Disusun oleh:
Siti Astuti
11508015
Inna Imroatun
11508018
Maqooshidul Falaasifah
11508020
Kegiatan Belajar 1
Pendekatan Kognitif dalam Pembelajaran IPS SD
Dalam kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dirumuskan bahwa mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) berfungsi sebagai ilmu pengetahuan
untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rasional tentang gejala-gejala
sosial serta kemampuan tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan
masyarakat dunia di masa lampaudan masa kini. IPS mempelajari berbagai
kenyataan sosial dalam kehidupan sehari-hari yang bersumber dari ilmu bumi,
ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, dan tata negara.
Materi IPS diramu dari materi berbagai bidang IPS atau merupakan
penyederhanaan ilmu-ilmu sosial untuk tujuan pendidikan. Materi tersebut
diseleksi dan diorganisasikan untuk mengembangkan kemampuan mengambil
keputusan yang rasional sebagai bekal untuk dapat berperan dalam masyarakat
secara intelligent atau secara cerdas/nalar.
Karakteristik pembelajaran IPS di SD secara ummum merupakan
pendidikan kognitif sebagai dasar partisipasi sosial artinya tujuan pembelajaran
IPS SD adalah pengembangan murid sebagai actor sosial yang cerdas, yaitu
anggota masyarakat yang matang/cerdas secara rasional dan secara emosional.
Pendekatan yang paling tepat untuk mengembangkan kecerdasan rasional
adalah Social Science Inquiry atau Penelitian Ilmu Sosial. Pendekatan ini
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
A. Tujuan
Tujuan pendekatan Penelitian Sosial adalah membangun teori atau
membangun pengetahuan. Untuk membangun pengetahuan/teori diperlukan
fakta konsep dan generalisasi. Tujuan pendekatan Penelitian Sosial di SD adalah
memperkenalkan dan melatih anak cara berpikir rasional.
B. Proses Penelitian
Ilmu
pengetahuan
merupakan
proses
dan
produk
berupa
tubuh
Masalah
Hipotesis
Data
Kesimpulan.
1. Masalah
Masalah ada dalam pikiran berkaitan dengan gejala yang tampak
atau dapat ditangkap panca indera. Misalnya suatu ketika terjadi hujan
lebat sehingga air sungai meluap dan masuk kawasan sekitar.
Yang diamati adalah fenomena atau gejala alam. Jika terjadi banjir
maka munculgejala sosial dan timbul pertanyaan mengapa banjir?.
Masalah muncul dari rasa ingin tahu terhadap suatu gejala yang
ditangkap panca indera. Namun tidak semua yang kita amati adalah
masalah, tergantung apakah ada pertentangan antara apa yang kita
amati dengan konsep-konsep yang ada dalam pikiran.
Dalam tahap masalah tugas guru adalah menyajikan situasi yang
mengandung masalah kepada murid untuk diamati. Guru sebaiknya
membimbing dengan memberi pertanyaan-pertanyaan pelacak misalnya
mengapa begitu ya?.
Masalah pada dasarnya ada dalam pikiran dan bersifat individual.
Suatu masalah yang dirumuskakn pada dasarnya adalah hasil rekayasa
pikiran berkenaan dengan fenomena dan teori serta nilai yang ada dalam
pikiran kita.
2. Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa latin hypo dan thesis. Hypo artinya
setengah dan thesis artinya kesimpulan, jadi Hypothesis artinya
kesimpulan yang masih sementara atau setengah benar dan masih
memerlukan pengujian atau pembuktian.
Hipotesis dirumuskan berdasarkan
mengenai
hal-hal
yang
berhubungan
asumsi
dengan
atau
pernyataan
unsur-unsur
yang
alat
atau
instrument
pengumpul data dan teknik data yang memadai. Alat yang baik harus
valid. Alat harus disusun sendiri oleh peneliti, kemudian diuji coba,
disempurnakan baru dipakai.
4. Kesimpulan
Kesimpulan adalah hipotesis yang telah diuji dan dibuktikan
kebenarannya. Kesimpulan selalu benar berdasarkan asumsi yang
melandasnya. Jka asumsi berubah maka kesimpulan menjadi tidak tepat
lagi.
Teori merupakan bentuk pengetahuan yang paling tinggi dan
merupakan isi pokok ilmu pengetahuan.
