D DENGAN ISPA
DI RT 04 RW 16 DESA CIHEULANG, KEC CIPARAY KAB. BANDUNG
Pengkajian tanggal 10 Oktober 2014
I. Data Umum
1. Nama KK
; Tn. S
2. Usia
: 39 Tahun
3. Pendidikan
: SD
4. Pekerjaan
: Buruh
5. Alamat
Ciparay
6. Komposisi
No
Nama
Umur
Jk
Status
Pendidikan
Pekerjaan
Imunisasi
Status
Kesehatan
1
2
3
Ny. P
Nn. R
An. D
36 th
16 th
5 th
P
P
P
Istri
Anak
Anak
SMP
SMK
TK
IRT
Pelajar
Pelajar
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Sehat
Sehat
Sakit
49
4
1
2
1
36
50
2
9
5 th
4
7
38
1
9
16th
Klien merupakan pasangan keluarga remaja yang mana hasil pernikahannya telah
dikaruniai dua anak perempuan. Keluarga TN S belum memiliki rumah sendiri dan
tinggal mengontrak.
Keterangan
= Laki-laki
= Perempuan
= Tinggal Serumah
= Klien
7. Tipe Keluarga : Keluarga Inti terdiri dari istri dan dua orang anak yang tinggal
dalam satu rumah.
8. Suku : Tn. S dan Ny P berasal dari suku jawa asli. Anaknya sejak usia 6 bulan telah
diberi minum penganti air susu ibu (PASI). Karena sering menangis jika telah
menyusui dan air susu ibunya telah habis. Tn. S tinggal pada lingkungan yang tidak
ada hubungan keluarga. dengan latar belakang suku yang berbeda.
9. Agama ; Islam, keluarga rajin menjalankan ibadah sholat lima waktu, akan tetapi
Tn.S jarang melakukan ibadah shalat berjamaah di masjid dikarenakan pulang
kerjanya yang tidak menentu terkadang larut malam, akan tetapi Ny P rajin
melaksanakan shalat walau dirumah.
10. Status Sosial Ekonomi keluarga : Pencari nafkah Tn. S. Saat ini Tn. S bekerja
menjadi sopir di tempat barang bekas, dengan pendapatan Rp. 2 000 000 per bulan.
Jumlah pengeluaran hampir sama karena sebagian gajinya di gunakan untuk
membayar sekolah anaknya yang SMK dan TK.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga : rekreasi yang rutin di lakukan adalah menonton TV
bersama. Aktifitas keluar sangat jarang, paling ke tempat saudaranya yang ada di
Dago.
didalamnya terdapat satu WC yang bersatu dengan kamar mandi. Lantai rumah
tampak bersih hal ini terlihat tidak adanya kotoran pada lantai. Rumah yang
didiaminya permanen, dibangun dipinggir jalan komplek, disebelah kanan rumah
tetangga, dan disebelah kiri jalan utama komplek dan ada tempat penampungan
sampah. Jarak antara penampungan sampah dengan rumah sekitar 3 meter.
Dibelakang rumah terdapat menjemur pakaian.
Denah Rumah Bpk. S
Luas Rumah 5 X 9 Meter
Pena
mpu
ngan
sam
pah
Jalan Desa
Rumah Tetangga
Rumah Tetangga
Keluarga Tn S tinggal di komplek dengan tetangga yang bukan dari keluarga tetapi dari
bermacam-macam suku yang berbeda. Tn S tidak aktif di kegiatan masyarakat karena
selalu pulang malam.. Keberadaan posyandu di RW 16 aktif dilakukan oleh ibu kader
sehingga pemeriksaan anaknya yang balita dilakukan di posyandu.
18. Mobilitas Geografis Keluarga : kerabat keluarga Tn S tinggal dalam satu komunitas
yang tidak sama. Untuk komunikasi dengan keluarga di kebumen menggunakan
telepon seluler dan hanya setahun sekali ketika lebaran baru bersilaturahim dengan
keluarganya.
19. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Orang tua menyadari adanya kebutuhan pada anggota keluarga, seperti kebutuhan
terhadap makan, minum susu tambahan, perhatian dan kasih sayang untu anak dan
pasanganya.
26. Fungsi sosial
Keluarga mengontrol secara rutin perilaku anak, seperti mengenal menghormati
orang tuan, ketika bertemu Tn. S. Selalu salam dengan dilatih mencium tangan Tn S.
Anak tidak dibiarkan saja dalam bertindak, diarahkan dalam bermain. Anaknya
sering bermain dengan ibunya dan sering bersama anak tetangganya.
27. Fungsi Perawatan Keluarga
Jika anaknya sakit keluarga sudah terbiasa menggunakan fasilitas kesehatan dan
berobat ke rumah sakit. Khususnya bila anaknya sakit panas atau batuk. Tidak
pernah menggunakan obat warung. Akan tetapi terkadang kebingungan melakukan
perawatan dirumah. ditengah kesibukannya keluarga jarang melakukan kegiatan
oleh raga. hal ini belum, memahai tentang pentinya olah raga.
Mata
Tn. S
Rambut
pendek, hitam
bersih tidak
ada kelainan,
tdak
ada
keluhan gatal.
Ny. P
Rambut
Panjang, hitam
bersih tidak ada
kelainan, tdak
ada
keluhan
gatal,
ketobe
(-)
Seklera tidak
ikterus,
konjungtiva
tidak anemis,
visus normal.
Bersih
tidak
ada
serumen
dan tidak ada
luka
fungsi
pendengaran
baik.
Bersih
tidak
ada
sekret,
tidak
ada
kelainan.
Gigi berwarna
putih,Stomatitis
(-), nyeri (-),
bersih, karies
(-),
Seklera tidak
ikterus,
konjungtiva
tidak anemis,
visus normal.
Telinga
Bersih tidak
ada serumen
dan tidak ada
luka, fungsi
pendengaran
baik.
Hidung
Bersih tidak
ada
sekret,
tidak
ada
kelainan.
Mulut
Stomatitis (-),
nyeri
(-),
bersih, karies
(-),
bagian
dalam
gigi
berwarna
coklat terdapat
bekas rokok,
Leher
dan Nyeri
(-), Nyeri
(-),
Tenggorokan pembesaran
pembesaran
kelenjar limfe kelenjar limfe
An.R
Rambut
pendek, hitam
bersih
distribusi
baik, tidak ada
kelainan,
An. D
Rambut
pendek, hitam
bersih
distribusi baik,
tidak
ada
kelainan,
Seklera tidak
ikterus,
konjungtiva
tidak anemis,
visus normal.
Bersih tidak
ada serumen
dan tidak ada
luka
fungsi
pendengaran
baik.
Bersih tidak
ada
sekret,
tidak
ada
kelainan.
Gigi berwarna
putih,
Ompong (-)
Stomatitis (-),
nyeri
(-),
bersih, karies
(-),
Seklera tidak
ikterus,
konjungtiva
tidak anemis,
visus normal.
Bersih
tidak
ada serumen
dan tidak ada
luka
fungsi
pendengaran
baik.
Ada
sekret
berwarna
bening, tidak
ada kelainan
Gigi berwarna
putih, Ompong
(+) Stomatitis
(-), nyeri (-),
bersih, karies
(-),
Nyeri
(-), Nyeri
(-),
pembesaran
pembesaran
kelenjar
kelenjar
10
11
12
13
14
15
limfe(+) dan
Tiroid
(-),
kesulitan
menelan (-),
Pergerakan
dada simetris,
ronchi
(+),
weezing
(-),
penggunaan
otot
bantu
pernafasan (-),
Batuk
(+),
keluhan sesak
(-),
Bunyi jantung
1 dan 2 murni,
tidak
ditemukan
suara murmur.
Irama reguler,
cepat.
Bising usus 10
x/ menit, tidak
ada
nyeri
tekan, tumor
(-).
