(Jaundice)
Kelompok 11
KELOMPOK 11
201010330311013
201010330311032
201010330311033
201010330311082
201010330311087
201010330311100
201010330311106
201010330311120
201010330311135
201010330311141
SKENARIO 1
Benarkah terjadi wabah penyakit kuning....
Bebarapa bulan yang lalu ramai di media masa
diberitakan sebuah SMA terkena wabah jaundice. Hal ini
menjadi menarik perhatian banyak pihak terutama Dinas
Kesehatan. Mereka tidak berani mengkatagorikan ikterik ini
sebagai wabah karena berbagai macam alasan.
Beberapa siswa yang terkena penyakit ini beberapa hari
sebelumnya merasakan febris, myalgia, dispepsia dan air
kencing berwarna gelap. Siswa yang terkena penyakit kuning
ini merasakan sakitnya setelah beberapa hari makan bersama
di kantin sekolah. Beberapa bulan yang lalu, sebagian siswa
juga pernah menderita jaundice dan diantara mereka adalah
pengguna narkoba suntik. Dari pihak UKS menyarankan untuk
konsultasi ke Spesialis Penyakit Dalam guna pemeriksaan
serologi hepatitis
KEYWORD
Jaundice = ikterik
Febris
Myalgia
Dispepsia
Urin gelap
Pemeriksaan serologi hepatitis
RPsos : jaundice, narkoba suntik
Makan bersama di kantin
KLARIFIKASI ISTILAH
Jaundice : Warna kuning pd kulit, sklera,
membran mukosa & ekskresi akbt
hiperbilirubinemia & pengendapan pigmen
empedu. Kadar bilirubin serum > 40 mol/L (>
2-3 mg/dL)
Dispepsia : berkurangnya daya/fungsi
pencernaan pd epigastrium, biasanya stlh
makan
Serologi hepatitis : pemeriksaan yg terdiri
dari pemeriksaan antigen dari 2 antibodi
spesifik virus hepatitis
Rumusan Masalah
& Hipotesis
LEARNING OBJECTIVE
Mahasiswa mampu memahami tentang
masing-masing Hepatitis A, B, C, D, E
Mahasiswa mampu memahami
Perjalanan klinis hepatitis akut sampai
terjadinya hepatoma
Mahasiswa mampu memahami
Perubahan kadar enzim dan respon
imunologi hepatitis virus
DD :
Hepatitis virus A, B, C, D, E
Hepatitis
- Jaundice
- Urin gelap
> 2mg/dL
Pmx. Penunjang
Dx pasti
Komplikasi
Prognosis
Peta
Konsep
Terapi :
-Lamivudin &
adefovir
-IFN -2a
-Istirahat
-Cairan
Etiologi
Jenis virus
Transmisi
Gejala klinis
Pmx. fisik
Pmx.
penunjang
Serologi
marker
Hepatitis A
HAV
RNA
Hepatitis E
Hepatitis B
Hepatitis C
Hepatitis D
HEV
HBV
HCV
HDV
RNA
DNA
RNA
Partial
Fekal-oral
Sex, darah, jarum suntik
Lemah, myalgia, loss of appetite, febris, dispepsia, jaundice
nyeri tekan daerah hypochondrium kanan / epigastrium, hepatomegali, sklera & kulit tampak
ikterik
Biopsi hati, SGOT/SGPT , USG abdomen, Bilirubin
IgM anti-HAV
Komplikasi
Prognosa
PEMBAHASAN
- IgM anti-HEV
- IgG anti-HEV
- HbsAg
- HbeAg
- HbcAg
- Anti HBs
- IgM anti- HBc
- Anti Hbe
- DNA HBV
- Anti-HCV
- HCV RNA
Anti HDV
Mortilitas rendah
1-2%, pd bumil
10-20%
Akut : sembuh
dlm 2-3 mggu
- 20% akut
- 75 % kronik
Akut : sembuh
dlm 2-3 mggu
- Belum ada
vaksinasi
- Hygiene
Vaksinasi HBV
- Belum ada
vaksinasi
- Hindari
transmisi
- Vaksinasi HBV
- Hindari
transmisi
KESIMPULAN
Dari skenario diatas, dapat disimpulkan
terkena wabah hepatitis. Tetapi belum bisa
dipastikan tipe dari virus hepatitis yang
menginfeksi.
