tentang bagaimana
cara menggosok gigi dan merawat gigi dengan baik dan benar;
h. untuk menanamkan jiwa cinta lingkungan dan menjaga lingkungan kepada siswa
siswi sekolah dasar sehingga sejak dini mereka sudah ditanamkan untuk lebih
mencintai lingkungan dengan selalu melakukan penghijauan.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Tempat dan waktu
Kelompok 18 mengikuti Kuliah Kerja Terpadu LPM UNEJ mulai tanggal 5 Juli
18 Agustus 2011, di Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember.
Pelaksanan program kerja individu dan kelompok, yaitu penyuluhan dan praktik
langsung kepada masyarakat Desa Mrawan.
Program individu
Jam
Tempat
: SDN Mrawan 03
Kegiatan
2. Hari/tanggal
Jam
Tempat
: SDN Mrawan 03
Kegiatan
3. Hari/tanggal
Jam
Tempat
: TK Al Quran Mrawan
Kegiatan
4. Hari/tanggal
Jam
Tempat
: TK Al Quran Mrawan
Kegiatan
5. Hari/tanggal
Jam
Tempat
: SDN Mrawan 03
Kegiatan
6. Hari/tanggal
Jam
Tempat
: SDN Mrawan 03
Kegiatan
7. Hari/tanggal
Jam
Tempat
: SDN Mrawan 03
Kegiatan
: Psikotes
8. Hari/tanggal
Jam
Tempat
Kegiatan
Program Kelompok
Jam
Tempat
Kegiatan
: Posyandu
10. Hari/tanggal
Jam
Tempat
Kegiatan
11. Hari/tanggal
Jam
Tempat
Kegiatan
12. Hari/tanggal
Jam
Tempat
Kegiatan
13. Hari/tanggal
Jam
Tempat
Kegiatan
14. Hari/tanggal
Jam
: 08.00 selesai
Tempat
Kegiatan
15. Hari/tanggal
Jam
: 07.00 selesai
Tempat
Kegiatan
16. Hari/tanggal
Jam
: 18.00 selesai
Tempat
Kegiatan
17. Hari/tanggal
Jam
: 06.00 selesai
Tempat
Kegiatan
18. Hari/tanggal
Jam
: 09.00 selesai
Tempat
Kegiatan
19. Hari/tanggal
Jam
: 17.00 selesai
Tempat
Kegiatan
Posdaya
20. Hari/tanggal
Jam
Tempat
Kegiatan
2.2Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran kegiatan program Kuliah Kerja Terpadu (KKT) gelombang II
ini adalah masyarakat desa Mrawan meliputi:
a. Instansi pemerintahan
b. Ibu-ibu PKK
c. Anak-anak usia sekolah
d. Pemuda desa
e. Para petani
f. Masyarakat desa Mrawan
g. Masyarakat Kecamatan Mayang
2.3 Jenis Kegiatan dan Metode
2.3.1 Jenis Kegiatan
1. Bidang Kesehatan
Penyuluhan dan praktik mencuci tangan dengan benar dan kesehatan kuku
2. Bidang Pendidikan
Psikotes
3. Bidang Ekonomi
Posyandu
5. Bidang IPTEK
6. Bidang Kewirausahaan
2.3.2 Metode
Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Terpadu ini diharapkan adanya
partisipasi aktif dari masyarakat. Adapun teknik kegiatan atau cara yang digunakan
agar masyarakat dapat aktif dalam setiap program kegiatan terbagi menjadi dua
pendekatan, yaitu :
a) Pendekatan formal, meliputi :
Penyuluhan
Diskusi
Simulasi
b) Pendekatan Nonformal, meliputi :
Pendekatan kelompok
Model pendekatan kelompok dilakukan melalui penyuluhan secara kelompok,
ceramah dan tanya jawab. Pendekatan ini dilakukan pada posyandu dan organisasi
kemasyarakatan lainnya.
Pendekatan individu
Metode persuasif
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengajak dan memotivasi masyarakat
untuk melakukan suatu kegiatan melalui kelompok atau perorangan.
Metode partisipasi
Yaitu metode yang dilakukan dengan langsung terjun secara aktif dalam kegiatan
yang dilakukan oleh masyarakat atau mahasiswa.
2.4
2.4.1 Kendala
Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Terpadu di Desa Mrawan kami
menghadapi kendala-kendala seperti dibawah ini:
1. Bidang Pendidikan
-
2. Bidang Kesehatan
-
3. Bidang IPTEK
-
5. Bidang Perekonomian
-
Kurangnya antusias warga untuk memiliki usaha dan berkarya dalam bidang
kewirausahaan
6. Bidang Pertanian
-
7. Bidang sosial
-
2.4.2 Pemecahan
Kendala-kendala diatas merupakan tantangan tersendiri bagi mahasiswa
dalam melaksanakan program kegiatan kelompok dan mandiri. Adapun pemecahan
dari kendala diatas yakni:
1.
