Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

PERMOHONAN KERJA PRAKTEK

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN


PT PERTAMINA REFINERY II DUMAI, RIAU

Disusun Oleh :
IBNU FAJAR
(21080112130097)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Indsutri

merupakan

salah

satu

penyebab

terjadinya

pencemaran

lingkungan selain alat transportasi. Industri menggunakan sumber energi, sumber


daya, menghasilkan produk dan limbah. Tentu saja kegiatan-kegiatan tersebut
menyebabkan perubahan atau dampak pada lingkungan, positif maupun negatif.
Namun, saat ini industri mulai sadar bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan
berdampak pada lingkungan. Ditambah lagi dengan masyarakat yang mulai sadar
pentingnya menjaga lingkungan dan meminimalkan pencemaran ke lingkungan.
Peraturan-peraturan mulai dibentuk dan ditetapkan sedemikian rupa agar
industri menerapkan sistem manajemen yang berpihak pada lingkungan dan
masyarakat selain kepada keuntungan perusahaan. Peraturan-peraturan tersebut
berlaku secara internasional, nasional, maupun daerah. Peraturan tersebut salah
satunya adalah ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan. Dengan
adanya peraturan Sistem Manajemen Lingkungan ini diharapkan dapat
meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan dan perusahaan serta
meningkatkan dampak positif terhadap lingkungan juga perusahaan yang
menerapkannya. Aturan tentang sistem manajemen lingkungan ini juga tidak
berdiri sendiri tetapi memiliki korelasi dengan aturan-aturan lain, seperti OHSAS
18001 dan ISO 9001. Tentu saja di Indonesia pun telah mengadopsi aturan
tersebut, yaitu SNI 19-14001-2005.
Pertamina sebagai salah satu perusahaan BUMN ternama nasional dan
internasional serta komitmen perusahaan terhadap peraturan-peraturan yang ada
sesuai kebijakan pemerintah, salah satunya penerapan sistem manajemen
lingkungan di PT Pertamina Refinery II Dumai, Riau. Maka dari itu, penulis
tertarik untuk melakukan peninjauan penerapan Sistem Manajemen Lingkungan
di PT Pertamina Refinery II Dumai, Riau dan hasilnya akan ditulis dalam bentuk
laporan.

1.1

Dasar Kegiatan Kerja Praktek


Dasar dari kegiatan Kerja Praktek ini adalah :
1. Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Kurikulum Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro Semarang.

1.2.

Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek


Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah :

1.

Mengetahui penerapan sistem manajemen lingkungan di PT Pertamina


Refinery II Dumai, Riau.

2. Mengetahui pengaruh sistem manajemen lingkungan yang diterapkan


terhadap pengelolaan lingkungan di PT Pertamina Refinery II Dumai, Riau.
3.

Membuka wawasan mahasiswa terhadap dunia industri.

4. Salah satu cara penerapan ilmu pengetahuan teknik lingkungan mengenai


Sistem Manajemen Lingkungan.
5. Mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kemampuan profesi
melalui penerapan ilmu, latihan dan pengamatan secara langsung di lapangan.
1.3.

Manfaat Pelaksanaan Kerja Praktek


Kegiatan kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Mahasiswa

Mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai Sistem Manajemen


Lingkungan yang diterapkan di industri besar.
2. Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi dapat mendapatkan masukan pengetahuan mengenai Sistem


Manajemen Lingkungan yang diterapkan di industri besar.
3. Perusahaan

Perusahaan dapat menerima beberapa masukan dan rekomendasi dari penulis


mengenai Sistem Manajemen Lingkungan yang lebih baik.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Pengertian Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001


Sistem manajemen lingkungan adalah bagian sistem manajemen organisasi

yang

digunakan

untuk

mengembangkan

dan

menerapkan

kebijakan

lingkungannya dan mengelola aspek lingkungannya. Sistem manajemen adalah


serangkaian unsur yang saling terkait yang digunakan untuk menetapkan
kebijakan dan tujuan serta untuk mencapai tujuan tersebut yang mencakup
struktur organisasi, kegiatan perencanaan, pertanggungjawaban, praktek prosedur,
proses dan sumber daya (SNI 19-14001-2005; halaman: 2).
ISO 14001 digunakan organisasi untuk mengatur dampak pada
lingkungan. Semua aspek kegiatan dalam bisnis menyebabkan perubahan pada
lingkungan yang lebih besar ataupun lebih kecil. Organisasi menggunakan sumber
energi dan bahan baku serta menghasilkan produk dan limbah. Perubahan inilah
yang disebut sebagai dampak lingkungan (Ken, 2004; halaman 5). Secara
fundamental, standar ini digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk
mengatur dan mengurangi dampak pada lingkungan (Ken, 2004; halaman 4).
2.2.