Untuk diagnosa pasti, perlu pemeriksaan
serologi marker (seperti HBsAg, anti-HBc,
anti-HEV, anti-HAV, dll) untuk menentukan
jenis virusnya.
HEPATITIS A
Virus masuk
kedalam
tubuh
Mengaktifkan sel
limfosit T&B
Menempel pd
sel dinding hati
CD 4 & CD
8
Eliminasi
virus
Gejala
PEMERIKSAAN FISIK
Palpasi abdomen nyeri tekan di
hypokondrium kanan / epigastrium
Sklera, kulit tampak ikterik
Hepatomegali
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PCR deteksi RNA HAV dan HAV
Tes darah hati
* SGOT
* SGPT
* Fosfatase alkali serum
Serologi hepatis
USG pembesaran hati dan lien (62%), pembesaran hati
(25,6%)
Pemeriksaan feses lengkap
Pengukuran waktu protrombin
MARKER SEROLOGI
IgM antibodi HAV
* akut
* 1-2 minggu setelah infeksi (selama 14
minggu)
* positif & SGOT, SGPT meningkat dx
ditegakkan
IgG antibodi HAV
* positif kronis, imun terhadap HAV
TERAPI
Pengobatan simptomatik
Pembatasan aktivitas fisik
Diet tinggi kalori
Pruritus berat kolestiramin resin
KOMPLIKASI
Gagal hati.
Hepatitis fulminant (jarang)
Relaps hepatitis
Hepatitis kolestasis
PROGNOSIS
Baik
Mortalitas 1:1000
Sembuh setelah pengobatan simptomatik.
PENCEGAHAN
Vaksinasi (preparan imunoglobulin anti HAV)
* 0,02 ml/kg
* 2x vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 612 bulan kemudian
Menjaga kebersihan makanan
Menjaga kebersihan perorangan cuci tangan
dengan sabun
Mencegah sanitasi yang buruk
Membuang urine dan feses pasien terinfeksi secara
aman.
HEPATITIS B
DEFINISI
peradangan hati karena infeksi oleh virus
hepatitis B, peradangan muncul secara tibatiba dan berlangsung hanya selama
beberapa minggu.
PATOFISIOLOGI
Hepatitis B
Peredaran darah
Hepar
Replikasi virus (HBsAg-HBeAg)
GEJALA KLINIS
Gejala biasanya muncul secara tiba-tiba, berupa:
- penurunan nafsu makan
- merasa tidak enak badan
- mual
- muntah
- demam.
Kadang terjadi nyeri sendi dan timbul biduran (gatal-gatal kulit), terutama jika
penyebabnya adalah infeksi oleh virus hepatitis B.
Beberapa hari kemudian, air kemih warnanya berubah menjadi lebih gelap
dan timbul kuning (jaundice).
Pada saat ini gejala lainnya menghilang dan penderita merasa lebih baik,
meskipun sakit kuning semakin memburuk.
Bisa timbul gejala dari kolestasis (terhentinya atau berkurangnya aliran
empedu) yang berupa tinja yang berwarna pucat dan gatal di seluruh tubuh.
Jaundice biasanya mencapai puncaknya pada minggu ke 1-2, kemudian
menghilang pada minggu ke 2-4.
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksaan darah terhadap fungsi hati.
Pada pemeriksaan fisik, hati teraba lunak dan kadang agak
membesar.
Diagnosis pasti diperoleh jika pada pemeriksaan darah
ditemukan protein virus atau antibodi terhadap virus hepatitis.
