Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN S KHUSUSNYA AN.

D DENGAN ISPA
DI RT 04 RW 16 DESA CIHEULANG, KEC CIPARAY KAB. BANDUNG
Pengkajian tanggal 10 Oktober 2014
I. Data Umum
1. Nama KK

; Tn. S

2. Usia

: 39 Tahun

3. Pendidikan

: SD

4. Pekerjaan

: Buruh

5. Alamat

: Komp. Bukit indah Cikahuripan D-26, Ciheulang,

Ciparay
6. Komposisi

: Ayah, ibu dan anak

No

Nama

Umur

Jk

Status

Pendidikan

Pekerjaan

Imunisasi

Status
Kesehatan

1
2
3

Ny. P
Nn. R
An. D

36 th
16 th
5 th

P
P
P

Istri
Anak
Anak

SMP
SMK
TK

IRT
Pelajar
Pelajar

Lengkap
Lengkap
Lengkap

Sehat
Sehat
Sakit

49

4
1

2
1

36

50

2
9

5 th

4
7

38

1
9

16th

Klien merupakan pasangan keluarga remaja yang mana hasil pernikahannya telah
dikaruniai dua anak perempuan. Keluarga TN S belum memiliki rumah sendiri dan
tinggal mengontrak.

Keterangan
= Laki-laki
= Perempuan
= Tinggal Serumah
= Klien

7. Tipe Keluarga : Keluarga Inti terdiri dari istri dan dua orang anak yang tinggal
dalam satu rumah.
8. Suku : Tn. S dan Ny P berasal dari suku jawa asli. Anaknya sejak usia 6 bulan telah
diberi minum penganti air susu ibu (PASI). Karena sering menangis jika telah
menyusui dan air susu ibunya telah habis. Tn. S tinggal pada lingkungan yang tidak
ada hubungan keluarga. dengan latar belakang suku yang berbeda.
9. Agama ; Islam, keluarga rajin menjalankan ibadah sholat lima waktu, akan tetapi
Tn.S jarang melakukan ibadah shalat berjamaah di masjid dikarenakan pulang
kerjanya yang tidak menentu terkadang larut malam, akan tetapi Ny P rajin
melaksanakan shalat walau dirumah.
10. Status Sosial Ekonomi keluarga : Pencari nafkah Tn. S. Saat ini Tn. S bekerja
menjadi sopir di tempat barang bekas, dengan pendapatan Rp. 2 000 000 per bulan.
Jumlah pengeluaran hampir sama karena sebagian gajinya di gunakan untuk
membayar sekolah anaknya yang SMK dan TK.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga : rekreasi yang rutin di lakukan adalah menonton TV
bersama. Aktifitas keluar sangat jarang, paling ke tempat saudaranya yang ada di
Dago.

II. Riwayat dan Tahap perkembangan Keluarga


12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini : keluarga telah beradaptasi menjadi orang
tua, saat ini berperan sebagai bapak dan ibu dari seorang anak laki-lakinya. Setiap
pulang kerja ataupun hari libur TN. S. menyempatkan bermain disekitar rumah
dengan anakdan istrinya. Jika sakit anaknya keluarga selalu membawa anaknya ke
klinik dan rumah sakit saat ini ditangani dokter spesialis anak ada riwayat penyakit
TB kelenjar.
13. Tahap Perkembangan Keluarga Yang belum terpenuhi : semua kebutuhan
perkembangan keluarga telah terpenuhi, tinggal memenuhi perkembangan individu
sesuai usia.
14. Riwayat Keluarga Inti : Tn. S dan Ny. P penduduk asli Kebumen yang tinggal di
ciparay.. Mereka bertemu sejak Ny. P masih kampung halaman karena
bertetangga..Setelah berpacaran satu tahun akhirnya menikah.
15. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Hubungan antara keluarga pihak keluarga Tn. S dan Ny. P saat ini baik. Orang tua
Ny P sudah meninggal, sedangkan orang tua Tn. S tinggal di Kebumen.
III. Karakteristik Rumah
16. Rumah yang ditempati adalah rumah kontrakan , berukuran 5 X 9 yang terdiri dari 2
kamar tidur, satu

ruang tamu merangkap ruang keluarga dan dapur yang

didalamnya terdapat satu WC yang bersatu dengan kamar mandi. Lantai rumah
tampak bersih hal ini terlihat tidak adanya kotoran pada lantai. Rumah yang
didiaminya permanen, dibangun dipinggir jalan komplek, disebelah kanan rumah
tetangga, dan disebelah kiri jalan utama komplek dan ada tempat penampungan
sampah. Jarak antara penampungan sampah dengan rumah sekitar 3 meter.
Dibelakang rumah terdapat menjemur pakaian.
Denah Rumah Bpk. S
Luas Rumah 5 X 9 Meter

