Anda di halaman 1dari 14

Hari-hari kita di bumi, paling lama 70-80 tahun (bd.

ayat Mazm 90:10),


adalah jangka yang pendek dibandingkan dengan kekekalan. Kita harus
berdoa memohon pemahaman yang memadai tentang singkatnya hidup kita
ini supaya mempersembahkan hati yang bijaksana kepada Allah dalam
memanfaatkan setiap hari yang diberikan-Nya kepada kita (bd. Mazm 39:5).
Hidup ini harus menjadi persiapan untuk hidup di akhirat, dan kita harus
memutuskan apa yang ingin dicapai Allah bagi diri-Nya, keluarga kita dan
orang lain melalui kesetiaan pelayanan kita. Ketika waktu kita di dunia ini
sudah habis dan kita sampai di sorga, bagaimana kita hidup atau tidak hidup
dalam pengabdian kepada Allah akan dinilai. Mengingat hal itu, kita harus
berdoa memohon hati yang bijaksana, ketakutan yang benar akan Allah
(ayatMazm 90:11), dan perkenan Allah atas hidup dan pekerjaan kita bagi Dia

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami (Mzm 90: 12)


Tuhan, ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian sehingga kami
beroleh hati yang bijaksana.

Mazmur ini boleh dikatakan salah satu sastra yang paling kuno di antara
karya sastra yang pernah ditulis. Mazmur ini ditulis oleh Musa, seorang
pemimpin masyarakat, politik, militer, dan pemimpin agama. Ada 3 periode
yang Musa alami selama hidupnya. Periode pertama ada 40 tahun , Musa
berada di Mesir. Dia merasa dia sangat hebat. Periode kedua, 40 tahun di
padang belantara, dia merasa tidak ada apa-apanya. Tetapi periode ketiga
ketika dia memimpin bansga Israel selama 40 tahun, disitu dia sadar bahwa
Tuhan adalah segalanya.

Kemudian, pada masa tuanya Musa menuliskan syair yang kita baca di
dalam Mazmur 90 ini: "Masa hidup kami tujuh puluh tahun, dan jika kami
kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan
penderitaan; ..." (ayat 10). Dan di dalam ayat 12 Musa menuliskan: .

"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh


hati yang bijaksana."

Manusia umumnya pintar menghitung hal-hal ini:


I. Uang (kekayaan). Setiap orang umumnya akan mengingat berapa besar
hutang orang lain kepadanya. Binatang tidak bisa menghitung dan menilai
uang, sekalipun ada kera yang setelah dilatih bisa melakukan pekerjaan
lebih baik dari manusia.

II. Manusia pintar menghitung kebaikan diri sendiri. Setiap orang biasanya
ingat berapa besar jasa dan pengorbanannya bagi orang lain.

III. Manusia umumnya pandai menghitung kesalahan dan kejelekan orang


lain; semua kesalahan orang lain dicatat atau diingat di otaknya. Di dalam
fabel mengenai Esof, seorang budak yang bijaksana, dikatakan bahwa
manusia mempunyai dua kantong, satu di depan dan satu di belakang.
Kantong yang di depan untuk mengisi kebaikan diri sendiri dan kesalahan
orang lain, sedangkan yang di belakang untuk mengisi kebaikan orang lain
dan kesalahan diri sendiri. Maksudnya, setiap orang suka melihat kebaikan
diri sendiri dan kesalahan orang lain dan menaruh semua itu di depan
matanya. Tetapi, kesalahan dirinya sendiri ditaruh di belakan sambil
menghibur diri: Tidak apa-apa, semua manusia bisa salah. Kebaikan orang
lain juga ditaruh di belakang sambil berkata: Memang sudah seharusnya dia
melakukan hal itu. Inilah sifat umum manusia yang egois: Mengingat
kebaikan diri sendiri dan kesalahan orang lain, serta melupakan kesalahan
diri sendiri dan kebaikan orang lain.

