FAIR
Prinsip-prinsip Ekonomi
Penerbit Erlangga
edisi 8
jilid 1
CASE FAIR
Prinsip-prinsip Ekonomi
edisi 8 jilid 1
BAGIAN 1
1. Lingkup dan Metode
dari Ilmu Ekonomi
PENGANTAR
EKONOMI
2.
3.
4.
5.
Penerbit Erlangga
BAGIAN 1
Pengantar Ekonomi
1
Lingkup dan Metode
dari Ilmu Ekonomi
Penerbit Erlangga
BAB 1
ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi mempelajari bagaimana individu dan
masyarakat memanfaatkan sumber daya terbatas yang
diwariskan oleh alam dan generasi terdahulu
Penerbit Erlangga
BAB 1
Penerbit Erlangga
BAB 1
3 KONSEP DASAR
ILMU EKONOMI
1. Biaya oportunitas
2. Marginalisme
3. Pasar efisien
Penerbit Erlangga
BAB 1
KONSEP DASAR 1
BIAYA OPORTUNITAS
Biaya oportunitas adalah alternatif terbaik yang
dikesampingkan atau ditinggalkan ketika mengambil
keputusan
Hampir semua keputusan mengandung kompromi
Penerbit Erlangga
BAB 1
KONSEP DASAR 2
MARGINALITAS
Penghitungan biaya dan keuntungan dari keputusan
hanya terkait dengan keputusan itu sendiri
Misalnya, keputusan memproduksi output tambahan
hanya memperhitungkan biaya tambahan
(additional atau marginal cost) tanpa
memperhitungkan sunk cost yang sudah dikeluarkan
dan tidak terkait langsung dengan keputusan tersebut
Penerbit Erlangga
BAB 1
KONSEP DASAR 3
PASAR EFISIEN
Dalam pasar efisien, oportunitas laba terjadi dan
berakhir hampir dalam sekejap
Jarangnya oportunitas laba disebabkan oleh
banyaknya orang yang mencarinya
Penerbit Erlangga
BAB 1
Penerbit Erlangga
BAB 1
Makroekonomi
Produksi
Harga
Pendapatan
Pekerjaan
Produksi/
output dari
industri dan
bisnis individu
Harga dari
Distribusi
barang dan jasa pendapatan dan
individu
kekayaan
Pekerjaan
dalam bisnis
dan industri
individu
Jumlah bahan
mentah, kantor,
kendaraan
Harga
perawatan
medis, bahan
bakar, pangan,
dan sewa
apartemen
Upah industri
mobil, upah
minimum, gaji
eksekutif,
kemiskinan
Pekerjaan
dalam industri
baja, jumlah
karyawan
dalam
perusahaan
Produksi/
output nasional
Tingkat harga
agregat
Pendapatan
nasional
Pekerjaan dan
pengangguran
Output industri
total, produk
domestik bruto,
pertumbuhan
output
Harga
konsumen,
harga
produsen,
tingkat inflasi
Jumlah total
pekerjaan,
tingkat
pengangguran
Penerbit Erlangga
BAB 1
Penerbit Erlangga
BAB 1
BAB 1
Penerbit Erlangga
BAB 1
Penerbit Erlangga
BAB 1
Penerbit Erlangga
BAB 1
OCKHAMS RAZOR
Ockhams razor adalah prinsip bahwa detail yang
tak relevan harus dibuang, karena model adalah
simplifikasi (bukan komplikasi) dari kenyataan
Penerbit Erlangga
BAB 1
Penerbit Erlangga
BAB 1
KEBIJAKAN EKONOMI
Kriteria dalam menentukan hasil ekonomi:
Efisiensi (efisiensi alokatif), ekonomi efisien memproduksi
kebutuhan masyarakat dengan biaya serendah mungkin
Ekuitas, keadilan dari hasil ekonomi
Pertumbuhan ekonomi, peningkatan output total dalam
perekonomian
Stabilitas ekonomi, kondisi kestabilan atau peningkatan
dari output diiringi inflasi rendah dan pemanfaatan penuh
sumber daya
Penerbit Erlangga
BAGIAN 1
Pengantar Ekonomi
2
Masalah Ekonomi:
Kelangkaan dan Pilihan
Penerbit Erlangga
BAB 2
Penerbit Erlangga
BAB 2
Penerbit Erlangga
BAB 2
BAB 2
Penerbit Erlangga
BAB 2
BAB 2
Penerbit Erlangga
BAB 2
Penerbit Erlangga
BAB 2
Penerbit Erlangga
BAB 2
BAB 2
Penerbit Erlangga
BAB 2
Penerbit Erlangga
BAB 2
Penerbit Erlangga
BAB 2
Penerbit Erlangga
BAB 2
Barang modal
Barang konsumen
Penerbit Erlangga
BAB 2
Barang modal
Barang konsumen
Penerbit Erlangga
BAB 2
Barang modal
Barang konsumen
Penerbit Erlangga
BAB 2
Barang modal
Barang konsumen
Penerbit Erlangga
BAB 2
Pergerakan di sepanjang
kurva menunjukkan
konsep biaya
oportunitas
Dari titik D ke C,
kenaikan produksi
