Sebagai pelindung adat, kuncen adalah orang yang dianggap mampu mewakili masyarakat
sekitar untuk berhubungan dengan nenek moyang, sehingga segala sesuatu yang menjadi keinginan
masyarakat bisa disampaikan melalui perantaranya. Demikian pula sebaliknya, konon, pesan yang
ingin disampaikan leluhur bisa diterima melalui firasat yang dirasakan pada waktu maneja (meditasi),
lewat mimpi atau gejala-gejala alam yang kemudian ditafsirkan kuncen (Hadi, 1994).
Tidak setiap orang bisa menduduki jabatan sebagai kuncen, karena kedudukan kuncen sebagai
pemimpin adat diwariskan secara turun temurun. Penggantian kuncen terjadi apabila ia sudah tidak
sanggup lagi menjalankan tugas sebagai pemimpin adat, karena lanjut usia, pikun, sakit-sakitan atau
meninggal dunia. Yang menjadi penggantinya adalah anak laki-laki tertua atau apabila tidak
mempunyai anak laki-laki maka keponakan laki-laki yang akan menggantikannya (Hadi, 1994)
Bibliography
Hadi, Y., 1994. Fungsi Sosial Ziarah Makam Keramat Dalam Kehidupan
Masyarakat Kampung Mahmud. Bandung: UNPAD, (Skripsi, Tidak Diterbitkan).
Rofi'i, M., 2008. Selayang Pandang Jawa Barat. Klaten: Intan Pariwara.
Satrio, E., 2007. Terbangan, di Kampung Mahmud. Bandung: Unpad (Skripsi,
Tidak Diterbitkan).