Musa mengatakan: ajarlah kami menghitung hari-hari kami. Manusia


seringkali menghitung hari dengan cara tambah. Ini adalah cara
menghitung waktu dari orang-orang yang tidak suka berpikir, yang tidak
berpengetahuan, dan yang tidak bijaksana. Anak-anak kecil biasanya
mempunyai cara ini. Misalnya, waktu tahun baru atau hari ulang tahunnya,
anak kecil merasa senang karena umurnya bertambah, karena merasa lebih
cepat besar. Tetapi orang tua biasanya tidak senang melewati tahun baru
atau ulang tahunnya, karena mereka tidak suka memikirkan kapan mereka
akan mati, malah banyak yang merasa takut, karena lebih dekat kepada hari
kematiannya. Celakalah kita jikalau setiap hari umur kita bertambah, tetapi
tanpa isi atau makna yang ditambahkan ke dalam hidup kita. Hari-hari hidup
kita akan terus bertambah, tetapi biarlah juga bijaksana, moral, dan iman
kita pun bertambah, menjadi arti atau makna di dalam hidup kita. Ada orang
yang umurnya panjang sekali, tetapi hidupnya kosong. Di antara pemimpinpemimpin agama seperti Musa, Abraham, Buddha, Mohammad, dan di
antara filsuf-filsuf besar seperti Plato, Sokrates, dan Aristoteles, yang
berumur paling pendek adalah Yesus Kristus; Dia mati pada umur kira-kira
33.5 tahun. Tetapi hidup manusia tidak bergantung pada panjang pendeknya
umur, yang penting berapa bobotnya.

Kedua, cara menghitung kurang. Orang bijaksana bukan saja


memikirkan umurnya yang bertambah, tetapi lebih memikirkan setiap tahun
hidupnya sudah berkurang satu tahun. Ibu saya pada malam hari sering
menyanyikan sebuah lagu hidup sudah berkurang satu hari,
kewajibanku sudah berkurang satu hari. Hidupnya setiap hari dianggap
sebagai kesempatan menjalankan kewajiban, membimbing anak-anaknya di
dalam jalan Tuhan. Pada waktu berjumpa dengan Tuhan dia akan merasa
lega, karena dia sudah menjalankan kewajibannya. Setiap tahun kita
mengganti kalender berarti kita sudah lebih dekat ke kubur satu tahun.
Setiap hari kita merobek penanggalan kita, berarti hidup kita sudah

berkurang satu hari lagi. Dengan pikiran demikian -kurang- kita akan
menjadi orang yang bijaksana

Apakah artinya menghitung hari-hari kami? apakah menghitung hari-hari


sekedar menghitung kalender minggu demi minggu, bulan demi bulan dan
tahun lewat tahun? Bukan hanya itu.

Menghitung hari hari memiliki makna


pertama, kita selalu disadarkan bahwa betapa sedikitnya dan
terbatasnya hari-hari hidup kita di bumi ini. Ada sebuah kesadaran
yang konstan akan sementaranya hidup di bumi ini dan bagaimana saya
secara konstan meresponi pengertian itu bahwa hidup ini sementara.

Manusia biasanya tidak pernah sadar bahwa waktunya terbatas sampai


suatu waktu sudah tidak ada kesempatan lagi, barulah dia sadar bahwa
waktunya terbatas

contohnya, manusia jarang merasa waktunya terbatas, ketika dia sehatsehat . Tetapi ketika dia sakit keras dan tidak ada lagi obatnya, maka
disitulah baru dia sadar kalau waktunya terbatas. Waktu hidupnya hanya
beberapa bulan lagi.

