Anda di halaman 1dari 43

EFEK NUTRISI DAN

HORMONAL DI RONGGA
MULUT
DIDIN ERMA INDAHYANI
FKG-UNIVERSITAS JEMBER

1. Sensitivitas sel terhadap signal kimia


2. Aktivitas
jaringan
metabolisme

pada

Dikontrol oleh
hormon
Substansi yang diproduksi
dalam jumlah yang sangat
kecil dan di bawa dalam
darah dari daerah yang
memproduksinya ke jaringan
target

tahap

Asal hormon
Secara kimia ada 3 tipe asal hormon :
1. Steroid (hormon kortical adrenal, hormon sex)
2. Berasal dari asam amino (adrenalin, noradrenalin, tirosin)
3. Berasal dari polipeptida (oligopeptida, polipeptida), yang mempunyai rantai
panjang dengan memiliki 3 residu asam amino (contoh thryrotropin-releasing
hormon) sampai yang mengandung hampir 200 residu asam amino (misalnya
hormon pertumbuhan dan prolaktin)
Ada yang mempunyai efek
yang berbeda pada setiap
spesies
Contoh, prolaktin menstimulasi
perkembangan mammary gland pada
pregnane mammals, bertindak sebagai
stimulan pertumbuhan pada ampibi dan
reptil, regulasi keseimbangan garam dan
air pada ikan

Berbeda ukurannya tetapi


aktivitasnya sama
Insulin pada manusia, pig, rabbit,
beef mempunyai aktivitas yang
sama
Keuntungan untuk membantu
kelainan insulin pada spesies lain

Pelepasan hormon
Faktor yang mempengaruhi bervariasi, tergantung dari hormonnya
Contoh

Adrenalin
dan
noradrenalin
di
sekresi
dalam
merespon
sistem
sympatik

Insulin disekresi dalam


merespon peningkatan
level gula darah, dan
glukagon
disekresi
apabila level gula darah
turun

Gonatotropin dan hormon yang lain


dikontrol oleh anterior pituitary yang
mensekresi
hormon-hormon
peptida, termasuk growth hormon,
ACTH, TSH, FSH, LH yang
mempengaruhi glandula endokrin
yang lain

Ca2+ mengontrol dua sistem


regulasi yaitu ketika level
dalam
darah
rendah
hormon tiroid diskresi, bila
meningkat
hormon
kalsitonin disekresi

Terdapat
modifikasi
enzim
yang
menginaktifkan
hormon
atau
mengubahnya menjadi bentuk yang
sesuai untuk ekskresi dalam urin, karena
dalam
keadaan
tertentu,
hormon
dihilangkannya
atau
melakukan
destruksi.

Penentuan konsentrasi hormon


Menggunakan
1. Spektrofotometri
2. Radioimmunoassay, dll

Mekanisme hormon

1. Beragam

Contoh :
Glukagon mempunyai efek pada
metabolisme jaringan tertentu
Hormon pertumbuhan dan sex,
mempunyai efek pertumbuhan
dan perkembangan
Hormon tropic
menstimulasi
jaringan
targetnya
untuk
memproduksi
hormon
yang
diperlukan,
misalnya
ACTH,
mengakibatkan
sintesis
dan
pelepasan glukokortikoid oleh
korteks adrenal,dll

2. Hormon harus masuk ke


dalam sel atau harus
menggunakan molekul
messengger
supaya
dapat
masuk
atau
diproduksi dalam sel
targetnya

3. Kemampuan sel target untuk merespon


molekul signaling ekstraselular tertentu
tergantung dari reseptor protein spesifik
yang dimilikinya yang berikatan dengan
molekul signaling. Reseptor signaling
terdapat di dalam membran sel atau
mungkin terletak di dalam sel

Mekanisme hormon
4. Hormon mempunyai salah satu aksi :
a. Merubah sifat protein yang ada
b. Merubah rata-rata sintesis protein
yang ada atau memulai sintesis
protein yang lain
c. Merubah fermiabilitas membran sel

6. Hormon water soluble biasanya


hilang dalam aliran darah
dalam beberapa menit

5. Masing-masing tipe sel


memiliki reseptor hormon
protein yang berbeda
yang menentukan signal
yang akan direspon

7. Hormon hydrophobic, (steroid dan


thyroid), tidak atau kurang larut dalam
air,
dibawa dalam aliran darah
dengan cara berikatan dengan special
carrier
protein.
Dilepas
dari
pembawanya
mampu
melewati
membran plasma dan berikatan
dengan reseptor spesifik.
Steroid ada dalam pembuluh darah selama
beberapa jam dan tiroid beberapa hari,
sehingga efeknya relatif lama

Hormon steroid
Berumur lama dalam blood
stream
dan
merespon
perubahan metabolisme yang
relatif lama pada target sel

Target sel memiliki


10.000 reseptor steroid

Mekanisme :
memasuki sel target
berikatan dengan reseptor spesifik dalam
sitoplasma (hormon-receptor complex)
mengalami transformasi
bermigrasi ke dalam nukleus dan berikatan
dengan DNA pada sisi yang spesifik.
berikatan dengan kromatin hormon-receptor
complex
menstimulasi transkripsi gen spesifik
dengan memproduksi molekul mRNA.

