Anda di halaman 1dari 5

BUDIDAYA TANAMAN MENTIMUN SEBAGAI PENGHASIL BENIH

DI PT. BISI INTERNATIONAL Tbk, DESA JABUNG


KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR

BAB I
PENDAHULUAN
1

Latar Belakang

Seiring

dengan

bertambah

pesatnya

pertumbuhan

penduduk

dan

perkembangan ilmu pengetahuan serta adanya kemajuan teknologi yang beraneka


ragam tidak menuntu kemungkinan kebutuhan pangan bagi manusia juga
meningkat, sehingga berbagai upaya dan usaha telah dilakukan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas dari pada tanaman pangan ini.

Bahan pangan yang sering dikonsumsi dan tidak bisa ditinggalkan dalam
kehidupan seharihari masyarakat Indonesia adalah sayuran.Sayuran adalah salah
satu jenis panganyang dibutuhkan tubuh untuk memenuhikualitas konsumsi yang
baik(Khonsam,2002).

Di indonesia tingkat konsumsi sayur pada tahun 2005-2007 masih sangat


rendah jika dibandingkan dengan rekomendasi Organisasi Pangan dan Pertanian
Dunia (FAO) yaitu73kg/kapita/tahun. Dari data BPS, 2013, tingkat konsumsi
sayuran penduduk Indonesia tahun 2005 sebesar 38,72 kg/kapita/tahun, kemudian
tahun 2006 sebesar40,20 kg/kapita/tahun, dan tahun 2007 meningkat sebesar
46,39kg/kapita/tahun. Usaha dalam meningkatan ketahanan pangan masyarakat
indonesia terus ditingkatkan oleh pemerintah, dimana salah satu usaha tersebut
adalah penguatan kelembagaan perbenihan dan perbibitan nasional yang

tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional (RPJMN)


tahap II 2010-2014.

Tata cara pembenihan pada setiap perusahaan pastilah berbeda-beda,


walaupun bertujuan sama yaitu menghasilkan produktivitas benih yang optimal
dan berkualitas unggul. Salah satu perusahaan yang sudah menerapkan
manajemen pembenihan yang bergerak pada industry ibenih hortikutura adalah
PT. Bisi Internasional, Tbk. Maka dari itu, dijadikanlah PT. Bisi Internasional,
Tbk sebagai tempat PKL yang potensial bagi mahasiswa dalam rangka
memperdalam budidaya tanaman mentimun sebagai penghasil benih dan untuk
memenuhi rangkaian tugas akhir.
Tanaman mentimun merupakan salah satu sayuran buah yang banyak di
konsumsi segar oleh masyarakat Indonesia. Nilai gizi mentimun mengandung
sumber mineral dan vitamin seperti berupa protein sebanyak 0,65 %, lemak
sebesar 0,1 % dan karbohidrat sebesar 2,2 %, Selain itu terdapat pula kandungan
magnesium, zat besi, fosfor, Vitamin A, Vitamin B, Vitamin B2, dan Vitamin C
(Sumpena, 2008).
Pada umumnya mentimun disajikan dalam bentuk olahan segar, seperti acar,
asinan, kinchi, salad, dan lalap dan dikonsumsi sebagai minuman segar berupa
jus. Penggunaan buah mentimun juga sebagai bahan baku kosmetika untuk
dijadikan Cleansing Cream dan lulur. Menurut data statistik 2012 produksi
mentimun rata-rata di Sumatera Barat adalah 9,72 t ha-1 (BPS Sumbar, 2012).

Kebutuhan mentimun terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan


penduduk Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya mempengaruhi
terhadap naiknya kebutuhan konsumsi sayur-sayuran. Untuk meningkatkan hasil
mentimun tersebut dapat dilalukan dengan perluasan areal tanam. Usaha lain yang

dapat dilakukan adalah meningkatkan mutu intensifikasi tanaman dengan


memperbaiki tingkat kesuburan tanah yaitu dengan pemupukan..

Alasan Pemilihan Obyek Praktek Kerja Lapang (PKL)


Penulis memilih dan melaksanakan Praktek Kerja Lapang di PT Bisi Desa

Jabung Kecamatan Talun Kota Blitar,karena PT Bisi telah mengembangkan


budidaya tanaman mentimun sebagai benih yang dipercayai oleh masyarakat.
Oleh

karena

benih

yang

dihasilkan

1.3. Perumusan Masalah


Dari latar belakang dan alasan pemilihan judul, penulis dapat merumuskan
sebagai berikut :
Bagaimanakah cara budidaya mentimun (Cucumis Sativus L.) untuk menghasilkan
biji yang optimal?

1.4. Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang berjudul
Budidaya Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.) sebagai Benih

di

Kelurahan Jabung Kecamatan Talun Kota Blitar ini bertujuan untuk


mengetahui cara budidaya mentimun sebagai benih dengan hasil yang optimal.

1.5. Manfaat
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan mampu
memberikan informasi tentang Budidaya Mentimun (Cucumis Sativus L.) sebagai
benih pada penulis maupun pembaca, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas
dari pada tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.) sehingga dapat meningkatkan
hasil dan ekonomi masyarakat yang sehat dengan biaya produksi lebih ringan.

Anda mungkin juga menyukai