PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Preeklamsia
ringan
didefinisikan
sebagai
adanya
didefinisakn
dengan
7. Trombositopenia
8. Oligohidramnion, penurunan pertumbuhan janin, atau solution
placenta (Medscape)
Eklampsia didefinisikan sebagai kejang yang tidak disebabkan
karena hal lain pada wanita dengan preeklamsia. Sindrom HELLP
(hemolisis, enzim hati, trombosit rendah) dapat mempersulit
preeklamsia berat.
B. Faktor Resiko
Faktor risiko preeklampsia dan odds rasio adalah sebagai berikut :
1. Nulliparity (3.1)
2. Usia> 40 tahun (3: 1)
3. Ras Kulit Hitam (1,5: 1)
4. Riwayat keluarga (5: 1)
5. Penyakit ginjal kronis (20: 1)
6. Hipertensi kronis (10: 1)
7. Sindrom antifosfolipid (10: 1)
8. Diabetes mellitus (2: 1)
9. Kehamilan Kembar (tapi tidak terpengaruh oleh Hemizigot) (4: 1)
10. Tinggi indeks massa tubuh (3: 1)
11. Homozigositas untuk T235 gen angiotensinogen (20: 1)
12. Heterosigositas untuk T235 gen angiotensinogen (4: 1)
C. Tanda dan Gejala
Karena manifestasi klinis preeklampsia dapat heterogen, mendiagnosis
preeklampsia mungkin tidak mudah. Preeklampsia ringan sampai sedang mungkin
asimtomatik. Banyak kasus yang terdeteksi melalui pemeriksaan rutin prenatal.
Pasien dengan preeklamsia berat memperlihatkan kerusakan end-organ
dan mungkin mengeluhkan hal-hal berikut:
Sakit Kepala
Gangguan visual: Blurred, scotomata gemilang
Perubahan status mental
Kebutaan: Mungkin kortikal atau berasal dari retina
Kesulitan Bernapas
Edema: edema yang meningkat secara tiba-tiba atau edema wajah
Nyeri kuadran atas kanan atau epigastrium
Kelemahan atau malaise: Mungkin bukti terjadinya anemia
hemolitik
D. Diagnosis
Semua wanita yang memiliki gejala dengan onset baru hipertensi harus
menjalani pemeriksaan berikut:
Darah lengkap
Aminotransferase
serum
alanine
(ALT)
dan
aspartat
CT scan
perdarahan
prosedur lain
Ultrasonografi: Transabdominal, untuk menilai status dan mengevaluasi
perkembangan janin; ultrasonografi Doppler arteri umbilikus, untuk menilai aliran
darah
Cardiotocography: Standar Uji nonstress janin dan pemantauan janin yang
handal.
4
E. Patofisiologi
Pada janin, preeklamsia dapat menyebabkan ensefalopati iskemik,
retardasi pertumbuhan, dan berbagai gejala sisa dari kelahiran yang prematur.
Eklampsia diperkirakan terjadi pada 1 dari 200 kasus preeklamsia dengan
tidak diberikannya profilaksis magnesium. (Lihat kejang Profilaksis.) [16, 17]
Penyakit Kardiovaskular
Seperti disebutkan sebelumnya, karakteristik preeklamsia ditandai dengan
adanya disfungsi endotel pada wanita hamil. Oleh karena itu, ada kemungkinan
bahwa preeklamsia dapat menjadi pencetus penyakit kardiovaskular di kemudian
hari. Dalam meta-analisis, beberapa asosiasi mengamati antara peningkatan resiko
penyakit kardiovaskular dengan komplikasi kehamilan karena preeklamsia.
Asosiasi ini menilai sekitar 4 kali lipat peningkatan risiko lanjut dari
perkembangan hipertensi dan peningkatan sekitar 2 kali lipat risiko penyakit
jantung iskemik, tromboemboli vena, dan stroke. [18] Selain itu, wanita yang
memiliki preeklampsia berulang lebih mungkin menderita hipertensi di kemudian
hari. [18]
Dalam review studi berbasis populasi, Harskamp dan Zeeman mencatat
hubungan antara preeklampsia dan peningkatan risiko hipertensi kronis dan
morbiditas / mortalitas kardiovaskular, dibandingkan
kehamilan dengan
sebagai berikut:
disfungsi endotel
kegemukan
hipertensi
hiperglikemia
resistensi insulin
dislipidemia
Para peneliti mencatat, Sindrom metabolik, mungkin sering menjadi dasar
mekanisme untuk penyakit kardiovaskular dan preeklampsia.
darah uterus
Toleransi imunologis maladaptive antara jaringan maternal, paternal
pengaruh epigenetik
Maladaptasi maternal terhadap perubahan kardiovaskular atau inflamasi
dari kehamilan normal
toleransi maternal terhadap antigen janin dan plasenta yang memiliki sumber
paternal. Hilangnya toleransi ini, atau mungkin Disregulasi merupakan teori lain
yang disregulasi toleransi ibu untuk paternal plasenta dan antigen janin [21] .
