Anda di halaman 1dari 6

Tutorial pertama

Faktor yang memperngaruhi erupsi


Faktor tidak langsung
1. Faktor genetik.
Contohnya orang tua dengan kelainan skelatal (tulang rahang) dengan rahang bawah
ebih maju ke depan di banding rahang atas (cakil) kemungkinan akan mempunyai
anak dengan kondisi rahang yang serupa. Faktor keturunan itu tidak bisa dicegah
karena setiap orang tua pasti akan mewariskan gen-gen (sifat menurun) kepada anakanaknya.
2. Faktor kongenital ( gangguan pada janin)
Berbagai gangguan dari luar yang dapat mempengaruhi keadaan janin pada saat
berada di dalam kandungan, misalnya mengkonsumsi obat-obatan pada saat hamil,
menderita trauma /penyakit tertentu dan kurang gizi. Faktor kongenital ini harus
menjadi perhatian bagi para calon orang tua. Terutama bagi ibu hamil agar hati-hati
dalam mengonsumsi obat-obatan pada usia 8 - 14 minggu masa kehamilan. Sebab
menurut para ahli saat usia inilah terjadinya pembentukan rahang atas dan bawah.
3. Gangguan keseimbangan kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin berfungsi menghasilkan hormon dalam tubuh untuk mengatur
pertumbuhan dan perkembangan. Termasuk ini adalah kelenjar pituitary, thyroid dan
parathyroid. Apabila ada kelainan pada kelenjar-kelenjar tersebut, maka dapat terjadi
gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan tubuh termasuk rahang dan gigi.
4. Penyakit
misalnya penyakit thalasemia.anak talasemia mengalami hambatan tumbuh kembang
fisik (berat dan tinggi badan kurang) serta hambatan pertumbuhan tulang penyangga
gigi. Rahang bawah pendek sehingga muka bagian atas tampak maju. Pertumbuhan
vertikal juga terganggu sehingga tampak divergen, muka lebih cembung. Wajah tidak
proporsional, pipi lebih tinggi, jarak kedua mata lebih lebar.
B. Faktor langsung
1. Gigi susu yang tanggal sebelum waktunya
Pergeseran gigi di sebelahnya menyebabkan penyempitan ruang pada lengkung gigi.

Akibatnya, gigi permanen tidak memperoleh ruang cukup dan akan tumbuh dengan
susunan gigi berjejal
.2. Gigi yang tidak tumbuh/tidak ada.
lengkung gigi dan rongga mulutnya terdapat ruangan kosong sehingga tampak celah
antara gigi (diastema).
3. Gigi yang berlebih
gigi berlebih tersebut timbul dalam lengkung gigi, akan menyebabkan gigi berjejal
(crowding).
4. Tanggalnya gigi tetap
5. Gigi susu tidak tanggal walaupun gigi tetap penggantinya telah tumbuh
(persistens)gigi tetap muncul diluar lengkung rahang dan tampak berjejal.
6. Bentuk gigi tetap tidak normal.
7. Kebiasaan-kebiasaan buruk, antara lain:
Bernapas lewat mulut,menghisap jari,proses penelanan yang salah, minum
susu dengan botol dot menjelang tidur,menggigit pensil atau membuka jepit rambut
dengan gigi, meletakkan lidah di antara gigi rahang atas dan gigi rahang bawah dll
Beberapa kebiasaan sebagian normal dilakukan oleh bayi,misalnya mengisap
jari.namun jika hal ini berkelanjutan sampai dewasa dapat menyebabkan
ketdakteraturan gigi.
C. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan juga turut berperan dan saling berinteraksi seperti mekanik,
hormonal, nitrisi dan infeksi pada mesa prenatal.

Pertemuan kedua no 4
Erupsi gigi terjadi ketika gigi memasuki dan terlihat di dalam rongga mulut.
Meskipun para peneliti setuju bahwa erupsi merupakan proses yang sangat

komplek, namun hanya terdapat sedikit persetujuan yang membahas tentang


mekanisme

yang

mengontrol

erupsi.

Beberapa

biasanya

masih

mempertahankan teori yang belum dapat dibuktikan sampai saat ini, mencakup :
(1) Gigi terdorong ke atas masuk kedalam rongga mulut karena pertumbuhan
akar gigi. (2) Gigi terdorong keatas oleh karena pertumbuhan tulang di sekeliling
gigi.(3) Gigi terdorong keatas oleh karena tekanan pembuluh darah, dan (4) Gigi
terdorong ke atas oleh bantal hammock. Teori bantalan hammock, pertama kali
diajukan oleh Harry Sicher, dan disebarkan dari tahun 1930an sampai 1950an.
Teori ini mengatakan terdapat ligamen di bawah gigi, yang diteliti oleh Sicher
dibawah mikroskop, yang menyebabkan erupsi gigi.
Teori yang paling lama bertahan adalah bahwa terdapat beberapa tekanan
yang terlibat pada erupsi. Ligamen periodontal merupakan salah satu sumber
kekuatan utama yang menyebabkan erupsi. Teori mengatakan bahwa ligamen
periodontal mengakibatkan erupsi melalui penyusutan dan hubungan silang dari
serat kolagen dan kontraksi dari fibroblastnya.
Meskipun erupsi gigi muncul pada waktu yang berbeda pada setiap orang,
namun terdapat waktu erupsi yang umum terjadi. Biasanya manusia memiliki 20
gigi susu dan 32 gigi perrmanen. Erupsi gigi memiliki 3 tahapan ; yang pertama
dikenal sebagai tahapan deciduous dentition( tahapan gigi sulung) yang muncul
jika hanya terdapat gigi sulung pada mulut. Ketika gigi permanen pertama erupsi
ke dalam mulut, gigi memasuki tahapan mixed dentition atau tahap gigi
campuran/transisional. Setelah gigi sulung terakhir tanggal dari mulut, gigi
berada pada fase gigi permanen (permanent dentition). Primary dentition dimulai
pada saat kemunculan insisif central pada mandibula pada usia 8 bulan dan
berakhir sampai molar permanen pertama muncul pada mulut yang biasanya
pada umur 6 tahun. Gigi susu atau gigi sulung, yang oleh awam lebih dikenal
sebagai gigi anak-anak biasanya mulai tumbuh (erupsi) pada bayi usia 6 bulan.
Pertumbuhan gigi susu dimulai dengan gigi seri bagian bawah, disusul gigi seri
bagian atas. Selanjutnya, tumbuh gigi seri ke-2, baru kemudian tumbuh geraham
di usia usia 8-9 bulan. Gigi susu yang terakhir tumbuh adalah gigi taring. Hal ini
sering ditandai dengan gejala bayi sering rewel, gusi bengkak disertai
peningkatan suhu badan. Pada masa pertumbuhan gigi susu, biasanya gusinya
terasa gatal sehingga anak ingin menggigit setiap benda yang dipegangnya.

