Kata Pengantar
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam
pengerjaan laporan Measurement and Control Technology: Motor DC dengan
PID Controller. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Measurement and Control Technology untuk membuat sebuah pemodelan
terhadap sebuah sistem controller dan plant dari PID dan Motor DC dengan
sebuah proses.
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada dosen pengampu mata
kuliah Measurement and Control Technology yang telah membimbing serta
membagikan ilmu dalam menyelesaikan tugas laporan ini.
Harapan penulis dengan selesainya tugas ini adalah dapat
menjelaskan kepada pembaca proses dalam membuat sebuah pemodelan
suatu sistem open loop atau close loop, dalam hal ini ialah closed loop PID
Controller dengan plant Motor DC yang dimodelkan secara matematis dan
digambarkan pada block diagram beserta dengan penjelasan yang ada.
Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk hasil yang
lebih baik kedepanya.
Bab 1
Pendahuluan
Bab 2
Pembahasan
Pada bab ini, penjelasan tentang bagian dari motor DC sendiri akan
menjadi focus, seperti stator, rotor dan arus yang digunakan dalam
penggunaan motor DC
1.Commutator. bagian dari motor DC yang dinamakan komutator ini
berfungsi untuk menyalurkan atau mentransmisikan arus antara dynamo
dengan sumber dayanya.
2. Dinamo. Dinamo adalah komponen dengan bentuk silinder yang
dihubungkan ke as penggerak yang kemudian dihubungkan ke kompnen lain
yang ingin digerakan. Putaran dynamo diakibatkan oleh medan magnet yang
dibentuk oleh kutub kutub magnet yang berubah dari utara ke seleatan.
3. Kutub Medan Magnet. Pada bagian motor DC, 2 bagian yang sangat
penting ialah kutub utara dan kutub selata, kedua bagian ini mengakibatkan
dynamo dapat berputar. Pada kasus Motor DC dengan ukuran besar, dapat
digunakan lebih dari 2 magnet.
2.1 Persamaan Motor DC
Torsi yang dihasilkan oleh motor DC berasal dari gaya elektromagnetik
maka dari itu torsi dapat dihasilkan dari sebuah konstanta yang dimiliki dari
motor DC tersebut dan tergantung dari nilai arus yang masuk.
T =Kt I
Sedangkan persamaan untuk nilai elektromagnetik nya dipengaruh
konstanta dari motor DC dan kecepatan putaranya.
E=Ke
Penjelasan:
T = Torsi
K= Konstanta
I = Arus
E= Gaya elektromagnetik
W = kecepatan putaran (rpm)
2.2 Skema Model dari Motor DC
d
dt
(1)
(2)
Arus pada solenoid dapat berubah ubah dalam perubahan waku, maka
L.
d ia
+ R . ia+ ebea=0
dt
(3)
(4)
(5)
(6)
Dan
( J s 2+ Bs ) . ( s )=Tm ( s )=Kt . Ia ( s)
(7)
ea ( s )Ks (s)
R+Ls
(8)
( J s2 + Bs ) . ( s ) ea ( s ) Ks(s)
Kt
J s 2 + Bs ( s )=K .
(9)
R + Ls
ea ( s )Ks( s)
R+ Ls
(10)
Dari persamaan 10, dan blok diagram transfer function dari motor DC adalah
Gp ( s ) =
( s)
Kt
=
ea( s) [( R+ Ls ) . ( Js+ B ) + Kt . Kb]
(11)
0.01
0.005 s +0.06 s+0.1001
2
(12)
Persamaan diatas akan dibuktikan dengan penggunaan matlab.
Bab 3
Aplikasi Pada MatLab
Pada bab ini, aplikasi persamaan dan nilai nilai pada komponen akan di
inputkan pada aplikasi matlab untuk pembuktian dan melihat grafik dari
sistem diatas
3.1 pengunaan sisotool
1. M file
Syntax yang sudah dituliskan pada m file disave pada folder matlab
kemudian dijalankan pada command windows. Setelah dijalankan di
command windows, matlab akan memberikan transfer function dari plant
serta grafik step response seperti berikut ini;
Untuk memasukan nilai dari setiap transfer function atau komponen lainya,
harus disesuikan dengan kebutuhan karena akan berakibat pada grafik yang
dihasilkan. Grafik dapat mencapai desireable value dengan waktu yang
lama, atau terlalu cepat sehingga mengalami overshoot.
Setelah itu, tombol play di klik, grafik dapat dilihat pada komponen
scope, grafik yang dihasilkan akan ditunjukan pada grafik di halaman
berikutnya.
Untuk merangkai block diagram, komponen komponen transfer
function, input, dan output sudah disediakan
Bab 4
State Space
Pada bab sebelumnya, grafik yang dihasilkan oleh plant stabil pada
waktu yang cukup lama. Hal tersebut bukanlah hasil yang baik/memuaskan
karena sebisa mungkin hasil dari grafik bisa stabil pada waktu yang lebih
cepat dengan overshoot kurang dari 5%, maka dari itu akan digunakan PID
Controller, namun untuk menggunakan PID Controller, perlu ditentukan state
space dari plant Motor DC terlebih dahulu.
x state vector
[]
x=
I
[]
Kemudian persamaan pada bab 2 untuk mekanik dan torsi diubah menjadi
L.
dI
+ R . I + ebea=0
dt
(14)
dI eaKb .R . I
=
dt
L
(15)
d
+ B .=Kt . I
dt
(16)
d Kt . I B .
=
dt
J
(17)
Persamaan 17 merupakan persamaan ntuk hokum mekanik torsi yang akan
dimasukan ke state space.
Persamaan untuk turunan X pada state space akan menjadi
[ ][ ] [ ]
x = = J
I
Kb
L
[]
Kt
0
J
.
+ 1 . ea
R
I
La
L
(18)
[]
y=[ 1 0 ] .
I
(19)
Persamaan 19 merupakan state space untuk y, y sendiri merupakan output
factor, dimana pada output motor DC adalah kecepatan putaran radial.
Kemudian dari nilai tersebut dapat dimasukan ke matlab untuk penggunaan
sisotool, berikut ini merupakan syntax yang digunakan pada syntax di
command windows pada matlab.
Penulisan syntax pada matlab sebagai berikut
Sedangkan untuk
penggambaran block
diagramnya pada Simulink
dapat dibuat menjadi seperti
gambar berikut ini;
PID berfungsi sebaga controller dimana nilai P,I dan D nya dapat dirubah
sampai menghasilkan grafik step yang dianggap sempurna atau diinginkan,
sedangkan transfer function diisi dengan persamaan yang dihasilkan dari
penghitungan sistem plant di persamaan (12)