Efeknya bisa
merubah jumlah
enzim dalam sel

Respon terhadap hormon steroid


berlangsung dalam dua tahap:
1. Respon primer, induksi langsung
pada transkripsi gen tertentu
2. Respon skunder, gen lebih lanjut
diaktifkan oleh produk-produk
respon primer
Respon sebenarnya ditentukan oleh
asal sel target. Contoh, oestradiol
menyebabkan perkembangan epitel
di uterus dan glandula mamae, juga
menurunkan resorpsi tulang

Hormon yang larut air


Kebanyakan hormon
non steroid.
Tidak mampu memasuki sel
targetnya secara langsung
harus menggunakan reseptor
permukaan sel yang afinitasnya tinggi
Contoh insulin, TSH. Dilakukan dalam
sel oleh receptor-mediated endocytosis

Hormon yang mengikat reseptor


permukaan sel

mensekresi signal intraselular atau


second messenger yang akan merubah
lingkungan sel,

cara merubah aktivitas enzim untuk


mengikat membran plasma atau dengan
membuka atau menutup gated ion
channel dalam membran plasma

Contoh :
1. Enzim yang mengikat membran oleh karena hormon akan mengaktifkan
adenylate cyclase untuk mengkatalisis sintesis cAMP dari ATP dalam
sitoplasma
ATP Adenylate cyclase

cAMP + PPi

Hal ini mengakibatkan masing-masing tipe sel merespon peningkatan


konsentrasi cAMP sehingga terjadi glikogenolisis di liver dan otot dan
produksi hormon glandula tiroid
Glukagon, adrenalin, ACTH, TSH dan LH menstimulasi pemecahan
trigliserida dalam sel jaringan adipose tikus dengan mengaktifkan adenylate
cyclase
cAMP dari pemecahan trigliserida dan
glikogen mempengaruhi proses seluler
yaitu penurunan agregrasi platelet,
darkening of skin dan resorpsi air di
ginjal

2. Hormon-receptor complex tidak mengaktifkan adenylate cyclase secara


langsung tetapi memerlukan intervensi protein membran ketiga yaitu protein G,
mengikat GTP pada permukaan sitoplasmanya (digunakan untuk berpasangan
antara hormon-receptor complex dengan adenylate cyclase),
GTP-G protein complex
menghidrolisis GTP menjadi GDP dan Pi.

Adenil siklase disini berumur pendek dan merubah


level hormon menjadi lebih sensitif dan cepat
Biasanya untuk respon dari toksin kolera
Toksin mempengaruhi protein G

Dalam sel intestinal

Tidak memperpanjang hidrolisis ikatan GTP

Menyebabkan kehilangan air


dan natrium (ion Na+) dalam
usus sehingga terjadi diare

Menyebabkan molekul adenylsiklase yang


tersisa aktifitasnya tidak terbatas dan cAMP
intraseluler levelnya meningkat tidak
terbatas

Ion kalsium sebagai second messenger


Ion kalsium
Konsentrasi ion Ca2+ bebas
dalam sitosol terjaga pada level
yang rendah (~10-7M)

Sebagai second
messenger atau
signal extraselular

Karena:
1. Ion Ca2+ dikeluarkan oleh pompa ion yang ada dalam membran plasma
2. Ion Ca2+ berikatan pada protein dan struktur intraselular RE dan sarkoplasmik
retikulum serabut otot
3. Sel-sel reseptor permukaan yang berpasangan dengan
berpasangan dengan chanel ion Ca2+ dalam membran plasma

adenilsiklase,

4. Hormon (adrenalin, vasopresin, neurotransmiter asetilkolin merubah distribusi ion


Ca2+ dalam sel yang menyebabkan percepatan pembukaan chanel ion sehingga
Ca2+ masuk sitoplasma yang berfungsi sebagai second messenger
Akibatnya terjadi depolarisasi membran plasma yang merubah fermiabilitasnya
terhadap ion termasuk Ca2+ dan mempengaruhi secara langsung aktivitas
beberapa enzim