Gigi susu diharapkan sudah tumbuh lengkap pada saat anak berusia 2
tahun. Kadang-kadang, ada bayi yang usianya belum genap enam bulan giginya
sudah mulai tumbuh, atau ada juga anak sudah menginjak satu tahun giginya
belum tumbuh sama sekali. Kondisi seperti ini tidak perlu dirisaukan karena ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gigi misalnya nutrisi,
hormonal, ataupun keturunan (faktor genetik). Ada kasus anomali dimana tidak
ditemukan benih gigi pada rahang anak sehingga selamanya gigi tidak akan
tumbuh.
Sama halnya dengan gigi tetap, gigi susu secara umum berfungsi
membantu proses pencernaan, pengucapan, dan estetika. Di samping itu, fungsi
istimewa yang tidak dimiliki oleh gigi tetap adalah posisi gigi susu sebagai
petunjuk bagi gigi tetap agar kelak tumbuh pada tempatnya dan menjaga
pertumbuhan lengkung rahang. Bila gigi susu tanggal (lepas) sebelum saatnya,
baik karena karies ataupun dicabut, gigi tetap yang akan tumbuh tidak
mempunyai petunjuk sehingga sering salah arah, sehingga gigi tetap tumbuh
tidak pada posisi yang ideal. Selain itu rahang yang ditinggal gigi susu jauh
sebelum saatnya akan menyebabkan pertumbuhan lengkung rahang terganggu,
lengkung rahang akan menyempit sehingga tidak cukup untuk menampung
semua gigi dalam susunan yang teratur. Akibatnya, susunan gigi-geligi menjadi
tidak beraturan (crowded).
Gigi susu bila tumbuh lengkap berjumlah 20 buah, masing-masing 10 gigi
di rahang atas dan 10 gigi di rahang bawah, yang terdiri dari 4 gigi seri, 2 gigi
taring, dan 4 gigi geraham. Gigi geraham pada gigi susu hanya satu macam,
sedangkan pada gigi tetap terdapat dua macam sehingga dibedakan menjadi
gigi geraham besar dan gigi geraham kecil
Masa gigi bercampur dimulai saat molar pertama permanen muncul di
dalam mulut, biasanya sampai gigi sulung terakhir tanggal. Ini terjadi pada umur
11 atau 12 tahun. Gigi permanen di rahang maksila tahapan erupsinya berbeda
dari mandibula. Urutan erupsi gigi maksila adalah : (1) Molar pertama, (2) Insisif
central, (3) Insisif Lateral, (4) Premolar pertama, (5) Premolar Kedua, (6)
Kaninus, (7) Molar Kedua dan (8) Molar Ketiga. Urutan erupsi gigi mandibula
adalah : (1) Molar pertama, (2) Insisif central, (3) Insisif Lateral, (4) Kaninus, (5)
Premolar Pertama, (6) Premolar Kedua, (7) Molar Kedua, (8) Molar Ketiga.

Sejak tidak adanya premolar pada masa gigi sulung, molar sulung langsung
digantikan oleh premolar permanen. Jika banyak gigi sulung hilang sebelum gigi
permanen siap untuk menggantikannya, beberapa gigi posterior bergeser
kedepan dan menyebabkan hilangnya space dalam rongga mulut. Ini mungkin
disebabkan oleh gigi yang berjejalan atau berdesakan atau bisa juga karena
kesalahan letak dari erupsi gigi permanen dan biasanya berlanjut menjadi
maloklusi. Orthodontic adalah pengobatan yang diperlukan untuk keadaan ini
pada individu yang menginginkan gigi yang rata dan rapi.

Gigi Sulung

Gigi Maksila
Insisif Insisif

Awal Kalsifikasi

Sentral Lateral
14
16mgu

Mahkota sempurna
Akar Sempurna
Awal Kalsifikasi
Mahkota sempurna
Akar Sempurna

Sumber

mgu
1.5 bln 2.5 bln
1.5 th 2 th
Gigi Mandibula
14 mg 16mg
2.5 bln 3 bln
1.5 th 1.5 th

Caninus

Molar

Molar Kedua

17mgu

Pertama
15.5 mg

19mg

9 bln
3.25 th

6bln
2.5 th

11 bln
3 th

17mg
9 bln
3.25 th

15.5 mg
5.5 bln
2.5 th

18mg
10 bln
3 th

Anda mungkin juga menyukai