Maladaptasi kekebalan ibu-janin ini ditandai dengan kerjasama yang rusak antara
sel natural killer(NK) dan HLA-C janin dan hasil dalam pemeriksaan histologis
mirip dengan yang terlihat pada penolakan graft akut.
Disfungsi sel endothelial yang merupakan karakteristik dari preeklampsia
mungkin sebagian disebabkan oleh aktivasi ekstrim leukosit dalam sirkulasi
maternal, yang dibuktikan dengan peningkatan regulasi sel T helper tipe 1.
(medscape)
vasokonstriksi,
kerusakan
endotel,
kebocoran
kapiler,
Disfungsi endotel
Preeklamsia telah terbukti melibatkan beberapa gen. Lebih dari 100 gen
ibu dan ayah telah dipelajari yang berhungan dengan preeklamsia, penyakit yang
berhungan dengan vascular,tekanan darah, diabetes, dan imunitas.
Faktor nutrisi
Diet kaya buah dan sayur yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi
berhubungan dengan penurunan tekanan darah. Insidensi preeclampsia mengalami
peningkatan dua kali lipat pada wanita yang asupan asam askorbat hariannya
kurang dari 85 mg.
F. Pemeriksaan
Semua wanita yang hadir dengan onset baru hipertensi harus memiliki tes
laboratorium berikut:
(AST)
Tingkat
kreatinin serum
asam urat
Selain itu, hapusan darah tepi harus dilakukan, tingkat serum laktat
dehidrogenase (LDH) harus diukur, dan bilirubin indirek harus dilakukan jika
diduga adanya sindrom HELLP. Meskipun profil koagulasi (waktu protrombin
[PT], activated partial thromboplastin time [aPTT], dan fibrinogen) juga harus
dievaluasi, penggunaan klinis dari evaluasi rutin tidak jelas ketika jumlah
trombosit 100.000 / mm3 atau lebih tanpa bukti perdarahan. [5]
tes urine
10
Hiperurisemia
adalah
salah
satu
manifestasi
awal
pemeriksaan
Saat ini, tidak ada CT scan atau MRI patognomonik untuk menemukan
eklampsia. Selain itu, pencitraan otak tidak diperlukan untuk diagnosis dan
manajemen kondisi itu. Namun, CT scan digunakan untuk mendeteksi perdarahan
intrakranial pada pasien tertentu dengan sakit kepala parah tiba-tiba, defisit
neurologis fokal, kejang dengan keadaan postictal berkepanjangan, atau presentasi
atipikal untuk eklampsia.
Ultrasonografi
Ultrasonografi digunakan untuk menilai status janin serta untuk
mengevaluasi pertumbuhan (biasanya asimetris digunakan perut lingkar). Selain
ultrasonografi transabdominal, arteri umbilikalis Doppler ultrasonografi harus
dilakukan untuk menilai aliran darah. Nilai Doppler ultrasonografi dalam
pembuluh janin lainnya belum terbukti.
Cardiotocography
11
12
Tabel: nilai IMA dan rasio IMA terhadap albumin menurut usia kehamilan
13
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F. Garry et al. 2010. Obstetric Williams 23 rd ed. USA: The
McGraww-Hill Companies
Kee-Hak Lim, Preeclampsia. Downloaded from:
www.emedicine.medscape.com/article/1476919-overview
Gafsou B., Lefevre G et al. Maternal Serum Ischemia-Modified Albumin: A
Biomarker to Distinguish Between Normal Pregnancy and Preeclampsia?;
Hypertension in Pregnancy, 29:101111, 2010
Van Rijn, B., Franx A. et al. Ischemia Modified Albumin in Normal Pregnancy
and Preeclampsia. Hypertension in Pregnancy, 27:159167, 2008
Ustun, Y, Ustun Y.E., Ischemia-modified albumin as an oxidative stress marker in
preeclampsia. The Journal of Maternal-Fetal and Neonatal Medicine,
March 2011; 24(3): 418421
Dsouza, J.M.P., Pai, V.R. IMA and IMAR in serum and saliva of preeclampsia a
preliminary study. Hypertens Pregnancy, 2014; 33(4): 440448
16