barang modal
menyebabkan
penurunan jumlah
barang konsumen
Barang modal
Barang konsumen
Penerbit Erlangga
BAB 2
Penerbit Erlangga
BAB 2
Penerbit Erlangga
BAB 2
PERTUMBUHAN EKONOMI 1
Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan output total
dari perekonomian, yang disebabkan oleh:
Penemuan sumber daya baru
Penemuan cara baru yang memproduksi lebih banyak
dengan tetap memakai sumber daya yang tersedia
Penerbit Erlangga
BAB 2
PERTUMBUHAN EKONOMI 2
Sumber utama pertumbuhan ekonomi antara lain:
Akumulasi modal
Perkembangan teknologi
Penerbit Erlangga
BAB 2
Pertumbuhan ekonomi
ditunjukkan dengan
pergeseran kurva ppf ke
arah luar
Pergeseran ke luar
berarti kenaikan
produksi satu jenis
barang tidak
menurunkan produksi
jenis barang lainnya
Barang modal
PERTUMBUHAN EKONOMI 3
Barang konsumen
Penerbit Erlangga
BAB 2
Dari titik D,
perekonomian bisa
memilih kombinasi
output manapun di
antara titik F dan G
Barang modal
PERTUMBUHAN EKONOMI 4
Barang konsumen
Penerbit Erlangga
BAB 2
BAB 2
SISTEM EKONOMI 1
Permasalahan ekonomi:
dengan terbatasnya sumber daya, bagaimana caranya
masyarakat mengatasi dengan baik tiga pertanyaan
dasar ekonomi?
Penerbit Erlangga
BAB 2
SISTEM EKONOMI 2
Sistem ekonomi adalah cara-cara dasar yang disusun
oleh masyarakat untuk mengatasi permasalahan
ekonomi
Jenis-jenis sistem ekonomi:
Perekonomian komando
Perekonomian laissez-faire
Sistem campuran
Penerbit Erlangga
BAB 2
SISTEM EKONOMI 3
Dalam perekonomian komando, pemerintah pusat
secara langsung atau tidak langsung menentukan
target output, pendapatan, dan harga
Dalam perekonomian laissez-faire, perorangan dan
perusahaan mengejar tujuan pribadi mereka tanpa
adanya peraturan atau arahan terpusat
Penerbit Erlangga
BAB 2
PEREKONOMIAN LAISSEZ-FAIRE 1
Pasar adalah lembaga di mana penjual dan pembeli
berinteraksi dan melakukan pertukaran
Lembaga sentral dalam perekonomian laissez-faire
adalah sistem pasar bebas
Penerbit Erlangga
BAB 2
PEREKONOMIAN LAISSEZ-FAIRE 2
Kedaulatan konsumen (consumer sovereignty)
adalah ide bahwa konsumenlah yang menentukan apa
yang diproduksi atau tidak diproduksi dengan cara
memilih apa yang dibelinya atau tidak dibelinya
Penerbit Erlangga
BAB 2
PEREKONOMIAN LAISSEZ-FAIRE 3
Usaha bebas (free enterprise) berarti produsen harus
menentukan sendiri cara perencanaan,
pengorganisasian, dan pengkoordinasian dari
produksi barangnya atau jasanya
Penerbit Erlangga
BAB 2
PEREKONOMIAN LAISSEZ-FAIRE 4
Distribusi output ditentukan secara desentralisasi,
yang artinya jumlah yang diterima oleh rumah tangga
ditentukan oleh pendapatannya dan kekayaannya
sendiri-sendiri
Penerbit Erlangga
BAB 2
PEREKONOMIAN LAISSEZ-FAIRE 5
Harga adalah nilai jual produk per unit
Harga mencerminkan kemauan masyarakat dalam
membayar produk terkait
Harga menjadi mekanisme koordinasi dasar dalam
pasar bebas
Penerbit Erlangga
BAB 2
Penerbit Erlangga
BAB 2
Penerbit Erlangga
BAGIAN 1
Pengantar Ekonomi
3
Permintaan, Penawaran,
dan Ekuilibrium Pasar
Penerbit Erlangga
BAB 3
Penerbit Erlangga
BAB 3
Penerbit Erlangga
BAB 3
Penerbit Erlangga
BAB 3
Penerbit Erlangga
BAB 3
Penerbit Erlangga
BAB 3
BAB 3
PASAR INPUT
Pasar input mencakup:
Pasar tenaga kerja, di mana pekerja ditawarkan pada
perusahaan yang memerlukannya dengan upah
Pasar modal, di mana tabungan ditawarkan pada
perusahaan yang memerlukan dana membeli barang modal
dengan bunga atau klaim laba masa depan
Pasar tanah, di mana tanah atau properti riil lainnya
ditawarkan dengan sewa
Penerbit Erlangga
BAB 3
Harga produk
Pendapatan saat ini dari rumah tangga
Jumlah akumulasi kekayaan rumah tangga