Tidak
ada
kelainan, tidak
ada
luka,
fungsi
pergerakan
baik.
Bersih, tidak
ada bekas luka,
tidak ada jamur
dan
luka
infeksi, turgor
< 2 detik
Pendek
dan
bersih, sianosis
(-), CRT baik
17 Kg
104 cm
92 x/mnt, N.
16
Kesimpulan
mmhg, N. 68
x/mnt, R, 18
x/mnt, S. 37
C
Saat
dikaji
dalam
keadaan sehat
mmhg, N. 72
x/mnt, R, 16
x/mnt, S. 37,2
C
Saat
dikaji
dalam keadaan
sehat
mmhg, N. 88
x/mnt, R, 18
x/mnt, S. 36,8
C
Saat
dikaji
dalam
keadaan sehat
92 x/mnt, R :
26 x/mnt, S :
37,3 C
Ditemukan
gejala-gejala
gangguan tidak
efektifnya
jalan
nafas,
weezing
(-),
Ronchi(+),Akti
vitas
otot
pernafasan (-)
Masalah Kesehatan
Gangguan tidak efektifnya
jalan nafas pada keluarga
Tn. S khususnya An. D
o RR 28 kali/menit
o Nadi 92 kali/menit
o BB 14 kg
2.
Subjektif
Menurut Ny N. Jika anaknya sakit, keluarga sudah
terbiasa menggunakan fasilitas kesehatan dan
berobat ke rumah sakit. Khususnya bila anaknya
sakit . Tidak pernah menggunakan obat warung.
Akan tetapi terkadang kebingungan melakukan
perawatan dirumah.
Penyakit ispa yang diderita anaknya merupakan
masalah yang harus segera di tangani. Penyakit itu
yang membuat selalu cemas keluarga.Terlebih jika
anaknya panas dan batuk-batuk membuat panik,
Objektif
Ketika berobat anaknya Ny P. meminta pertolongan
tetangga.
Klien
merupakan
pasangan
yang
dari
pernikahannya telah dikaruniai dua orang anak
perempuan. Keluarga TN S. belum memiliki rumah
sendiri dan tinggal bersama sejak dari
pernikahannya.
Tabel 3. Masalah Gangguan tidak efektifnya jalan nafas pada keluarga Tn. L khususnya
An. D
No
Kriteria
Bobot Nilai
Pembenaran
1
Sifat masalah : aktual
1
3/3 X I = 1
Masalah aktual karena
sudah menyerang An. D,
perlu
tindakan
keperawatan dan medis,
akanberdampak
pada
gangguan
pernafasan
yang lebih berat.
2
Kemungkinan masalah 2
1/2 X 2 = 1
Sumber daya keluarga
dapat
diubah
:
ada, dana, kendaraan
Sebagian
ada keluarga yang lain
mendukung, akan tetapi,
usia klien anak-anak
belum dapat memahami
arahan orang tua dalam
upaya
pencegahan
menghindari pencetus
terjadinya asma.
3
Potensi
untuk 1
2/3 X 3 = 2/3
Masalah belum berat
dicegah :Cukup
tetapi penyakit sering
menyerang
belum
diketahui penyebabnya.
Penyakit dapat dicegah
dengan
mengetahui
faktor
pencetus
terjadinya asma.
4
Menonjolnya masalah : 1
2/2 X 1 = 1
Keluarga
menyadari
segera ditangani
penyakit ini penting
untuk diatasi karena
3 2/3
Tabel 4. Masalah Koping keluarga tidak efektif dalam mengatasi masalah. pada Tn. S
terutama Ny. P
No
Kriteria
Bobot
Nilai
3/3 X 1 = 1
Kemungkinan masalah
2
dapat diubah : sebagian
1/2 X 2 = 1
2/3 X 1 = 2/3
Menonjolnya masalah :
1
ingin segera diatasi
0/2 X 1 = 0
Jumlah
Pembenaran
Masalah aktual karena
terjadi pada Ny P. perlu
mendapatkan tindakan
keperawatan.