Bidang Pendidikan
- Memberikan bimbingan belajar pada anak usia sekolah
2.
Bidang Kesehatan
3.
Bidang IPTEK
- Pelatihan jurnalistik
- Pengenalan teknik instalasi listrik dasar
5. Bidang Perekonomian
-
Penyuluhan Kewirausahaan
6. Bidang Pertanian
-
7.
Bidang sosial
2.5
= Rp. 10.000,00
Alat penyuluhan
- Sikat gigi
= Rp. 50.000,00
- Pasta gigi
= Rp. 5.000,00
Hadiah
- Susu Kemasan
Jumlah
= Rp. 30.000,00
= Rp. 95.000,00
= Rp. 10.000,00
Hadiah
- Obat Cacing
= Rp. 25.000,00
Jumlah
= Rp. 35.000,00
= Rp. 10.000,00
= Rp. 60.000,00
Jumlah
= Rp. 70.000,00
Materi
= Rp.
5.000,00
Pamflet
= Rp.
10.000,00
= Rp. 120.000,00
Jumlah
= Rp. 135.000,00
5. Penyuluhan dan praktek mencuci tangan dengan benar dan kesehatan kuku
Media dan perlengkapan penyuluhan dan Praktek mencuci tangan dengan
benar serta membersihkan kuku.
Alat penyuluhan
-
= Rp. 6.000,00
1 pemotong kuku
= Rp. 5.000,00
= Rp. 84.000,00
Jumlah
= Rp. 95.000,00
2 Spidol @ Rp 6.000,00
= Rp. 12.000,00
= Rp. 40.000,00
Hadiah
- Buku Tulis 1 Pak
= Rp. 20.000,00
= Rp. 5.000,00
- Permen 1 Pak
= Rp. 6.000,00
Jumlah
= Rp 83.000,00
Sewa Projector
= Rp. 50.000,00
Hadiah
- Buku Tulis 2 Pak
= Rp. 40.000,00
= Rp. 50.000,00
- Bungkus Kado
= Rp. 6.000,00
Jumlah
= Rp.146.000,00
8. Latihan Psikotes
Media dan perlengkapan kegiatan Latihan Psikotes
Alat test
- Pemateri
-
= Rp. 50.000,00
= Rp. 30.000,00
Konsumsi
= Rp. 15.000,00
= Rp. 60.000,00
Jumlah
= Rp.155.000,00
= Rp. 6.000,00
= Rp. 20.000,00
= Rp. 9.000,00
Stop Kontak
= Rp. 2.000,00
Konsumsi
= Rp. 8.000,00
Jumlah
= Rp. 45.000,00
10.
SAW
Alat dokumentasi
- Peminjaman Camcorder
= Rp. 25.000,00
= Rp. 20.000,00
- Rendering Video
= Rp. 10.000,00
- CD
= Rp. 12.000,00
Jumlah
= Rp. 67.000,00
11.
12.
13.
= Rp. 25.000
= Rp. 40.000
Peminjaman Camcorder
= Rp. 25.000
= Rp. 20.000
= Rp. 12.000
= Rp. 57.000
14.
= Rp. 225.000,00
= Rp. 24.000,00
= Rp. 8.000,00
Cingcao
= Rp. 4000,00
Es Batu
= Rp. 3000,00
= Rp. 28.000,00
= Rp. 292.000,00
15.
-
= Rp. 2.625.000
Total rencana biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan ini yakni Rp.
3.965.000,00
2.5.2 Realisasi Biya
1. PEMBUATAN KUE
- 5 buah telur
Rp 8.300,00
- 1 kg gula pasir
Rp 10.000,00
- minyak goreng
Rp 8.000,00
- tepung cakra
Rp 2.000,00
- 2 sachet susu
Rp 2.000,00
Rp 17.000,00
- SP
Rp
2.000,00
- 3 piring kertas
Rp
3.000,00
- Transportasi
Rp 20.000,00 +
Total
Rp 72.300,00
Rp. 50.000,00
- Pasta gigi
Rp. 5.000,00
Rp. 30.000,00 +
Rp. 85.000,00
Rp. 10.000,00
- Konsumsi
Rp. 25.000,00 +
Total
Rp. 35.000,00
Rp. 60.000,00
Rp. 60.000,00
3 Sabun
1 pemotong kuku
Jumlah
Rp. 6.000,00
Rp. 5.000,00
Rp. 11.000,00
Rp. 40.000,00
Rp. 50.000,00
- Bungkus Kado
Rp. 6.000,00 +
Jumlah
Rp. 96.000,00
7. PSIKOTES
- Pemateri
-
Soal psikotes 30
Jumlah
Rp. 50.000,00
Rp. 30.000,00 +
Rp. 80.000,00
Materi
Rp.
5.000,00
Konsumsi
Rp.
20.000,00 +
Rp.