Pena
mpu
ngan
sam
pah

Jalan Desa

Rumah Tetangga

Rumah Tetangga

Keluarga Tn S tinggal di komplek dengan tetangga yang bukan dari keluarga tetapi dari
bermacam-macam suku yang berbeda. Tn S tidak aktif di kegiatan masyarakat karena
selalu pulang malam.. Keberadaan posyandu di RW 16 aktif dilakukan oleh ibu kader
sehingga pemeriksaan anaknya yang balita dilakukan di posyandu.
18. Mobilitas Geografis Keluarga : kerabat keluarga Tn S tinggal dalam satu komunitas
yang tidak sama. Untuk komunikasi dengan keluarga di kebumen menggunakan
telepon seluler dan hanya setahun sekali ketika lebaran baru bersilaturahim dengan
keluarganya.
19. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Ny. P jarang mengikuti kegiatan pengajian maupun kegiatan ibu-ibu di kampung,


hal ini lebih diprioritaskan untuk mengasuh anaknya. Adapun kegiatan berkumpul
dengan tetangga yang berlokasi disekitar rumah Tn. S
20. Sistem Pendukung Keluarga
Saat ini jika ada kesulitan keuangan keluarga dari Tn S. selalu membantunya karena
Tn S bekerja di kakaknya. Kalau An. D sakit selalu dibantu dan berobatnyapun
menggunakan mobil kakak Tn S.
IV. Struktur Keluarga
21. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan, jika ada masalah mereka selalu
mengkomunikasikannya bersama.
22. Struktur Kekuatan Keluarga
Pemegang keputusan ada di Tn. S sebagai kepala keluarga, namun jika anaknya
sakit dan Tn. S sedang tidak ada dirumah Ny. P minta tolong pada tetangganya.
23. Struktur Peran
Peran formal ayah sebagai bapak yang mencari nafkah. Ny P.sebagai ibu yang
mengatur urusan rumah , seperti memasak, mengurus anak dan mengatur ruangan.
Ibu juga sebagai perawat keluarga jika merawat anaknya baik dalam kondisi sehat
maupun sakit.
24. Nilai dan Norma Budaya
Fungsi nilai dan budaya yang dianut keluarga adalah saling menghormati antara
anggota keluarga.nilai yang ada di keluarga merupakan nilai agama yang dianutnya
yaitu agama Islam.
V. Keluarga
25. Fungsi Afektif

Orang tua menyadari adanya kebutuhan pada anggota keluarga, seperti kebutuhan
terhadap makan, minum susu tambahan, perhatian dan kasih sayang untu anak dan
pasanganya.
26. Fungsi sosial
Keluarga mengontrol secara rutin perilaku anak, seperti mengenal menghormati
orang tuan, ketika bertemu Tn. S. Selalu salam dengan dilatih mencium tangan Tn S.
Anak tidak dibiarkan saja dalam bertindak, diarahkan dalam bermain. Anaknya
sering bermain dengan ibunya dan sering bersama anak tetangganya.
27. Fungsi Perawatan Keluarga
Jika anaknya sakit keluarga sudah terbiasa menggunakan fasilitas kesehatan dan
berobat ke rumah sakit. Khususnya bila anaknya sakit panas atau batuk. Tidak
pernah menggunakan obat warung. Akan tetapi terkadang kebingungan melakukan
perawatan dirumah. ditengah kesibukannya keluarga jarang melakukan kegiatan
oleh raga. hal ini belum, memahai tentang pentinya olah raga.