Tujuan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001


ISO 14001 digunakan perusahaan untuk mengidentifikasi aspek-aspek

lingkungan dari kegiatan, produk atau jasa dan untuk mengevaluasi dampak yang
dihasilkan pada lingkungan, sehingga tujuan dan target dapat ditetapkan untuk
mengatur dampak penting dan meningkatkan kinerja lingkungan (Ken, 2004;
halaman 8). Standar ini menetapkan persyaratan suatu sistem manajemen
lingkungan yang memungkinkan suatu organisasi untuk mengembangkan dan
melaksanakan kebijakan dan tujuan yang memperhatikan persyaratan hukum dan
informasi tentang aspek lingkungan yang penting. Maksud utama standar ini
adalah untuk mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran
yang seimbang dengan keperluan sosial-ekonomi (SNI 19-14001-2005; halaman:
iii). Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara program untuk
mencapai tujuan dan sasarannya. Program harus mencakup:
3

a) Pemberian tanggungjawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada fungsi


dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi tersebut; dan
b) Cara dan jangka waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut (SNI 1914001-2005; halaman: 5)
2.3.

Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001


Alasan mengapa organisasi-organisasi menerapkan ISO 14001 secara

umum (Ken, 2004; halaman xvi):

Untuk mendapatkan atau mempertahankan pangsa pasar melalui citra

perusahaan hijau
Untuk menarik investasi lebih etis
Untuk mengurangi risiko asuransi
Untuk mengurangi risiko tuntutan
Untuk mengurangi biaya

Selain itu, keuntungan lain adalah (NSF Internasional, 2001; halaman 7).:

Meningkatkan kinerja lingkungan


Meningkatkan kepatuhan
Mencegah polusi/konservasi sumber daya
Pelanggan/pasar baru
Meningkatkan efisiensi/mengurangi biaya
Meningkatkan moral karyawan
Meningkatkan citra di masyarakat, pembuat kebijakan, pemberi pinjaman,

investor
Kesadaran karyawan terhadap isu lingkungan dan tanggung jawabnya

Juga dapat (Philipp, 2006; halaman 21),

Mengurangi kewajiban
Keuntungan kompetitif
Kecelakaan lebih sedikit
Penerapan yang efektif pada sistem hanya dapat diraih jika terdapat

komitmen pasti dari manajemen atas (Ken, 2004; halaman 22). Komitmen
diperlukan

dari

manajemen

atas

sebelum

organisasi

memulai

mengimplementasikan sebuah SML. Organisasi secara umum tidak yakin berapa


mereka dapat memberikan komitmen ini. Faktanya, ini sangat sulit untuk
memberikan gambaran optimum untuk waktu yang diperlukan organisasi selama
fase penerapan. Namun, berdasarkan pengalaman dari besar dan kecilnya
4

perusahaan, 12 bulan waktunya terlalu pendek dan 3 tahun terlalu panjang.


Delapan belas bulan tampaknya wajar (Ken, 2004; halaman 23).
2.4.

Ruang Lingkup Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001


ISO 14001 (SNI 19-14001-2005) menetapkan persyaratan Sistem

Manajemen Lingkungan untuk memungkinkan organisasi mengembangkan dan


menerapkan kebijkan dan tujuan yang memperhitungkan persyaratan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan lain yang diikuti organisasi dan informasi
mengenai aspek lingkungan penting. Standar ini berlaku untuk aspek lingkungan
yang diidentifikasi oleh organisasi sebagai aspek yang dapat dikendalikan dan
aspek yang dapat dipengaruhi.
Standar internasional ISO 14001 dapat diterapkan oleh setiap organisasi
yang menginginkan (SNI 19-14001-2005; halaman 1):
1.

Menetapkan,

menerapkan,

memelihara

dan

meningkatkan

Sistem

Manajemen Lingkungan
2.

Memastikan kesesuaian organisasi dengan kebijakan lingkungannya

3.