25.000,00
Jumlah
9. BUKA BERSAMA
-
= Rp. 225.000,00
= Rp. 24.000,00
= Rp. 8.000,00
Cingcao
= Rp. 4000,00
Es Batu
= Rp. 3000,00
= Rp. 28.000,00
= Rp. 292.000,00
= Rp. 2.625.000
TOTAL dana kegiatan yang dikeluarkan oleh mahasiswa KKT sebesar Rp.
3.381.300,00
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN METODE
3.1 Hasil Kegiatan
Kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) gelombang II ini dilaksanakan di Desa
Mrawan Kecamatan Mayang Kabupaten Jember selama 45 hari terhitung sejak
tanggal 05 Agustus sampai dengan 18 Agustus 2011. Waktu 45 hari yang telah
diberikan digunakan untuk melaksanakan berbagai macam program baik program
kecamatan, program desa, program mandiri sampai dengan program posdaya (pos
pemberdayaan keluarga). Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sebelumnya telah
disusun dalam sebuah proposal kerja sehingga memudahkan dalam pelaksaaan
program yang telah dirancang tersebut.
Program-program yang telah terealisasikan dengan dengan baik selama
kegiatan KKT tidak lepas dari peran serta berbagai pihak di desa Mrawan dari
perangkat desa, tokoh-tokoh masyarakat, para pemuda desa, ibu-ibu PKK, siswasiswi SDN Mrawan, sampai dengan masyarakat desa Mrawan. Adapun program yang
telah dilaksanakan selama kegiatan Kuliah Kerja Terpadu meliputi berbagai berbagai
bidang ilmu dan terbagi dalam beberapa kategori program, yakni antara lain:
1. Program Kecamatan
a. Acara Karnaval umum memperingati HUT RI ke 66
b. Senam sehat se-Kecamatan Mayang
2. Program Kelompok
a. Instalasi Listrik di kantor Desa Mrawan
b. Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah
c. Buka Bersama dengan Perangkat Desa dan Masyarakat
d. Bakti Sosial di Desa Mrawan
3. Program Individu
a. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
b. Penyuluhan penyakit cacingan
c. Penyuluhan dan praktik mencuci tangan dengan benar dan kesehatan kuku
d. Penyuluhan gemar menabung
e. Penyuluhan pentingnya pendidikan berbahasa Indonesia yang baik dan benar
diperingati tiap tahun oleh seluruh lapisan masyarakat republik Indonesia karena
pada tanggal 17 Agustus merupakan hari yang paling bersejarah dimana negara
Indonesia menyatakan kemerdekaannya dan terbebas dari penjajahan negara asing.
Pada tahun ini Indonesia berumur 66 tahun artinya 66 tahun sudah negara Indonesia
merdeka dan hidup diatas pemerintahannya sendiri. Sebagai warga negara Indonesia
untuk memperingati hari ulang tahun RI cukup dengan meneruskan perjuangan para
pahlawan yang telah gugur dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat
sehingga negara ini bisa lebih maju lagi.
Acara dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI banyak ragamnya,
diantaranya adalah lomba-lomba yang selalu diadakan oleh masyarakat Indonesia.
Lomba-lomba dalam memperingati hari kemerdekaan neagra Republik Indonesia
diantaranya adalah lomba balap karung, Lomba panjat pinang, gerak jalan, dan aneka
lomba-lomba lainnya yang diadakan baik dalam lingkup kenegaraan sampai
tingkattan RT tau RW. Salah satu kegiatan rutin yang selalu diadakan untuk
memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yakni kegiatan karnaval.
Karnaval merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan
Agustus untuk memperingati dan memeriahkan hari kemerdekaan Republik
Indonesia. Acara karnaval merupakan acara yang dilakukan oleh seluruh lapisan
masyarakat mulai dari tingkatan taman kanak-kanak sampai dengan orang dewasa
dan seluruh aparat Desa/ Kecamatan. Para peserta karnaval selalu mengenakan
kostum-kostum tertentu yang biasanya kostum yang dikenakan adalah sesuai dengan
tema masing-masing tetapi tidak jauh dari peristiwa kemerdekaan Indonesia. Peserta
karnaval setelah mengenakan kostum tertentu berjalan di jalan raya sesuai rute yang
telah ditentukan dalam barisan tertentu. Hal ini membuat warga disekitar jalan
tersebut dan masyarakat di daerah tersebut akan terhibur dengan adanya acara
karnaval tersebut.
Salah satu Kecamatan di Jember yang rutin melakukan acara karnaval adalah
Kecamatan Mayang. Kecamatan mayang selalu mengadakan acara karnaval tiap
tahun dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Acara
karnaval yang diadakan salah satunya adalah karnaval dalam rangka memperingati
dan memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-66. Acara karnaval
ini tidak diadakan pada bulan Agustus, melainkan sebelumnya pada bulan Juli. Hal
ini dilakukan karena pada bulan Agustus bertepatan dengan mulainya puasa
Ramadhan yang dimulai pada tanggal 01 Agustus sehingga untuk acara-acara lomba
peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia rata-rata dilakukan pada bulan
Agustus karena apabila dilakukan pada bulan Agustus dikhawatirkan akan
mengganggu aktivitas puasa di bulan Ramadhan.
