Anda di halaman 1dari 3

Tugas Akhir

Konversi Energi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berjalannya waktu kebutuhan akan energi dunia semakin meningkat
khususnya energi fosil, dimana kita ketahui bahwa energy fosil seperti minyak bumi dan batu
bara merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Minyak bumi
dan batu bara banyak digunakan sebagai bahan bakar dari proses pembakaran. Seperti kita
ketahui minyak bumi merupakan bahan bakar yang paling banyak dipakai oleh masyarakat
yaitu sebagai kebutuhan transportasi dan kebutuhan rumah tangga. Meningkatnya kebutuhan
akan energi ini tidak diimbangi oleh ketersediaanya yang semakin menurun.
Akibat dari ketersediaan minyak bumi yang semakin menurun ini membuat manusia
berusaha mencari jalan keluar yaitu dimulai dengan menghemat penggunaan minyak bumi
sebagai bahan bakar hingga mencari bahan bakar alternatif yang mudah didapat, mudah
diolah, dan nantinya dapat mengurangi ketergantungan manusia akan minyak bumi sebagai
sumber energi di dunia. Dewasa ini, peningkatan akan teknologi membuat semua menjadi
mungkin salah satunya adalah hidrogen-oksigen dimana teknologi ini berbahan dasar air yang
banyak tersedia di negara kita.
Proses elektrolisis air merupakan salah satu cara untuk memisahkan unsur kimia dari
air (H2O) menjadi hydrogen (H2) dan oksigen (O2). Alat yang digunakan untuk proses tersebut
adalag generator HHO namun dalam percobaannya ada beberapa faktor yang mempengaruhi
jumlah gas HHO yaitu arus listrik, jenis dan jumlah katalis dalam larutan, dan luas
penampang pada masing-masing elektroda. Maka dari itu penelitian dilakukan untuk
mendapatkan hasil gas HHO yang diinginkan.
Dimotivasi dari penelitian terdahulu oleh saudara Brillyano Agni Pradipta, Teknik
Mesin ITS 2013 yang menggunakan generator HHO berukuran 167mm x 167mm indirect dan
PWM (Pulse Width Modulation) dengan generator tipe kering (dry tipe), dalam penelitian ini
menggunakan generator HHO berukuran 150mm x 150mm tipe kering (dry tipe) dengan
penambahan plat netral. Gas HHO yang dihasilkan akan digunakan untuk campuran kerosene
pada kompor Blowtorch dan bagaimana daya hasil kerja kompor Blowtorch.

Teknik Mesin FTI - ITS

Tugas Akhir
Konversi Energi

1.2 Perumusan Masalah


Dengan adanya penelitian tentang Diffusion-mixed gas burner ini, terdapat beberapa
masalah yang timbul dan perlu dicari solusi pemecahannya :
Bagaimana performa gas burner type difussion-mixed
Bagaimana pengaruh penambahan secondary air melalui swirl dan perubahan

posisi burner terhadap temperatur api dan panjang api


Bagaimana visualisasi dan distribusi tempratur yang terjadi.

1.3 Batasan Masalah


Penelitian ini bersifat eksperimental murni. Untuk itu pengujian yang dilakukan tidak
terlalu melebar dari tujuan yang hendak dicapai. Oleh karenanya ditentukan batasan masalah,
antara lain :
1. Gas Burner yang di gunakan merupakan tipe diffusion-mixed dengan penambahan
secondary air melalui swirl
2. Bahan bakar yang digunakan adalah gas hasil reaktor biomassa dari serbuk kayu
3. Tidak membahas proses gasifikasi pada reaktor biomassa dan struktur kimia dari
bahan bakar.
4. Kondisi suhu dan kelembaban udara dianggap tetap.
5. Tidak membahas proses perpindahan panas yang terjadi di sekitar api hasil
pembakran
6. Udara pembakaran dianggap tetap dan tidak terpengaruh dengan lingkungan

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
Mengetahui performa dari gas burner type diffusion mixed
Mengetahui pengaruh penambahan secondary air melalui swirl dan perubahan

posisi burner terhadap termperatur api dan panjang nyala api.


Mengetahui distribusi temperatur api dan visualisasi api.

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan burner gas bahan bakar syn gas dengan
peforma yang baik, sehingga pemanfaatan syn gas bisa bermanfaat dan dapat di
gunakan secara umum untuk kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan khusus.
Teknik Mesin FTI - ITS

Tugas Akhir
Konversi Energi

Teknik Mesin FTI - ITS

Anda mungkin juga menyukai