KUALITAS AIR
LATAR BELAKANG
Kegiatan
pembanguna
n
Kegiatan
pertambanga
n
UU No. 23/1997
Devisa negara
PP No. 27/1999
Lapangan kerja
Pengembangan
wilayah
DAMPAK
PENTING
Kualitas air
permukaa
n
INDUSTRI
Logam berat : Pb, Zn, Cu, Cr, Hg dan Ag
PEMBANGKIT
LISTRIK
Panas
Abu
DAERAH URBAN
BOD, Fenol, Bahan Organik
AAT
PERTAMBANGAN
Limbah Pengolahan
Logam Berat
PERTANIAN
Pestisida,
Nutrien
DISTRIBUSI LOKAL
DISTRIBUSI SPATIAL
Transformasi
secara fisika,
kimia, geokimia,
proses biologi
LINGKUNGAN SUNGAI
Pengenceran
Dispersi
Difusi
POLA KERJA
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
TEKNIK
PENGAMBILAN
CONTOH AIR
Pengambilan Contoh
Khusus
Oksigen terlarut
Pengambilan Contoh
Sesaat (Grab Sampling)
Pengambilan Contoh
Gabungan
Untuk keperluan evaluasi efisiensi Unit Pengolahan Limbah (UPL), contoh uji diambil pada
lokasi sebelum dan setelah UPL
Untuk keperluan pengendalian pencemaran air, contoh diambil pada tiga lokasi pengendalian
a) Lokasi perairan penerima sebelum menerima limbah/penyadapan sumber air yang
dimanfaatkan untuk proses produksi.
b) Pada saluran pembuang limbah sebelum dialirkan ke perairan penerima.
c) Pada lokasi perairan penerima setelah bercampur dengan air limbah, namun belum
menerima air limbah lainnya
Danau/kolam
a)
b)
c)
d)
Kedalaman 10 meter
Kedalaman antara 10 - 30 meter
Kedalaman antara 30-100 meter
Kedalaman lebih dari 100 meter
KOTA
HULU
PERIKANAN DAN
REKREASI
IRIGASI
INDUSTRI
LAUT
LOKASI PENGAMBILAN CONTOH PADA DANAULOKASI PENGAMBILAN CONTOH PADA ALIRAN SUNGAI
BERDASARKAN MASUKNYA AIR SUNGAI
INDUSTRI
VOLUME CONTOH
a)
b)
c)
d)
e)
b)
PERALATAN
Syarat :
1. Bersih
Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi kualitas air
Mudah dicuci
Mudah dipindahkan ke wadah lain
Kapasitas alat yang memadai (1-5 l)
Mudah dan aman dibawa
2. Diberi tanda dan keterangan
Jenis alat pengambil contoh :
Alat pengambil contoh sederhana (botol biasa, botol biasa dengan
pemberat)
Alat pengambil contoh air tipe mendatar
Alat pengambil contoh air tipe tegak
Alat pengambil contoh air tipe kedalaman terpadu
Alat pengambil contoh otomatis
Jaring plankton (untuk biota air/plankton)
PENGAWETAN CONTOH
a)
b)
c)
BAHAN PENGAWET
Pengawet
HgCl2
HNO3
H2SO4
NaOH
Kegunaan
Inhibitor bakteri
Pelarut
logam,
mencegah
presipitasi
Inhibitor bakteria
Membentuk
garam
dengan
basa organik
Membentuk garam
dengan senyawa
volatil
(mudah
menguap)
Diterapkan Terhadap
Senyawa nitrogen dan fosfat
Contoh organik (COD, minyak
dan lemak, karbon organik),
senyawa N, P.
Amonia, golongan amino
Parameter
Fisika
Warna
DHL
Bau
Suhu
Kimia
pH
Kesadahan
Residu
Kekeruhan
Logam
Asiditas
Alkalinitas
Klorida
Amonia
Nitrat
Nitrit
DO
BOD
Fospat
Sulfat
COD
Volume
(ml)
Wadah
Pengawet
Waktu
50
100
200
100
p,g
p,g
p,g
p,g
4 Oc
4 oC
4 oC
Penetapan setempat
24 jam
24 jam
24 jam
-
25
100
100
100
1000
100
100
50
400
100
100
300
1000
50
50
50
p,g
p,g
p,g
p,g
p,g
p,g
p,g
p,g
p,g
p,g
p,g
g
g
p,g
p,g
p,g
lapangan
4 C, HNO3 pH< 2
4 oC
4 oC
HNO3, pH<2
o
4 C, H2SO4, pH<2
4 oC H2SO4, pH<2
4 oC H2SO4, pH<2
+ reagen di lapangan
4 oC
4 oC, H2SO4, pH<2
4 oC
4 oC, H2SO4, pH<2
2 jam
7 hari
7 hari
7 hari
6 bln
24 jam
24 jam
7 hari
24 jam
24 jam
48 jam
24 jam
24 jam
24 jam
7 hari
7 hari
Kobal (Co)
Kadmiun (Cd)
Klorida (Cl)
Kalsium (Ca)
Kromium (Cr)
Mangan (Mn)
Nikel (N)
COD
Seng (Zn)
Metode Analisis
Thermometer
pH-meter
Prinsip Analisis
Pemuaian air raksa
Pengukuran beda potensial antara 2 elektroda
Titrasi
Konduktivitas
vitiameter
Kolorimetri (Pt-Co)
Kekeruhan
Spektrofotometri
Padatan Total
Gravimetri
Padatan Terlarut
Gravimetri
Padatan Tersuspensi
Nitrat (N-NO3)
Gravimetri
Spektrofotometri
Nitrit (N-NO2)
Spektrofotometri
Amonium (N-NH3)
Spektrofotometri,
Nessler
Sulfat
Turbitimetri
Fosfat Terlarut
Spektrofotometri
Fosfat Total
Kjedal,
Spektrofotometri
Metode Wrinkler
Oksigen Terlarut
(DO)
Kebutuhan Oksigen
Biologis (BOD)
Metode Wrinkler
Kebutuhan Oksigen
Terlarut (COD)
Titrasi
Logam
AAS
Perbedaan(% )
0 - 3,0
+ 0,2
3,0 - 10,0
+ 2,0
10,0 800
+2-5