Acara karnaval yang diadakan di Kecamatan Mayang diikuti oleh tujuh desa
yang ada di Kecamatan Mayang, yakni desa Mayang, Mrawan, Tegalrejo, Tegalwaru,
Sidomukti, Kejayan, serta Seputih. Masing-masing desa berpartisipasi dalam acara
karnaval tersebut mulai dari siswa siswi sekolah dasar sampai dengan perangkat desa
masing-masing desa tersebut. Acara karnaval tersebut diadakan tepatnya pada hari
sabtu tanggal 16 Juli 2011 dimulai pada jam 12.00 WIB. Pada jam tersebut seluruh
peserta dari setiap desa berkumpul di lokasi start yakni di lapangan mayang. Peserta
memulai perjalanan sesuai dengan nomor urut yang telah ditentukan oleh panitia.
Setiap peserta berjalan mengikuti jalan umum Kecamatan Mayang sambil
mempertontonkan kostum yang dipakai.
Pada awal start dimulai dengan parade yang diawali dengan rombongan staf/
perangkat Kecamatan yakni Camat Mayang beserta para perangkatnya. Setelah
rombongan dari kecamatan dilanjutkan dengan rombongan dari desa-desa seKecamatan Mayang termasuk Desa Mrawan. Masing-masing desa tersebut
mengirimkan rombongan para perangkat desa mulai Kepala Desa, aparat desa, dan
para kepala dusun di desa yang bersangkutan. Karnaval sangat meriah karena
masing-masng desa menampilkan atraksi-atraksi menarik seperti Desa Mrawan yang
turut menampilkan kesenian Reognya. Setelah rombongan dari masing-masing desa
berjalan maka dilanjutkan dengan rombongan siswa-siswi sekolah dasar seKecamatan Mayang.
Rombongan siswa siswi sekolah dasar yang ditampilkan hanya beberapa dari
tiap desa. Seperti misalnya desa Mrawan hanya diwakilkan oleh SDN Mrawan V
yang merupakan peserta yang memang wajib hadir dan diundang oleh Camat
Mayang. Salah satu alasannya karena SDN Mrawan V merupakan sekolah dasar
yang memiliki kesenian reog sebagai kegiatan ekstra bagi para siswanya. Untuk
rombongan peserta karnaval terakhir yakni rombongan dari sukarelawan dari tiap
desa yang mengikuti acara karnaval. Acara karnaval tersebut sangat meriah karena
setiap peserta mengenakan berbagai macam kostum mulai dari pakaian adat
Indonesia, polisi, tentara, sampai kostum yang mirip seperti kostum pada JFC
(Jember Fashion Carnival). Selain itu penonton juga sangat antusias untuk melihat
karnaval ini terbukt dengan padatnya masyarakat yang menonton di sepanjang jalan
Mayang.
Acara karnaval ini juga turut dimeriahkan oleh para mahasiswa KKT (Kuliah
Kerja Terpadu) gelombang II yang terbagi di 5 desa yakni Mrawan, Tegalrejo,
Tegalwaru, Sidomukti, dan Seputih. Para mahasiswa KKT ini turut memeriahkan
acara karnaval dengan ikut berjalan bersama rombongan dan juga menjadi tim
penilai/ juri untuk menilai masing-masing rombongan peserta karnaval. Acara
karnaval ini mempunyai banyak manfaatnya, diantaranya selain untuk memeriahkan
hari ulang tahun Republik Indonesia juga untuk mempererat tali silaturahmi antar
seluruh masyarakat Kecamatan Mayang.
3.2.2
kabupaten Jember. Kecamatan ini terdiri atas 7 desa yaitu; Desa Mrawan, Dewa
Tegalwaru, Desa Sidomukti, Desa Tegalrejo, Desa Seputih, dan Desa Kejayan.
Seluruh kegiatan baik berupa kegiatan administratif maupun non administratif di
koordinasi oleh jajaran pengurus kecamatan Mayang.
Salah satu kegiatan yang merupakan acara rutin tahunan yang diselenggarakan
oleh pihak kecamatan Mayang adalah Senam Kesegaran Jasmani, kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan perangkat desa pada umumnya serta
masyarakat Mayang pada khususnya. Kegiatan ini juga dapat mempererat tali
silaturrahmi antar masyarakat dengan perangkat desa dan kecamatan Mayang.
Kegiatan ini juga diselenggarakan dalam rangka menyambut hari kemerdekaan
republik Indonesia serta bulan suci Rhamadhan.
Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan
yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur.
Bentuk modern dari senam ialah palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam
lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh
bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan
sirkus. Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan
pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium
maupun di sekolah. Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan
senam, baik oleh orang tua, maupun oleh pengajar olahraga di sekolah.
