Kuliah Cacing Tambang
Kuliah Cacing Tambang
Hookworm
Cacing tambang/hookworm
Necator
americanus: manusia
Ancylostoma duodenale: manusia
Ancylostoma braziliense: kucing, anjing
Ancylostoma ceylanicum: anjing, kucing
Ancylostoma caninum: anjing, kucing
Necator americanus
Ancylostoma duodenale
Nekatoriasis,
ankilostomiasis
Distribusi di daerah khatulistiwa:45 o LU
30oLS di perkebunan, pertambangan
A.duodenale: Mediterannia, Asia
Utara, pantai barat Amerika Selatan
N.americanus: Afrika Selatan, Asia
Selatan, Indonesia, Australia, Pasifik
Prevalensi di Indonesia tinggi: 30-50%
Morfologi
Cacing
betina: 1 cm
Cacing jantan: 0.8 cm, bursa
kopulatriks
N.americanus: menyerupai huruf S
mempunyai benda khitin
A.duodenale: menyerupai huruf C
mempunyai 2 pasang gigi
Necator americanus
Ancylostoma duodenale
Ancylostoma duodenale
2 pasang gigi
Morfologi
Telur
Ukuran: 60x40 mikron, Isi: sel telur
Telur A.duodenale dan N.americanus
sukar dibedakan
Jumlah telur A.duodenale 20.000/hari,
N.americanus 10.000/hari
Telur mati pd 45oC dlm bbrp jam dan
0oC dlm 7 hari
Larva
Rhabditiform:
250 mikron
Makan bakteri dan organic debris
Filariform: 600 mikron, tidak makan
Larva hidup ditempat lembab, berpasir,
humus dan terlindung sinar matahari
Tidak tahan kering dan basah.
Mati dalam 1 jam pd suhu 45 oC
Mati dlm 6 minggu kecuali ada reinfeksi
Larva filariform
Larva rhabditiform
Mulut tertutup.
Ekor: lancip.
Siklus Hidup
Telur
Cara infeksi:
larva filariform menembus kulit: folikel
rambut, pori, kulit utuh
- Port dentre: dorsum pedis, sela jari,
tangan, sela jari, bagian tubuh yang
kontak dg tanah
- menelan larva filariform: makanan &
minuman tercemar
-
tergantung:
- spesies cacing
- jumlah cacing
- gizi penderita
Gastroenteritis:
- 6 minggu setelah infeksi
- Mual, muntah, nyeri epigastrium, diare,
melena
- Self limiting
Eosinofilia
Anemia
Anemia:
N.americanus:
Diagnosis
menemukan
Pengobatan
pirantel
Epidemiologi
prevalensi
Hambatan
sulit
menerapkan program
pemberantasan pada masyarakat yg
sedang berkembang karena:
sosial-ekonomi dan pendidikan rendah
sanitasi lingkungan buruk
lingkungan padat
kebiasaan defekasi di tanah, pupuk
tinja, bekerja tanpa alas kaki
harga obat tidak terjangkau
Ancylostoma braziliense
Ancylostoma caninum
hospes:
distribusi:
A.braziliense:
A.caninum:
3 pasang gigi
- jantan: 10 mm
- betina: 14 mm
-
eruption
creeping disease
cutaneus larva migrans
migrasi larva nematoda yang biasanya
tidak menginfeksi manusia
Creeping eruption
dermatitis:
kelainan intrakutan
serpiginosa
papul merah keras ditempat larva
menembus kulit, dalam 2-3 hari
terbentuk terowongan intrakutan
sempit, tampak sbg grs merah dan
sedikit menimbul dg diameter 1-2 mm
lesi bertambah panjang sesuai gerakan
larva, larva bergerak 1 inci/hari, tetapi
jarang melebihi bbrp inci dari tempat
penetrasi awal
gatal:
infeksi sekunder
lesi terutama pada kaki tetapi dapat
mengenai lengan, bokong punggung
Lesi menetap bbrp minggu sp tahun
bila tidak diobati
Diagnosis:
gambaran klinis yang khas
biopsi
Pengobatan:
semprotan kloretil
salep albendazol/mebendazol 2%
albendazol oral 400 mg
Pencegahan
Hindarkan
Ancylostoma ceylanicum
hospes:
anjing, kucing
anjing: 37%
kucing: 24%
cacing dapat menjadi dewasa pada
manusia
mempunyai 2 pasang gigi yang tidak
sama besar
Terima kasih
Wassalamualaikum