VI. Stres dan Koping keluarga


28. Stresor Jangka pendek
Penyakit ispa yang diderita anaknya merupakan masalah yang harus segera di
tangani. Penyakit itu yang membuat selalu cemas keluarga. Terlebih saat ini
anaknya mengalami panasdan batuk pilek yang membuat panik, karena kalau panas
susah turun. Akhirnya meminta pertolongan tetangga untuk menganter ke klinik atau
RS.
29. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Jika ada masalah, terutama jika anaknya sakit panas agak panik sehingga lebih
banyak tetangga,untuk membawa ke klinik atau RS.
30. Strategi Koping yang Digunakan

Koping yang digunakan untuk memecahkan masalah belum mampu memecahkan


sendiri, hal ini selalu minta kakaknya atau kadang tetangganya.
31. Strategi adaptasi Disfungsi
Pada keluarga tidak ditemukan adanya adaptasi yang disfungsional.
32. Pemeriksaan Fisik Keluarga
Tabel 1. Pengkajian Fisik Keluarka Tn. S
No Komponen
Kepala
1

Mata

Tn. S
Rambut
pendek, hitam
bersih tidak
ada kelainan,
tdak
ada
keluhan gatal.

Ny. P
Rambut
Panjang, hitam
bersih tidak ada
kelainan, tdak
ada
keluhan
gatal,
ketobe
(-)
Seklera tidak
ikterus,
konjungtiva
tidak anemis,
visus normal.
Bersih
tidak
ada
serumen
dan tidak ada
luka
fungsi
pendengaran
baik.
Bersih
tidak
ada
sekret,
tidak
ada
kelainan.
Gigi berwarna
putih,Stomatitis
(-), nyeri (-),
bersih, karies
(-),

Seklera tidak
ikterus,
konjungtiva
tidak anemis,
visus normal.
Telinga
Bersih tidak
ada serumen
dan tidak ada
luka, fungsi
pendengaran
baik.
Hidung
Bersih tidak
ada
sekret,
tidak
ada
kelainan.
Mulut
Stomatitis (-),
nyeri
(-),
bersih, karies
(-),
bagian
dalam
gigi
berwarna
coklat terdapat
bekas rokok,
Leher
dan Nyeri
(-), Nyeri
(-),
Tenggorokan pembesaran
pembesaran
kelenjar limfe kelenjar limfe

An.R
Rambut
pendek, hitam
bersih
distribusi
baik, tidak ada
kelainan,

An. D
Rambut
pendek, hitam
bersih
distribusi baik,
tidak
ada
kelainan,

Seklera tidak
ikterus,
konjungtiva
tidak anemis,
visus normal.
Bersih tidak
ada serumen
dan tidak ada
luka
fungsi
pendengaran
baik.
Bersih tidak
ada
sekret,
tidak
ada
kelainan.
Gigi berwarna
putih,
Ompong (-)
Stomatitis (-),
nyeri
(-),
bersih, karies
(-),

Seklera tidak
ikterus,
konjungtiva
tidak anemis,
visus normal.
Bersih
tidak
ada serumen
dan tidak ada
luka
fungsi
pendengaran
baik.
Ada
sekret
berwarna
bening, tidak
ada kelainan
Gigi berwarna
putih, Ompong
(+) Stomatitis
(-), nyeri (-),
bersih, karies
(-),

