Latar Belakang
Latar Belakang
berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya
dengan perilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan, dan pendidikan.
Pembuangan tinja perlu mendapat perhatian khusus karena merupakan satu bahan
buangan yang banyak mendatangkan masalah dalam kesehatan dan sebagai media bibit
penyakit, seperti diare, typhus, muntaber, disentri, cacingan, dan gatal-gatal. Selain itu, dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau busuk serta estetika.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak pada tahun
2014, penyakit diare termasuk juga kolera mempunyai penderita sebesar 60% dari jumlah
penderita FBD keseluruhan. Menyadari buruknya kondisi sanitasi tersebut diatas serta
dampak negatif yang ditimbulkan, maka perlu adanya program Stop Buang Air Besar
Sembarangan dan dengan melakukan penyuluhan tentang BABS kepada waga Desa binaan.
Adapun mitra yang mendukung dalam kegiatan penyuluhan tentang BABS ini adalah
Kepala Desa, tokoh-tokoh masyarakat Desa X, petugas Puskesmas Desa X, kader
Posyandu Desa X, Pemuda dan pemudi Desa X dan anggota KKN Desa X, Kecamatan
Y, Kabupaten Z.
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah warga yang tidak memiliki akses jamban
sehat dan warga yang telah memiliki akses jamban sehat, tetapi belum memenuhi syarat.