PEMERIKSAAN FISIK
Pembesaran dan nyeri tekan pada hati
Splenomegali ringan
Limfadenopati
PEMERIKSAAN PENUNJANG
AST(SGOT) = aspartate aminotransferase
( N = 540 units/l)
ALT(SGPT) = alanine aminotransferase ( N
= 540 units/ l)
Bilirubin (total = 0,31 mg/dl, direk = 0,10,3
mg/dl, indirek = 0,2 0,7 mg/dl)
USG abdomen
HbsAg
HbeAg
HbcAg
Anti HBs
IgM anti- HBc
Anti Hbe
DNA HBV
PENATALAKSANAAN
Monitoring rutin
Banyak istirahat
Banyak konsumsi makanan sehat dan
minum cairan
KOMPLIKASI
Hepatitis B kronik hepatocellular
carcinoma (mostly), Chronic persistent
hepatitis, Cirrhosis, Fulminant hepatitis
PROGNOSIS
Akut : setelah 2-3 minggu sembuh
hepar biasanya kembali normal 4-6 bln
PENCEGAHAN
Pemberian vaksin :
Imunoprofilaksis vaksin hepatitis B
sebelum paparan.
Imunoprofilaksis pasca paparan dengan
vaksin hepatitis B dan imunoglobulin
hepatitis B.
HEPATITIS C
DEFINISI
Hepatitis C adalah penyakit hati yang
disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV),
yang ditemukan dalamdarah orang yang
memiliki penyakit ini.
Keadaan ini dapat berlanjut menjadi
kerusakan jaringan hati sirrosis hepatis.
Pada beberapa kasus sirosis akan
berkembang menjadi kegagalan hati,
termasuk kanker hati.
ETIOLOGI
Penyebabnya adalah
virus hepatitis C,
merupakan
family Flaviviridae,
termasuk golongan
virus RNA.
Virus binding and internalization (a); cytoplasmic release and uncoating (b);
IRES-mediated translation and polyprotein processing (c); RNA replication
(d); packaging and assembly (e); virion maturation and release (f). The
topology of HCV structural and non-structural proteins at the endoplasmic
reticulum membrane is shown schematically. HCV RNA replication occurs in
a specific membrane alteration, the membranous web. Note that IRESmediated translation and polyprotein processing, as well as membranous
web formation and RNA replication, which are illustrated here as separate
steps for simplicity, might occur in a tightly coupled fashion. IRES, internal
ribosome entry site.
PATOFISIOLOGI
Destruksi seluler yang dimediasi CD8 pada
sel yang terinfeksi merupakan cara utama
imun berespon secara efektif terhadap HCV
Virus dapat menyerang imunitas humoral
dengan kecepata mutasi yang tinggi
sehingga dapat resisten terhadap antibodi
(Aplikasi Klinis Patofisiologi : 1999)
PENYEBARAN
darah,
tranfusi darah
penggunaan jarum suntik yang tidak steril
transplantasi organ
hubungan seksual
kecelakaan kerja, misalnya pada petugas kesehatan
yang terkena darah / cairan tubuh yang terkontaminasi
virus
Lebih dari 50% kasus hepatitis C ditransmisikan
melalui penggunaan obat-obatan suntik / injeksi.
PENULARAN
GEJALA
Pada awal infeksi, hanya sekitar 25 % pasien
yang menunjukkan gejala hepatitis akut:
Lemah
nyeri otot
kehilangan nafsu makan
demam tidak tinggi
Kadang muncul gejala kuning pada kulit dan
mata ( ikterik)
75% pasien tanpa gejala. Bahkan sampai
penyakit menjadi kronik, sering pasien tetap
asimptomatik ( tanpa gejala )
DIAGNOSA
Diagnosis hepatitis C berdasarkan pemeriksaan
laboratorium
Anti HCVdan IgM anti HCV dengan metode enzyme
immunoassay untuk mendeteksi antibodi terhadap
hepatitis C.