Nyeri
(-), Nyeri
(-),
pembesaran
pembesaran
kelenjar
kelenjar

10

11

12

13
14
15

dan Tiroid (-), dan Tiroid (-), limfe(-) dan


kesulitan
kesulitan
Tiroid
(-),
menelan (-)
menelan (-)
kesulitan
menelan (-),
Dada
dan Pergerakan
Pergerakan
Pergerakan
paru
dada simetris, dada simetris, dada simetris,
ronchi
(-), ronchi
(-), ronchi
(-),
weeaing (-), weeaing
(-), weezing (-),
penggunaan
penggunaan
penggunaan
otot
bantu otot
bantu otot
bantu
pernafasan (-), pernafasan (-), pernafasan (-),
Batuk
(-), Batuk
(-), Batuk
(-),
keluhan sesak keluhan sesak keluhan sesak
(-)
(-)
(-),
Jantung
Bunyu janti 1 Bunyu janti 1 Bunyi jantung
dan 2 murni, dan 2 murni, 1 dan 2 murni,
tidak
tidak
tidak
ditemukan
ditemukan
ditemukan
suara murmur. suara murmur. suara murmur.
Irama reguler Irama reguler
Irama reguler,
cepat.
Abdomen
Bising usus 11 Bising usus 12 Bising usus 10
x/ menit, tidak x/ menit, tidak x/ menit, tidak
ada
nyeri ada nyeri tekan, ada
nyeri
tekan, tumor tumor (-).
tekan, tumor
(-).
(-).
Extremitas
Tidak
ada Tidak
ada Tidak
ada
kelainan, tidak kelainan, tidak kelainan, tidak
ada
luka, ada luka, fungsi ada
luka,
fungsi
pergerakan
fungsi
pergerakan
baik.
pergerakan
baik.
baik.
Kulit
Bersih,
ada Bersih,
tidak Bersih, tidak
bekas
luka ada bekas luka, ada
bekas
pada
lutut tidak ada jamur luka, tidak ada
kaki
kanan, dan
luka jamur
dan
tidak
ada infeksi, turgor luka infeksi,
jamur
dan < 2 detik
turgor < 2
luka infeksi,
detik
turgor < 2
detik
Kuku
Pendek
dan Pendek
dan Pendek
dan
bersih,
bersih, sianosis bersih,
sianosis
(-), (-), CRT baik
sianosis
(-),
CRT baik
CRT baik
BB
74 Kg
60 Kg
50 Kg
TB
162 cm
159 cm
155 cm
Tanda Vital
TD.
120/90 TD.
110/80
TD: 100/70

limfe(+) dan
Tiroid
(-),
kesulitan
menelan (-),
Pergerakan
dada simetris,
ronchi
(+),
weezing
(-),
penggunaan
otot
bantu
pernafasan (-),
Batuk
(+),
keluhan sesak
(-),
Bunyi jantung
1 dan 2 murni,
tidak
ditemukan
suara murmur.
Irama reguler,
cepat.
Bising usus 10
x/ menit, tidak
ada
nyeri
tekan, tumor
(-).
Tidak
ada
kelainan, tidak
ada
luka,
fungsi
pergerakan
baik.
Bersih, tidak
ada bekas luka,
tidak ada jamur
dan
luka
infeksi, turgor
< 2 detik

Pendek
dan
bersih, sianosis
(-), CRT baik
17 Kg
104 cm
92 x/mnt, N.

16

Kesimpulan

mmhg, N. 68
x/mnt, R, 18
x/mnt, S. 37
C
Saat
dikaji
dalam
keadaan sehat

mmhg, N. 72
x/mnt, R, 16
x/mnt, S. 37,2
C
Saat
dikaji
dalam keadaan
sehat

mmhg, N. 88
x/mnt, R, 18
x/mnt, S. 36,8
C
Saat
dikaji
dalam
keadaan sehat

92 x/mnt, R :
26 x/mnt, S :
37,3 C
Ditemukan
gejala-gejala
gangguan tidak
efektifnya
jalan
nafas,
weezing
(-),
Ronchi(+),Akti
vitas
otot
pernafasan (-)

VII. Harapan Keluarga Terhadap asuhan keperawatan keluarga


Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi cara perawatan pasien ispa
sehingga anggota keluarga dapat merawatnya dengan baik.
Tabel 2. Analisa Data
No Data
1. Subjektif
Menurut Ny P. Penyakit ispayang diderita anaknya
merupakan masalah yang harus segera di tangani.
Penyakit itu yang membuat selalu cemas keluarga, .
Terlebih jika sudah panas dan batuk-batuk membuat
panik,
Objektif
o An. A batuk dan pilek

Masalah Kesehatan
Gangguan tidak efektifnya
jalan nafas pada keluarga
Tn. S khususnya An. D

o Badan tak panas, suhu badan 37,3 C


o Tampak mengeluarkan ingus dari hidung
o

Pada pemeriksaan auskultasi paru An.A terdengar


ronchi basah (+)

o RR 28 kali/menit
o Nadi 92 kali/menit
o BB 14 kg
2.

