bahwa
timbul
untuk
death
yang
Konrad Lorenz
( 1966,1974 ),
Berkowitz, 1989,
berpendapat
bahwa
agresi muncul terutama
dari insting berkelahi
( fighting instinct ),
bawaan yang dimiliki
oleh
manusia
dan
spesies lainnya.
Insting ini berkembang
(diasumsikan)
selama
terjadinya
evolusi,
karena
hal
tersebut
menolong
untuk
memastikan
bahwa
hanya individu yang
terkuat dan terhebatlah
yang akan menurunkan
gen
mereka
pada
generasi berikutnya.
Teori Dorongan
Mengemukakan bahwa
kondisi-kondisi
eksternal terutama
frustrasi
membangkitkan
motif
yang
kuat
untuk
menyakiti orang lain.
Dorongan agresif ini,
selanjutnya
menimbulkan
agresi
terbuka.
Hipotesis
frustrasi
agresi
(
frustrationaggresion hypothesis )
adalah
yang
paling
terkenal dari teori ini.
(Dollard dkk, 1939 )
Menurut pandangan ini,
frustrasi mengakibatkan
terangsangnya
suatu
kemudian
dapat
menimbulkan agresi
terbuka
melalui
pengaruh
masingmasing terhadap tiga
proses dasar :
1.Keterangsangan
( arausal )
Variabel-variabel
tersebut
dapat
meningkatkan
keterangsangan
fisiologis
atau
antusiasme.
2.Keadaan
affektif
( affective state )
Variabel-variabel
tersebut
dapat
membangkitkan
perasaan
hostile
tanda
tanda
yang
tampak dari hal ini
( misalnya, ekspresi
wajah marah )
3.Kognisi ( cognition )
Variabel-variabel
tersebut
dapat
membuat
individu
untuk memiliki pikiran
hostile atau membawa
ingatan
pikiran
hostile
ke
Determinan dari
Agresi Manusia
1. Determinan Sosial
2. Determinan Pribadi
3. Determinan
Situasional
Determinan Sosial
dari Agresi :
1. Frustrasi
Hipotesis
frustrasiagresi, bahwa orang
yang frustrasi selalu
terlibat dalam suatu
tipe agresi dan semua
tindakan
agresi,
sebaliknya,berasal dari
frustrasi
( Dollard,dkk,1939 )
1).
Frustrasi
selalu
memunculkan
bentuk
tertentu dari agresi ,
dan
2). Agresi selalu muncul
dari frustrasi
2. Provokasi
yang
Agresi
terhadap
seseorang yang bukan
sumber dari provokasi
yang kuat ; agresi
dipindahkan
terjadi
karena
orang
yang
melakukannya
tidak
ingin atau tidak dapat
melakukan
agresi
terhadap
sumber
provokasi awal.
4. Pemaparan terhadap
kekerasan di Media
Pemaparan
terhadap
kekerasan
di
media
mungkin
memang
merupakan salah satu
faktor
yang
berkontribusi
pada
tingginya
tingkat
kekerasan di negaranegara di mana materi-
transfer
Suatu
teori
yang
menyatakan
bahwa
keterangsangan
yang
dihasilkan dalam suatu
situasi dapat tersisa
dan memperkuat reaksi
emosional yang timbul
dalam
situasi
berikutnya.
6.
Keterangsangan
seksual dan agresi
Keinginan
untuk
menyakiti dan disakiti
oleh kekasih seringkali
menjadi bagian yang
normal dari hubungan
seksual ( Freud )
Intimidasi
Pencegahan dan
Pengendalian Agresi
Hukuman
Katarsis
Intervensi kognitif
Determinan Pribadi
dari Agresi
-Pemaparan terhadap
model non agresif
-Pelatihan dalam
keterampilan sosial
-Respons yang tidak
tepat
ATTITUDE(SIKAP)
Attitude
-Sikap terhadap objek
tertentu, yang dapat
merupakan
sikap
pandangan atau sikap
perasaan,
disertai
dengan kecenderungan
untuk bertindak sesuai
dengan sikap objek itu.
-Sikap dan kesediaan
bereaksi terhadap suatu
hal
-Attitude
senantiasa
terarahkan
kepada
suatu
hal,suatu
objek,tidak ada attitude
tanpa ada objeknya.
