Arsitektur TCP/IP
Asitektur OSI
Arsitektur TCP/IP
Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paketpaket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak
sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi
kemampuan penerima dalam menerima data.
Pada
TCP/IP,
protokol
yang
dipergunakan
adalah
Transmission
Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol (UDP). TCP dipakai
untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP
digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek
dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control
dan error detection dan bersifat connection oriented . Sebaliknya pada UDP
yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan
flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa
hal yang menyangkut efisiensi dan peny ederhanaan, beberapa aplikasi
memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah
aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi
lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video conference . Aplikasi
seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih
bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay
yang cukup berarti.
Application
merupakan
Layer
lapisan
terakhir
dalam
arsitektur
TCP/IP
yang berfungsi
yang
diberikan
oleh
TCP/IP
secara
tradisional
adalah
layanan
a.
Pengiriman
file
(file
transfer)
:
File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat
mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data,
maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (user name) dan password, meskipun
banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, alias tidak berpassword. (lihat RFC
959
untuk
spesifikasi
FTP)
b.
Remote
login:
Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log
in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna
menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut
c.
Digunakan
untuk
Computer
menerapkan
mail
sistem
elektronik
:
mail.
d.
Network
File
System
(NFS)
:
Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file
pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal.
e.
remote
execution
:
Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer
yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas,
sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa
jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat
dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan "prosedure
remote call system", yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan
dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada
perintah
"rsh"
dan
"rexec")
f.
name
Nama database alamat yg digunakan pada internet
servers
Port TCP
TCP berfungsi untuk melakukan transmisi data per segmen, artinya paket dat di pecah
dalam jumlah yang sesuai dengan besaran packet kemudian di kirim satu hingga selesai.
Agar pengiriman dat sampai dengan baik, maka pada saat setiap packet pengiriman, TCp
akan menyertakan nomor seri (sequence number).
Adapun komputer tujuan yang menerima packet tersebut harus mengirim balik senuah
signal Acknowledge dalam satu periode yang di tentukan. Bila pad waktunya computer
tujuan belum juga memberika ACK maka terjadi time out yang menandakan pengiriman
packet gagl dan harus di ulang kembali. model protocol TCP di sebut sebagai connection
oriented protocol. Berbeda pada model protocol UDP (User Datagram Protocol) disebut
sebagai connectionless protocol.
Pada TCP terdapat port, port merupakan pintu masuk data gram dan packet data. Port data
dibuat mulai dari port 0 sd port 65.536. Port 0 sampai dengan 1024 di sediakan untuk
layanan standar, seperti FTP pada port 21, Telnet pada port 23, POP3 pada port 110, HTTP
pada port 80 dan lainnya. Port ini lebih dikenal dengan nama wellknown port.
IP Address
IP address merupakan sebuah sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi
menjadi 4 segmen dan setiap segmen nya terdiri dari 8 bit.
Pada artikel terdahulu IT Newbie pernah membahas tentang Perbedaan Antara KBps dengan
Kbps dan Perbedaan OS Windows 32 bit dengan 64 bit, namun kali ini IT Newbie akan
memberikan tutorial tentang networking dasar dengan mengetahui Perbedaan antara IPv4
dengan IPv6, Langsung saja kita bahas, seperti berikut ini :
Perbedaan utama pada IPv4 dan IPv6 pada umumnya adalah perbedaan jumlah bit nya.
Pada IPv4 juga telah dijelaskan bahwa tentang kelas-kelas IPv4 dari kelas A sampai kelas E.
Didalam penulisan mengetahui IPv6, maka kita akan mengetahui dan mempelajari format
penulisannya dahulu, yaitu :
1. Prefered merupakan cara penulisan formal atau standar
2. Compressed merupakan cara penulisan kompresi atau penyingkatan
3. Mixed merupakan cara penulisan secara gabungan
Setelah mengetahui dan mengenal kedua versi IP tersebut, maka maka akan kita lihat
perbedaan keduanya antara IPv4 dengan IPv6 :
Perbedaan antara IPv4 dan IPv6 :
1. Pada IPv4 memiliki panjang 32 bit, namun sedangkan IPv6 memiliki panjang 128bit
2.Pada IPv4 menggunakan dotted decimal format, namun sedangkan IPv6 menggunakan
colon hexadecimal format.
3. Pada IPv4 menggunakan static address (IP public) dan dinamic address (DHCP) dalam
pengalamatannya, namun sedangkan IPv6 menggunakan stateless address configuration
dan menggunakan stateful aaddress configuration.
4. Pada IPv4 menggunakan representasi alamat dengan menggunakan subnet mask, namun
sedangkan IPv6 tidak menggunakan subnet mask.
5. Pada IPv4 address resolution protocol (ARP) digunakan untuk menerjemahkan alamat
MAC dari alamat IP, namun sedangkan IPv6 Multicast Neighbor Solicititation
Messages digunakan
sebagai
pengganti
dari
ARP.
Pengalokasian IP Address
IP Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network ID menunjukkan nomor
network, sedangkan host ID mengidentifkasikan host dalam satu network. Pengalokasian IP address
pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat
atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP
address
se-efisien
mungkin.
Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan.
Aturan tersebut adalah :
Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam
keperluan loop-back. (Loop-Back adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjukan
dirinya sendiri).
Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan
diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota
jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh
anggota network tersebut.
Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0),
Karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat
yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host.
Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host
dengan host ID yang sama).
Aturan lain yang menjadi panduan network engineering dalam menetapkan IP Address yang
dipergunakan
dalam
jaringan
lokal
adalah
sebagai
berikut
:
0.0.0.0/8
Hosts/Net:
10.0.0.0/8
Hosts/Net:
127.0.0.0/8
Hosts/Net:
172.16.0.0/12
Hosts/Net:
192.0.2.0/24
Hosts/Net:
192.168.0.0/16
Hosts/Net:
169.254.0.0/16
Hosts/Net:
--->
0.0.0.1
s.d.