Subjektif
Menurut Ny N. Jika anaknya sakit, keluarga sudah
terbiasa menggunakan fasilitas kesehatan dan
berobat ke rumah sakit. Khususnya bila anaknya
sakit . Tidak pernah menggunakan obat warung.
Akan tetapi terkadang kebingungan melakukan

Koping keluarga tidak


efektif dalam mengatasi
masalah. pada Tn. S
terutama Ny. P

perawatan dirumah.
Penyakit ispa yang diderita anaknya merupakan
masalah yang harus segera di tangani. Penyakit itu
yang membuat selalu cemas keluarga.Terlebih jika
anaknya panas dan batuk-batuk membuat panik,
Objektif
Ketika berobat anaknya Ny P. meminta pertolongan
tetangga.
Klien
merupakan
pasangan
yang
dari
pernikahannya telah dikaruniai dua orang anak
perempuan. Keluarga TN S. belum memiliki rumah
sendiri dan tinggal bersama sejak dari
pernikahannya.
Tabel 3. Masalah Gangguan tidak efektifnya jalan nafas pada keluarga Tn. L khususnya
An. D
No
Kriteria
Bobot Nilai
Pembenaran
1
Sifat masalah : aktual
1
3/3 X I = 1
Masalah aktual karena
sudah menyerang An. D,
perlu
tindakan
keperawatan dan medis,
akanberdampak
pada
gangguan
pernafasan
yang lebih berat.
2
Kemungkinan masalah 2
1/2 X 2 = 1
Sumber daya keluarga
dapat
diubah
:
ada, dana, kendaraan
Sebagian
ada keluarga yang lain
mendukung, akan tetapi,
usia klien anak-anak
belum dapat memahami
arahan orang tua dalam
upaya
pencegahan
menghindari pencetus
terjadinya asma.
3
Potensi
untuk 1
2/3 X 3 = 2/3
Masalah belum berat
dicegah :Cukup
tetapi penyakit sering
menyerang
belum
diketahui penyebabnya.
Penyakit dapat dicegah
dengan
mengetahui
faktor
pencetus
terjadinya asma.
4
Menonjolnya masalah : 1
2/2 X 1 = 1
Keluarga
menyadari
segera ditangani
penyakit ini penting
untuk diatasi karena

mengganggu, dan dapat


mengakibatkan
gangguan penyakit lebih
berat.
Jumlah

3 2/3

Tabel 4. Masalah Koping keluarga tidak efektif dalam mengatasi masalah. pada Tn. S
terutama Ny. P
No

Kriteria

Bobot

Nilai

Sifat masalah : Aktual

3/3 X 1 = 1

Kemungkinan masalah
2
dapat diubah : sebagian

1/2 X 2 = 1

Potensi untuk dicegah :


1
Mudah

2/3 X 1 = 2/3

Menonjolnya masalah :
1
ingin segera diatasi

0/2 X 1 = 0

Jumlah

Pembenaran
Masalah aktual karena
terjadi pada Ny P. perlu
mendapatkan tindakan
keperawatan.
Sumberdaya keluarga
(pendidikan ), dana ada,
dukungan keluarga ada,
tenaga
kesehatan
tersedia.
Masalah belum terlalu
berat, namun dapat
diatasi
dengan
pemberian motivasi dan
percaya diri.
Keluarga Ny P, tidak
merasakan
masalah
tersebut

2 2/3

Diagnosa Keperawatan Prioritas


1. Gangguan tidak efektifnya jalan nafas pada keluarga Tn. S khususnya An. D
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
masalah penyakit ispa.
2. Koping keluarga tidak efektif dalam mengatasi masalah. pada Tn. S terutama Ny. N
ketidak mampuan keluarga mengenal masalah tidak efektif koping.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN L.


DENGAN MASALAH PERKEMBANGAN TAHAP KE 2
No
1.

Diagnosa
Kep. Klg.
Gangguan
tidak
efektifnya
jalan nafas
pada An. D
keluarga
Tn.
S
berhubunga
n
dengan
ketidak
mampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga
khususnya
An.
D
dengan
Ispa.

Tujuan

Standar Evaluasi

Umum
Khusus
tujuann
1. Setelah 1 x 60 menit
umum :
kunjungan, keluarga Tn.S
setelah 5 X
mampu mengenal masalah
Junjungan ke
Ispa pada anggota keluarga :
rumah jalan
nafas efektif
Dengan cara :
pada An. D
1.1Menyebutkan
pengertian
(5 tahun)

Kriteria
Respon
Verbal/
Kognitif

penyakit Ispa

Standar
ISPA adalah penyakit saluran
pernafasan akut dengan batuk
dan pilek.
Penyebab ISPA :
o

Kurang gizi

Imunisasi tidak lengkap

Lingkungan yang tidak sehat

Tanda dan gejala ISPA


o

Batuk

Pilek

Demam

Nafas cepat

Suara Parau

Nyeri tenggorokan

Intervensi
1.1.1 Diskusikan
dengan
keluarga pengertian Ispa
dengan
menggunakan
lembar balik
1.1.2 Tanyakan
kembali
pengertian Ispa
1.1.3 Berikan reinforcement bila
menjawab benar.