Attitude Sosial dan
Attitude Individual
Attitude Sosial
-Suatu attitude sosial
dinyatakan
dengan
cara-cara kegiatan yang
sama dan berulangulang terhadap objek
sosial.
-Attitude
sosial
menyebabkan
terjadinya
cara-cara
tingkah
laku
yang
dinyatakan
berulangulang terhadap suatu
objek sosial.
-Biasanya
attitude
sosial dinyatakan tidak
hanya oleh seseorang,
tetapi juga oleh orang
lain yang sekelompok/
semasyarakat.
Attitude Individual
1.Attitude
individual
dimiliki oleh seorang
demi
seorang
saja.misalnya kesukaan
terhadap
binatangbinatang tertentu.
2.Attitude
individual
berkenaan
dengan
objek-objek yang bukan
merupakan
perhatian sosial.
objek
Attitude
individual
terdiri atas kesukaan
dan
ketidak
sukaan
pribadi
atas
objek,
orang, binatang dan
hal-hal tertentu.
Ciri-ciri Attitude
1. Attitude tidak dibawa
orang
sejak
ia
dilahirkan,
tetapi
dibentuk
atau
dipelajarinya sepanjang
perkembangan
orang
itu dalam hubungan
dengan objeknya.
2.
Attitude
dapat
berubah-ubah, karena
itu
attitude
dapat
dipelajari orang; atau
sebaliknya
,attitudeattitude dapat dipelajari
sehingga
attitudeattitude dapat berubah
pada seseorang bila
terdapat
keadaankeadaan dan syaratsyarat tertentu yang
mempermudah
berubahnya attitude.
A. Metode-metode
langsung
B. Metode-metode tidak
langsung
C. Metode Tes tersusun
D. Metode Tes tidak
tersusun
Pembentukan Sikap
1. Pembelajaran Sosial
(Social
Learning).yang
melibatkan :
-
Classical
Conditioning
Instrumental
Conditioning
Pembelajaran dari
Observasi( Observati
onal Learning )
Perbandingan Sosial
( Social
Comparison ) dan
Pembentukkan Sikap
2. Faktor Genetik
Fungsi Sikap
1.Sebagai
pengetahuan
fungsi
/
knowledge
function
( kegunaan sikap dalam
mengorganisasi
menginterpretasi
informasi sosial ).
2.Fungsi
Harga
Diri
( Self-esteem function ),
membantu kita untuk
mempertahankan atau
meningkatkan perasaan
harga diri.
- Kekuatan Sikap
(Attitude Strength)
3.Berfungsi
untuk
mempertahankan
ego
( ego defensive function
),
membantu
orang
untuk melindungi diri
dari
informasi
yang
tidak diinginkan tentang
dirinya.( Katz,1960 ).
-Faktor
yang
mempengaruhi
bagaimana pertama kali
sikap terbentuk.
4.Berfungsi
sebagai
motivasi
untuk
menimbulkan
kekaguman
atau
motivasi
impresi
( impression motivation
function )
Kekuatan Sikap
-Kekhusussan Sikap
(Attitude Specificity)
Sumber Suatu Sikap
Kata
melibatkan
faktor :
kekuatan
beberapa
1. Aspek Situasi
-Keekstriman
atau
intensitas ( seberapa
kuat reaksi emosional
yang
berhasil
dibangkitkan oleh objek
sikap tertentu ).
-Kepentingan
(sejauh
mana individu peduli
dan
secara
pribadi
dipengaruhi oleh sikap
tersebut)
-Pengetahuan
(
seberapa
banyak
individu
mengetahui
tentang
objek
sikap
tersebut )
-Kemudahan
diakses
( semudah apa sikap itu
diterima oleh akal sehat
dalam berbagai situasi.
( Petty & Krosnick, 1995
)
Pengaruh sosial
dapat berasal dari .
- Individu
- Kelompok
- Institusi
SOCIAL INFLUENCE
bagaimana
kita
seharusnya
atau
sebaiknya
bertingkah
laku.( Norma Sosial/
Social Norms )
Perilaku yang
ditampilkan bisa
berupa:
- Perilaku Konstruktif
( menolong orang lain )
- Perilaku Destruktif
( menyakiti orang lain )
Norma
injungtif
( injuctive norms ),
yaitu jenis norma
yang memberi tahu
kita
apa
yang
seharusnya
kita
lakukan pada suatu
situasi tertentu.