Senam yang diadakan di kecamatan Mayang adalah jens senam aerobik yang
kebanyakan diikuti oleh masyarakat mayang yang berusiha diatas 30 tahun. Menurut
bapak Mahfud selaku kepala Kecamatan Mayang inti dari tujuan senam ini diadakan
adalah untuk menjaga kebuguran masyarakat kecamatan Mayang selama menjalani
ibadah di bulan suci Rhamadhan.
Senam ini dipimpin oleh seorang instruktur senam profesional yaitu Ibu
Sulastri. Senam aerobik ini dibagi menjadi tiga sesi yaitu sesi pemanasan, inti senam,
dan pendinginan dengan durasi sekitar 90 menit. Senam ini diiringi oleh lagu yang
membangkitkan semangat para peserta senam sehingga para peserta begitu antusias
dalam mengikut seluruh rangkaian acara tersebut dari awal hingga akhir.
Partisipasi mahasiswa Kuliah Kerja Terpadu (KKT) dalam kegiatan senam
aerobik ini adalah sebagai fasilitator serta donatur untuk penyediaan doorprize.
Penyelenggaraan sub acara pembagian doorprize adalah salah satu bentuk upaya
panitia untuk menarik masyarakat Mayang berpatisipasi dalam kegiatan tersebut.
Acara pembagian hadiah tersebut diawali dengan penyebaran kupon yang dilakukan
oleh mahasiswa kuliah kerja terpadu, hal ini bertujuan agar terjadi transparasi serta
meminimalisir kemungkinan terjadinya kecurangan karena pihak kecamatan
menganggap bahwa mahasiswa kuliah kerja terpadu adalah pihak ketiga dengan
posis netral.
Kegiatan pengundian dilakukan oleh salah satu mahasiswa kuliah kerja terpadu
sebagai upaya meminimalisir kecurangan. Hasilnya pembagian hadiah terjadi secara
merata, sehingga tidak terjadi konflik internal yang disebabkan hal tersebut.
Sehingga tujuan awal dari pelaksanaan senam aerobik yaitu menjalin silaturahmi
sekaligus meningkatkan kebugaran masyarakat Mayang dapat tercapai dengan
sempurna.
3.2.3
dalam kondisi baik. Kantor Balai Desa Mrawan ini pula yang digunakan mahasiswa
Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Universitas Jember.
Di sebelah timur kantor balai desa Mrawan terdapat sebuah kamar mandi dan
sumur yang setiap hari digunakan warga sekitar balai desa untuk melakukan kegiatan
mandi cuci kakus (MCK). Sayangnya, kondisi fasilitas umum ini dapat dikatakan
dalam keadaan yang kurang baik dan tidak terawat, bahkan tidak ada aliran listrik
dan lampu untuk penerangan sehingga sangat menyulitkan masyarakat apabila ingiin
menggunakan fasilitas MCK pada malam hari. Kondisi inilah yang memicu kami
selaku mahasiswa Kuliah Kerja Terpadu (KKT) Universitas Jember untuk melakukan
instalasi listrik dan pemasangan fasilitas penerangan (lampu) pada lokasi ini.
Kegiatan instalasi listrik dan fasilitas penerangan di kamar mandi umum ini
secara garis besar tidak mengalami kendala berarti. Hal ini dikarenakan di balai desa
Mrawan telah terpasang listrik sehingga memungkinkan kami untuk meneruskan
aliran listrik tersebut. Alat dan bahan yang diperlukan juga sangat sederhana yaitu
kabel listrik, dudukan lampu, lampu, dan saklar. Pengerjaan pemasangan fasilitas
penerangan ini dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini karena
pengerjaan instalasi tersebut dikerjakan secara bersama oleh mahasiswa kuliah kerja
terpatu tersebut.
3.2.4
Seseorang yang sehat akan dapat melakukan segala aktivitas sehari-hari dengan baik
dan tanpa halangan. Sebaliknya orang yang tidak sehat maka tidak dapat melakukan
kegiatan sehari-hari dengan maksimal. Secara fisik orang dikatakan sehat apabila
orang tersebut tidak memiliki penyakit yang daat mengganggu aktivitas kerjanya
sehari-hari. Faktor kesehatan seseorang dapat ditentukan dari berbagai hal bik dari
faktor intern maupun faktor ekstern. Faktor intern yang dimaksud disini yakni faktor
yang berasal dari dalam diri seseorang tersebut yakni orang tersebut sudah mengidap
penyakit tertentu sejak orang tersebut lahir. Sedangkan faktor ekstern disini lebih
ditekankan oleh faktor lingkungan disekitar orang tersebut. Contohnya orang yang
hidup di daerah yang sejuk dan jauh dari polusi akan lebih sehat daripada orang yang
hidup di daerah yang kotor dan penuh dengan polusi.
