Semakin berjalannya waktu kebutuhan akan energi dunia semakin meningkat khususnya energi fosil, dimana kita ketahui bahwa energy fosil seperti minyak bumi dan batu bara merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Minyak bumi dan batu bara banyak digunakan sebagai bahan bakar dari proses pembakaran. Seperti kita ketahui minyak bumi merupakan bahan bakar yang paling banyak dipakai oleh masyarakat yaitu sebagai kebutuhan transportasi dan kebutuhan rumah tangga. Meningkatnya kebutuhan akan energi ini tidak diimbangi oleh ketersediaanya yang semakin menurun. Akibat dari ketersediaan minyak bumi yang semakin menurun ini membuat manusia berusaha mencari jalan keluar yaitu dimulai dengan menghemat penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar hingga mencari bahan bakar alternatif yang mudah didapat, mudah diolah, dan nantinya dapat mengurangi ketergantungan manusia akan minyak bumi sebagai sumber energi di dunia. Dewasa ini, peningkatan akan teknologi membuat semua menjadi mungkin salah satunya adalah hidrogen-oksigen dimana teknologi ini berbahan dasar air yang banyak tersedia di negara kita. Proses elektrolisis air merupakan salah satu cara untuk memisahkan unsur kimia dari air (H2O) menjadi hydrogen (H2) dan oksigen (O2). Alat yang digunakan untuk proses tersebut adalag generator HHO namun dalam percobaannya ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah gas HHO yaitu arus listrik, jenis dan jumlah katalis dalam larutan, dan luas penampang pada masing-masing elektroda. Maka dari itu penelitian dilakukan untuk mendapatkan hasil gas HHO yang diinginkan. Dimotivasi dari penelitian terdahulu oleh saudara Brillyano Agni Pradipta, Teknik Mesin ITS 2013 yang menggunakan generator HHO berukuran 167mm x 167mm indirect dan PWM (Pulse Width Modulation) dengan generator tipe kering (dry tipe), dalam penelitian ini menggunakan generator HHO berukuran 150mm x 150mm tipe kering (dry tipe) dengan penambahan plat netral. Gas HHO yang dihasilkan akan digunakan untuk campuran kerosene pada kompor Blowtorch dan bagaimana daya hasil kerja kompor Blowtorch.
Teknik Mesin FTI - ITS
Tugas Akhir Konversi Energi
1.2 Perumusan Masalah
Dengan adanya penelitian tentang Diffusion-mixed gas burner ini, terdapat beberapa masalah yang timbul dan perlu dicari solusi pemecahannya : Bagaimana performa gas burner type difussion-mixed Bagaimana pengaruh penambahan secondary air melalui swirl dan perubahan
posisi burner terhadap temperatur api dan panjang api
Bagaimana visualisasi dan distribusi tempratur yang terjadi.
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini bersifat eksperimental murni. Untuk itu pengujian yang dilakukan tidak terlalu melebar dari tujuan yang hendak dicapai. Oleh karenanya ditentukan batasan masalah, antara lain : 1. Gas Burner yang di gunakan merupakan tipe diffusion-mixed dengan penambahan secondary air melalui swirl 2. Bahan bakar yang digunakan adalah gas hasil reaktor biomassa dari serbuk kayu 3. Tidak membahas proses gasifikasi pada reaktor biomassa dan struktur kimia dari bahan bakar. 4. Kondisi suhu dan kelembaban udara dianggap tetap. 5. Tidak membahas proses perpindahan panas yang terjadi di sekitar api hasil pembakran 6. Udara pembakaran dianggap tetap dan tidak terpengaruh dengan lingkungan
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : Mengetahui performa dari gas burner type diffusion mixed Mengetahui pengaruh penambahan secondary air melalui swirl dan perubahan
posisi burner terhadap termperatur api dan panjang nyala api.
Mengetahui distribusi temperatur api dan visualisasi api.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan burner gas bahan bakar syn gas dengan peforma yang baik, sehingga pemanfaatan syn gas bisa bermanfaat dan dapat di gunakan secara umum untuk kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan khusus. Teknik Mesin FTI - ITS