Ion kalsium sebagai second messenger


Contoh dalam sel
sekretori yang distimulasi
oleh ligand ekstraselular

Konsentrasi ion Ca2+ bebas, menginisiasi


exocitosis yang menyebabkan vesikel
sekretori berfusi dengan membran plasma
dan melepaskan kandungannya ke interior

Ini nampak memerlukan ATP, ion Ca2+ bebas yang


tinggi, protein yang mengikat ion Ca2+ yaitu calmodulin
Calmodulin :
Rantai polipeptida tunggal yang terbuat dari 148 residu asam amino dan
mempunyai 4 Ca2+ ion binding site
Bila berikatan dengan ion Ca mengalami perubahan formasi yang berperan penting
pada proeses regulasi ion Ca
Ditemukan sebagai unsur muscle phosphorylase kinase yaitu enzim yang berperan
untuk aktivasi phosphorilase untuk pemecahan glikogen
Muscle phosphorylase kinase terdiri dari 4 sub unit, salahsatunya mengkatalisis, 3
lainnya meregulasi dan memungkinkan enzim diaktivasi oleh cAMP dan ion Ca2+.
Sub unit calmodulin berperan untuk katalitik dan dapat diaktifkan oleh protein
kinase hanya bila berikatan dengan ion Ca2+

Hormon dan metabolisme energi


Hormon yang berperan untuk mengkoordinasi
metabolisme energi jaringan yaitu glukagon,
adrenalin dan insulin, noradrenalin, ACTH
mempunyai efek menaikkan level gula darah kecuali
insulin

Glukagon
Merupakan
hormon
polypeptida
yang
disekresi oleh sel
pulau-pulau pankreas
Mekanisme kerja glukagon
1. Glukagon mengaktifkan adenilsiklase yang
ada di membran sel yang menyebabkan ATP
menjadi cAMP dan mengaktifkan protein
kinase
2. Mengaktifkan ribuan molekul phosphorilase
dan mengaktifkan glikogen sintase
3. Phosphorilation mengakibatkan peningkatan
pemecahan trigliserida yaitu glikogen dan
aktivasi cAMP-dependent lipase
4. Glikogen sintase dan acetyl-Co A carboxylase
menghambat sintesis glikogen dan asam
lemak

Terdapat di liver, berperan :


1. Meningkatkan konsentrasi
glukosa darah dengan
menstimulasi glikogenolisis
dan glukoneogenesis
2. Meningkatkan pemecahan
trigliserida dan mobilisasi
lemak

Kunci enzim dari respon glukagon sehingga terjadi


kordinasi fosforilasi adalah protein kinase
Phosphorylase
Phosphorilase
kinase

MEMBRAN

Glukagon
Adenil
siklase

ATP

cAMP

Protein
kinase

Triglyseride lipase
Acetyl-CoA
carboxylase
Glycogen
synthase
Pyruvate
kinase

Adrenalin
Derivat dari tirosin
dan
sintesisnya
adalah noradrenalin
-reseptor

Dihambat oleh bloker,


misalnya
propanolol
(merupakan
tipe
reseptor yang ada
pada otot, jantung,
jaringan adipose,
dll).

2 tipe reseptor
membran

Disekresi oleh medula adrenalis dalam


merespon stress, efeknya:

-reseptor

menyebabkan mobilisasi pada makanan


yang disimpan dengan cara menstimulasi
pemecahan glikogen dalam otot dan liver
dan pemecahan trigliserida dalam liver
dan jaringan adipose

Berinteraksi dengan dan mengaktifkan adenil siklase


dalam membran sel, sehingga adrenalin di otot dan
jaringan adipose meningkatkan cAMP sel dan kemudian
mengaktifkan protein kinase
Pemecahan glikogen di otot (glikogenolisis) oleh adrenalin
kemudian dimediai oleh cascade mechanism yang mirip
dengan glykogenolisis di hati oleh glukagon
Pemecahan trigliserida di jaringan adipose seperti di liver,
sebagai hasil dari aktivasi trigliserida lipase oleh karena
proses phosphorilasi

Di liver rat

-blocker
tidak
benar-benar
menghilangkan respon adrenalin
karena ada -reseptor

Karakteristik -reseptor
adalah sensitif terhadap
phenoxybenzamine

Ikatan adrenalin dengan


-reseptor tidak meningkatkan
cAMP
Sehingga
pemecahan
glikogen tidak
tergantung dari
perubahan cAMP

Tetapi
akan
menstimulasi
peningkatan konsentrasi ion Ca2+
dalam sitosol (ion Ca2+ berasal
dari RE)
Meningkatkan aktifitas
phosphorilase kinase
Pemecahan glikogen