Sumberdaya keluarga
(pendidikan ), dana ada,
dukungan keluarga ada,
tenaga
kesehatan
tersedia.
Masalah belum terlalu
berat, namun dapat
diatasi
dengan
pemberian motivasi dan
percaya diri.
Keluarga Ny P, tidak
merasakan
masalah
tersebut
2 2/3
Diagnosa
Kep. Klg.
Gangguan
tidak
efektifnya
jalan nafas
pada An. D
keluarga
Tn.
S
berhubunga
n
dengan
ketidak
mampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga
khususnya
An.
D
dengan
Ispa.
Tujuan
Standar Evaluasi
Umum
Khusus
tujuann
1. Setelah 1 x 60 menit
umum :
kunjungan, keluarga Tn.S
setelah 5 X
mampu mengenal masalah
Junjungan ke
Ispa pada anggota keluarga :
rumah jalan
nafas efektif
Dengan cara :
pada An. D
1.1Menyebutkan
pengertian
(5 tahun)
Kriteria
Respon
Verbal/
Kognitif
penyakit Ispa
Standar
ISPA adalah penyakit saluran
pernafasan akut dengan batuk
dan pilek.
Penyebab ISPA :
o
Kurang gizi
Batuk
Pilek
Demam
Nafas cepat
Suara Parau
Nyeri tenggorokan
Intervensi
1.1.1 Diskusikan
dengan
keluarga pengertian Ispa
dengan
menggunakan
lembar balik
1.1.2 Tanyakan
kembali
pengertian Ispa
1.1.3 Berikan reinforcement bila
menjawab benar.
Respon
Verbal/
Kognitif
Bakteri
Jamur
Virus
1.2.2
Nutrisi yang kurang baik
Buruknya
sanitasi
lingkungan
1.2.3
Rendahnya
asupan
antioksidan
Perawatan ISPA :
ISPA.
bersih
Kognitif
Diskusikan
dengan
keluarga
tentang
penyebab Ispa dengan
menggunakan
lembar
balik
Motivasi
keluarga
menyebutkan penyebab
Ispa
Berikan reinforcement
bila menjawab benar.
1.4
Merawat
anggota Respon
keluarga yang sakit ISPA
Verbal/
1.2.1
1.4.1
1.4.2
kembali
yang
Diskusikan
dengan keluarga
tanda-tanda Asma
Tanyakan kemabi
tanda-tanda asma
pembuatan obat
ainya disaring.
tradisional.
Respon
Verbal/
Kognitif
diminum
Pencegahan ISPA :
penderita batuk.
ISPA.
1.5.2.Berikan kesempatan
3. Imunisasi lengkap
1. Rumah dibersihkan
2.
Koping
keluarga
tidak efektif
dalam
mengatasi
masalah.
pada
keluarga
Tn.
S
berhubunga
n
dengan
ketidak
mampuan
keluarga Ny
P,
mengambil
keputusan
untuk
mengatasi
masalah
merawat An
Setelah 5 x 1. Setelah 1 x
60 menit Respon
pertemuan,
kunjungan,
keluarga Tn.S Verbal/
keluarga
mampu
mengenal masalah Kognitif
Tn.L dapat
tidak efektifnya
koping
menggunaka
keluarga pada Ny P. dalam
n
koping
mengambil keputusan.
1.1Menyebutkan
pengertian koping
yang efektif.
keluarga
1.2 Menyebutkan
tanda
dari Respon
koping keluarga yang tidak Verbal/
efektif
Kognitif
digantung.
3. Jendela dibuka.
diberikan keluarga.
4. Debu dibersihkan.
1.5.5.Praktekkan
dan
laksanakan
kebersihan
lingkungan
Agresi / bermusuhan
Tidak saling menghargai
Memberikan dukungan
memuaskan
Peran
keluarga
memuaskan
1.2.2
tidak
tidak
1.2.3
Diskusikan
dengan
keluarga tentang definisi
koping
keluarga
menggunakan
lembar
balik.