Usia, 40 keatas-50 tahun-60??

seorang penjahat tidak pernah merasa waktunya terbatas, dan dengan


bebas dia terus melaukan kejahatannya, sampai suatu ketika dia ditangkap

kemudian dia diadili dan dipidana mati

Nah.barulah disitu dia merasa .oh..waktu saya terbatas

seorang siswa juga, jarang merasa waktunya terbatas

dia merasa punya waktu yang banyak, sehingga waktunya itu banyak
dia pakai untuki main, nonton TV, Film, main game

Tetapi ketika tiba saatnya ulangan atau kumpul tugas, dan tugas itu
demikian banyak, sehingga sulit dia kerjakan. Maka barulah disitu dia
merasa waktunya terbatas
Waktu yang diberi oleh Allah kepada kita terbatas dan tidak akan kembali

Hewan tidak pernah mengerti bahwa waktunya terbatas

Hanya manusia yang sadar bahwa waktunya terbatas

dulunya suara nyaring tiba-tiba ketika remaja berubah

dulu kuat, sekarang cepat loyo

wajah kencang-keriput

Hari-hari hidup kita di dunia ini terbatas dan sedikit. sdr tidak dapat
mengulang waktu yang terbatas dan sedikit itu

tahun ajaran 2010 ini sedkit dan terbatas , maka berdoalah kepada Tuhan:
ajarlah kami menghitung hari-hari kami

saya ingin mengajak sdr berandai-andai

ada seorang yang mengasihi sdr, akan memasukkan 20 juta setiap


pagi.

Tetapi ada 1 syarat, uang itu harus dibelanjakan semua pada hari yang
sama

Jadi setiap sore bank membatalkan jumlah uang yang tidak sempat
dibelanjakan.

Sdr susun rencana


= rajin membelanjakan
Sekarang kita tidak berandai-andai

ada seseorang yang mengasiihimu

memasukkan dalam bank waktumu

86.400 detik

1440 menit

24 jam

= sehari

syaarat: digunakan setiap hari

waktu yang tidak dimanfaatkan: tidak ditambah pada hari berikutnya

tidak pernah ada 26 jam/hari

waktumu tidak pernah kembali == jika tidak dimanfaatkan : RUGI

Hidup ini bagaikan sekeping mata uang

dapat anda gunakan sesuka anda

Namun hanya berlaku sekali pakai

waktu ini digambarkan bukan sebagai lingkaran, melainkan garis lurus

punya pangkal
punya ujung
tidak akan pernah kembali
ini seringkali dilupakan oleh para siswa-siswi bahwa waktunya itu
sedikit dan terbatas

banyak orang bersikap seolah-olah memiliki waktu yang tidak berkesudahan.


Lupa bahwa masa mudanya hanya 1 kali seumur hiudp. lupa bahwa
kesempatan hanya datang 1 kali saja. Kesempatan doa hari ini sudah beda
dengan besok. Walaupun besok masih ada doa pagi. dan jika kesempatan itu
dibuang maka kesempatan itu tidak akan kembali lagi seumur hidup.

kedua, ajarlah kami menghitung hari-hari kami


evaluasilah hidup yang sdr sudah jalani selama ini

bisa

berarti,

Waktu-waktu yang sdr sudah jalani , tebuslah kembali


Eph 5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah
jahat.

Bagaimana cara kita menebus kembali waktu kita? Dengan melakukan lebih
dari satu pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Dr. Lie Sen Chang,
seorang professor theologi dari sebuah sekolah theologi di Boston
menyaksikan bahwa setiap pagi sambil berolah raga selama kira-kira
setengah jam dia mendoakan kira-kira 70 orang. Inilah cara menggunakan
waktu dengan sistem kali. Orang bijaksana yang sudah terlatih dapat
melakukan hal seperti ini. Kita dapat melatih diri bagaimana dalam waktu
yang sangat terbatas bisa mengerjakan pekerjaan yang banyak. Mary
Slassor, seorang wanita utusan misi yang dikirim ke Afrika,
waktu meninggal dunia pekerjaanya harus digantikan oleh tiga orang lakilaki. Ia tahu bagaimana menggunakan waktu; dia bisa menggunakan
hidupnya yang singkat, selama beberapa puluh tahun, untuk melakukan
banyak hal. Banyak bankir juga pintar di dalam memikirkan hal ini,
bagaimana dalam waktu yang singkat uang bisa berlipat ganda. Tetapi kita
perlu memikirkan hal lain di samping uang; bagaimana kita meningkatkan
hidup, menegakkan karakter dan kepribadian, serta menumbuhkan
kerohanian dan iman kita dengan cara mengalikan waktu kita. Kita bisa
melipatgandakan penggunaan waktu kita yang terbatas; bagaimana
memakai waktu yang sedikit untuk mencapai hasil yang terbesar, yang
bernilai kekal. Jangan kita membuang waktu, kesempatan, dan segala
sesuatu yang sudah Tuhan berikan kepada kita! Kita harus bertanggung
jawab melipatgandakan segala kemampuan, sehingga kita tidak menyianyiakan waktu dan anugerah Tuhan.

