TUGAS Makalah CN 2
TUGAS Makalah CN 2
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penyakit diare hingga saat ini masih menjadi masalah di Indonesia.
Padahal berbagai upaya penanganan, baik secara medik maupun upaya
perubahan tingkah laku dengan melakukan pendidikan kesehatan terus
dilakukan. Namun upaya-upaya tersebut belum memberikan hasil yang
menggembirakan. Setiap tahun penyakit ini masih menduduki peringkat atas,
khususnya di daerah-daerah miskin.
Diare adalah kehilangan cairan dan ekolit secara berlebihan yang
terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan tinja yang encer atau
cair.
Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan
dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang
terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk
encer atau cair ,Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang
tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer
dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari
terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus.
Walaupun penyakit diare tidak semua menular misalnya tetapi perlu
perawatan yang intensif untuk mencegah infeksi serta tempat pakaian kotor
tersendiri. Masalah pasien diare yang perlu diperhatikan ialah resiko terjadi
gangguan sirkulasi darah, kebutuhan nutrisi, resiko terjadi komplikasi,
gangguan rasa aman dan nyaman, kurangnya pengetahuan mengenai penyakit.
Penyakit diare dapat menyerang siapa saja mulai dari anak, dewasa
maupun orang tua (lansia) dan penyakit diare ini biasanyakebanyakan
disebabakan oleh infeksi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari diare ?
2. Apa etiologi dari diare ?
3. Apa saja meniftasi klinis dari diare ?
4. Bagaimana pathway dari diare ?
5. Bagaimana pathofisiologi dari diare ?
6. Apa komplikasi dari diare ?
7. Apa saja pemeriksaan diagnostik dari diare ?
8. Penatalaksaaan medis, keperawatan ?
9. Apa saja diagnosa keperawatan dari diare ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat memahami dan
mengetahui penyakit diare.
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Diare
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang
terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang
encer atau cair.
Diare adalah penyait yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme
termasuk virus dan parasite lainya seperti jamur, cacing dan protozoa. Salah
satu bakteri penyebab diare adalah bakteri Escheria Coli Enteropatogenik
(EPEC).
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak atau berlangsung
singkat dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
B. Etiologi
1. Faktor Infeksi
a. Infeksi enternal, yaitu infeksi pada saluran pencernaan yang meliputi
Infeksi Virus
Infeksi Bakteri
Infeksi Parasit
Protozoa, Jamur
b. Infeksi parenteral, yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar pencernaan
Misalnya : Otilis media akut, Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia dsb.
Obat-obatan; antibiotik,
Obstruksi usus
Penyakit infeksi; otitis media, infeksi saluran nafas atas, infeksi saluran
kemih
C. Menifestasi klinis
1. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer
2. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur
empedu.
3. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi
lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
4.
Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan
disertai penurunan berat badan.
anak/bayi
cengeng
F. Komplikasi
1. Dehidrasi (ringan , sedang, berat, hipotonik, isotonic atau hipertonik),
2. Renjatan hipovolemik
3. Hypokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikari,
perubahan elektro kardiagram)
4. Hipoglikemia
5. Intoleransi laktosa skunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktasekarena
kerusakan vili mukosa, usus halus
6. Kejag terutama pada dehidrasi hipertonik
Derajat Dehidrasi
1. Dehidrasi berat
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut ini
Mata cekung
2. Dehidrasi dingin
Mata cekung
Tanpa Dehidrasi
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat
atau ringan/ sedang
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. pemeriksaan tinja
a.) Makroskopis dan mikrokopis
b.) PH dan Kadar Gula dalam tinja
c.) Bila perlu diadakan uji bakteri
2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan
menentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah
3. Pemeriksaan kadar ureum dan keratin untuk mengetahui faal ginjal
4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalium dan Posfat.
5. Pemeriksaan urine lengkap.
6. Pemeriksaan tinja, PH, leukosit, glukosa dan adanya darah
7. Pemeriksaan biakan empedu bila demam tinggi dan dicurigai infeksi
sistemik
8. Riwayat alergi pada obat-obatan dan makanan
H. Penatalaksaan Medis
a.
Jenis cairan
2) Jumlah cairan
Jumalh cairan yang diberikan sesuai dengan cairan yang dikeluarkan
3) Jalan masuk atau cara pemberiaan
Oral atau parental
4) Jadwal pemberian cairan
Diberikan 2 jam pertama, selanjutnya dilakukan penilaian kembali
status hidrasi untuk menghitung kebutuhan cairan
b.
c.
Terapi simtematik
Obat anti diare, obat anti motilitas dan sekresi usus, antiemetik
d.
Terapi definitive
Sebagai langkah pencegahan seperti hygiene peroranan, sanitasi
lingkungan
I. Diagnosa Keperawatan
Implementasi
1.
Kaji status hidrasi,; ubun-ubun, mata, turgor kulit dan membran mukosa
Kaji pengeluaran urine; gravitasi urine atau berat jenis urine (1.005-1.020)
atau sesuai dengan usia pengeluaran urine 1-2 ml/kg per jam
Pemberian cairan dan elektrolit sesuai protokol (dengan oralit, dan cairan
parenteral bila indikasi)
Anak diistirahatkan
3.
Ajarkan cara mencuci tangan yang benar pada orang tua dan pengunjung
Segera bersihkan dan angkat bekas baung air besar dan tempatkan pada
tempat yang khusus
Setelah rehidrasi, berikan minuman oral dengan sering dan makanan yang
sesuai dengan diit dan usia dan atau berat badan anak
Bila bayi tidak toleran dengan ASI berikan formula yang rendah laktosa
Ajarkan pada orang tua tentang pentingnya cuci tangan untuk menghindari
kontaminasi
Ajarkan pad orang tua untuk mengekspresikan perasaan rasa takut dan
cemas; dengarkan keluhan orang tua dan bersikap empati, dan sentuhan
terapeutik
Jelaskan setiap prosedur yang akan dilakukan pada anak dan orang tua