Sehingga ion Ca2+


sebagai second
messenger untuk
-reseptor yang
mempengaruhi
adrenalin

Noradrenaline

Termasuk katekolamin
Diproduksi terutama di nerve ending sistem
simpatik dan sebagian kecil di medula adrenal
Sekresi medula di kontrol oleh nerves
dan terjadi dalam merespon stress

Katekolamin yang tersebar dari synaps


ke dalam neuron-neuron dirusak oleh
monoamine oxide
Obat sympathomimetic seperti ephedrine dan
amphetamines menghambat monoamine
oxide dan memperlambat pembuangan
hormon katekolamin dan serotinin
(5-hidroksitriptamin) dari neuron
Akan meningkatkan sensitifitas
neuron terhadap stimulasi dan
bertindak sebagai antidepresan

Hormon katekolamin disimpan


dalam granule khusus di sympatic
nerve ending, sel medulary
Katekolamin yang dilepas
dalam
pembuluh
darah
dengan cepat dihilangkan dan
diinaktifkan oleh liver

Insulin
Hormon yang mengurangi level
glukosa darah

Disekresi oleh sel -langerhans di


pankreas dalam merespon peningkatan
level glukosa darah

Insulin disimpan dalam granules


sitoplasma sel

Aksinya
pathway

Ketika sel distimulasi untuk


sekresi, granule berfusi dengan
membran sel dan insulin dilepas
dengan exocytosis
Mekanisme ini memungkinkan
sel merespon dengan cepat
apabila diperlukan peningkatan
insulin dalam darah tanpa
memerlukan sintesis
Fusi granule dalam membran sel
didahului dengan peningkatan
konsentrasi ion kalsium

mempromosikan

storage

Menstimulasi transport glukosa melalui


membran plasma pada sel tertentu
khususnya di jaringan adipose dan otot
tidak di liver
Menyebabkan sintesis glikogen dalam
liver dan asam lemak dalam liver dan
jaringan adipose
Menstimulasi sintesis protein

Insulin mengikat reseptor spesial di membran sel :


1. Insulin mengurangi konsentrasi cAMP atau melawan peningkatan
yang diinduksi oleh hormon lain
2. Menyebabkan dephosphorilasi sehingga terjadi aktivasi pyruvate
dehydrogenase di jaringan adipose mitokondria (pyruvate tersebut
dianggap sebagai enzim regulator dalam sintesis asam lemak dari
glukosa)
3. Adiposit yang distimulasi insulin dilakukan bersama dengan specific
glucose-transport protein
4. Insulin menyebabkan phosphorilasi pada protein tertentu dalam
adipose tissue (contoh acetyl-CoA carboxylase) melalui protein
kinase yang independent dari cAMP

Regulasi konsentrasi glukosa darah


Kondisi normal, konsentrasi glukosa plasma dalam
sirkulasi sistemik adalah 3,3-7mM
Keseimbangan dipertahankan dengan penggunaan
glukosa melalui glycolysis, sintesis glycogen dan
sintesis asam lemak dan memproduksi glukosa melalui
glycogenolysis dan gluconeogenesis
1. Bila konsentrasi glukosa dalam sirkulsi sistemik meningkat, sel
pankreas meningkatkan sekresi insulin yang meningkatkan
metabolisme glukosa dalam liver dan jaringan pheripheral, sehingga
konsentrasi glukosa plasma menurun
2. Bila konsentrasi menurun, sekresi insulin dikurangi dan glukagon
disekresi oleh sel pankreas, yang meningkatkan konsentrasi
glukosa darah dengan menstimulasi glikogenolisis dalam liver dan
meningkatkan sintesis glukosa dari laktat dan asam amino

Diabetes sebagai kegagalan


melakukan kontrol metabolisme
Ditandai dengan konsentrasi
glukosa darah yang tinggi dan
intoleransi
pencernaan
glukosa
Yang mendasari
adalah :
1. Insulin tidak
cukup
2. Kegagalan
individu dalam
merespon
insulin

Diagnosis dengan
glucose tolerance test

1. Pasien puasa semalam dan gukosa urin dan darah


diperiksa sebelum dan setelah makan glukosa 50g.
2. Glukosa darah dan urin ditentukan pada interval 30 menit
pada 3 jam berikutnya
3. Pada subyek normal ada peningkatan konsentrasi glukosa
darah maksimum setelah 30 menit tapi akan kembali ke
level puasa dalam 2 jam, tidak ada glukosa dalam urin
4. Subyek yang diabetes mempunyai level glukosa darah
puasa lebih tinggi dari yang normal dan menyebabkan
hiperglikemia yang durasinya lama. Selain itu glukosa
dieksresi dalam urin melebihi ambang normal (glikosuria)
(batas ambang renal normal (10mM)), sehingga dapat
ditentukan derajat keparahan