Selanjutnya, kita bisa menebus waktu kita dengan cara memakai kairos
dengan baik.

Kata "waktu" yang dipakai dalam istilah yunani "Kairon, kairos. Dalam kata
Yunani ada 2 kata yang penting untuk waktu, yaitu kronos dan kairos.
Kronos menunjukkan waktu yg sedang berjalan secara mekanis. Jam tangan
sdr yg terus bergerak secara mekanis, itulah yg disebut dengan kronos.
Sedangkan kairos, menunjukkan suatu saat (momen, kesempatan) yang tdk
akan kembali lagi

Masa-masa ketika saya di SD, SMP, SMA. KULIAH. Adalah momentmoment (kairos-kairos)

Masa-masa ketika saya dulu pacaran: tdk akan kembali lagi. Itu
merupakan suatu kairos.

Masa-masa ketika saya diberkati nikah adalah momen

Dan saat ini pun ketika saya berkotbah dan sdr beribadah adalah suatu
momen (kairos)

Kairos dalam kebaktian ini tdk akan kembali kpd kita.


== Minggu depan sudah beda suasananya, pkh nya beda, pemimpinnya
beda, lagunya beda, tempat duduk kita juga berbeda.
Moment-moment dalam hidup kita sangatlah penting, sebab momen itulah
yang membentuk hidup kita. Orang yg memakai moment atau
kesempatannya dengan baik, maka dia akan dibentuk oleh momen itu, shg
hidupnya menjadi berarti. Dua bayi yang lahir sama waktunya dan diberikan
waktu selama 50 tahun menjalani hidup, maka mungkin bayi yg satu kelak
menjadi malaikat dan bayi yg lain kelak menjadi setan

Kedua bayi tersebut diberikan kronos yg sama yaitu 50 tahun dan


didalam kronos 50 tahun itu terdapat banyak kairos-kairos.

Anak yang memakai kairos dengan baik dan arif, akan menjadi
malaikat nantinya

Sedangkan anak yg tdk memakai kairos dengan arif, kelak akan


menjadi setan

Waktu yang kita jalani adalah waktu yang sama tetapi waktu yang sama ini
akan kita responi, tanggapi dan kita isi dengan sikap dan tindakan yang berbeda.
Dan melalui semua ini akan terbentuklah satu pribadi dengan karakter yang
unik, yang satu mulia dan yang satu hina.

Mulia, jika setiap kesempatan dipakai dengan benar

Hina, jika kesempatannya tdk dipakai dengan benar

Kesempatan yg tdk dipakai tdk akan kembali kepada kita lagi. Penyesalan
sudah tidak berguna lagi.

Di Yunani ada sebuah patung yg unik. Di patung itu tertulis perkataan


seperti ini

Hai patung, siapakah namamu?

Saya disebut kesempatan

Siapa yang menciptakan engkau

Lyssipus

Mengapa engkau bertumpu diatas jari kaki?

Untuk menunjukkan betapa cepatnya saya berlalu

Mengapa rambutmu sedemikian panjang didahimu?

Agar orang dapat menyentuhku bila bertemu denganku

Lalu mengapa kepalamu sedemikian gundul; di belakang?

Untuk menunjukkan bahwa sekali saya melejit, tak akan pernah


terkejar

Dan sekali lagi siapa namamu?

