1.
Perencanaan Geser
Geser maksimum Vu dalam balok tidak boleh melebihi kapasitas geser rencana dari penampang
balok <pVn, di mana (p adalah 0,85 dan Vn adalah kekuatan geser nominal dari beton dan
tulangan geser.
Nilai <pVn dapat dibagi menjadi kekuatan geser rencana beton 0VC ditambah kekuatan geser rencana
tulangan (j>Vs. Nilai <j>Vc diberikan dalam Peraturan ACI untuk beberapa kondisi yang berbeda dan kita
dapat menghitung nilai (pVs yang diperlukan untuk setiajj kondisi:
v u = <pv c + <pv s
Tujuan pemasangan sengkang adalah meminimasi ukuran retak tarik diagonal atau untuk
memikul tegangan tarik diagonal dari satu sisi retak ke sisi retak lainnya. Sangat sedikit tarik
yang dipikul oleh sengkang sampai setelah retak mulai terbentuk. Sebelum retak miring mulai
terbentuk, regangan dalam sengkang adalah sama dengan regangan pada beton di sekelilingnya.
Karena beton tersebut retak pada tegangan tarik diagonal yang sangat rendah, tegangan dalam
sengkang pada saat itu sangat kecil, mungkin hanya 3 sampai 6 ksi. Pembaca dapat melihat
bahwa sengkang ini tidak mencegah retak miring dan sengkang tersebut bukan faktor yang
menentukan sampai retak mulai terjadi.
Pengujian terhadap balok beton bertulang menunjukkan bahwa balok tidak akan runtuh dengan
melebarnya retak tarik-diagonal sampai sengkang yang melintasi retak mencapai tegangan
lelehnya. Untuk penurunan berikut ini, diasumsikan bahwa retak tarik diagonal telah terjadi dan
bergerak ke daerah tekan tetapi tidak mencapai puncak balok, seperti diperlihatkan dalam
Gambar 7.6. Selanjutnya diasumsikan bahwa sengkang yang melintasi retak sudah leleh.
Kekuatan geser nominal dari sengkang Vs yang melintasi retak dapat dihitung dari rumus
berikut di mana n adalah jumlah sengkang yang melintasi retak dan Av adalah luas penampang
setiap sengkang yang melintasi retak. (Jika digunakan sengkang U, Av = 2 kali luas
penampang tulangan sengkang. Jika sengkang UTJ, Av = 4 kali luas penampang tulangan
sengkang).
Vs = AVc f y n
Jika secara konservatif diasumsikan bahwa proyeksi horizontal dari retak sama dengan tinggi
efektif penampang d (jadi retak 45), jumlah sengkang yang melintasi
Gambar 1.1
retak dapat ditentukan dari rumus berikut, dengan s adalah jarak sengkang pusat ke pusat:
d
n=s
Maka
(Persamaan ACI 11-15)
V, = A
s, =
dan nilai Vs yang digunakan disini dapat ditentukan sebagai berikut:
Vu = V c + V s
Vu = V c + V s
Dengan cara yang sama, rumus berikut dapat digunakan untuk menentukan luas sengkang miring yang
diperlukan, dengan a adalah sudut antara sengkang dan sumbu longitudinal batang. Sengkang miring harus
dipasang dengan sudut minimal 45 terhadap sumbu tulangan longitudinal dan harus diikat dengan aman
pada tempatnya.
Vs =
Avfy(sin +cos )
s
Dan untuk tulangan yang tulangan yang dibengkokkan atau kelompok tulangan yang
dibengkokkan dengan jarak yang sama dari tumpuan, kita dapatkan
V
= Av fy Sin
s
2.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, M adalah momen yang terjadi secara simultan
dengan Vu pada penampang yang ditinjau. Dalam menghitung Vc, menurut Peraturan ACI
nilai V dlMu tidak boleh diambil lebih dari 1,0.
2. Jika tulangan geser diperlukan, Peraturan ACI menyatakan bahwa jumlah yang disediakan
harus berada diantara batas bawah dan atas tertentu yang disebutkan dengan jelas. Jika
jumlah tulangan terlalu rendah, maka akan leleh atau bahkan terlepas sesaat setelah
terbentuk retak miring. Segera setelah terbentuk retak diagonal, tarik yang sebelumnya
dipikul oleh beton ditransfer ke tulangan web. Untuk mencegah terlepasnya sengkang (atau
tulangan web lainnya), luasnya dibatasi pada nilai minimum yang diberikan pada paragraf
berikutnya.
Peraturan ACI mensyaratkan jumlah tulangan web minimum yang diizinkan untuk semua
batang lentur beton prategang dan non prategang (selain pengecualian yang disebutkan
sebelumnya) untuk setiap penampang balok dengan Vu lebih besar dari <pVJ2. Tujuan dari
jumlah minimum tulangan web adalah untuk memberikan kekuatan geser ultimat ekuivalen
dengan kekuatan geser beton 50 psi. Persyaratan ini akan mencegah keruntuhan getar
balok. Jika kekuatan 50 psi diberikan oleh lebar web bw dan panjang balok
sama dengan
Avmin = 50bws
fy
Atau dalam satuan SI
Avmin =
1
3
50bws
fy
Rumus dari ACI Bagian 11.5.5.3 ini memberikan luas minimum tulangan web
Av yang harus digunakan selama momen torsi berfaktor Tu tidak melampaui seperempat
torsi retak Tcr. Torsi ini tidak akan menyebabkan reduksi yang cukup besar pada
kekuatan lentur atau geser batang dan dapat diabaikan (ACI Bagian 11.6.1). Untuk
batang nonprategang nilai batas ini adalah
Dalam satuan SI
A2cp
Dalam rumus ini <p = 0,85, A = luas total sisi keliling luar penampang beton, dan pc
12
Pcp
adalah keliling penampang beton. Perhitungan Tu dan Tcr. penggunaan tulangan sengkang
minimum seperti ini tidak diperlukan, studi terhadap kerusakan gempa dalam tahuntahun terakhir telah menunjukkan banyaknya jumlah kerusakan geser yang terjadi dalam
struktur beton bertulang, dan dirasakan bahwa penggunaan nilai minimum ini akan sangat
meningkatkan ketahanan struktur terhadap gaya gempa. Sebenarnya, banyak perencana
merasa bahwa luas minimum tulangan web harus digunakan di sepanjang balok dan tidak
hanya pada tempat di mana Vu lebih besar dari <pVJ2.
Persyaratan untuk jumlah tulangan geser minimum ini dapat ditiadakan jika pengujian
yang dilakukan menunjukkan bahwa kekuatan lentur dan geser yang diperlukan dapat
dipenuhi tanpa tulangan geser (ACI 11.5.5.2).
2. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, sengkang tidak dapat menahan geser yang cukup
besar kecuali jika sengkang dilewati oleh retak miring. Jadi untuk menentukan bahwa
setiap retak 45 dilampaui paling sedikit oleh satu sengkang, jarak maksimum dari
sengkang vertikal yang diizinkan oleh ACI (11.5.4.1) adalah yang terkecil dari d/2 atau
24 in. untuk batang non prategang dan 3-h atau 24 in., untuk batang prategang dengan h
adalah tebal batang.