Harga produk alternatif yang tersedia
Selera dan preferensi rumah tangga
Ekspektasi masa depan rumah tangga terkait mengenai
pendapatannya, kekayaannya dan harga produk
Penerbit Erlangga
BAB 3
Penerbit Erlangga
BAB 3
Perubahan pendapatan
Kekayaan
Harga produk lain
Selera
Ekspektasi
Penerbit Erlangga
BAB 3
BAB 3
HUKUM PERMINTAAN
Hukum permintaan menyatakan hubungan negatif
atau terbalik antara harga dan kuantitas yang diminta
Ketika harga naik maka kuantitas yang diminta
menurun, ketika harga turun maka kuantitas yang
diminta meningkat
Penerbit Erlangga
BAB 3
Upah
Gaji
Laba
Pembayaran bunga
Sewa
Bentuk penghasilan lainnya
Penerbit Erlangga
BAB 3
Penerbit Erlangga
BAB 3
BAB 3
Penerbit Erlangga
BAB 3
Perubahan kuantitas
yang diminta
menyebabkan
pergeseran sepanjang
kurva
Perubahan permintaan
menyebabkan
bergesernya
keseluruhan kurva
Harga
Kuantitas
Penerbit Erlangga
BAB 3
BAB 3
Penerbit Erlangga
BAB 3
Penerbit Erlangga
BAB 3
Penerbit Erlangga
BAB 3
Penerbit Erlangga
BAB 3
Penerbit Erlangga
BAB 3
Perubahan kuantitas
yang ditawarkan
menyebabkan
pergeseran sepanjang
kurva
Perubahan penawaran
menyebabkan
bergesernya
keseluruhan kurva
Harga
Kuantitas
Penerbit Erlangga
BAB 3
BAB 3
EKUILIBRIUM PASAR
Ekuilibrium pasar adalah kondisi di mana kuantitas
yang ditawarkan sama dengan kuantitas yang diminta
Pada ekuilibrium, tidak ada kecenderungan untuk
berubahnya harga
Penerbit Erlangga
BAB 3
PERMINTAAN BERLEBIH
Permintaan berlebih (excess demand) atau
kekurangan (shortage) adalah kondisi di mana
kuantitas yang diminta melebihi yang ditawarkan
pada harga saat itu
Harga akan cenderung naik hingga tercapainya
ekuilibrium baru
Penerbit Erlangga
BAB 3
PENAWARAN BERLEBIH
Penawaran berlebih (excess supply) atau surplus
adalah kondisi di mana kuantitas yang ditawarkan
melebihi yang diminta pada harga saat itu
Harga akan cenderung turun hingga tercapainya
ekuilibrium baru
Penerbit Erlangga
BAGIAN 1
Pengantar Ekonomi
4
Penerapan dari
Permintaan dan Penawaran
Penerbit Erlangga
BAB 4
SISTEM HARGA
Sistem pasar menjalankan dua fungsi penting yang
saling berkaitan erat, yaitu:
Alokasi sumber daya (resource allocation), yaitu
pengalokasian sumber daya bagi produsen dan bauran
output akhirnya
Penjatahan harga (price rationing), yaitu pengalokasian
barang dan jasa untuk konsumen ketika kuantitas
permintaan jauh melebihi kuantitas penawaran
Penerbit Erlangga
BAB 4
PENJATAHAN HARGA
Penurunan penawaran menyebabkan kekurangan
(shortage) pada harga saat itu
Penawaran yang berkurang itu dijatahkan kepada
pihak yang mau dan mampu untuk membayar harga
yang lebih tinggi
Penerbit Erlangga
BAB 4
PEMBATASAN PASAR
Pagu harga (price ceiling) adalah harga barang
maksimal yang boleh ditetapkan penjual, biasanya
ditentukan oleh pemerintah
Penerbit Erlangga
BAB 4
MEKANISME PENJATAHAN
ALTERNATIF
Antrian (queuing) merupakan mekanisme penjatahan
non harga
Pelanggan pilihan (favored customer) adalah orang
yang menerima perlakuan khusus dari penyalur
selama situasi permintaan berlebih
Kupon penjatahan (ration coupon) memungkinkan
pembelian produk dalam jumlah tertentu per bulan
Penerbit Erlangga
BAB 4
PASAR GELAP
Usaha pembatasan harga sering kali menyebabkan
evolusi pasar gelap
Pasar gelap (black market) menjalankan
perdagangan ilegal dengan harga yang ditentukan
oleh pasar itu sendiri
Penerbit Erlangga
BAB 4
Penerbit Erlangga
BAB 4
HARGA DASAR
Harga dasar (price floor) adalah harga minimum
untuk perdagangan yang diizinkan
Contoh paling umum dari harga dasar adalah upah
minimum (minimum wage)
Akibat dari penetapan harga dasar adalah penawaran
