Anda di halaman 1dari 7

PERANCANGAN MESIN SIZING TERI NASI BERDASARKAN

PRINSIP LENGTH GRADER DENGAN MENGGUNAKAN


QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

Aufar Syehan
1406552023
Teknik Mesin

PENDAHULUAN
Indonesia adalah sebuah negara dengan luas wilayah
yang hampir 75% adalah laut. Hasil laut yang berpotensi
menjadi salah satu komoditas ekspor yang besar adalah ikan
teri. Saat ini di Indonesia, dalam pengelolahan ikan teri
masih menggunakan cara konvensional, terutama pada
proses sizing (memisahkan teri nasi sesuai dengan panjang
teri yang dituntut oleh standar yang telah ditentukan). Oleh
karena itu salah satu metode yang dapat digunakan ialah
metode QFD (Quality Function Deployment) yang lebih
terstruktur dan tidak menghabiskan waktu yang lama
dengan keakuratan yang tinggi dalam mengelolah ikan teri.

RANCANGAN
Proses penyusunan prototipe sendiri diawali dengan pembuatan rangka mekanik
berbahan besi. Besi-besi dipotong kemudian dilakukan pengelasan, setelah rangka
mekanik terbentuk, dilakukan pemasangan dinamo dan transmitter yang berfungsi
untukmenjaga kestabilan mesin selama digerakkan dengan menggunakan dinamo.
Setelah motor penggerak terpasang, baru dilakukan penghalusan permukaan,
pengecatan, dan pemasangan mess.
Rancangan rangka mekanik prototype ini terbagi menjadi dua bagian besar yakni
rangka mekanik untuk body mesin dan ayakan bertingkat sebagai penyaring ikan sesuai
dengan size yang diperlukan. Untuk ayakan bertingkat, dibuat sebanyak 4 susun dengan
menyesuaikan ukuran teri untuk masing-masing klasifikasi. Masingmasing ayakan dibuat
dengan panjang 150 cm dan lebar 90 cm. Ukuran mess yang digunakan menggunakan
ukuran mess 2 mm untuk ukuran S, 3 mm untuk ukuran S1, 4 mm untuk ukuran M, dan 5
mm untuk ukuran L. Sedangkan rangka body mesin sizing baru ini disusun dari besi.
Ukuran panjang mesin sizing baru ini adalah 176 cm dan lebar 120,5 cm.
Dalam prototipe mesin sizing baru ini digunakan beberapa komponen mesin yaitu
dinamo dan trasmitter. Spesifikasi dinamo yang digunakan dalam rancangan mesin
sizing baru ini adalah dinamo dengan power 1 phase.

BIAYA PEMBUATAN

ANALISA HASIL
Dengan menggunakan mesin sizing eksisting didapatkan hasil (output)
yang dapat disizing per harinya adalah 200300 kilogram atau rata-rata 2537,5 kilogram per jam. Jumlah tesebut merupakan kapasitas maksimal dari
mesin eksisting. Jika produksi sedang berlimpah maka keempat mesin sizing
tersebut dioperasikan.
Sedangkan dengan menggunakan mesin sizing hasil
penelitian ini, didapatkan waktu pemisahan yang lebih singkat dan tidak
membutuhkan banyak putaran untuk menghasilkan output yang akurat.
Dengan waktu penuangan untuk 6 kilogram (perbasket) nya adalah 380 detik,
ditambah toleransi waktu 10 detik untuk pengambilan dan peletakan basket.
Sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah 390 detik. Kapasitas penuangan
ini lebih kecil dibandingkan dengan mesin eksisting namun karena pemisahan
dengan menggunakan mesin baru ini cukup menggunakan 1 kali putaran, maka
rata-rata kapasitas keseluruhan mesin lebih besar dibandingkan dengan mesin
eksisting yakni 450 kg/hari atau 56 kg/jam. Besar output yang dihasilkan dari
mesin baru ini mengalami peningkatan sebesar 250 kilogram. Sehingga dengan
peningkatan sebesar itu maka peningkatan output sebesar 125%.

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian, maka mesin yang
menggunakan metode QFD dapat lebih efisien dan
memiliki keakuratan yang tinggi jika dibandingkan
dengan mesin konvensional. Hal ini dapat kita liat
dari hasil output sebesar 125%

DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10662Paper.pdf

Anda mungkin juga menyukai