1.2Menyebutkan penyebab Ispa

Respon
Verbal/
Kognitif

1.3Setelah tindakan 1 x 15 Respon


mnt keluarga Tn. N dapat Verbal/
merawat
Anggota Kognitif
keluarga yang sakit ISPA

1. Menyebutkan penyebab Ispa

Bakteri
Jamur
Virus
1.2.2
Nutrisi yang kurang baik
Buruknya
sanitasi
lingkungan
1.2.3
Rendahnya
asupan
antioksidan
Perawatan ISPA :

1.3.1 Diskusikan bersama

Jika panas dikompres

keluarga tentang pencegahan

Jika pilek bersihkan hidung

ISPA.

dengan saputangan yang

1.3.2 Berikan kesempatan

bersih

yang kurang dimengerti.


1.3.3 Tanyakan
tentang
apa
bila dijelaskan

Beri minum yang banyak.


Awasi
kondisi
bertambah parah

Kognitif

Diskusikan
dengan
keluarga
tentang
penyebab Ispa dengan
menggunakan
lembar
balik
Motivasi
keluarga
menyebutkan penyebab
Ispa
Berikan reinforcement
bila menjawab benar.

1.4
Merawat
anggota Respon
keluarga yang sakit ISPA
Verbal/

1.2.1

Cara membuat obat tradisional

1.4.1

batuk dan pilek (Jeruk-Kecap):


o

Siapkan baki dan pengalas

Potong jeruk nipis,

1.4.2

kembali
yang

Diskusikan
dengan keluarga
tanda-tanda Asma
Tanyakan kemabi
tanda-tanda asma

1.4.1 Demonstrasikan cara

kemudian jeruk diperas dan

pembuatan obat

ainya disaring.

tradisional.

Ambil kecap sebanyak 1


sendok makan, kemudian

1.4.2 Beri kesempatan


keluarga
untuk
re
demonstrasi

dituang kedalam gelas.


o

Ambil 1 sendok makan air


jeruk nipis, kemudian
tuangkan kedalam gelas
berisi kecap.

1.5 Demonstrasikan cara


pembuatan obat tradisional.
Beri kesempatan keluarga
untuk re demonstrasi

Respon
Verbal/
Kognitif

Aduk hingga merata

Berikan pada anak untuk

diminum
Pencegahan ISPA :

1.5.1 Diskusikan bersama

1. Menjauhkan rokok dari

keluarga tentang pencegahan

penderita batuk.

ISPA.

2. Jaga kebersihan lingkungan.

1.5.2.Berikan kesempatan

3. Imunisasi lengkap

klien tentang pencegahan

4. Berikan makanan yang bergizi. ISPAbertanya.


Kebersihan lingkungan:

1.5.3 Tanyakan kembali hal-

1. Rumah dibersihkan

hal yang dijelaskan.

2.

Koping
keluarga
tidak efektif
dalam
mengatasi
masalah.
pada
keluarga
Tn.
S
berhubunga
n
dengan
ketidak
mampuan
keluarga Ny
P,
mengambil
keputusan
untuk
mengatasi
masalah
merawat An

Setelah 5 x 1. Setelah 1 x
60 menit Respon
pertemuan,
kunjungan,
keluarga Tn.S Verbal/
keluarga
mampu
mengenal masalah Kognitif
Tn.L dapat
tidak efektifnya
koping
menggunaka
keluarga pada Ny P. dalam
n
koping
mengambil keputusan.
1.1Menyebutkan
pengertian koping
yang efektif.
keluarga

1.2 Menyebutkan
tanda
dari Respon
koping keluarga yang tidak Verbal/
efektif
Kognitif

2. Pakaian dibereskan jangan

1.5.4 Beri re inforcement

digantung.

positif atas jawaban yang

3. Jendela dibuka.

diberikan keluarga.