PEMERIKSAAN FISIK
Spider Angiomas
Palmar Erythema
Gynaecomastia in
cirrhosis
White Nails
Edema ekstremitas
PEMERIKSAAN KHUSUS
Anti HVC dengan enzyme immunoassay
( EIA ) atau immunoblot assay (Western
Bloss )
HCV RNA dengan PCR ( polymerase
chain reaction )
Biopsi hati untuk menentukan beratnya
penyakit dan tingkatan fibrosis
KOMPLIKASI
Hepatitis C kronik
Sirosis hati
Kanker hati
PENATALAKSANAAN
Istirahat
Medikamentosa :
Interferon alfa tunggal atau dengan ribavirin pada
penderita anti VHC,VHC RNA, dan ALT serum
tinggi, serta hepatitis kronis.
interferon subcutan 3x/minggu,dosis 3 MU (million unit)
Ribavirin per oral, 2 X 1000 mg/hari (BB < 75 kg ), 2 x
1200 mg/hari (BB > 75 kg )
PROGNOSIS
Menjadi hepatitis akut sekitar 20 %
Menjadi hepatitis C kronis (HCK) dapat sampai
75%
Menjadi sirosis hepatis 20 30 % dalam waktu 10
20 tahun
Sebagian kecil menjadi kanker hati setelah 20 40
tahun
Mortalitas 8000 10.000 orang/tahun di AS
PENCEGAHAN
Skrining HCV terhadap donor darah
Hindari NAPZA
Jangan menggunakan alat cukur,jarum
suntik, jarum tindik, jarum tato, dan sikat gigi
yang sama
Berperilaku sex yang sehat dan aman :
A ( Abstince ) tidak melakukan hub sex
sama
sekali
B ( be faithfull ) selalu setia pada satu
pasangan
C ( Condom ) gunakan kondom
HEPATITIS D
DEFINISI
Tipe D (hepatitis delta) adalah virus yang unik, yang
tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan
keberadaan virus hepatitis B.
EPIDEMIOLOGI :
Di Amerika serikat, 1% dari penderita hepatitis D mati
dengan gagal hati dalam waktu 2 minggu dan infeksi
kebanyakan menyerang para pemakai obat-obatan
intravena dan penderita hemofilia. Masa inkubasi adalah
1-90 hari. Tingkat keparahan mencapai 2-70%.
ETIOLOGI
Hepatitis D Virus (HDV)
Penyebarannya melalui :
Hubungan seksual
Menggunakan jarum dan obat-obatan secara
bersamaan
Bayi dari wanita penderita hepatitis D.
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
Inkubasi virus (asimtomatis)
Prodormal / praikterik
kelelahan, lesu, mual, dan anoreksia, mulai
dan berlangsung selama sekitar 3-7 hari
Ikterik/jaundice
Urin dan feses berwarna gelap
PEMERIKSAAN FISIK
Palpasi abdomen nyeri tekan di
hypochondrium dextra / epigastrium
Sklera, kulit tampak ikterik
Hepatomegali
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
Cholescintigraphy
Biopsi hati
SEROLOGI MARKER
HD Ag
IgM anti-HDV
DIAGNOSA
Berdasarkan pada :
Gejala klinis
Hasil pemeriksaan serologi marker :
HBsAg + dengan anti-HDV +
HBsAg + dengan IgM anti-HDV dapat muncul
sementara
PENATALAKSANAAN
IFN -2a Kronis diberikan selama 1 th
Transplantasi hati stadium akhir hepatitis
B kronik
KOMPLIKASI
Hepatitis kronik aktif
Hepatitis fulminan
Hepatoma (Hepatocelluler)
PROGNOSA
Infeksi akut biasanya baik dlm 2-3 minggu
Enzim hati kembali normal dlm 16 minggu
10% dari infeksi akut kronik
PENCEGAHAN
Diagnosa dan pengobatan infeksi
hepatitis B
Hindari penularan virus
(transmisinya)
HEPATITIS E
DEFINISI
Hepatitis E pada dasarnya sama
dg hepatitis A, yang berbeda
hanya virus yg menginfeksi,
hepatitis E HEV
HEV virus RNA.