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai
saat ini masih tetap menjadi PR besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor
pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang
berbahaya dan sulit dikelola. Manusia memang dianugerahi Panca Indera yang
membantunya mendeteksi berbagai hal yang mengancam hidupnya. Namun di dalam
dunia modern ini muncul berbagai bentuk ancaman yang tidak terdeteksi oleh panca
indera kita, yaitu berbagai jenis racun yang dibuat oleh manusia sendiri.Lebih dari
75.000 bahan kimia sintetis telah dihasilkan manusia dalam beberapa puluh tahun
terakhir. Banyak darinya yang tidak berwarna, berasa dan berbau, namun potensial
menimbulkan bahaya kesehatan. Sebagian besar dampak yang diakibatkannya
memang berdampak jangka panjang, seperti kanker, kerusakan saraf, gangguan
reproduksi dan lain-lain.
Salah satu faktor yang bisa menjad penyebab berbagai timbulnya penyakit
adalah masalah sampah. Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak
diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh
manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya
tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah
dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan
manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenisjenisnya.
Sampah yang dihasikan umumnya dapat dibedakan menjadi dua macam jenis
sampah yakni sampah organik dan sampah anorganik. Sampah Organik, yaitu
sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering,
dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Sedangkan
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik
wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman,
kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah
anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan
gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun
karton.
Kursus komputer dan Les Privat Kepada Anak-anak Sekitar Balai Desa
Pada Kuliah Kerja Terpadu (KKT) ini kelompok kami mengadakan kegiatan
kursus komputer dan les privat pada anak-anak disekitar balai desa. Dimana kegiatan
ini diadakan setiap sore hari. Waktu ini dipilih karena anak-anak sekitar balai desa
pada umumnya tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar di luar sekolah. Kegiatan
ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu anak-anak tersebut dalam
menguasai pelajaran yang mereka anggap sulit untuk dipahami seperti matematika,
bahasa inggris, bahasa daerah, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) serta pemberian kursus komputer dengan tujuan memberikan keahlian
dalam bidang IPTEK.
Pembentukan kelompok belajar ini diadakan berdasarkan hasil pengamatan
selama masa orientasi dimana motivasi belajar anak- anak di Desa Mrawan masih
rendah. Hal ini ditunjukkan dengan kurangnya pemahaman dari setiap soal yang
diberikan yang telah diajarkan di sekolahnya. Selain itu anak-anak kurang mendapat
perhatian yang cukup dalam proses belajar di rumahnya.
Berdasarkan hasil observasi itulah maka dibentuk kelompok belajar yang
melibatkan anak-anak di wilayah Desa Mrawan beserta peran serta dari orang
tuanya. Dalam program ini kami membentuk serta mengajak partisipasi dari anakanak sekitar balai desa dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak. Setelah
mengumpulkan peserta, kami mengajarkan bagaimana proses belajar kelompok dan
memberikan cara-cara untuk memudahkan dalam proses belajar.
Program belajar kelompok ini melibatkan anak-anak dari SD Mrawan 1, SD
Mrawan 3, dan MTs. Dalam pelaksanaanya kelompok belajar ini dibagi-bagi sesuai
dengan kelas dari setiap pesertanya. Kelompok belajar ini diikuti oleh siswa dari
kelas 2 hingga kelas 7. Kegiatan ini dilaksanakan di balai desa Mrawan.
Kegiatan belajar kelompok ini dimulai dengan mengerjakan pekerjaan rumah
yang diberikan dari sekolah, mengulang kembali materi yang telah diberikan dan
mempelajari materi yang akan disampaikan keesokan harinya.
Dari proses belajar itu, peserta diajarkan bagaimana bekerjasama dalam
memecahkan soal-soal yang dirasa sulit. Apabila salah satu peserta dalam setiap
kelompok kecil itu mampu mengerjakan soal dan peserta yang lain tidak mampu,
maka peserta yang mampu mengerjakan soal harus mengajarkan kepada yang tidak
mampu mengerjakan.
Peserta yang mengikuti proses belajar dalam kelompok kecil dapat saling
meminjam buku materi dari sekolah yang seharusnya dimiliki setiap peserta. Buku
materi ini dapat sebagai panduan dalam belajar kelompok dan mengerjakan setiap
soal yang ada. Kegiatan saling meminjam ini sangat bermanfaat karena tidak semua
peserta memiliki buku pedoman materi dari sekolah.
Sejauh ini apa yang dicapai dalam kegiatan belajar kelompok ini sudah cukup
memuaskan meskipun masih terdapat kekurangan. Diharapkan apa yang sudah
diperoleh para peserta tersebut dalam kegiatan belajar kelompok ini akan diterapkan
dan
dijalankan
secara
berkesinambungan.
Diharapkan
kegiatan
ini
dapat
Kuliah Kerja Terpadu gelombang 2 kelompok 18 ini yaitu melaksanakan acara buka
bersama dengan perangkat desa dan masyarakat di desa Mrawan. Kegiatan ini
ini adalah kebersamaan antara mahasiswa Kuliah Kerja Terpadu dalam hal ini yaitu
kelompok 18 dengan perangkat desa dan masyarakat di desa Mrawan.