4. Debu dibersihkan.

1.5.5.Praktekkan
dan
laksanakan
kebersihan
lingkungan

Koping keluarga adalah respon yg 1.1.1


positif, sesuai dgn masalah, efektif,
persepsi dan respon perilaku yg
digunakan
keluarga
dan
subsistemnya untuk memecakan
1.1.2
suatu masalah atau mengurangi
stress yang diakibatkan oleh
masalah atau peristiwa.
1.1.3

Menyebutkan 2 dari 4 tanda 1.2.1


koping keluarga tidak efektif.

Agresi / bermusuhan
Tidak saling menghargai
Memberikan dukungan
memuaskan
Peran
keluarga
memuaskan

1.2.2
tidak
tidak

1.2.3

Diskusikan
dengan
keluarga tentang definisi
koping
keluarga
menggunakan
lembar
balik.
Beri motivasi untuk
menyebutkan kembali
definisi koping keluarga.
Beri
reinforcement
positif atasjawaban yang
positif dari keluarga..
Diskusikan dgn keluarga
tentang tanda koping
tidak efektif.
Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
tanda
koping
tidak
efektif.
Berikan reinforcement
positif
atas
usaha
keluarga.

1.3 Mengidentifikasi
penyebab Respon
masalah koping keluarga tak Verbal/
efektif
Kognitif

Menyebutkan penyebab koping 1.3.1


tidak efektif pada keluarga;

2. Setelah 1 x 60 menit kunjungan Respon


keluarga
Tn.S
dapat Verbal/
mengambil keputusan untuk Kognitif
menyelesaikan masalah
2.1Dapat memahami akibat
lanjut dari masalah koping
keluarga
tak
efektif;
menurun.

Akibat lanjut dari mekanisme


koping keluarga tidak efektif
masalah akan memperlemah
terhadap
kekuatan
struktur
keluarga sehingga fungsi dan
peran keluaga terganggu.

2.2Memutuskan
untuk Respon
merawat dan mencari solusi Verbal/
agar An. D sembuh
Kognitif

Keluarga mampu merawat dan


mandiri merawat anak yang sakit
.

2.3 Keluarga dapat mengatasi Respon


stres dengan melakukan Verbal/

dengan
Keluarga berusaha mencari solusi 2.3.1 Diskusikan
keluarga upaya yang
jika An D sakit dengan cara

Pasangan keluarga baru


Adaptasi .
Masalah anak sakit asma

Dorong keluarga untuk


mengidentifikasi
penyebab koping tidak
efektif
1.3.2 Berikan reinforcement
positif
atas
usaha
keluarga
mengidentifikasi
penyebab koping tidak
efektif.
2.1.1 Jelaskan pada keluarga
akibat
lanjut
dari
masalah koping keluarga
tak efektif.
2.1.2 Motivasi
keluarga
supaya dapat memahami
akibat
lanjut
dari
masalah koping keluarga
tak efektif.
2.2.1 Diskusikan dgn keluarga
mengenai cara merawat
An. D jika sakit.
2.2.2 Berikan
reinforement
pada keluarga yang
sudah
memahami
masalah.

upaya untuk mengatasi Kognitif


masalah An. D sakit

3. Setelah 1 x 60 menit Respon


kunjungan, kelurga Tn. S Verbal/
mampu
mengelola Kognitif
mekanisme koping keluarga
efektif; peningkatan;
3.1Menyebutkan
cara
mengatasi masalah koping
keluarga

membawanya
pelayanan kesehatan.

ketempat

akan dilakukan jika An.


D sakit.
2.3.2 Berikan
reinforement
pada
keluarga
atas
upaya yang tepat.

Menyebutkan 4 dari 7 cara 3.1.1


mengatasi
masalah
koping
keluarga

Lebih
mengembangkan
3.1.2
komunikasi dewasa-keluarga
Mengkaji kemampuan
dan
kesiapan anggota keluarga untuk
belajar
akan
tugas 3.1.3
perkembangan keluarga.
Fleksibilitas
peran
dalam
keluarga.
Memberikan dukungan yang
memuaskan
antar
anggota
keluarga atau menggunakan
kekuatan kelompok keluarga
Pemecahan masalah keluarga
secara bersama-sama

Diskusikan
dengan
keluarga tatang cara
mengatasi
masalah
koping keluarga
Motivasi keluarga untuk
menyebutkan
cara
mengatasi
koping
keluarga
Berikan
reinforement
pada keluarga atas upaya
yang tepat.