berlebih
Penerbit Erlangga
BAB 4
Penerbit Erlangga
BAB 4
Penerbit Erlangga
BAB 4
Penerbit Erlangga
BAGIAN 1
Pengantar Ekonomi
5
Elastisitas
Penerbit Erlangga
BAB 5
Elastisitas
ELASTISITAS
Elastisitas adalah konsep umum dalam mengukur
respons/tanggapan dari variabel tertentu ketika
variabel lain berubah
Jika variabel A berubah karena variabel B berubah,
elastisitas A terhadap B sama dengan perubahan
persentase A dibagi perubahan persentase B
Penerbit Erlangga
BAB 5
Elastisitas
KURVA PERMINTAAN
DAN ELASTISITAS
Ketanggapan (responsiveness) tidak cukup diukur
dengan slope kurva permintaan karena nilainya
tergantung unit ukuran yang digunakan
Maka, elastisitas diukur dengan persentase
Penerbit Erlangga
BAB 5
Elastisitas
ELASTISITAS HARGA
TERHADAP PERMINTAAN
Elastisitas harga permintaan adalah rasio
perubahan persentase dalam kuantitas yang diminta
terhadap perubahan persentase dalam harga
Penerbit Erlangga
BAB 5
Elastisitas
TIPE-TIPE ELASTISITAS
1
Permintaan inelastis sempurna memiliki kuantitas
yang diminta yang sama sekali tidak tanggap terhadap
perubahan harganya, nilai elastisitasnya 0 (nol)
Permintaan inelastis memiliki perubahan kuantitas
yang diminta yang terkadang tanggap terhadap
perubahan harganya dalam kisaran nilai yang tidak
besar, nilai elastisitasnya antara 0 (nol) dan -1
Penerbit Erlangga
BAB 5
Elastisitas
TIPE-TIPE ELASTISITAS
2
Permintaan berelastisitas uniter memiliki hubungan
perubahan persentase kuantitas yang diminta yang
sama dengan perubahan persentase harganya, nilai
elastisitasnya -1
Penerbit Erlangga
BAB 5
Elastisitas
TIPE-TIPE ELASTISITAS
3
Permintaan elastis memiliki perubahan persentase
kuantitas yang diminta yang lebih besar nilai
absolutnya dibandingkan dengan persentase
perubahan harganya, nilainya elastisitasnya kurang
dari -1
Permintaan elastis sempurna memiliki perubahan
kuantitas yang diminta yang langsung jatuh ke nol
hanya akibat peningkatan kecil dari harganya
Penerbit Erlangga
BAB 5
Elastisitas
MENGHITUNG ELASTISITAS
1
Pada permintaan elastis:
Peningkatan harga akan menurunkan kuantitas yang
diminta dalam persentase perubahan yang lebih besar
daripada persentase perubahan harganya
Penerimaan total akan menurun
BAB 5
Elastisitas
MENGHITUNG ELASTISITAS
2
Pada permintaan elastis:
Penurunan harga akan meningkatkan kuantitas yang diminta
dalam persentase perubahan yang lebih besar daripada
persentase perubahan harganya
Penerimaan total akan meningkat
BAB 5
Elastisitas
PENENTU
ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas permintaan bergantung pada:
Ketersediaan barang substitusi
Pentingnya barang dalam anggaran perseorangan
Kerangka waktu yang digunakan
Penerbit Erlangga
BAB 5
Elastisitas
ELASTISITAS LAINNYA 1
Elastisitas pendapatan dari permintaan mengukur
tanggapan kuantitas yang diminta terhadap perubahan
pendapatan
Elastisitas harga-silang dari permintaan mengukur
tanggapan kuantitas yang diminta dari barang tertentu
terhadap perubahan harga dari barang lain
Penerbit Erlangga
BAB 5
Elastisitas
ELASTISITAS LAINNYA 2
Elastisitas penawaran mengukur tanggapan
kuantitas yang ditawarkan dari barang tertentu
terhadap perubahan harga barang itu sendiri
Elastisitas penawaran tenaga kerja mengukur
tanggapan kuantitas yang ditawarkan dari tenaga
kerja terhadap perubahan harga tenaga kerja itu
sendiri
Penerbit Erlangga
CASE FAIR
Prinsip-prinsip Ekonomi
edisi 8 jilid 1
BAGIAN 2
6. Perilaku Rumah-Tangga
dan Pilihan Konsumen
DASAR-DASAR
MIKROEKONOMI:
7. Proses Produksi: Perilaku dari Perusahaan yang
Memaksimalkan
Laba
KONSUMEN
DAN
PERUSAHAAN
8.
9.
10.
11.