Dalam upaya untuk melaksanakan kegiatan berbuka bersama ini, mahasiswa
KKT di desa Mrawan sebelumnya telah merencakanannya saat mahasiswa kelompok
18 diterjunkan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Terpadu di desa Mrawan. Setelah
kami berdiskusi panjang akhirnya kegiatan untuk berbuka bersama dengan perangkat
desa dan mayarakat desa Mrawan terlaksana juga. Sebenarnya tujuan utama dalam
pelaksanaan kegiatan buka bersama ini yaitu untuk semakin mempererat tali
silaturrahmi di antara mahasiswa kelompok 18 dengan para perangkat desa serta
dengan masyarakat desa Mrawan. Sehingga, meskipun kami telah dilepaskan dan
ditarik dari desa Mrawan ini, hubungan silaturrahmi diantara kami tetap terjalin
sampai kapan pun.
Kegiatan berbuka bersama yang kami lakukan dengan perangkat desa serta
masyarakat desa Mrawan ini, akhirnya memang semakin dapat mempererat tali
silaturrahmi diantara kami. Para perangkat desa dan masyarakat desa Mrawan juga
ikhlas melepaskan kami untuk menyatakan bahwa kegiatan Kuliah Kerja Terpadu
kami telah selesai dilaksanakan. Memang banyak sekali kenangan saat kami
melaksanakan Kuliah Kerja Terpadu di desa Mrawan ini, kenangan dengan para
perangkat desa dan masyarakat yang juga sangat peduli kepada kondisi kami sebagai
mahasiswa yang sedang belajar. Oleh sebab itu lah, kelompok 18 menutupnya
dengan kegiatan berbuka bersama dengan perangkat desa dan beberapa masyarakat
desa Mrawan.
3.2.7 Bakti Sosial di Desa Mrawan
Salah satu tujuan diselenggarakannya Kuliah Kerja Terpadu adalah untuk
melakukan bentuk pengabdian yang bersifat sosial pada masyarakat terutama pada
desa yang telah dijadikan sebagai lokasi kegiatan ini dilaksanakan. Bentuk
pengabdian yang dilakukan diharapkan mampu menumbuhkan
jiwa sosial
mahasiswa Kuliah Kerja Terpadu, serta mampu memberikan manfaat serta bantuan
yang nyata terhadap masyarakat desa tempat pengabdian ini dilakukan. Kegiatan
sosial secara garis besar dapat diartikan sebuah kegiatan yang memilki nilai-nilai
kemasyarakatan dan mampu menyentuh kalangan tertentu serta memberikan nilai
tambah yang bersifat positif dalam kebaikan suatu golongan masyarakat. Kegiatan
sosial disinyalir merupakan sebuah tindakan nyata yang mampu menghubungkan
pemrakasa kegiatan dengan golongan masyarakat tertentu, dan menyebarkan manfaat
baik bersifat materiil maupun non-materiil.
Salah satu bentuk kegiatan sosial adalah Bakti Sosial. Kata sosial setara
dengan masyarakat. Di dalamnya tercakup perorangan dan kelompok-kelompok.
Bakti dapat di kata sebagai pengikatan (mengikatkan) diri kepada diri atau diri-diri
lainnya. Ikatan ini berupa kepedulian, perasaan tanggungjawab terhadap kehidupan
sesama. Berbakti dapat berarti memberi sesuatu (kepada yang butuh pemberian).
Menurut Ilmu Kesejahteraan Sosial, bantuan yang baik itu yang terorganisir dengan
serentet prosedur. Dengan kata lain, membantu orang yang butuh bantuan itu mesti
terorganisir dan disertai keilmuan yang mumpuni agar tidak salah sasaran. Ilmu dan
pengetahuan yang mahir akan membimbing arah santunan kepada sasaran yang tepat.
Kegiatan bakti sosial di Desa Mrawan Kecamatan Mayang, dilakukan pada
bulan suci ramadhan 1432 H. Hal ini bertujuan agar kegiatan ini masih dalam
lingkup kegiatan religius menyambut bulan suci ramadhan bulan yang penuh berkah.
Kegiatan ini diselenggarakan atas izin dari Bapak Sawir seaku kepala desa Mrawan
Kecamatan Mayang. Kegiatan bakti sosial ini tentu saja mendapatkan tanggapan
positif serta dukungan penuh dari masyarakat sekitar pada umumnya dan perangkat
serta pejabat desa pada khususnya. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat desa
Mrawan yang berada di bawah garis kemiskinan. Indikator kemiskinan yang
diterapkan dalam penentuan masyarakat yang berhak menerima bantuan ini antara
lain kondisi rumah yang sangat memprihatinkan, penghasilan per keluarga yang
berada di bawah UMR, kondisi fisik masyarakat tersebut, usia serta jumlah anggota
keluarga pada rumah tersebut.