Mengontrol arti/ makna dari


masalah : pembentukan kembali
kognitif dan penilaian pasif.
Minta bantuan dukungan dari
luar keluarga (orang tua, sanak
saudara, spiritual)

3.2 Mendemonstrasikan
koping
keluarga
peningkatan

teknik Psikomotor
efektif;

3.3 Menunjukkan sikap positif Respon


pada Ny.P sebagai sumber Verbal/
stress pada keluarga Tn.S
Kognitif

Keluarga
mendemonstrasikan
koping keluarga efektif.

Demonstrasikan pada
dapat 3.2.1
keluarga
contoh teknik koping
teknik

efektif.
3.2.2 Berikan
kesempatan
pada
klg
untuk
mendemonstrasikan
kembali teknik koping
keluarga efektif;
3.2.3 Berikan
reinforement
pada keluarga atas upaya
yang tepat.

dgn
klg
Memahami dan menghargai Mendiskusikan
bagaimana
sikap
klg
terhadap
keberadaan serta keinginan anak
menantu
sebagai
anggota
yang membentuk keluarga baru.

keluarga baru.
3.3.1 Tanyakan
kembali
bagaimana
sikap/
perasaan
keluarga
terhadap anak (Tn. A)
dan menantunya.

Setelah 1 x 60 menit Respon


pertemuan, keluarga Tn.S Verbal/
mampu
memodifikasi Kognitif
lingkungan keluarga yang
adaptif;
4.3Menyebutkan
sumber
lingkungan yg dpt mendukung
penyelesaian masalah koping
keluarga tidak efektif

Sumber lingkungan ;

4.4Menunjukkan cara meningkatan Psikomotor


dan memeliharaan lingkungan
keluarga yg dpt mendukung
penyelesaian masalah koping
keluarga tidak efektif

4.3.1

Keadaan ekonomi keluarga telah


memiliki rumah dan pekerjaan .
Kondisi
lingkungan
fisik
(kondisi rumah) ideal melebihi 8
4.3.2
m2 perorang.
Keadan orang tua mendukung
dari segi ekonomi dan tempat
tinggal yang dekat.
Orengtua
memiliki
sarana
transfortasi
4.3.3

Dalam
kunjungan
lanjutan 4.4.1
melakukan modifikasi terhadap
sumber lingkungan yang menjadi
penguat stressor.
4.4.2
4.4.3

5. Setelah 1 x 60 menit Respon


kunjungan, keluarga mampu Verbal/
menggunakan
fasilitas Kognitif
pendukung keluarga;

Fasilitas pendukung keluarga;

Dukungan informasi.
Dukungan orang tua

5.1.1

Jelaskan
faktor
lingkungan yang dapat
membantu
dalam
menyelesaikan masalah
keluarga.
Motivasi keluarga untuk
memahami
dan
mrngidentifikasi faktor
lingkungan yang dapat
membentu
menyelesaikan masalah
Berikan
reinforcement
positif atas jawaban
keluarga
Observasi
sumber
lingkungan
keluarga
terkait koping keluarga
tidak efektif.
Diskusikan
dengan
keluarga hal positif yang
sudah dilakukan keluarga
Berikan
reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga

Informasikan
dan
diskusikan
dengan
keluarga
mengenai
fasilitas
pendukung

5.1Mengidentifikasi
keberadaan
fasilitas
pendukung keluarga yang
dapat terjangkau untuk
mengatasi masalah

5.2Membuat
kunjungan
pendukung.

ke

rencana Psikomotor
sumber (Verbal)

Memelihara hubungan aktif


dengan komunitas.
Dukungan sosial (penggunaan
jaringan
dukungan
sosial
informal,
sistem
formal,
kelompok-kelompok mandiri).
Dukungan spiritual

Keluarga memanfaatkan fasilitas


pendukung keluarga.

5.1.2
5.1.3

5.2.1

keluarga
dalam
mengatasi
strssor
keluarga.
Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
hasil diskusi.
Berikan reinforcement
positif atas hasil yang
dicapai keluarga

Motivasi
keluarga
untuk
memanfaatkan
fasilitas
pendukung
keluarga
yang
terjangkau.
5.2.2 Berikan reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga

Anda mungkin juga menyukai