Penerbit Erlangga
BAGIAN 2
6
Perilaku Rumah-Tangga
dan Pilihan Konsumen
Penerbit Erlangga
BAB 6
ASUMSI-ASUMSI
Dalam asumsi pasar kompetitif sempurna:
Harga ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan
Tidak ada satu rumah tangga atau perusahaan pun yang
memiliki kendali terhadap penawaran dan permintaan
BAB 6
Penerbit Erlangga
BAB 6
BAB 6
Penerbit Erlangga
BAB 6
Penerbit Erlangga
BAB 6
Penerbit Erlangga
BAB 6
Penerbit Erlangga
BAB 6
Penerbit Erlangga
BAB 6
Penerbit Erlangga
BAB 6
SURPLUS KONSUMEN
Bila barang dijual dengan harga tetap, rumah tangga
harus mengungkapkan kelayakan dari barang
tersebut untuk dijual dengan harga tersebut
Banyak orang yang membeli di pasar tertentu
mendapatkan nilai barang yang melebihi harga barang
tersebut
Orang-orang tersebut disebut mengalami surplus
konsumen
Penerbit Erlangga
BAB 6
Penerbit Erlangga
BAB 6
BAB 6
Penerbit Erlangga
BAB 6
BAGIAN 2
7
Proses Produksi:
Perilaku dari Perusahaan yang
Memaksimalkan Laba
Penerbit Erlangga
BAB 7
PRODUKSI
Walaupun saling berbeda dalam ukuran dan
organisasi internalnya, semua perusahaan
memerlukan input dan mengolahnya menjadi output
dengan proses produksi
Penerbit Erlangga
BAB 7
ASUMSI-ASUMSI
Tak ada satu perusahaan pun yang bisa mengontrol
harga dalam persaingan sempurna, sesuai dengan
asumsi:
Industri kompetitif sempurna terdiri dari banyak
perusahaan yang masing-masing ukurannya relatif kecil
dibandingkan ukuran industri keseluruhan
Setiap perusahaan dalam industri kompetitif sempurna
memproduksi produk homogen
Penerbit Erlangga
BAB 7
BAB 7
BAB 7
Penerbit Erlangga
BAB 7
Penerbit Erlangga
BAB 7
Penerbit Erlangga
BAB 7
Penerbit Erlangga
BAB 7
BAB 7
BAB 7
PROSES PRODUKSI
1
Fungsi produksi atau fungsi produk total
adalah
hubungan antara input dan output
(teknologi produksi)
yang dinyatakan dengan angka atau secara matematis
Penerbit Erlangga
BAB 7
PROSES PRODUKSI
2
Produk marjinal dari input variabel adalah output
tambahan yang akan diproduksi oleh input tambahan
tersebut jika semua input lain konstan
Hukum hasil yang menurun menyatakan bahwa
penambahan unit input variabel terhadap input tetap
melampaui titik tertentu akan menurunkan produk
marjinal dari input variabel tersebut
Penerbit Erlangga
BAB 7
PROSES PRODUKSI
3
Produk rata-rata adalah jumlah rata-rata produk
dari tiap unit faktor produksi variabel, dengan
interaksi sebagai berikut:
Produk marjinal di atas produk rata-rata, maka produk ratarata akan menurun
Produk marjinal di bawah produk rata-rata, maka produk
rata-rata akan meningkat
Penerbit Erlangga
BAB 7
PROSES PRODUKSI
4
Modal dan tenaga kerja merupakan input
komplemeter dan juga input substitusi
Modal bisa meningkatkan produktivitas tenaga kerja,
tapi juga bisa mensubstitusikan tenaga kerja
Penerbit Erlangga
BAB 7
PILIHAN TEKNOLOGI
Salah satu keputusan penting yang harus diambil oleh
semua perusahaan adalah teknologi mana yang akan
dipergunakan
Perusahaan yang memaksimalkan laba akan memilih
kombinasi input yang meminimalkan biaya dan
memaksimalkan laba
Penerbit Erlangga
BAGIAN 2
8
Biaya Jangka-Pendek
dan Pilihan Output
Penerbit Erlangga
BAB 8
Penerbit Erlangga
BAB 8
Penerbit Erlangga
BAB 8
BAB 8
Penerbit Erlangga
BAB 8
BAB 8
Penerbit Erlangga
BAB 8
Penerbit Erlangga
BAB 8
BAB 8
KEPUTUSAN OUTPUT:
PENERIMAAN, BIAYA, DAN LABA 1
Perusahaan kompetitif sempurna menghadapi
kurva permintaan yang berbentuk garis horizontal
(artinya permintaan elastis sempurna)
Penerbit Erlangga
BAB 8
KEPUTUSAN OUTPUT:
PENERIMAAN, BIAYA, DAN LABA 2
Penerimaan total (TR - total revenue) adalah harga
dikali kuantitas output
Penerimaan marjinal (MR - marginal revenue)
adalah penerimaan tambahan dari satu unit tambahan
Penerimaan marjinal dari perusahaan kompetitif
sempurna akan sama dengan harga pasar produk saat
ini
Penerbit Erlangga
BAB 8
KEPUTUSAN OUTPUT:
PENERIMAAN, BIAYA, DAN LABA 3
Dalam industri kompetitif sempurna, perusahaan