KESEMPATAN

Kesempatan itu dapat dipegang, tetapi kalau kita lalai, maka dia akan cepat
berlalu. Dan kalau sudah berlalu, kesempatan tdk akan bisa dipegang lagi,
tdk akan kembali kepada kita

Kita harus bersyukur kalau banyak kesempatan yg kalian sudah pegang


selama kelas 1 sampai kelas 6 ini

Namun kita harus instropeksi diri dgn serius jika banyak kesempatan yang
kita lewati lewati dalam kesia-siaan
= Kairos yg sudah berlalu, tdk akan kembali kepada kita
Jikalau selama ini kalian tdk memakai kairos /kesempatan dengan baik
untuk bertumbuh dlm kerohanianmu, belajar dgn sungguh-sungguh, maka
kalian masih punya kesempatan untuk menebusnya pada hari-hari
mendatang

Firman Tuhan mengatakan :" Tebuslah" kairos mu/kesempatanmu Eavluasi


kembali Bagaimana cara kita menebus waktu kita?

Kita dapat melakukannya dengan cara mengubah setiap waktu itu menjadi
suatu momen yg bersifat kekal.

Kita datang retret , kebaktian, doa, baca firman bukan lagi untuk mengisi
waktu, tetapi kita jadikan suatu kairos dimana melalui firman Tuhan dan doa
kita bertumbuh
= Jadi waktu itu kita ubah menjadi momen untuk bertumbuh
Kita bekerja bukan lagi untuk tujuan-tujuan yg fana, melainkan menjadikan
nya sebagai kairos yg memiliki nilai-nilai kekekalan, yg akan memuliakan
Tuhan

Kamu bekerja untuk kemuliaan Tuhan

Cara yg lain untuk menebus waktu kita adalah dengan menyaring segala
sesuatu yang kita kerjakan

Yang tidak bermakna kita tolak

Sebenarnya banyak hal yang tdk perlu dibaca, banyak film yg tdk perlu
ditonton, banyak musik yg tdk perlu didengarkan, banyak permainan yg tdk
perlu dimainkan
= Semua itu perlu diseleksi agar kita dapat menebus waktu kita

Biarlah kita mencari hal-hal yang berarti dan yang bermakna saja, yang tdk
perlu kita buang, yang penting kita raih, kita olah baik-baik, kita pelihara.

Pergunakanlah waktu yang ada, atau tebuslah kairos-kairos yg ada. Dengan


menjadikan kairos itu bersifat kekal, dan dengan cara menyaring segala
sesuatu yg kita kerjakan

Jika kita tdk menjadikan kairos itu bersifat kekal, maka kairos itu akan
bersifat fana

C.S. Lewis pernah menulis,"Tak ada wilayah yang netral di jagad raya ini:
setiap sentimeter, setiap detik yang ada adalah milik Allah, jika tidak, maka
akan direbut Setan"

Jadi ketika kita tdk memakai waktu untuk sesuatu yg bersifat kekal, maka
waktu itu akan menjadi miliknya setan Itulah sebabnya Paulus mengatakan
dengan serius: Pergunakanlahwaktu yg ada karena hari-hari ini jahat.

Kita hidup didalam hari-hari yang jahat. Yang dimaksudkan dengan hari-hari
jahat ialah bukan hari senin-minggu yg jahat, melainkan hari-hari dari dunia
jahat yang sekarang ini, yang daripadanya Kristus mau melepaskan kita (Gal
1:4).

Hari hari itu jahat karena hari-hari tersebut penuh dengan penderitaan dan
pencobaan

Setiap detik waktu kita terancam untuk direbut oleh setan melalui
pencobaan, penderitaan
= terancam untuk dipakai melakukan kehendak setan
Oleh sebab itui, waktu/kairos ini, pakailah dengan serius untuk Allah, jika
tidak maka akan dipakai untuk setan.

Pada hari ini periksalah hidup sdr.

Socrates : Hidup yg tdk diperiksa tidaklah layak untuk dijalani


periksalah apakah sdr sudah menjalaninya dengan bijaksana,dengan
waspada, dengan memakai kairos untuk sesuatu yg bernilaikekal?
= Jika belum mulailah sekarang ini, jangan tunggu besok

Anda mungkin juga menyukai