Menunjukan kesesuaian dengan standar ini melalui :


1) Melakukan penetapan sendiri (self detemination) dan swa-deklarasi (self
declaration); atau
2) Memperoleh konfirmasi kesesuaian dari pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap organisasi tersebut, seperti pelanggan; atau
3) Memperoleh konfirmasi terhadap swa deklarasi dari pihak eksternal; atau
4) Memperoleh sertifikasi/registrasi untuk sistem manajemen lingkungannya
dari organisasi lain

2.5.

Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan

Gambar 2.1
Model Sistem Manajemen Lingkungan
Sumber : NFS International, 2001; halaman 14
Sistem Manajemen Lingkungan sesuai standar SNI 19-14001-2005 berdasarkan
pada metodologi yang dikenal sebagai :
Rencanakan Lakukan Periksa Tindaki ( Plan Do Check Act atau
PDCA). PDCA dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
1.

Rencanakan (Plan) : menetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk


memberikan hasil yang sesuai dengan kebijakan lingkungan organisasi.
6

2.

Lakukan (Do) : menerapkan proses tersebut

3.

Periksa (Check)
kebijakan

memantau

lingkungan,

tujuan,

dan

mengukur

sasaran,

proses

persyaratan

terhadap
peraturan

perundangang undangan dan ketentuan lain yang diikuti organisasi, serta


melaporkan hasilnya.
4.

Tindaki (Act) : melaksanakan tindakan untuk menigkatkan kinerja sistem


manajemen lingkungan secara berkelanjutan.
Elemen kunci sistem manajemen lingkungan adalah (NFS Internasional,

2001; halaman 15) :


1.

Kebijakan lingkungan
Mengembangkan sebuah pernyataan dari organisasi dan komitmen
terhadap lingkungan. Menggunakan aturan ini sebagai kerangka
perencanaan dan tindakan.

2.

Aspek-aspek lingkungan
Mengindentifikasi sifat lingkungan dari produk-produk, kegiatan, serta
jasa. Menentukan dampak siginifikan pada lingkungan.

3.

Hukum dan persyaratan lain


Mengidentifikasi dan menjamin akses sesuai dengan hukum dan peraturan
juga sebagai persyaratan lain yang melekat pada organisasi.

4.

Target dan tujuan


Menetapkan tujuan lingkungan organisasi, sesuai kebijakan perusahaan,
dampak lingkungan, dan pandangan dari berbagai pihak yang tertarik dan
faktor lain.

5.

Program manajemen lingkungan


Rencana tindakan diperlukan untuk mencapai target dan tujuan.

6.

Struktur dan tanggung jawab


Menetapkan aturan dan tanggung jawab untuk manajemen lingkungan dan
menyediakan sumber daya yang sesuai.

7.

Pelatihan, kesadaran, dan kompetensi

Memastikan pekerja yang terlatih dan memiliki tanggung jawab terhadap


lingkungan.
8.

Komunikasi
Menetapkan proses komunikasi internal dan eksternal pada masalahmasalah manajemen lingkungan.

9.

Dokumentasi SML
Mempertahankan informasi pada SML dan dokumen yang terkait.

10.

Kontrol dokumen
Memastikan manajemen yang efektif dari prosedur dan sistem dokumen
yang lain.

11.

Kontrol operasional
Mengidentifikasi, merencanakan, dan mengatur operasi dan kegiatan
sejalan dengan kebijakan, target, dan tujuan organisasi.

12.

Respon dan kesiapan keadaan darurat


Mengidentifikasi potensi darurat dan mengembangkan prosesur untuk
mencegah dan meresponnya.

13.

Pengukuran dan pengawasan


Mengawasi kegiatan kunci dan menelusuri kinerja. Melakukan penilaian
secara periodik dengan persyaratan hukum.

14.

Ketidaksesuaian dan koreksi dan tindakan pencegahan


Mengidentifikasi dan mengoreksi masalah-masalah dan mencegahnya
terulang.

15.

Rekaman
Mempertahankan dan mengatur rekaman-rekaman kinerja SML.

16.

Audit SML
Verifikasi secara periodik operasi dan maksud SML perusahaan.

17.

Tinjauan manajemen
Meninjau secara periodik SML perusahaan dengan observasi untuk
perbaikan yang berkelanjutan.

BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1. Tujuan Operasional
Tujuan operasional dari kerja praktek ini adalah untuk mengetahui
penerapan Sistem Manajemen Lingkungan di PT Pertamina Refinery II Dumai,
Riau.

3.2.

Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT Pertamina Refinery II
Dumai, Riau.
Sesuai dengan kurikulum Program Studi Teknik Lingkungan
Universitas Diponegoro, kegiatan kerja praktek mempunyai bobot 2 SKS dan
merupakan syarat untuk menempuh ujian akhir/Tugas Akhir. Pelaksanaan
kerja praktek direncanakan selama 30 hari kerja yang dimulai sesuai dengan
persetujuan dan kebijaksanaan PT Pertamina Refinery II Dumai, Riau.
Berikut jadwal rencana kerja praktek yang direncanakan.
Tabel 3.1. Rencana Kegiatan Kerja Praktek
Januari-

Tahapan
kegiatan KP

Februari

Maret
Minggu

Juli
Minggu

Agustus
Minggu

September

Oktober

Minggu

Minggu

Minggu kekekekekeke4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan
Persetujuan
proposal
Pelaksanaan
KP
Penyusunan
laporan
Sumber : Analisa Penulis, 2015

3.3.Metode Kerja Praktek


3.3.1

Tahap Persiapan
Tahap ini meliputi pencarian tempat kerja praktek, studi literatur di

perpustakaan untuk membuat proposal yang akan diajukan ke tempat kerja


praktek, dan proses pengurusan adminitrasi kerja praktek berupa surat
permohonan kerja praktek dari kampus serta surat balasan persetujuan
pelaksanaan kerja praktek dari PT Pertamina Refinery II Dumai, Riau.
3.3.2

Tahap Pelaksanaan
Tahap ini meliputi pengumpulan data baik data sekunder yang didapat

melalui studi literatur dari pihak PT Pertamina Refinery II Dumai, Riau maupun
dari perpustakaan Teknik Lingkungan serta pengumpulan data primer yang
dilakukan dengan observasi secara langsung di PT Pertamina Refinery II Dumai,
Riau serta wawancara dengan narasumber.
3.3.3

Tahap Penyusunan Laporan


Pada tahap ini dilakukan analisa dan pembahasan mengenai keadaan di

tempat Kerja Praktek, disamping melakukan evaluasi terhadap hasil pengamatan


lapangan mengenai penerapan sistem manajemen lingkungan di PT Pertamina
Refinery II Dumai, Riau. Kemudian materi tersebut disusun dan dilakukan
pembandingan antara hasil di lapangan dengan teori yang ada. Adapun
metodologi penyusunan laporan kerja praktek akan disusun sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN

Berkaitan dengan pemilihan judul, latar belakang, rumusan masalah,


tujuan dan manfaat kerja praktek, serta ruang lingkup kerja praktek
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi landasan teori mengenai sistem manajemen lingkungan dan
pengendalian pencemran udara.
BAB III METODOLOGI KERJA PRAKTEK
Bab ini menguraikan tentang tahapan-tahapan pelaksanaan kerja praktek
secara rinci dari proses perijinan sampai penulisan laporan.
BAB IV GAMBARAN UMUM PT COCA COLA AMATIL
INDONESIA SEMARANG

10

Berisi deskripsi PT Pertamina Refinery II Dumai, Riau.


BABV

ANALISA

PENERAPAN

SISTEM

MANAJEMEN

LINGKUNGAN DI PT Pertamina Refinery II Dumai, Riau.


Berisi analisa sekaligus pembahasan yang dilakukan berdasarkan data
yang telah diperoleh pada pelaksanaan kerja praktek mengenai penerapan
sistem manajemen lingkungan di PT Pertamina Refinery II Dumai, Riau.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan hasil seluruh pengamatan pelaksanaan kerja praktek
serta saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca maupun
manajemen lingkungan di PT Pertamina Refinery II Dumai, Riau.
3.4.TeknikPengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, diperlukan suatu data dan
informasi yang mendukung serta mempunyai nilai kebenaraan yang tinggi. Oleh
karena itu, data dan informasi yang ada harus akurat. Metode yang dipakai dalam
pengumpulan data dibagi menjadi dua, yaitu :
3.4.1. Metode Pengumpulan Data Primer
Data-data primer yang didapatkan dari tiap-tiap unit pekerjaan, yang
kemudian digunakan untuk diolah dan dievaluasi secara deskriptif dan dianalisa
untuk mendapatkan data-data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan di
dalam lokasi dengan melakukan pengamatan langsung (observasi) maupun dengan
cara wawancara di PT Pertamina Refinery II Dumai, Riau.
3.4.2. Metode Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder merupakan data eksisting yang berupa dokumen, referensi,
rekaman dan laporan rutin harian yang dikumpulkan bagian administrasi. Data
yang diperoleh digunakan sebagai penunjang untuk melengkapi data primer yang
telah didapatkan. Kemudian informasi tersebut dipergunakan untuk pedoman
sebagai pengetahuan awal sebelum studi lapangan, selama pengamatan di
lapangan dan pada saat pembahasan serta analisis dalam tahap penyusunan
laporan.

