Anda di halaman 1dari 2

FRAKTUR DI MANA YANG MENYEBABKAN BAAL PADA PIPI KANAN?

BAGAIMANA FRAKTUR MANDIBULARIS MENYEBABKAN NYERI?


APA FUNGSI NERVUS MENTALIS?
Pada os mandibularis berjalan nervus mandibularis yang merupakan percabangan dari
nervus trigeminus (N-V).
Nervus trigeminus ini membawa serat sensorik dari wajah dan serat motorik untuk
otot-otot pengunyah. Serat sensorik berasal dari ganglion Gasseri, dan akson-akson
perifer dari sel-sel ganglion ini berhubungan dengan reseptor-reseptor antara lain reseptor
untuk raba, diskriminasi, tekanan, nyeri, dan suhu. Percabangan nervus trigeminus
berupa:
1. nervus oftalmikus, yang berjalan melewati fisura orbita superior
2. nervus maksilaris, yang berjalan menuju foramen rotundum
3. nervus mandibularis, yang berlanjut melalui foramen ovale
Nervus maksilaris berjalan di atas os maksilaris di area infraorbita. Fraktur pada os
maksilaris akan menimbulkan robekan trauma pada nervus maksilaris ini, sehingga
terjadi hilangnya sensitivitas di daerah pipi yang dipersarafinya. Sedangkan nervus
mandibularis berjalan di sepanjang os mandibularis. Dengan demikian fraktur pada
tulang ini akan menyebabkan trauma, sehingga mengkompresi n. mandibularis dan
menimbulkan nyeri tekan.
Nervus mandibularis akan bercabang menjadi nervus bukalis, nervus lingualis, dan
nervus alveolaris inferior. Nervus alveolaris inferior akan berlanjut di dagu menjadi
nervus mentalis yang berfungsi menimbulkan pergerakan pada tulang dagu. Pada pasien
ini, terjadi fraktur pada parasimfisis sinistra, yang kemudian menyebabkan trauma pada
nervus mentalis, sehingga pasien akan mengeluh sulit menggerakkan dagunya.

JELASKAN ANATOMI TULANG-TULANG WAJAH!

Daftar pustaka:
Putz R, Pabst R (penyunting). Kepala, Caput. Dalam: Sobotta Atlas Anatomi Manusia,
jilid 1. Wanandi SI (alihbahasa). Jakarta: EGC. 2000: 76.
Lumbantobing SM. Saraf otak. Dalam: Neurologi Klinik: Pemeriksaan Fisik dan Mental.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2004: 52.
Duus P. Otak dan Saraf Neurologi. Dalam: Diagnosis Topik Neurologi: Anatomi,
Fisiologi, Tanda, Gejala. Ronardy DH. Jakarta: EGC. 1996: 107-10.

Anda mungkin juga menyukai