Insulin tidak ada/kurang mengakibatkan :


1. Gukosa tidak bisa diambil oleh jaringan sehingga level glukosa didarah
tinggi
2. Air dieksresi berlebihan oleh adanya glukosa sehingga terjadi dehidrasi
dan kehilangan garam mineral
3. Tidak ada efek antilipolitik, sehingga pemecahan lemak dan oksidasi
asam lemak meningkat yang mengakibatkan produk keton bodies dalam
liver menyebabkan asidosis
4. Di liver terjadi pemecahan protein yang berlebihan akibat proteolisis dan
pemecahan lemak yang mengakibatkan gliserol meningkat. Pemecahan
tersebut untuk diubah menjadi glukosa, tetapi glukosa tidak bisa
dugunakan oleh jaringan karena terlalu banyak sehingga dieksresi di
darah
5. Brain sangat sensitif pada konsentrasi glukosa plasma sehingga
hiperglikemi yang lama mengakibatkan koma

Korteks adrenalis
Dua tipe hormon steroid yang disekresi korteks adrenalis
1. Glucocorticoids
Berfungsi pada regulasi
metabolisme karbohidrat
Yang utama adalah
hydrocortisons

2. Mineralocorticoids
Berfungsi meregulasi kehilangan
garam mineral melalui kidney

Yang lain adalah corticosterone


diproduksi di laki-laki

Yang penting
adalah aldosteron

1. Untuk induksi enzim yang menyebabkan gluconeogenesis dan


lipolisis
2. Membantu memstikan bahwa bila suplay glukosa rendah, level
glukosa darah tetap dipertahankan sehingga glukosa yang tersedia
untuk jaringan (misalnya otak) yang memerlukan banyak glukosa,
sementara suplay energi alternatif dibuat untuk jaringan lain

Efek lain hidrokortison


1. Mempunyai aksi antiinflamasi pada
dosis tinggi
2. Menghambat vasodilatasi
3. Proliferasi fibroblas
4. Deposisi kolagen di jaringan ikat

Oleh karena stabilisasi lisosom


Buktinya hidrokortison sebenarnya
bergabung
dalam
membran
lisosom

Dosis
tinggi
hidrokortison
meningkatkan eksresi kalsium
Menyebabkan
absorbsi
kalsium
dalam
usus
menurun secara simultan.
Jika tidak hati-hati treatmen
hidrokortisons menyebabkan
kehilangan kalsium dari tubuh

Osteoporosis

Glandula tiroid
Cara sintesisnya
memerlukan :

Iodin
dan
pasangan residu
tirosin yang terjadi
dalam
molekul
tiroglobulin

Tiroksin

Peranan :
1. Pertumbuhan dan
perkembangan
2. Metabolisme energi
dan sintesis protein

Bentuk ini disimpan


dalam
vesikel
glandula
yang
mengandung koloid

Kekurangan
Kretinisme pada
anak-anak
Terlambat
secara fisik
dan mental

Myxoedema
pada dewasa
Penurunan
metabolisme
secara
keseluruhan dan
akumulasi
proteoglikan
dibawah kulit

Penderita kelihatan
kasar dan nampak
bengkak

Tiroksin
Mengikat reseptor intraselularnya
dalam
sel
targetnya
tetapi
reseptor tersebut tetap dalam
nukleus
sebelum
hormon
berikatan
Pembentukan tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) dikontrol oleh TSH tau
tirotropin) dari pituitary anterior yang
disekresi ketika level T3 dan T4
dalam sirkulasi rendah, sebagai
akibat
stimulasi
neural
pada
hipotalamus

Menyebabkan:
1. Peningkatan konsumsi oksigen dan
rata-rata metabolisme
2. Perubahan
mitokondria,
efeknya
bervariasi
dari
jaringan

tapi
tiap

3. Meningkatkan sintesis protein dan


pemecahan protein di jaringan
tertentu sehingga mempengaruhi
peningkatan turnover protein dan
juga kandungan tubuh lainnya

Glandula pituitary
Hormon yang diproduksi dalam pituitari
anterior
1. Corticotropin (ACTH)
2. Somatotropin (GH)
3. Follicle-stimulating hormone (FSH)
4. Luteinizing hormon (LH)
5. Prolaktin dan -lipotropin

