Anda di halaman 1dari 24

BENKELMAN BEAM

TEST

Tujuan
Tes Benkelman Beam bertujuan untuk
menentukan lendutan balik dari
perkerasan dengan beban dan
tekanan angin ban standar, dengan
atau tanpa memperhitungkan
temperatur.
Dari lendutan balik selanjutnya dapat
dihitung/direncanakan tebal lapis
tambah perkerasan lentur.

1. Pembacaaan jarum arloji pada Benkelman Beam antara lain


pada saat:
d1 (saat titik awal/akan mulai bergerak maju ke depan).
d2 (saat pada jarak 30-40 cm dari titik awal, d1).
d3 (saat pada jarak 2,7 meter dari titik awal, d1)
d4 (saat pada jarak 6,0 meter dari titik awal, d1)
2. Pembacaan jarum arloji pada Benkelman Beam diikuti oleh
pembacaan temperatur pada permukaan perkerasan jalan.
3. Untuk kegiatan praktikum ini mekanisme pengukuran di
lapangan adalah setiap interval 200 meter-an untuk tepi jejak

Perhitungan Tebal Lapis


Tambahan
Perhitungan tebal lapis tambahan
berdasarkan metode :
Pedoman Perencanaan Tebal Lapis
Tambahan Perkerasan Lentur dengan
Metode Lendutan, Pd. T-05-2005-B
Manual Pemeriksaan Perkerasan Jalan
dengan Alat Benkelman Beam No. :
01/MN/B/1983

3. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pd. T-05-2005-B
Ekivalen beban sumbu kendaraan (E),

Hubungan antara faktor umur rencana


dan pertumbuhan lalu lintas,

Commulative equivalent single axle,


CESA

Tebal lapis tambahan

dB= 2 x (d3-d1) x Ft x Ca X FKB-BB

d3 lendutan pada jarak 6m


d1 lendutan di titik pengukuran
Ft = 4,184 x TL -0.4025 Untuk HL<10cm
Ft = 14.785 x TL -0.7573 untuk HL>10cm
TL = 1/3(Tp+Tt+Tb)ada tabelnya
Ca= 1.2 kemarau dan MAT rendah
Ca = 0.9 hujan dan MAT tinggi
FKB-BB = 77.343 x (beban uji dalam ton) -2.0715

Perhitungan tebal lapis tambahan

B. No. : 01/MN/B/1983
Ekivalen beban sumbu kendaraan (UE
18 KSAL),

Hubungan antara faktor umur rencana


dan pertumbuhan lalu lintas,

Accumulative equivalent 18 kip single


axle, AE 18 KSAL

Tebal lapis tambahan

Tebal lapis tambahan

Contoh Perhitungan
Data lalu lintas
NO.
RUAS
1
2
3

NAMA RUAS
Klungkung - Angentelu 1
Klungkung - Angentelu 2
Amlapura - Kubutambahan 1
Amlapura - Kubutambahan 2
Amlapura - Kubutambahan 1

MP 1.1
1124
2458
2292
2997
4532

JUMLAH LHR
LT 1.2
BUS 1.2
509
1
676
105
670
40
822
36
1218
45

HT 1.2
12
697
884
1340
1322

T 1.22
0
127
43
54
238

Paremeter E atau UE 18 KSAL

Parameter N

Tidak ada perbedaan antara kedua


pedoman

Data lendutan balik Alat Benkelman Beam

Tidak ada perbedaan antara kedua


pedoman

Perhitungan tebal lapis tambahan

Perhitungan Nilai E

Nilai E dari beberapa sumber

Kesimpulan Hasil Perhitungan


Dari hasil kajian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa terjadinya
perbedaan yang sangat besar tersebut
kemungkinan disebabkan oleh
persamaan

Anda mungkin juga menyukai