Masa inkubasi 15-60 hari
GEJALA KLINIS
Gejalanya sama dg hepatitis yg
lain: jaundice, malaise, vommit,
nausea, nyeri perut bagian
right upper quadrant.
PEMERIKSAAN FISIK
Palpasi abdomen nyeri tekan di
hypokondrium kanan / epigastrium
Sklera, kulit tampak ikterik
Hepatomegali
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PCR deteksi RNA HEV dan HEV
Serologi hepatis
Tes darah hati
* SGOT
* SGPT
* Fosfatase alkali serum
USG pembesaran hati dan lien
Pemeriksaan feses lengkap
Pengukuran waktu protrombin
MARKER SEROLOGI
IgM anti HEV meningkat
IgG anti HEV meningkat setelah
resolusi gejala
TERAPI
Pengobatan simptomatik
Pembatasan aktivitas fisik
Diet tinggi kalori
Pruritus berat kolestiramin resin
KOMPLIKASI
Gagal hati (wanita hamil)
Hepatitis fulminant (jarang)
PROGNOSIS
Angka kematian rendah 1-2%, pada
wanita hamil 10-20%
PENCEGAHAN
Belum ada vaksin hepatitis E yang tersedia
secara komersial.
Menjaga kebersihan makanan
Menjaga kebersihan perorangan cuci
tangan dgn sabun
Mencegah sanitasi yang buruk
Membuang urine dan feses pasien terinfeksi
secara aman.
HEPATITIS
VIRUS
Infeksi
Hepatitis
Akut
Hepatitis
Subklinik
Hepatitis
Kronik
Persisten
Hepatitis
Fulminant
Sirosis
SEMBUH
03/01/15
Hepatitis
Kronik
Aktif
Karsinoma
hepatoseluler
MATI
81
Definisi
Enzim adalah protein & senyawa organik
yang merupakan katalisator biologis yang
mempercepat reaksi kimia didalam sel hidup.
Enzim terdiri dari 6 kelas yaitu :
1)Oksidoreduktase, mis: LDH
2)Transferase, mis : Alanin aminotransferase.
3)Hidrolase, mis : CHE
4)Liase, mis : ALD
5)Isomerase, mis : glukosa fosfat isomerase
6)Ligase, mis : piruvat karboksilase
Enzim-enzim hati
Kadar serum enzim sel hati:
- sitosolik
- mitokondrial
- membran
Enzim enzim hati :
SGOT / AST (aspartate aminotransferase)
SGPT / ALT ( alanine aminotransferase)
ALP
(akaline phosphatase)
GGT
(-glutamyltransferase)
CHE
( cholinesterase)
G-LDH (LDH) (Lactic-dehydrogenase)
FUNGSI
Bilirubin
ALP
Fraksi bilirubin
AST (SGOT)
ALT (SGPT)
Albumin
Prothrombin
time (PT)
86
Penyakit hepatoseluler
Albumin
Normal
albumin
turun
Hepatitis
Akut
Hepatitis
kronik
Penyakit kolestatik
albumin
normal
Kolestasis
akut
albumin
turun
Kolestasis
kronik
USG atau
Percutaneous cholangiography
Kolestasis
Intrahepatik
Kolestasis
ekstrahepatik
87
Hepatitis akut
Aktivitas transaminase >>>, meski belum tampak ikterik
SGOT
SGPT
Gamma
GT
GLDH
CHE
164
(171650)
281
(30-2070)
125
(15-291)
6,75
(1,1-35,5)
3510
86
(1370-5870)
46 23
62 33
2 2
31261341
20
129 97
21
4755 593
18 11
49551550
13
482
680
48 8
681 887
114 59
NILAI NORMAL
AST (SGOT)
ALT (SGPT)
LDH
PEMERIKSAAN
SGPT, SGPT
GGT
SGPT, CHE
SGOT, CHE
91
REFERENSI
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V
halmn:644-652.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/a
rticle/000279.htm