Pituitari posterior memproduksi hormon


1. Vasopresin
2. Oxytocin

Growth hormon (somatotropin)


Efeknya:
Menyebabkan retensi nitrogen
karena peningkatan sintesis
protein

Defisiensi mengakibatkan
dwarfism (kerdil)

overproduksi

Subyek immatur

Subyek dewasa

Gigantism

Acromegaly

Retensi beberapa elektrolit


Meningkatkan uptake asam
amino dari darah oleh jaringan
Mempromosikan penggabungan
asam amino menjadi protein
dengan meningkatkan aktivitas
RNA polimerase dan kecepatan
transkripsi
Akan sangat aktif bila diinjeksi
dengan insulin

Oleh
karena
fusi
epipysial telah terjadi

Menyebabkan
penebalan
semua tulang dan overgrowth
pada ekstremitas

Neurohypophyseal system
Sistem nerves dan endokrin link dengan hipotalamus
yang mengandung neuroscretory cells
1. Hormon hipotalamus termasuk stomatostatin
2. Menghambat pelepasan hormon pertumbuhan
3. Menghambat hormon yang menstimulasi pelepasan hormon pituitari
anterior yang mengontrol sekresi hormon glandula endokrin lain
Contoh, sekresi hormon tiroid memerlukan:
1. Stimulasi neurosecretory cells dari hipotalamus yang berperan pada sekresi
thyrotropin-realeasing hormones (TRH)
2. Jalur TRH sepanjang pembuluh darah khusus pituitari berjalan lambat ke
lobus anterior glandula pituitari yang menyebabkan pelepasan thyrotropin
(TSH)
3. Pengangkutan TSH dalam blood stream glandula tiroid mensintesis dan
mensekresi TH

Vasopresin dan oxytocin


Masing-masing mengandung 9 residu
asam amino dan berasal dari molekul
prekursor yang lebih besar
Disimpan dalam vesikel intraselular,
diproses dengan pembelahan hormon
peptida dan protein yang besar
(yi. Neurophysin)

Sekresi vasopresin dan oxytosin Dikontrol


oleh hipotalamus.
Vesikel intraselular yang mengandung
vasopresin dan oxytosin beredar ke
traktus
neurohypophyseal
berikatan
dengan neurophysin
Vasopresin

Menyebabkan kontraksi pembuluh darah kecil


Meningkatkan resorpsi air di tubulus renalis
Diginjal menyebabkan aktivasi adenil siklase dan
produksi cAMP
Diliver reseptor vasopresin menyerupai reseptor
adrenalin yang menyebabkan peningkatan konsentrasi
ion Ca2+ tanpa mempengaruhi cAMP jaringan

oxytosin

Menyebabkan kontraksi
otot polos pada uterus
dan glandula mamae
dan pengeluaran susu

Endogenous opiates dan neuropeptida yang lain


Substansi endogeous yang menyerupai opiat
1. Met-enkephalin
2. Leu-enkephalin

Diisolasi dari brain


pigs

3. Endorphins , diisolasi dari glandula pituitari, yang dikenal dengan endorphin, struktur regio N-terminal nya mirip dengan Leu-enkephalin
Substansi ini dilawan oleh naloxone (antagonis morphin)
Enkephalins dan endorphins mengikat reseptor yang sama
dalam pusat sistem syaraf
1. Natural opiat mempunyai efek pada respon emosional dan
juga kontrol persepsi rasa sakit
2. Natural opiat berbeda dengan morphin dan drivatnya yaitu
tidak mengakumulasi dan menimbulkan toleransi
3. Mungkin efek akupungtur merupakan hasil dari pelepasan
natural opiat

Ada 18 opiat peptida yang telah


diisolasi
yang
semua
mempunyai N-terminal sequent
Berasal dari 3 prekursor protein yaitu
1. Proopiocortin (pituitari)
2. Proenkephalin (medula adrenalis)
3. Prodynorphin (hypothalamus)
Dilepas dari prekursor oleh fragmentasi proteolitik,
yaitu daerah pembelahan biasanya dibuat oleh
pasangan basic amino acid (lisin, arginin)
1. Prosesnya tidak sama pada setiap jaringan
2. Beberapa neuropeptida sering terjadi bersama
dengan yang lain atau dengan transmiter
monoamin
3. Beberapa neuron target berbeda jumlah dan
tipe reseptornya

Mengandung 265 residu


asam amino
C-terminal half dari
molekul proopiocortin
2 lipotropin, corticotropin,
3 endorphin, 2 melanocytestimulating hormones
Pituitari hormone
-lipotropin
-endorphin
Menstimulasi pelepasan
asam lemak dari adiposit
tissue