yang memaksimalkan laba akan berproduksi hingga
titik di mana harga outputnya tepat sama dengan
biaya marjinal jangka pendek (P = MC)
Karena P = MR dalam persaingan sempurna, maka
rumus pemaksimalan laba menjadi MR = MC
Penerbit Erlangga
BAGIAN 2
9
Biaya Jangka-Panjang
dan Pilihan Output
Penerbit Erlangga
BAB 9
KONDISI PERUSAHAAN
Pada semua perusahaan, salah satu kondisi berikut ini
berlaku:
Perusahaan mendapatkan laba positif
Perusahaan mengalami kerugian
Perusahaan mencapai titik impas (tingkat penghasilan
normal, berarti laba nol)
Penerbit Erlangga
BAB 9
Penerbit Erlangga
BAB 9
Penerbit Erlangga
BAB 9
Penerbit Erlangga
BAB 9
Penerbit Erlangga
BAB 9
Penerbit Erlangga
BAB 9
Penerbit Erlangga
BAB 9
Penerbit Erlangga
BAB 9
BAB 9
Penerbit Erlangga
BAB 9
Penerbit Erlangga
BAB 9
Penerbit Erlangga
BAB 9
Penerbit Erlangga
BAGIAN 2
10
Permintaan Input:
Pasar Tenaga Kerja dan Tanah
Penerbit Erlangga
PASAR INPUT:
KONSEP DASAR 1
Permintaan input adalah permintaan turunan,
karena bergantung pada permintaan output
Produktivitas adalah ukuran jumlah output produksi
per unit input
Penerbit Erlangga
PASAR INPUT:
KONSEP DASAR 2
MRP adalah produk marjinal input dikali harga
output
Produk penerimaan marjinal (MRP) dari input
variabel adalah penerimaan tambahan yang dihasilkan
perusahaan melalui satu unit input tambahan, ceteris
paribus
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
PASAR TANAH
1
Penawaran tanah sangat tetap, maka harga tanah
bersifat demand determined
Artinya, harga tanah ditentukan sepenuhnya oleh
jumlah uang yang siap dibayarkan oleh rumah tangga
dan perusahaan
Penerbit Erlangga
PASAR TANAH
2
Hasil dari semua faktor produksi dalam penawaran
tetap disebut sewa murni
Pembayaran dan pemakaian tanah bergantung pada
penerimaan dari produk yang dihasilkan perusahaan
di atas tanah tersebut
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
BAGIAN 2
11
Permintaan Input:
Pasar Modal dan
Keputusan Investasi
Penerbit Erlangga
MODAL, INVESTASI,
DAN DEPRESIASI 1
Dalam sistem pasar kapitalis, keputusan penanaman
modal bagi usaha tertentu diambil oleh perseorangan
dengan menanggung risiko atas tabungan untuk
mencari keuntungan pribadi
Transaksi ini terjadi melalui seperangkat lembaga
yang disebut pasar modal (capital market)
Penerbit Erlangga
MODAL, INVESTASI,
DAN DEPRESIASI 2
Barang modal (capital good) adalah produksi dari
sistem ekonomi yang dipakai sebagai input dari
produksi barang dan jasa di masa depan
Penerbit Erlangga
MODAL, INVESTASI,
DAN DEPRESIASI 3
Modal fisik atau berwujud (tangible) meliputi:
MODAL, INVESTASI,
DAN DEPRESIASI 4
Modal sosial atau infrastruktur
adalah modal yang berperan sebagai layanan kepada
masyarakat
Penerbit Erlangga
MODAL, INVESTASI,
DAN DEPRESIASI 5
Dimensi terpenting dari modal adalah ketahanannya
melalui waktu
Karenanya, nilai modal sama dengan nilai jasa yang
dihasilkannya sepanjang waktu tertentu
Penerbit Erlangga
MODAL, INVESTASI,
DAN DEPRESIASI 6
Ukuran persediaan modal (capital stock) umum
meliputi:
MODAL, INVESTASI,
DAN DEPRESIASI 7
Dalam ilmu ekonomi, investasi berarti penciptaan
modal baru alih-alih pembelian saham atau obligasi
Investasi berperan sebagai aliran yang meningkatkan
persediaan modal
Penerbit Erlangga
MODAL, INVESTASI,
DAN DEPRESIASI 8
Depresiasi adalah penurunan nilai ekonomis dari aset
sepanjang berjalannya waktu
Aset modal bisa terdepresiasi karena:
Usang secara fisik
Ketinggalan zaman
Penerbit Erlangga
PASAR MODAL
1
Pendapatan modal (capital income) adalah
pendapatan dari tabungan yang ditanamkan melalui
pasar modal keuangan (financial capital market)
Bentuk penting dari pendapatan modal:
Bunga (interest), imbalan atas penundaan konsumsi rumah
tangga
Laba, imbalan atas inovasi dan risiko wirausahawan
Penerbit Erlangga
PASAR MODAL
2
Dalam masyarakat industri modern, keputusan
investasi (produksi modal) diambil oleh perusahaan
Rumah tangga memutuskan jumlah pendapatan yang
