PENGERTIAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever
(DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue Famili
Flaviviridae,dengan genusnya adalah flavivirus. Virus ini mempunyai empat
serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Selama ini
secara klinik mempunyai tingkatan manifestasi yang berbeda, tergantung
dari serotipe virus Dengue. (Saroso, 2007)
Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue terutama menyerang anak-anak dengan ciriciri demam tinggi mendadak, disertai manifestasi perdarahan dan berpotensi
menimbulkan renjatan/syok dan kematian (DEPKES. RI, 1992).
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang terdapat pada anakanak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi,
yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama (Mansjoer, 1999)
PATOFISIOLOGI
Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk ke dalam tubuh penderita
adalah viremia yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit
kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal diseluruh tubuh, ruam atau batuk,
bintik-bintik merah pada kulit (ptekie), hiperemi tenggorokan dan hal lain
yang mungkin terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran
hati (hepatomegali) dan pembesaran limpa.
Peningkatan permeabilitas dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya
volume plasma, terjadinya hipotensi, homokonsentrasi dan hipoproteinemia
serta efusi dan renjatan (syok).
Hemokonsentrasi
(peningkatan
hematokrit
lebih
dari
20%)
karena itu, pada penderita DHF sangat dianjurkan untuk memantau hetokrit
darah berkala untuk mengetahui berapa persen hemokonsentrasi terjadi.
PATWAY
ETIOLOGI
-
Demam
Demam akut dengan gejala yang tidak spesifik, anoreksi, lemah, nyeri
punggung, nyeri tulang sendi dan kepala. Biasanya berlangsung 2-7 hari.
Perdarahan
Manifestasi perdarahan pada umumnya muncul pada hari ke 2-3 demam.
Bentuk perdarahan dapat berupa : uji torniquet positif. Ptekiae, purpura,
ekimosis, epitaksis dan perdarahan gusi, hematemesis melena. Uji
torniquet positif bila terdapat lebih dari 20 ptekiae dalam diameter 2,8 cm.
Hepatomegali
Ditemukan pada permulaan demam, sifatnya nyeri tekan dan tanpa
disertai ikterus.
Renjatan ( Syok )
Syok biasanya terjadi pada saat demam mulai menurun pada hari ke-3
dan ke-7 sakit. Syok yang terjadi lebih awal atau pada periode demam
biasanya mempunyai prognosa buruk.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
a.
Darah :
LPB positif.
b. Urine :
Kadar albumin urine positif (albuminuria)
1. Foto thorax
-
KLASIFIKASI
DHF diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit, secara
klinis dibagi menjadi 4 derajat (Menurut WHO, 1986) :
1. Derajat I
Demam
disertai
gejala
klinis
lain,
tanpa
perdarahan
spontan,
1. Derajat II
Derajat I dan disertai pula perdarahan spontan pada kulit atau tempat lain.
1. Derajat III
Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah
rendah (hipotensi), gelisah, cyanosis sekitar mulut, hidung dan jari (tandatanda dini renjatan).
1. Renjatan berat (DSS) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tak dapat
diukur
KOMPLIKASI
-
Perdarahan luas
Syok (rejatan)
Pleural Effusion
Penurunan kesadaran
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
Minum banyak (2 2,5 liter/24 jam) dapat berupa : susu, teh manis, sirup
dan beri penderita sedikit oralit, pemberian cairan merupakan hal yang
paling penting bagi penderita DHF.
4.
Pemberian
cairan
intravena
(biasanya
ringer
laktat,
NaCl
Faali)
5.
Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam (suhu, nadi, tensi, pernafasan) jika
kondisi pasien memburuk, observasi ketat tiap jam.
6.
7.
8.
9.
Antibiotika
Kortikosteroid
Antikoagulasi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PK. Trombositopeni
8.