Mesessenger kimia lain


1. Prostaglandin (PG)
Kelompok unsaturated fatty acids yang
mengandung 20 atom karbon dan 5
kelompok struktur cincin, sehingga dibedakan
menjadi seri A, B, E, E, F, G, H, I.
Yang utama adalah PGE dan PGF

1. Muscle (smooth)
General
Vascular
Gut
Uterus
Bronchi
2. Blood pressure
3. Adrenergic
responses (general)
4. Cellular cyclic
nucleotide level

PGE

PGF

Relaxation
Contraction
Relaxation
Reduces
Opposed

Contraction
Contraction
Contraction
Increases
Accentuated

cAMP increasead

cGMP increasead

Disintesis dari asam arakhidonat


Ditemukan
jaringan
Mirip hormon
secara lokal

dalam
tetapi

banyak
beraksi

Tidak disimpan oleh sel yang


memproduksinya dan dirusak
dengan cepat
Aksinya
tergantung
pada
biosintesis yang terus menerus
Secara umum mempunyai 2 tipe:
1. Mempengaruhi kontraksi otot
polos
2. Memodulasi pengaruh pada
respon hormonal

2. Tromboxane (TXA2) dan prostacyclin (PGI2)


1. Trombosit mempengaruhi agregrasi platelet dengan menekan
cAMP dalam trombosit dan menyebabkan vasokonstriksi pada
pembuluh darah. Diproduksi dalam platelet
2. Prostasiklin mempunyai efek yang berlawanan dengan
tromboksan. Diproduksi dalam dinding pembuluh darah
3. Keduanya memberikan kontrol yang baik pada sistem darah

Tabel : Efek tromboksan dan prostasiklin

Platelet
Platelet cAMP level
Blood vessels
Blood pressure

Tromboxane
(platelet)

Prostacyclins
(vascular wall)

Aggregates
Raises
Constricts
Increases

Inhibits aggregation
Lowers
Dilates
Decreases

Sintesis prostaglandin
Jejas

Membran fosfolipid
+
fosfolipase A2
_
arakidonat
lipoksigenase
leukotrin

siklooksigenase

- Prostaglandin
- Tromboksan
- Prostasiklin

Menstimulasi :
-Angiotensin II,
-Bradikinin,
-Epineprin,
-trombin
-Antiinflamatori
-kortikosteroid
_
-Aspirin
-indometasin

3. Faktor-faktor pertumbuhan jaringan (tissue growth factors)


Tissue growth factors
Disintesis dan didistribusikan oleh
dan ke beberapa sel dan jaringan

Bereaksi dengan reseptor pada


permukaan sel targetnya

Dalam jumlah sedikit sudah


mengaktifkan jaringan/sel target

Mengaktifkan cascade system


yang menghasilkan mitogenesis

Tidak diproduksi glandula


Berperan penting pada kontrol
normal dan abnormal pada
proliferasi sel

Yang termasuk tissue growth factors

1. Nerve growth factor

2. Somatomedins

Berat
13000

Diperlukan
untuk
perkembangan,
survival dan fungsi
simpatik
dan
beberapa peripheral
sensory neurons

Diproduksi oleh karena


hormon pertumbuhan dari
growth
hormon
yang
diproduksi pituitari anterior
berikatan dengan reseptor
jaringan target

molekul

Merupakan
polipeptida
dengan berat molekul 7500
Mirip insulin pada struktur
dan efeknya sehingga
disebut dengan insulinelike growth factors (IGF I
dan IGF II)

3. Epidermal growth factor


dan platelet-derived
growth factor
Merupakan polipeptida
yang ukurannya mirip
dengan somatomedins
Menginduksi perubahan
proliferasi epitel dan
jaringan lain
Mempromosikan divisi
sel

4. Chalones
Chalones
Merupakan substansi spesifik jaringan yang
berperan pada penghambatan mitosis jaringan
seperti kulit, liver yang mempertahankan potensi
sel untuk membelah
Rata-rata
divisi
berhubungan
keperluan penggantian

dengan

Contoh :
Sel liver secara normal membelah dengan
pelan, hanya cukup untuk mengganti sel yang
rusak dan berbahaya, sehingga ukuran organ
tetap konstan

Chalones

Chalones diekstrak dari kulit yang


mengambat mitosis epidermal
Merupakan spesifik di dalam
jaringan yang
menghambat
pembelahan sel dalam epidermis
tapi tidak di jaringan lain
Tidak spesifik
tertentu

pada

spesies

Konsentrasi
intraselular
menyebabkan
kontrol
rata-rata
pembelahan sel dalam jaringan
Setelah injuri di kulit, chalone hilang
dari sel epidermal di regio yang
terluka
Mesin mitosis menjadi aktif sampai
luka menutup dan level chalones
intraselular pulih kembali