dijadikan tabungan, yang dalam jangka panjang
membatasi jumlah investasi oleh perusahaan
Pasar modal mengarahkan tabungan menjadi proyek
investasi menguntungkan
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
BAGIAN 2
12
Ekuilibrium Umum dan
Efisiensi Persaingan Sempurna
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
MENGEVALUASI
MEKANISME PASAR
Kegagalan atau inefisiensi pasar dianggap banyak
pihak sebagai justifikasi terhadap eksistensi
pemerintah dan kebijakannya dalam meredistribusi
biaya dan pendapatan atas dasar efisiens, ekuitas, atau
kedua-duanya
Penerbit Erlangga
CASE FAIR
Prinsip-prinsip Ekonomi
edisi 8 jilid 1
BAGIAN 3
13. Monopoli dan Kebijaksanaan Antitrust PASAR
KETIDAKSEMPURNAAN
14. Kompetisi Monopolistik dan Oligopoli
DAN
PEMERINTAH
15. PERAN
Eksternalitas, Barang
Publik, Informasi TakSempurna, dan Pilihan Sosial
16. Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan
17. Keuangan Publik: Perekonomian Pajak
Penerbit Erlangga
BAGIAN 3
13
Monopoli dan
Kebijaksanaan Antitrust
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
DISKRIMINASI HARGA
1
Diskriminasi harga adalah penetapan harga yang
berbeda terhadap pembeli yang berbeda
Motivasi diskriminasi harga adalah penetapan harga
yang lebih tinggi terhadap konsumen tertentu akan
menghasilkan laba lebih besar
Penerbit Erlangga
DISKRIMINASI HARGA
2
Diskriminasi harga sempurna adalah penetapan
jumlah maksimum yang siap dibayar konsumen untuk
setiap unit produk
Diskriminasi harga sempurna ternyata memproduksi
kuantitas yang efisien
Penerbit Erlangga
MENGATASI MONOPOLI:
KEBIJAKAN ANTITRUST
Sikap pemerintah terhadap industri kompetitif tak
sempurna:
Pemerintah mendukung persaingan dan membatasi
kekuatan pasar
Pemerintah membatasi persaingan dalam mengatur industri
Penerbit Erlangga
PENEGAKAN UNDANG-UNDANG
ANTITRUST
Keluhan antitrust bisa dibawa ke pengadilan oleh
warga negara perseorangan
Pengadilan memperoleh wewenang untuk
menjalankan penanggulangan terhadap pelanggaran
undang-undang antitrust
Penerbit Erlangga
MONOPOLI ALAMIAH
Di mana perusahaan memperlihatkan skala konomis
yang sangat besar, sehingga biaya rata-rata terus
menurun bersama output, akan lebih efisien untuk
hanya memiliki satu perusahaan dalam satu industri
Hal ini disebut monopoli alamiah
Penerbit Erlangga
BAGIAN 3
14
Kompetisi Monopolistik dan
Oligopoli
Penerbit Erlangga
KOMPETISI MONOPOLISTIK 1
Karakteristik dari industri kompetitif monopolistik:
Ada banyak perusahaan
Tidak ada hambatan masuk
Diferensiasi produk
Penerbit Erlangga
KOMPETISI MONOPOLISTIK 2
Karena tersedianya barang substitusi yang relatif
baik, kompetitor monopolistik mencoba mencapai
kekuatan pasar dengan diferensiasi produk
Diferensiasi produk membuat perusahaan mampu
menaikkan harga tanpa kehilangan semua permintaan
Penerbit Erlangga
KOMPETISI MONOPOLISTIK 3
Perusahaan kompetitif monopolistis akhirnya
menetapkan harga melampaui biaya marjinal
Hal ini inefisien, sehingga jelas bahwa perusahaan
kompetitif monopolistis tidak akan merealisasikan
semua skala ekonomis yang tersedia
Penerbit Erlangga
OLIGOPOLI
1
Oligopoli adalah industri yang didominasi beberapa
perusahaan yang ukuran satuannya cukup besar untuk
bisa mempengaruhi harga pasar
Perusahaan yang berkolusi akan memaksimalkan laba
dengan:
Menetapkan harga yang disepakati
Membatasi output dan membagi laba
Penerbit Erlangga
OLIGOPOLI
2
Model Cournot atas oligopoli berdasarkan asumsi:
Hanya ada dua perusahaan dalam industri (duopoli)
Masing-masing perusahaan menentukan outputnya
Kedua perusahaan memaksimalkan laba
OLIGOPOLI
3
Kurva permintaan yang membengkok
mendeskripsikan harga industri oligopoli akan
cenderung lebih stabil ketimbang harganya
Penerbit Erlangga
OLIGOPOLI
4
Teori permainan menganalisis perilaku perusahaan
sebagai serangkaian perilaku strategis dan balasannya
Teori ini membantu pemahaman atas oligopoli, tetapi
dalilnya tidak lengkap dan tidak bisa menyimpulkan