Model penelitian sosial dalam pendekatan kognitif berorientasi inquiry
sering mendapat bermacam-macam label misalnya : inqury, discovery,
problem solving, critical thinking, reflective thinking, induction dan
investigation yang emuanya mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Menitikberatkan pada proses berpikir yang berkaitan dengan
pemecahan masalah.
b. Melibatkan murid dalam proses belajar.
c. Merupakan alternatf lain yang bersifat inovatif yang lebih maju dari
pada penyampaian materi secara ekspositori.
D. Konsep
Konsep merupakan suatu kata atau pernyataan
mengelompokkan benda, ide, atau peristiwa.
Proses pembentukan konsep atau konseptualisasi
merupakan
proses
mengelompokkan
atau
meber
nama
abstrak
untuk
pada dasarnya
konsep
serta
konsep yang melibatkan jarak atau waktu misalnya abad, dasawarsa, bujur, mile.
konsep ideal adal konsep tersimpul yang lebih abstrak dan memerlukan indikator
lebih luas misalya keadilan, taqwa, patriotik.
E. Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan mengenai keterkaitan dua konsep atau
lebih. Pernyataan hubungan antar konsep biasanya menggunakan kata-kata:
merupakan hasil dari, disebabkan oleh, berakibat pada dan sebagainya.
Secara umum generalisasi digolongkan menjadi 3 aras/level/tingkatan,
yaitu:
1. Generalisasi aras tinggi, berlaku secara universal
2. Generalisasi aras sedang, berlaku terbatas pada suatu wilayah budaya
3. Generalisasi sras rendah, berlaku pada lingkup yang lebih sempit.
F. Teori/Konstruk
Teori atau konstruk merupakan bentuk pengetahuan tertinggi yang dapat
digunakakn untuk menerangkan dan memperkirakan perilaku manusia. Teor
dibangun oleh generalisasi aras tinggi yang memenuhi syarat-syarat:
1. Melukiskan hubungan antar konsep yang didefinisikan secara jernih.
2. Mengandung system deduksi yang secara logis ajeg/konsisten/tetap.
3. Merupakan sumber dari hipotesis yang telah diuji kebenarannya.
Kegiatan Belajar 2
Pendekatan Sosisal, personal, danPerilaku Sosial dalam Pembelajaran IPS SD
A. Emosi
Secara harfiah, emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran,
perasaan, nafsu setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap. Goleman
(1996) mengartikan emosi sebagai suatu perasaan dan pikiran atau keadaan
biologs dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Pkiran
emosional cenderung cepat namun ceroboh dan tidak teliti, sedangkan pikiran
rasional cenderung sangat teliti namun lambat. Diperlukan keseimbangan antara
pikiran emosional dan rasional.
Ketrampilan emosional antara lain :
1. mengidentifikasi dan memberi nama perasaan-perasaan
2. mengungkapkan perasaan
3. menilai intensitas perasaan
4. mengelola perasaan
5. menunda pemuasan
6. mengendalikan dorongan hati
7. mengurangi stress
8. mengetahui perbedaan perasaan dan tindakan.
B. Nilai dan Sikap
1. Nilai
Nilai adalah suatu jenis kepercayaan yang ada dalam keseluruhan
system
kepercayaan seseorang,
mengenai bagaimana
seseorang
yang
dapat
mengembangkan
aspek
emosi,
sosial
dan
yang
menitikberatkan
pada
nilai
dan
sikap
pada
nilai
yang
pada
dasarnya
merupakan
proses
pada
melalui
dengan
Langkah-langkahnya:
1) Guru menetapkan suatu konsep yang akan dibahas yang memiliki
implikasi nilai atau mengandung nilai, misalnya konsep banjir yang
diperkirakan memiliki implikasi cinta lingkungan, kepedulian sosial,
gotong-royong dam lain-lain.
2) Guru bersama murid membahas sebab dan akibat banjir secara
akademis melalui analisis pemecahan masalah.
3) memusatkan sebab akibat banjir dari sudut manusia.
4) mengangkat isu moril dari masalah penebangan hutan dan
kesengsaraan melalui dialog atau diskusi kelompok.
5) membahas secara analitis cara-cara penanggulangan banjir dari
sudut manusia.
6) memusatkan perhatian
pengetahuan
pada
nilai/sikap/moral
factor
dalam
manusia
menghadapi
termasuk
berbagai