Penetapan masyarakat yang berhak menerima bantuan dilakukan sendiri oleh
mahasiswa Kuliah Kerja Terpadu diwakili oleh masyarakat dan perwakilan dari
perangkat desa agar terbentuk transparansi penyaluran bantuan serta meminimalisir
terjadinya kecurangan dan nepotisme dalam penyaluran bantuan. Adapun bentuk
bantuan yang disalurkan berupa sembako dengan total penerima bantuan sejumlah 25
orang. Pembagian ini dilakukan dengan sistem penukaran kupon yang telah
dibagikan kepada para calon penerima bantuan satu minggu sebelum penyerahan
bantuan dilaksanakan.
Penyerahan bantuan pada kegiatan bakti sosial ini dilakukan pada tanggal 17
Agustus 2011 bertempat di kantor balai desa Mrawan Kecamatan Mayang. Kegiatan
ini di awasi langsung oleh perwakilan pihak balai desa untuk menjaga transparansi
penyaluran dan mencegah terjadi kecurangan yang mungkin terjadi. Kegiatan ini
juga menjadi kegiatan penutup dari serangkaian acara Kuliah Kerja Terpadu
mahasiswa Universitas Jember di Desa Mrawan Kecamatan Mayang.
3.2.8
POSDAYA PELANGI
Penanggung Jawab
: Bagus Setyawan
Stephanie Tyasari
Ketua POSDAYA
: Ny. Sawir
Sekretaris
: Bu Sarwi
Bendahara
: Bu Abdurrahman
siapa saja dengan biaya yang relatif murah. Rasa dari kue ini juga tidak kalah dengan
kue brownies yang dijual di toko-toko kue terkenal di kota. Hal ini menjadikan ibubu yang mengikuti pelatihan menjadi antusias untuk mengikuti langkah demi
langkah untuk membuat kue brownies kukus ini. Alasan lain kelompok KKT 18
mengajarkan membuat kue ini sendiri karena apabila kue brownies kukus ini dibuat
sendiri maka biaya pembuatannya akan jauh lebih murah daripada membeli dalam
bentuk langsung jadi. Apabila dibandingkan untuk membuat kue ini sendiri
dibandingkan dengan langsung membeli jad selisisih harganya hampir mencapai
50% sehingga lebih efisien untuk membuat kue sendiri daripada membeli kue ini di
toko. Kelebihan lain membuat kue ini sendiri yakni ibu-ibu dapat membuat kreasi
sendiri dalam membuat kue ini baik dibuat dalam aneka bentuk ataupun menambahi
dengan bahan-bahan lain sesuai dengan minat dan kreativitas masing-masing.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja Terpadu yang kami laksanakan selama 45 hari, ada beberapa hal
yang dapat kami jadikan suatu pelajaran dari pengalaman kami di lapangan waktu 45
hari belum cukup untuk menjalankan semua yang telah diprogramkan. Namun, kami
berusaha semaksimal mungkin untuk merealisikan semua program kelompok kami
dengan baik. Dengan pelaksanaan KKT ini kami dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
a. Dengan KKT mahasiswa dapat menimba ilmu pengetahuan secara informal dari
masyarakat, sekaligus memberikan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah
sekaligus penerapannya sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing mahasiswa
peserta KKT.
b. Mahasiswa dapat belajar tentang cara hidup bermasyarakat terutama kehidupan
masyarakat pedesaan yang memiliki rasa kekeluargaan yang sangat kuat.
c. Mahasiswa diharuskan dapat ikut membantu memecahkan persoalan yang ada
pada masyarakat Desa Mrawan dan berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari di
Desa Mrawan.
d. Secara realistis mahasiswa dipandang sebagai motivator dan dinamisator bagi
setiap kegiatan di Desa Mrawan.
5.2 Saran
Program KKT yang kami laksanakan di Desa Mrawan Kecamatan Mayang
Kabupaten Jember selama 45 hari memberikan pelajaran dan pengalaman yang
sangat berharga untuk kami dimana apa yang kami dapatkan dalam kegiatan KKT
sangat berguna bagi kami sebagai bekal untuk menyongsong masa depan. Kami
berusaha untuk selalu aktif dalam upaya menggerakkan masyarakat desa yang
berorientasi pada peningkatan taraf hidup masyarakat Desa Mrawan. Oleh karena itu
kami menyarankan:
a. Demi kesinambungan pembangunan di desa perlu adanya tindak lanjut dari apa
yang telah kami laksanakan oleh pihak-pihak terkait khususnya untuk program
pendidikan yang harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan membutuhkan
pemantauan yang rutin dmi suksesnya program pemerintah dalam rangka wajib
belajar 9 tahun.
b. Perlu perhatian yang khusus dari pemerintah dalam hal pembinaan sektor
informal, sebab apa yang diberikan oleh mahasiswa KKT sangat terbatas dengan
waktu
yaang
ada
sehingga
keberhasilan
yang
diperoleh
masyarakat