Norma social
-
- Netral
1.Conformity
Suatu jenis pengaruh
sosial di mana individu
mengubah sikap dan
tingkah laku mereka
agar
sesuai
dengan
norma sosial yang ada.
Tekanan
untuk
melakukan konformitas
berakar dari kenyataan
bahwa
di
berbagai
konteks
ada
aturan
eksplisit ataupun tak
terucap
yang
mengindikasikan
Eksplisit
(Peraturan
tertulis)
Implisit (Peraturan
tdk tertulis)
Kenapa Orang
Konform ?
Informational Influence.
Konformitas
yang
terjadi karena individu
yakin bahwa orang lain
benar keputusannya.
Normative Influence
Pengaruh
yang
menghasilkan
konformitas di mana
individu
takut
akan
konsekuensi sosial yang
negatif
karena
menyimpang.
Private Conformity
Perubahan
keyakinan
yang
terjadi
karena
individu menerima yang
dikemukakan orang lain
Public Conformity
Perubahan
yang
superfisial
dalam
perilaku, tanpa adanya
perubahan
pendapat,
yang dihasilkan karena
adanya
tekanan
kelompok
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Konformitas
1. Kohesivitas (derajat
ketertarikan yang dirasa
oleh individu terhadap
suatu kelompok)
2. Ukuran Kelompok
( pengaruh sosial
informational ).
3. Membenarkan
konformitas.
( konsekuensi
kognitif
mengikuti
kelompok )
Apa yang membuat
merasa tertekan dan
insecure
-Ukuran Kelompok
-Kesadaran akan norma
di aktivasi
-Usia dan jenis kelamin
- Budaya
-Minoritas VS Mayoritas
2.Compliance /
Kesepakatan
Suatu bentuk pengaruh
sosial yang meliputi
Permintaan
Langsung
dari seseorang kepada
orang lain.
Orang melakukan
compliance
umumnya karena
- Timbal balik
( Mengembalikan /
membalas pemberian
yang pernah diperoleh )
Taktik berdasarkan
komitmen atau
konsistensi
Foot-in-the door dan
Lowball
(
taktik
berdasarkan
komitmen/konsistensi)
Meliputi usaha untuk
membuat
org
yg
menjadi target setuju
terhadap
permintaan
kecil ( menerima contoh
gratis ) dan kemudian
mengajukan
permintaan yg lebih
besar.
- Konsisten / komitmen
thd suatau kedudukan
atau tindakan kita
- Pertemanan/rasa suka
- Validasi Sosial
Mengakomodasi
permintaan yang
memang kita sukai.
- Kekuasaan, konform
atas
arahan
dari
otoritas legal.
Taktik Berdasarkan
Timbal Balik
Kelangkaan
;
berusaha
utk
mempertahankan
hasil/pbjek yg langka yg
kesediaannya
terus
berkurang.
Timbal
balik
adalah
peraturan dasar dari
kehidupan sosial . Kita
biasanya
melakukan
sesuatu bagi orang lain
sebagaimana
yg
mereka lakukan bagi
kita.
Taktik berdasarkan
Pertemanan atau
Rasa Suka
Membuat orang lain
menyukai kita sehingga
mereka menjadi lebih
bersedia
untuk
menyetujui permintaan
kita
ditolak, bergeser ke
permintaan
yg lebih
kecil, permintaan yg
mereka
inginkan dari
sejak awal.
Taktik berdasarkan
kelangkaan:
-
Jual Mahal
Deadline
Teknik Pique
Meliputi piquing
( menstimulasi ) minat
orang yg menjadi target.
3. Obedience/
kepatuhan
Suatu bentuk pengaruh
sosial
di
mana
seseorang hanya perlu
memerintahkan
satu
orang lain atau lebih
untuk melakukan satu
atau beberapa tindakan
Konformitas
independence
Compliance
Assertiveness
Obedience
Defiance
yang
Tipe kelompok
1.Kelompok Intim
Mis
:
keluarga,
sepasang kekasih
2.Kelompok berorientasi
Tugas
misalnya
:
Komite,
Kelompok kerja
3.Kategori Sosial
misalnya
:wanita,
orang-orang Amerika
4.Hubungan/
Asosiasi
Sosial yang lemah.
misalnya: orang yang
hidup dalam lingkungan
yang sama, orang yang
menikmati musik klasik