kecenderungan perilaku perusahaan oligopoli secara
tersendiri
Penerbit Erlangga
OLIGOPOLI
5
Pasar yang bisa diperebutkan dengan sempurna
adalah pasar di mana perusahaan masuk atau keluar
industri tanpa biaya
Dalam pasar ini:
Perusahaan harus memiliki modal bergerak
Perusahaan oligopoi besar akhirnya berperilaku seperti
kompetitor sempurna
Penerbit Erlangga
BAGIAN 3
15
Eksternalitas, Barang Publik,
Informasi Tak-Sempurna, dan
Pilihan Sosial
Penerbit Erlangga
EKSTERNALITAS
1
Eksternalitas adalah konsekuensi yang ditanggung
pihak kedua atau ketiga yang tidak dipertimbangkan
oleh pengambil keputusan
Polusi adalah salah satu contoh umum dari
eksternalitas
Penerbit Erlangga
EKSTERNALITAS
2
Ketika biaya eksternal tidak dipertimbangkan, kita
bisa terlibat dalam aktivitas produksi yang tidak
bernilai
Ketika manfaat eksternal tidak dipertimbangkan, kita
bisa gagal melakukan aktivitas yang benar-benar
berguna
Penerbit Erlangga
EKSTERNALITAS
3
Mekanisme alternatif untuk mengontrol eksternalitas,
antara lain:
BARANG PUBLIK/SOSIAL
1
Barang publik bersifat:
Nonrival dalam konsumsi, di mana manfaatnya tersebar
secara kolektif antar anggota masyarakat atau kelompok
Tanpa pengecualian, di mana manfaatnya tidak bisa
dihalangi dari orang yang tidak membayar biayanya
Penerbit Erlangga
BARANG PUBLIK/SOSIAL
2
Tingkat penyediaan optimal dari barang publik
dapat dicapai secara teoretis dengan mengetahui
preferensi dari setipa warga negara
Hipotesis Thiebout menyatakan bahwa bauran
barang publik yang efisien terjadi ketika pajak dan
harga perumahan atau tanah lokal mencerminkan
preferensi konsumen sesuai dengan pasar barang
pribadi
Penerbit Erlangga
PILIHAN SOSIAL
Karena tidak mungkin untuk mengetahui preferensi
setiap orang, kita terpaksa mengandalkan mekanisme
pilihan sosial tak sempurna (misalnya suara
mayoritas)
Keterlibatan pemerintah tidak selalu menghasilkan
efisiensi, karena pemerintah juga bisa gagal
Penerbit Erlangga
BAGIAN 3
16
Distribusi Pendapatan dan
Kemiskinan
Penerbit Erlangga
SUMBER PENDAPATAN
RUMAH TANGGA
Sumber pendapatan rumah tangga antara lain:
Upah atau gaji tenaga kerja (64%)
Hak milik seperti modal atau tanah (22%)
Pemerintah (13%)
DISTRIBUSI PENDAPATAN
Distribusi pendapatan pada umumnya tetap stabil
dalam waktu yang lama
Kurva Lorenz mendeskripsikan distribusi pendapatan
Koefisien Gini mengindeks ketidaksetaraan
pendapatan
Jumlah orang miskin selalu naik-turun seiring waktu
Data distribusi kekayaan tidak cocok untuk dipakai
sebagai data distribusi pendapatan
Penerbit Erlangga
DEBAT REDISTRIBUSI
Argumen penentang redistribusi menyatakan bahwa
orang berhak untuk mendapatkan apa yang dihasilkan
oleh usahanya sendiri
Argumen pendukung redistribusi menyatakan bahwa
masyarakat kaya wajib secara moral untuk
menyediakan kebutuhan dasar kehidupan
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
BAGIAN 3
17
Keuangan Publik:
Perekonomian Pajak
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
INSIDEN PAJAK
Insiden pajak mengacu pada distribusi akhir dari
beban pajak
Pajak mengubah perilaku, perubahan perilaku bisa
mengubah penawaran dan permintaan, yang lalu
mengubah harga sehingga ada yang untung dan ada
yang rugi (hal ini disebut beban akhir pajak)
Pergeseran pajak terjadi ketika rumah tangga bisa
mengubah perilakunya dan menghindari pajak
Penerbit Erlangga
BEBAN BERLEBIH
DAN PRINSIP NETRALITAS
Ketika pajak mengganggu keputusan ekonomi, pajak
mengenakan beban yang secara agregat melebihi
penerimaan pemerintah
Jumlah kelebihan pajak atas penerimaan yang
dikumpulkan pemerintah disebut beban berlebih
Prinsip netralitas menetapkan bahwa pajak efisien
tidak mengganggu keputusan ekonomi, prinsip kedua
terbaik menyatakan bahwa pajak yang mengganggu
keputusan ekonomi tidak memiliki beban berlebih
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
CASE
FAIR
Prinsip-prinsip Ekonomi
Penerbit Erlangga
edisi 8
jilid 1