PK Perdarahan
RENPRA DHF
N
o
Diagnosa
Nyeri Akut
b/d Agen
injuri fisik
Tujuan
Intervensi
(DHF)
selama ..x
24
jam
nyeri
dapat terkontrol
dan
terjadi
peningkatan
kenyamanan
pada klien dengan
Kriteria Hasil :
Melaporkan
bahwa
nyeri
berkurang
dengan
menggunakan
manajemen
nyeri
Mampu
mengenali
nyeri
(skala,
intensitas,
frekuensi dan
tanda nyeri)
Menyatakan
rasa
nyaman
setelah
nyeri
berkurang
Tanda
vital
dalam rentang
normal
Observasi reaksi
ketidaknyamanan
Gunakan
teknik
komunikasi
terapeutik
untuk
mengetahui
pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur
respon nyeri
yang
nonverbal
dari
mempengaruhi
Ekspresi wajah
tenang,
dan
rileks
Klien
istirahat
tidur
bisa
dan
Ajarkan
tentang
farmakologi
teknik
non
Administrasi Analgesik
Tentukan
lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
rute
waktu
Hipertermi
b/d proses
Penyakit
dhf
24
jam
termoregulasi
pada
klien
adekuat
dengan
Kriteria Hasil :
Ukur IWL
Suhu tubuh
dalam rentang
normal (36-37
C
Nadi dan RR
dalam rentang
normal
Tidak
ada
perubahan
warna kulit dan
tidak
ada
pusing
Kolaborasi dengan
pengobatan
untuk
terjadinya menggigil
tim medis
mencegah
Regulasi Temperatur
Ukur suhu minimal tiap 4 jam
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi dan
hipotermi
Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
Selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara mencegah
keletihan akibat panas
Kolaborasi untuk pemberian anti
Defisit
volume
cairan b/d
intake yang
kurang dan
diaporesis
Setelah di lakukan
asuhan
keperawatan
selama ...........x
24 jam terjadi
keseimbangan
cairan dengan
kriteria hasil:
Mempertahank
an urine output
sesuai dengan
usia dan BB, BJ
urine
normal,
HT normal
Tekanan darah,
nadi,
suhu
tubuh
dalam
batas normal
Tidak ada tanda
tanda
dehidrasi,
Elastisitas
turgor
kulit
baik, membran
mukosa
lembab,
tidak
ada rasa haus
yang
berlebihan
Managemen Cairan
Timbang
popok/pembalut
diperlukan
Monitor
status
hidrasi
(kelembaban membran mukosa,
nadi adekuat, tekanan darah
ortostatik), jika diperlukan
Berikan cairan
Berikan penggantian
sesuai output
jika
medis
nesogatrik
Ketidakseim
bangan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
b.d
Ketidakma
mpuan
untuk
mencerna
makanan
Setelah di lakukan
asuhan
keperawatan
selama ...........x
24 jam status
nutrisi intake
makanan dan
cairan adekuat
dengan
Kriteria Hasil :
Adanya
peningkatan
berat badan
sesuai dengan
tujuan
Berat badan
ideal sesuai
dengan tinggi
badan
Mampu
mengidentifik
asi kebutuhan
nutrisi
Tidak ada
tanda tanda
malnutrisi
Tidak terjadi
penurunan
berat badan
yang berarti
Managemen Nutrisi
Kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien.
Anjurkan pasien untuk meningkatkan
intake Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan
protein dan vitamin C
Yakinkan
diet
yang
dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
untuk
yang
Monitor Nutrisi
BB pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan
badan / timbang BB tiap hari
berat
selama makan
Monitor lingkungan selama makan
Jadwalkan pengobatan dan tindakan
tidak selama jam makan
Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam,
dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Periksa kadar albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
Berikan makanan kesukaan
Monitor
pertumbuhan
perkembangan
dan
Risiko
infeksi b.d
Tidak
adekuatnya
pertahanan
sekunder
Setelah di lakukan
asuhan
keperawatan
selama ...........x
24 jam status
imun klien
adekuat dan
risiko infeksi
dpt terkontrol
dengan kriteria
hasil:
Kontrol infeksi
Bersihkan
lingkungan
dipakai pasien lain
setelah
Kriteria Hasil :
Klien bebas dari
tanda
dan
gejala infeksi
Menunjukkan
kemampuan
untuk
mencegah
timbulnya
infeksi
Jumlah leukosit
dalam
batas
normal
Menunjukkan
perilaku hidup
sehat
pasien
tangan
Pertahankan lingkungan
selama pemasangan alat
aseptik
Batasi pengunjung
Saring
pengunjung
penyakit menular
terhadap
epidema
Kurang
pengetahua
n tentang
proses
penyakit
b.d kurang
terpaparnya
informasi
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan
terjadi
peningkatan
pengetahuan
klien dengan
Kriteria Hasil :
Pasien dan
keluarga
menyatakan
pemahaman
tentang
penyakit,
kondisi,
prognosis dan
program
pengobatan
Pasien dan
keluarga
mampu
Dorong istirahat
Sediakan
informasi
pada
pasien
melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan
secara benar
Pasien dan
keluarga
mampu
menjelaskan
kembali apa
yang dijelaskan
perawat/tim
kesehatan
lainnya
PK
Perdarahan
Setelah dilakuakn
tindakan
keperawatan
selama ............x
24
jam
perdarahan tidak
terjadi
dan
komplikasi
perdarahan dapat
diminimalkan
dengan
Diskusikan
penanganan
pilihan
terapi
atau
NIC :
Kolaborasi
dengan
tim
medis
transfusi,bila terjadi perdarahan Hb <
10 mg/dl
Kriteria Hasil:
PK
Trombosito
peni
Tidak
ada
tanda-tanda
perdarahan
seperti
pteki,
epistaksis dan
perubahan
tanda-tanda
vital
Tidak terkadi
frekuensi nadi nafas dan tekanan
perdarahan
darah, perubahan status neurobiologis
spontan
TTV dalam
batas normal
Tidak terjadi
penurunan
status
neurobiologi