11

3.5.

TEKNIK

ANALISIS

DATA
Data-data yang didapatkan dari tiap unit pekerjaan diolah dan dibahas
secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif melalui uraian kalimat, penjelasan, serta
keterangan hitungan berdasarkan pada teori dan literatur.
Mulai

Tahap
persiapan

Proses Administrasi

Studi Literatur

Tahap
pelaksanaan

Pengumpulan Data

DATA SEKUNDER
- Data dari laporan
- Dokumen dan referensi diPT Coca Cola
Amatil Indonesia Semarang.
- Literatur dari berbagai sumber.

DATA PRIMER
-Wawancara
-Dokumentasi
-Pengamatan langsung di lapangan

Gambaran Umum

Tahap
penyusunan
laporan

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Pelaksanaan Kerja Praktek


Sumber : Analisa Penulis, 2015

12

BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal kegiatan kerja praktek ini kami ajukan, semoga dapat
memberikan penjelasan maksud dan tujuan kerja praktek ini kepada PT Pertamina
Refinery II Dumai, Riau. Selain itu semoga dari kegiatan kerja praktek ini akan
memberikan manfaat dan dapat menyumbangkan pemikiran serta wawasan
tentang penerapan sistem manajeman lingkungan pada umumnya juga akan lebih
terjalin kemitraan yang positif dan saling menguntungkan antara kedua belah
pihak.
Besar harapan kami untuk dapat melaksanakan kerja praktek di PT
Pertamina Refinery II Dumai, Riau. Atas perhatian serta dukungannya, kami
mengucapkan terima kasih.

Semarang,

Februari 2015
Praktikan,

Ibnu Fajar
21080112130097

13

DAFTAR PUSTAKA
NSF.2001. www.nepis.epa.gov
---------, 2005. SNI 19-14001-2005 Sistem Manajemen Lingkungan Persyartan
dan Panduan Penggunaan
Ken Whitelaw

14

LAMPIRAN 1

LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
Nama

Faiq Rahamn

NIM

21080111130030

Tempat/Tanggal Lahir :

Pekalongan, 06 Desember 1993

Jenis Kelamin

Laki-laki

Alamat Rumah

Dk. Kaliketing 112 RT 005/ RW 003 Kaimojosari


Kec. Doro, Kab. Peklaongan

Alamat Kos

Jl. Baskara II No.58 Tembalang-Semarang

No. Handphone

085786671084

Email

faiqrahman2@gmail.com

Riwayat Pendidikan

MI Syafiiyah Kaliketing (1999-2005)


Mts. Syarif Hidayah Doro (2005-2008)
SMA 1 Kedungwuni (2008-2011)
Teknik

Lingkungan

Universitas

Diponegoro

(UNDIP) (2011-Sekarang)
Riwayat Prestasi

Juara 1 Lomba Mapel Astronomi se-Kabupaten


Pekalongan tahun 2010
Juara 1 OSN Astronomi se-Kabupaten Pekalongan
tahun 2010

Pengalaman Organisasi :
1. Staff Departemen Soisal Mahasiswaa Teknik Lingkungan UNDIP (2012-2013)
2. Staff Departemen Riset Forum Studi Teknik (2012-2013)
3. Staff Departemen Syiar Hayatunnufus Teknik Lingkungan (2012-2013)
4. Bagian Penelitian dan Pengembangan Departemen Sosial (2013-2014)
5. Staff Departemen Syiar Hayatunnufus Teknik Lingkungan (2013-2014)
6. Staff Divisi Humas Kelompok Studi Lingkungan Teknik Lingkungan (20132014)

15

Riwayat Pelatihan

1. Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Pra Dasar Teknik


Lingkungan UNDIP (2011)
2. Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar Fakultas
Teknik (2012)
3. Pelatihan Arcgis dan Epanet (2012)

16

Anda mungkin juga menyukai