--->
10.0.0.1
s.d.
127.0.0.1
s.d.
--->
--->
1.048.574
--->
--->
65.534
--->
172.16.0.1
(Private
192.0.2.1
s.d.
192.168.0.1
(Private
169.254.0.1
0.255.255.254
16.777.214
10.255.255.254
16.777.214
127.255.255.254
16.777.214
s.d.172.31.255.254
Internet)
192.0.2.254
254
s.d.192.168.255.254
Internet)
s.d.169.254.255.254
65.534
dan semua space dari klas D dan E dapat digunakan untuk IP Address local area network, karena IP
ini
tidak
digunakan
(di
publish)
di
internet.
Range IP AddressDalam dunia jaringan, terutama Internet, kita sering mengenal istilah IP
Address. Lalu apakah IP Address itu?
IP Address merupakan alamat yang dimiliki oleh host/device/komputer. Alamat ini dibuat
berdasarkan protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). TCP/IP
sendiri merupakan suatu aturan yang mengatur bagaimana komputer berhubungan dari
satu ujung jaringan ke ujung jaringan lain terutama di Internet.
Kita kembali ke IP Address. Dalam dunia nyata, IP Address ini ibarat alamat surat pos.
Seperti kita ketahui, alamat surat tidak ada satu pun yang sama, walaupun mempunyai
nama jalan yang berbeda, tidak akan ada alamat yang mempunyai negara, provinsi,
kabupaten, kota, kecamatan, dst yang sama, pasti ada yang berbeda.
IP Address sendiri sekarang sudah mencapai versi 6 atau IPv6. Namun, dewasa ini yang
masih umum dipakai adalah IPv4. Nah, kali ini kita akan sedikit membahas tentang IP
Range. IP Range perlu diketahui untuk menyesuaikan berapa jumlah alamat yang kita
butuhkan untuk suatu jaringan sesuai dengan kebutuhan.
OK, langsung aja.
IP Address memiliki 4 blok angka,
192.168.2.0
Semua angka di atas bernilai 32 bit (4 byte). Jadi, masing-masing blok, bernilai 8 bit (1
byte)
IP Address mempunyai pasangan yang dinamakan Netmask (Topeng jaringan, hehe). Sesuai
namanya, Netmask ini layaknya seperti topeng yang menentukan seberapa
besar range IP Address yanng akan kita miliki. Semakin besar netmask, semakin kecil
IP range, begitu pun sebaliknya.
Berikut contoh netmask
255.255.255.0
Penulisan netmask di atas bertujuan untuk memudahkan kita sebagai manusia. Adapun jika
dibaca oleh komputer, Netmask ini akan diubah menjadi bilangan biner
nilai tertinggi : 255=11111111
nilai terrendah : 0=0000000 (8 digit angka 0 disesuaikan dengan jumlah digit dari 255)
Kadang-kadang, penulisan Netmask ini digabungkan di belakang alamat IP. Contohnya:
192.168.100.36/28
/28 ini menyatakan jumlah angka 1 dalam binernya Netmask
11111111.11111111.11111111.11110000 (ada 28 angka 1)
Oh, ya, aku mau berikan dua cara yang bisa dipilih, cara standar dan cara cepat
CARA STANDAR
Contoh 1 :
Bila diberikan IP 192.168.100.36/28, berapakah range IP Addressnya?
3. Karena netmasknya /28, maka akan tersisa digit angka biner terakhir yang sebanyak
4 digit
Penjelasannya:
jumlah angka 1 di Netmasknya ada 28, maka netmasknya:
11111111.11111111.11111111.11110000
( 255 . 255 . 255 . 240 )
Maka, hanya ada 4 digit paling akhir yang dapat diotak-atik.
0010 | 0100
4. Ambil 4 digit angka terakhir tersebut, ubah jadi nilai paling rendah (0000) dan nilai
paling tinggi (1111)
0010 | 0000
0010 | 1111
Contoh 2 :
2. Perhatikan Netmask yang memiliki angka bukan 255. Hal ini karena netmask yang
memiliki angka 255 otomatis memiliki kemungkinan pengalamatan satu. Ingat
aturan awal semakin besar netmask, semakin kecil kemungkinan
pengalamatan (semakin kecil range). Oleh karena itu, kita akan otak-atik
angka 252
252 = 11111100
Maka, kita hanya bisa mengotak-atik dua digit terakhir
88 = 010110 | 00
3. Ambil 2 digit angka terakhir tersebut, ubah jadi nilai terrendah (00) dan nilai
tertinggi (11)
0010110 | 00
0010110 | 11
3. [32.....47] diambil dari pembagian 256 terhadap 16, menjadi beberapa range
0 - 15
16 - 31
32 - 47 Range di mana 36 berada
48 - 63
dst s/d
240 255
Sehingga ada 16 alamat yang tersedia
Contoh 2
Tentukan range IP Address dari IP 202.10.30.88 dan Netmasknya 255.255.255.252
Netmask
Selisih
Jumlah
Range IP
1.
0-3
4-7
8 - 11
dst
92 - 95
96 - 99
dst
252 255
2.
net address
202.10.30.88
host address
broadcast address
202.10.30.91
MAC Address
MAC (Medium Access Control) Address atauPhysical Address adalah setara dengan
nomor seri Kartu Jaringan (Network Interface Card/NIC). Setiap alamat MAC adalah unik
yang panjangnya terdiri dari 48 bit. 24 bit pertama dari MAC Address merepresentasikan
vendor pembuat kartu tersebut
tersebut.