Bermakna sebagai treatment


cancer

5. Pheromones

Pheromones

1. Didefinisikan sebagai substansi yang diproduksi oleh satu


kelompok spesies yang merubah pola lingkungan dari
kelompok spesies lain
2. Ditemukan dalam phyla binatang
3. Digunakan untuk mengumpulkan individu, daya tarik sex
dan bahan yang merangsang sex, pembuatan teritorial
dalam kelompok menghasilkan hubungan sosial dan
sebagai tanda bahaya
Contoh
Pada tikus bau dari tikus lain menyebabkan peningkatan
ukuran adrenalis dan menghasilkan kortikosteroid. Hal ini
menyebabkan penurunan fertilitas dan pembatasan populasi

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Modalitas FIX
    Laporan Modalitas FIX
    Dokumen21 halaman
    Laporan Modalitas FIX
    Yunita Fatma Citradewi
    Belum ada peringkat
  • Laporan
    Laporan
    Dokumen17 halaman
    Laporan
    Danarwati Budiningrum
    Belum ada peringkat
  • Cute Bangeeeet
    Cute Bangeeeet
    Dokumen27 halaman
    Cute Bangeeeet
    Yunita Fatma Citradewi
    Belum ada peringkat
  • Morfologi Gigi Desidui Dan Gigi Permanen - Final - Normal - Bab 1
    Morfologi Gigi Desidui Dan Gigi Permanen - Final - Normal - Bab 1
    Dokumen9 halaman
    Morfologi Gigi Desidui Dan Gigi Permanen - Final - Normal - Bab 1
    DIen ARch
    Belum ada peringkat
  • Skripsi 1
    Skripsi 1
    Dokumen75 halaman
    Skripsi 1
    Yunita Fatma Citradewi
    Belum ada peringkat
  • Laporan Modalitas FIX
    Laporan Modalitas FIX
    Dokumen21 halaman
    Laporan Modalitas FIX
    Yunita Fatma Citradewi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 199425
    Ipi 199425
    Dokumen9 halaman
    Ipi 199425
    Yunita Fatma Citradewi
    Belum ada peringkat
  • Ipi 199425
    Ipi 199425
    Dokumen9 halaman
    Ipi 199425
    Yunita Fatma Citradewi
    Belum ada peringkat
  • Mapping
    Mapping
    Dokumen1 halaman
    Mapping
    Yunita Fatma Citradewi
    Belum ada peringkat
  • Perkembangan Cranium Dan Wajah
    Perkembangan Cranium Dan Wajah
    Dokumen13 halaman
    Perkembangan Cranium Dan Wajah
    adeayudwr
    Belum ada peringkat
  • KARIES GIGI
    KARIES GIGI
    Dokumen27 halaman
    KARIES GIGI
    Anggun Permatasari
    Belum ada peringkat
  • Flora Oral
    Flora Oral
    Dokumen44 halaman
    Flora Oral
    Richa Arum Widya Sakti
    Belum ada peringkat
  • Hormon
    Hormon
    Dokumen43 halaman
    Hormon
    Yunita Fatma Citradewi
    Belum ada peringkat
  • Skripsi 1
    Skripsi 1
    Dokumen75 halaman
    Skripsi 1
    Yunita Fatma Citradewi
    Belum ada peringkat
  • Mwtabolisme Sel 61010
    Mwtabolisme Sel 61010
    Dokumen43 halaman
    Mwtabolisme Sel 61010
    Yunita Fatma Citradewi
    Belum ada peringkat
  • Farmakologi
    Farmakologi
    Dokumen12 halaman
    Farmakologi
    Rizky Darmawan
    Belum ada peringkat
  • Hormon
    Hormon
    Dokumen43 halaman
    Hormon
    Yunita Fatma Citradewi
    Belum ada peringkat
  • Perawatan Ulkus Diabetes PDF
    Perawatan Ulkus Diabetes PDF
    Dokumen28 halaman
    Perawatan Ulkus Diabetes PDF
    simcass
    Belum ada peringkat
  • Sistem Reproduksi ST III
    Sistem Reproduksi ST III
    Dokumen57 halaman
    Sistem Reproduksi ST III
    Yunita Fatma Citradewi
    Belum ada peringkat
  • Pengenalan PBL
    Pengenalan PBL
    Dokumen2 halaman
    Pengenalan PBL
    Nova Yuli Prasetyo
    Belum ada peringkat