FMEA(FailureModeEffectAnalysis)
1.1. KenapaFMEA
Mengacupadasistemevolusimutuyangterfokuspadasistempencegahan(mengatasimasalah
sebelum masalah tersebut terjadi), maka Teknologi mutu yang berkembang saat ini lebih
difokuskan untuk bisa membantu perusahaan melakukan analisa terhadap POTENSI
MASALAH.UntukitulahkemudiandikembangkanalatanalisapencegahanyaituFMEA.
FMEAdilakukanpadatahapawalperancangandesigndanprosesproduksi
o
Corrective
Action
Preventive
WAKTU
Potensi Problem
Problem
OutputdariFMEA
o
Prevention (Pencegahan)
Pengendalian terhadap penyebab.
Penyebab tidak terjadi
Zero Defect
1.2. KonsepFMEA
FMEAadalahFONDASIdalammenyusunsistemmanajemenmutuberbasispencegahan.
PraFMEA
1. Identifikasiinputpermasalahandariproduksimilarsebelumnya
2. Buattahapanprosesproduksi
PenerapanFMEA
Step1:
EvaluasikondisisekarangberdasarkanproduksimilarataupengalamanEngineer
1. Identifikasi potensi kegagalan pada tiap tahapan proses dan evaluasi resiko jika
kegagalantersebutterjadi
o
Nilaitingkatkeseriusanefek(severity).
Nilai110,semakintingginilainya,resikosemakinbesar
Nilai1:hampirtidakefek,Nilai10:bisaberakibatpadakecelakaan
2. Analisapenyebabkegagalan.
o
Nilaiseberapaseringpenyebabkegagalantersebutmuncul(occurrence).
Nilai110,semakintingginilainya,penyebabkegagalansemakinsering
muncul
3. IDENTIFIKASI sistem control yang saat ini sudah diterapkan oleh perusahaan untuk
mengontrolpenyebabkegagalan.
o
Pengontrolandenganvisual(diraba,dilihat,dicium),kurangefektif
Pengukuran dengan menggunakan ampere meter menggunakan alat jadi
relatifefektif
Nilaiseberapaefektifsistemcontrolyangsudahadasekarangini(detection).
Nilai110,semakintingginilainya,semakinefektifsistemkontrolnya
4. Kalkulasi total nilai resiko (Risk Priority Number/ RPN). Perkalian dari tingkat resiko
(Severity) x tingkat keseringan penyebab muncul (occurrence) x tingkat keefektifan
sistemcontroldalammendeteksipenyebabkegagalan(Detection)
Step2:Lakukanperbaikanuntukmengurangiresikokegagalan
1. Perbaikanuntukmenekannilairesiko(severity)
Nilaiseveritytidakadahubungannyadengantingkatkejadian.Walaupunsistem
diperbaikisehinggatingkatkejadiannyabisaditekan,namunjikasampaiterjadi
danresikonyatetapmengakibatkankecelakaan,makanilairesikotidakberubah.
Misalnya : engine pesawat mati, walaupun sistem sudah dibuat canggih,
sehingga tidak pernah ada kejadian engine pesawat mati, tetap saja nilai
resikonya10
2. Perbaikanuntukmenekantingkatmunculnyapenyebab
3. Perbaikanuntukmeningkatkanefektifitassistemcontrol
PERBAIKANHARUSDILAKUKANSEBELUMPROSESPRODUKSIMASALDILAKUKAN
Step 1
Penilaian
Sistem
Sekarang
1) Potensi kegagalan
Penetrasi hasil
Pengelasan tidak sempurna
1) Penyebab kegagalan
Ampere tidak stabil
2) Efek :
Part mudah patah
Resiko :
Kecelakaan
s/d
10
Bisa
mengakibatkan
kecelakaan
Hampir
Tidak pernah
terjadi
s/d
10
Selalu
terjadi
Sangat efektif,
penyebab
terkendali
sehingga tidak
muncul
s/d
10
Sistem kontrol
tidak bisa
mendeteksi
/belum
dikontrol
Total Nilai Resiko (Risk Priority Number/ RPN) = Severity x Occurrence x Detection = 10 x 7 x 5 = 350
Step 2
Perbaikan
Sistem
Sebelum
produksi
masal
RPN = 7 x 8 x 5 = 280
Step3:Penyusunansistempengendalianterhadappenyebabkegagalan
1. Dari FMEA kita mengetahui penyebab kegagalan, sehingga kita bisa mengarahkan
kontrol yang terfokus untuk mengendalikan penyebab kegagalan Konsep
prevention
Step4:ValidasiFMEA
1. Selamaprosestrialdanprosesproduksi,FMEAdijadikansalahsatureferensi.
2. UpdateFMEAketikaada
Kegagalanyangterlewatdariantisipasi
Penyebabkegagalanyangbelumterdeteksi
Nilai tingkat kejadian penyebab yang salah. Awalnya kita berpikir kejadian
amperekurangjarang,ternyatakejadiantersebutsering
Ditemukansistemcontrolyanglebihbaik
Atauhallainterkaitdenganpermasalahandalamproduksi
Step5:UpdatingFMEA
1. Setelahproduksimasal,ketikaditemukanproblem
a. Review FMEA apakah masalah tersebut sudah terantisipasi pada FMEA
Jika belum update FMEA untuk bahan pembelajaran generasi kita
berikutnya.
Catatan:SistemManajemenMutudifokuskanuntukMENGONTROLFAKTORPENYEBABDEFECT.
Kendalikan factor penyebab defect tersebut. Ketika faktor penyebab defect bisa dikendalikan
sehingga faktor PENYEBAB DEFECT TERSEBUT TIDAK MUNCUL, maka akan tercipta produk dengan
TANPADEFECT.
1.3. PointpentingdalamFMEA
PointpentingdalamFMEAadalah
Paradigmalama:Jalandulu,ketemumasalahbaruperbaikan
Paradigmabaru:Antisipasimasalah,lakukantindakanpencegahan
Sebelumperancangandirealisasikan,perusahaanperlumelakukananalisaPOTENSI
MASALAH, sehingga masalah bisa dicegah. Oleh karena itu FMEA dan usulan
perbaikandarihasilFMEAharusdibuatsebelumhasilrancangandirealisasikan.
PERUBAHANPARADIGMA(POLAPIKIR)dalammengendalikanprosesproduksi.
o
Paradigmalama:fokuskontroldiproduk
Paradigmabaru:fokuskontroldipenyebabdefect.
FMEAmembantuperusahaanmelakukanidentifikasipenyebabdefect.Olehkarena
itu,sebelummembuatcetakan,alatproduksi,instruksikerja,controlplan,check
sheet, standard packaging, dsbnya, perusahaan perlu membuat FMEA terlebih
dahuluuntukmengetahuiapasajapenyebabdefectpadaproses,barukemudian
semuaalatdioptimalkanuntukmengendalikanfaktorpenyebabdefecttersebut.
Mudahmudahanbisamemberikanpencerahan
Regards
ImanuelIman
SentralSistemConsulting