97 189 1 SM
97 189 1 SM
ABSTRACT
The objective of this work was to determine patient knowledge regarding diabetes mellitus
and oral antidiabetics drugs (OAD). Six pharmacies in Surabaya were chosen purposively in
August 2009. The sample was DM patients who obtained OAD with prescription. Interviews
were conducted using validated questionnaires. Result showed that 95.8% (69/72) of
patients knew the aim of DM therapy. More than 90% of patients knew that medicine,
exercise and diet are the therapy for DM. The correct time of taking the medication was
known by 57.9% (22), 43.3% (13) and 0% of patients who received 1, 2 and 3 OAD
respectively. A total of 64 patients received insulin secretagogues or sulfonylureas which
have side effects of hypoglycemia. Only 9.5% (6) of patients knew the definition of
hypoglycemia, and less than 21% of patients knew the signs of hypoglycemia. If forget to
take medication, 95.8% (69/72) of patients knew that the OAD should not be taken double.
To conclude, patients knowledge about diabetes and OAD must be improved.
Keywords: patients knowledge, diabetes, oral antidiabetics drug
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan pasien Diabetes Mellitus
tentang obat antidiabetes oral (OAD). Dilakukan di 7 apotek di Surabaya secara purposive
sampling pada bulan Agustus 2009. Sampel adalah pasien DM yang menebus OAD dengan
resep di apotek terpilih. Data diperoleh dari interview menggunakan daftar pertanyaan
terstruktur yang telah divalidasi. Diperoleh 72 pasien sebagai responden dari penelitian ini.
Dari hasil penelitian diperoleh 95,8% (69) responden mengetahui tujuan terapi DM. Lebih
dari 90% responden mengetahui bahwa OAD, olah raga dan pengaturan diet adalah terapi
untuk DM. Waktu yang benar dalam menggunakan obat diketahui oleh 57.9% (22), 43.3%
(13) dan 0% responden yang mendapat 1, 2 dan 3 OAD. Sejumlah 64 responden
memperoleh golongan insulin secretagogue atau sulfonylurea yang memiliki efek samping
hipoglikemia. Hanya 9.5% (6) responden yang mengetahui definisi hipoglikemia, dan kurang
dari 21% mengetahui tanda-tanda hipoglikemia. Sementara 70,8 % (51/72) mengetahui
bahwa apabila mereka mengalami lemas, berkeringat dan akan pingsan sebaiknya
mengkonsumsi gula. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pasien tentang DM dan OAD
masih harus ditingkatkan.
Kata kunci: pengetahuan pasien, diabetes, obat antidiabetes oral
38
PENDAHULUAN
Menurut hasil survei WHO, jumlah
penderita diabetes mellitus (DM) di
Indonesia menduduki ranking ke 4
terbesar di dunia. DM menyebabkan
5% kematian di dunia setiap tahunnya.
Diperkirakan kematian karena DM akan
meningkat sebanyak 50% sepuluh
tahun yang akan datang. Sebanyak
80% responden DM menderita DM tipe
2
dan
mereka
membutuhkan
pengobatan secara terus menerus
sepanjang hidupnya (1,2).
Diabetes
melitus
merupakan
kumpulan dari gangguan metabolik
yang dicirikan dengan hiperglikemia
yang disertai metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein yang abnormal yang
berujung pada berbagai komplikasi
kronik
termasuk
mikrovaskular,
makrovaskular, dan neuropati (3).
Komplikasi tersebut dapat dihindari
atau ditunda dengan cara memperbaiki
kondisi hiperglikemia, hipertensi dan
dislipidemia. Penelitian multicentre
seperti the United Kingdom Prospective
Diabetes
Study
(UKPDS)
telah
menemukan bahwa kontrol ketat
terhadap kadar gula dan tekanan darah
pada pasien dengan DM tipe 2 yang
baru didiagnosa dapat menurunkan
kejadian komplikasi jangka panjang (35).
Pengetahuan yang baik terhadap
penyakit dan obat secara umum
berhubungan dengan outcome terapi
(6).
Pengetahuan
tentang
obat
diperlukan oleh pasien untuk dapat
menggunakan obat dengan benar,
dengan tujuan memperoleh terapi yang
maksimal dan efek samping obat yang
minimal (7,8). Untuk menghindari
terjadinya komplikasi dari penyakit juga
diperlukan
pengetahuan
tentang
penyakitnya. Pengetahuan (knowledge)
merupakan hasil dari tahu, dan ini
terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek
tertentu.
Dari
pengalaman
dan
Jumlah
18
13
12
6
8
7
8
72
2
12
29
21
7
2,7%
16,6%
40,2%
29,2%
9,7%
22
52
30,6%
69,4%
14
16
19
19
19,4%
22,2%
26,4%
26,4%
64 (88,9%)
8 (11,1%)
61 (86,1%)
59 (81,9%)
9 (12,5%)
13 (81,1%)
63 (87,5%)
65 (90,3%)
57 (59,2%)
66 (91,7%)
48 (66,7%)
9 (12,5%)
7 (9,7%)
15 (20,8%)
6 (8,3%)
24 (33,3%)
56 (77,8%)
48 (66,7%)
49 (68,1%)
16 (22,2%)
24 (33,3%)
23 (31,9%)
55 (76,4%)
59 (81,9%)
17 (23,6%)
13 (18,1%)
Jawaban Benar
Jawaban Salah
atau Tidak Tahu
69 (95,8%)
3 (4,2%)
50 (69,4%)
22 (30,6%)
55 (76,4%)
67 (93,1%)
69 (95,8%)
70 (97,2%)
17 (23,6%)
5 (6,9%)
3 94,2%)
2 (2,8%)
55 (76,4%)
44 (61,1%)
17 (23,6%)
28 (38,9%)
56 (77,8%)
16 (22,2%)
70 (97,2%)
69 (95,8%)
2 (2,8%)
3 (4,2%)
Jawaban Salah
atau Tidak Tahu
8 (26,7%)
4 (13,3%)
4 (13,3%)
Waktu
yang
benar
untuk
mengkonsumsi OAD (pagi, siang, sore
atau malam hari) diketahui oleh lebih
dari 50% responden.
Sementara
pengetahuan tentang saat minum OAD
yang benar (sebelum, saat atau
Jawaban
Salah
atau Tidak
Tahu
1 (25%)
0 (0%)
0 (0%)
Jawaban Benar
Jawaban Salah
atau Tidak Tahu
7 (9,7%)
7 (9,7%)
65 (90,3%)
65 (90,3%)
15 (20,8%)
12 (16,7%)
9 (12,5%)
57 (79,2%)
60 (83,3%)
63 (87,5%)
51 (70,8%)
42 (58,3%)
35 (48,6%)
21 (29,2%)
30 (41,7%)
37 (51,4%)
2.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.