Beri motivasi untuk
menyebutkan kembali
definisi koping keluarga.
Beri
reinforcement
positif atasjawaban yang
positif dari keluarga..
Diskusikan dgn keluarga
tentang tanda koping
tidak efektif.
Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
tanda
koping
tidak
efektif.
Berikan reinforcement
positif
atas
usaha
keluarga.
1.3 Mengidentifikasi
penyebab Respon
masalah koping keluarga tak Verbal/
efektif
Kognitif
2.2Memutuskan
untuk Respon
merawat dan mencari solusi Verbal/
agar An. D sembuh
Kognitif
dengan
Keluarga berusaha mencari solusi 2.3.1 Diskusikan
keluarga upaya yang
jika An D sakit dengan cara
membawanya
pelayanan kesehatan.
ketempat
Lebih
mengembangkan
3.1.2
komunikasi dewasa-keluarga
Mengkaji kemampuan
dan
kesiapan anggota keluarga untuk
belajar
akan
tugas 3.1.3
perkembangan keluarga.
Fleksibilitas
peran
dalam
keluarga.
Memberikan dukungan yang
memuaskan
antar
anggota
keluarga atau menggunakan
kekuatan kelompok keluarga
Pemecahan masalah keluarga
secara bersama-sama
Diskusikan
dengan
keluarga tatang cara
mengatasi
masalah
koping keluarga
Motivasi keluarga untuk
menyebutkan
cara
mengatasi
koping
keluarga
Berikan
reinforement
pada keluarga atas upaya
yang tepat.
3.2 Mendemonstrasikan
koping
keluarga
peningkatan
teknik Psikomotor
efektif;
Keluarga
mendemonstrasikan
koping keluarga efektif.
Demonstrasikan pada
dapat 3.2.1
keluarga
contoh teknik koping
teknik
efektif.
3.2.2 Berikan
kesempatan
pada
klg
untuk
mendemonstrasikan
kembali teknik koping
keluarga efektif;
3.2.3 Berikan
reinforement
pada keluarga atas upaya
yang tepat.
dgn
klg
Memahami dan menghargai Mendiskusikan
bagaimana
sikap
klg
terhadap
keberadaan serta keinginan anak
menantu
sebagai
anggota
yang membentuk keluarga baru.
keluarga baru.
3.3.1 Tanyakan
kembali
bagaimana
sikap/
perasaan
keluarga
terhadap anak (Tn. A)
dan menantunya.
Sumber lingkungan ;
4.3.1
Dalam
kunjungan
lanjutan 4.4.1
melakukan modifikasi terhadap
sumber lingkungan yang menjadi
penguat stressor.
4.4.2
4.4.3
Dukungan informasi.
Dukungan orang tua
5.1.1
Jelaskan
faktor
lingkungan yang dapat
membantu
dalam
menyelesaikan masalah
keluarga.
Motivasi keluarga untuk
memahami
dan
mrngidentifikasi faktor
lingkungan yang dapat
membentu
menyelesaikan masalah
Berikan
reinforcement
positif atas jawaban
keluarga
Observasi
sumber
lingkungan
keluarga
terkait koping keluarga
tidak efektif.
Diskusikan
dengan
keluarga hal positif yang
sudah dilakukan keluarga
Berikan
reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
Informasikan
dan
diskusikan
dengan
keluarga
mengenai
fasilitas
pendukung
5.1Mengidentifikasi
keberadaan
fasilitas
pendukung keluarga yang
dapat terjangkau untuk
mengatasi masalah
5.2Membuat
kunjungan
pendukung.
ke
rencana Psikomotor
sumber (Verbal)
5.1.2
5.1.3
5.2.1
keluarga
dalam
mengatasi
strssor
keluarga.
Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
hasil diskusi.
Berikan reinforcement
positif atas hasil yang
dicapai keluarga
Motivasi
keluarga
untuk
memanfaatkan
fasilitas
pendukung
keluarga
yang
terjangkau.
5.2.2 Berikan reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga