Blog,s Ayie_4reVeR
Kamis, 25 Agustus 2011
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM KIMIA
MODUL I
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI
LABORATORIUM KIMIA
II.
Tujuan Praktikum
5. Buret : berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya
mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL
dengan skala 0,05 mL.
Fungsi :
a. Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk
titrasi.
6. Tabung reaksi : berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari
kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.
Fungsi :
a. Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
b. Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
7. Kaca arloji : terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.
Fungsi :
a. Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel
b. Tempat saat menimbang bahan kimia
c. Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator
8. Corong : terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti
gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara
menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.
Fungsi :
a. Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.
9. Cawan : terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan.
10.
Mortar dan pestle : terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat
11.
Spatula : berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari
stainless steel atau alumunium.
Fungsi :
Batang pengaduk : terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk mengaduk
cairan di dalam gelas kimia.
13.
Kawat kasa : kawat yang dilapisi dengan asbes, digunakan sebagai alas dalam
penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.
14.
Kaki tiga : besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat
kasa dalam pemanasan.
15.
16.
17.
1. Labu ukur : berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari
kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1
mL hingga 2 L.
Fungsi :
a. Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
Cara menggunakan :
Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan
dilarutkan.
Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok
kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya
dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.
2. Labu bundar : berupa labu dengan leher yang panjang, alasnya ada yang bundar,
ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 .Ukurannya mulai
dari 250 mL sampai 2000 mL.
Fungsi :
a. Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.
3. Corong Buchner : berupa corong yang bagian dasarnya berpori dan berdiameter
besar. Terbuat dari porselen, plastik atau kaca. Berguna untuk menyaring sampel
agar lebih cepat kering. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring
yang diameternya sama dengan diameter corong.
4. Erlenmeyer Buchner : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin
mengecil, ada lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa
vakum. Terbuat dari kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm.
Ukurannya mulai dari 100 mL hingga 2 L. Dipakai untuk menampung cairan hasil
filtrasi.
Cara menggunakannya :
Diawali dengan memasang corong Buchner di leher labu, pasang selang yang
tersambung ke pompa vakum pada bagian yang menonjol.
5. Corong pisah : berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi
terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca.
Fungsi :
a. Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda.
Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi.
Cara menggunakannya :
Campuran yang akan dipisahkan dimasukkan lewat lubang atas, katup dalam
keadaan tertutup. Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan kanan
dan kiri dalam posisi horisontal, kocok agar ekstraksi berlangsung dengan baik.
Buka tutup bagian atas, keluarkan larutan bagian bawah melalui katup secara
pelan. Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah sudah keluar.
6. Desikator : berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan
pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi
vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum
pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan
selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.
Fungsi :
a. Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
b. Mengeringkan padatan
Cara menggunakannya :
1. Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.
2. Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.
Keterangan :
Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel
sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu
105 sampai warnanya kembali biru.
7. Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah.
Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Berfungsi sebagai wadah menimbang
dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi.
8. Botol semprot : berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi
sebagai tempat menyimpan aquades. Cara menggunakannya dengan menekan
badan botol sampai airnya keluar.
9. Krusibel : berupa mangkok kecil yang dilengkapi tutup dan terbuat dari porselen
tahan panas, alumina. Dipakai sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia.
Pada saat krus masih dalam keadaan panas, jangan langsung dikenai air. Perubahan
suhu mendadak menyebabkan krus pecah.
10.
Kaki tiga krus : terbuat dari porselen dan berfungsi untuk menaruh krusibel saat
akan dipanaskan langsung di atas api.
11.
Statif : terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret,
corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.
12.
Klem manice : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk
memegang peralatan gelas yang dipakai pada proses destilasi. Bagian belakangnya
dihubungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.
13.
Klem bosshead : terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk
menghubungkan statif dengan klem manice atau pemegang corong.
14.
Klem buret : terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan
untuk titrasi.
15.
Pemegang corong : terbuat dari besi atau baja untuk memegang corong atau
corong pisah yang dipakai pada proses penyaringan atau pemisahan. Bagian
belakang disambungkan dengan statif menggunakan klem bosshead.
16.
Tang krusibel : terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa
krusibel.
17.
18.
19.
20.
Jangan sampai mengarahkan mulut tabung reaksi kepada praktikan baik diri
sendiri maupun orang lain
Posisi tabung ketika memanaskan cairan agak miring, aduk dan sesekali dikocok
buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar
tepat pada skala nol.
4. Cara menggunakan neraca analitis
Nama Alat
Gelas Ukur
Fungsi
Untuk mengukur volume larutan tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang
Keterangan
berupa gelas tinggi dengan skala
tinggi
di sepanjang dindingnya.
Terbuat dari kaca atau plastik
yang tidak tahan panas
Batang Pengaduk
Labu Ukur
Corong
Labu Erlenmeyer
Buret
Tabung Reaksi
Pipet
Akuades
10
Gelas piala
11
V.
Nama Senyawa
Garam
Air
Rumus Kimia
NaCl
O
Ciri Fisik
Serbuk
Zat Cair
Keterangan
Pembahasan
Pada peraktek pengenalan alat dan bahanyang ada dilaboraturium kimia yaitu,
pertama kita menyiapakan alat dan bahan yang akan kita guanakan untuk praktek.
Kemudian kita mengetahui dulu nama-nama alat dan bahan yang sudah tersedia d
meja praktikum beserta fungsi-fungsi semua alat tersebut.dalam peraktek ini kita
mempersiapkan
alat-alatnya
sebagai
berikut:tabung
reaksi,
pipet
fungsinya,kemudian
kita
mulai
dengan
menimbang
CaC
sejumlah
mL.kemudian isilah buret ukuran 50 Ml dengan akuades sampai tanda batas terus
keluarkan akuades sebanyak 24,1 mL dan di tampung dengan labu Erlenmeyer 100
mL.sehingga kita dapat menghitung hasil dari percobaan itu dengan rumus mol atu
molaritas.
Dik :
= 20 Ml
Mr NaCl = (Ar Na)+(Ar Cl)
=(23)+(35,5)=58,5
Massa Na = 1,25 grm
n = = =0,02 mmol
m = = =0,001 M
Atau dengan cara ini
M=
=
VI. Kesimpulan
Jadi setelah kita melaksanakan peraktek tentang pengenalan alat dan bahan di
laboratorium kimia kita kita dapat mengetahui nama-nama alat dan bahan serta
fungsinya.dan kita juga dapat melatih ketelitian kita dalam mengukur suatu zat
atau senyawa.Dan setelah melakukan percoban dapat di ambil kesimpulan dengan
mengitung hasil peraktikum yang kita lakukan dengan mengunakan rumus mol dan
molaritas.dan dari hasil penghitungan tersebut hasinya n = 0.01 mmol dan m =
0,002 M
www.google.com
http://mgmpkimiasumbar.wordpress.com/2008/08/31/alat-dan-bahan-kimia
Dalam sebuah laboratorium, pada umumnya terdapat alat-alat praktikum seperti labu ukur,
tabung reaksi, pipet tetes dan lain-lain. Alat praktikum diantaranya adalah terbuat dari bahan
gelas (mudah pecah). Sebuah Pusat Laboratorium Terpadu atau biasa dikenal dengan sebutan
PLT yang berlokasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berada di kampus 1 yang juga
bersebelahan dengan Fakultas Sains dan Teknologi (SainTek) ini mempunyai berbagai macam
alat kimia yang terbuat dari gelas. Diantaranya adalah sebagai berikut :
No
Alat
Fungsi
Erlenmeyer
1.
2.
Labu destilasi
3.
Gelas Beaker
4.
Corong gelas
Oleh :
Ayu Pangestu
J3L110085
J3L110132
ROTARY EVAPORATOR
A. Fungsi Alat
menghubungkan dengan kondensor. Aliran air pendingin dan pompa vakum dijalankan,
kemudian tombol rotar diputar dengan kecepatan yang diinginkan.
C. Bagian-bagian Alat
Terdapat beberapa bagian alat rotary evaporator, diantaranya :
1. Pendingin
Pendingin berfungsi mendinginkan air yang akan dipompakan ke kondensor.
Gambar 2.
Pendingin
2. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengubah uap menjadi bentuk cair kembali.
Gambar 3.
Kondenasor
3.
Penangas Air/Watherbath
Digunakan
untuk
memanaskan
sampel
dengan
sesuai
A
B
Gambar 4. Watherbath
Keterangan :
C
A. Layar penampil suhu
B. Tombol Up/Down untuk menaik turunkan suhu
C. Tombol untuk mengatur suhu
4.
Pompa Vakum
Pompa vakum digunakan
untuk
mengatur
tekanan
dalam
labu,
sehingga
mempermudah
penguapan
sampel.
tombol On/Off dan kecepatan berputarnya diatur sesuai keinginan dengan memutar knop
pemutar. Kemudian, pompa vakum dinyalakan.
Cara mematikan alat harus berurutan sesuai prosedur. Pertama matikan pompa
vakum dengan menekan tombol On/Off. Setelah itu, matikan penangas air dengan perlahanlahan menurunkan suhu penangas air secara bertahap. Kedua matikan rotavapor dengan
menurunkan kecepatannya hingga rotor berhenti berputar. Terakhir, matikan pendingin
dengan mengenbalikan suhu pendingin kembali ke suhu standar kemudian matikan dengan
menekan tombol On/Off untuk power dan On/Off untuk pompa. Biarkan semua sampel yang
telah dipisahkan turun ke dalam labu destilat. Kemudian labu destilat dan labu yang berisi
sampel dilepaskan dari sambungan dengan kondensor. Sebelumnya lepaskan klipnya terlebih
dahulu.
G. Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan rotary evaporator,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Selang air serta tekanan in out tidak boleh tertukar
2. Perhatikan petunjuk masing-masing alat, karena kemampuan alat pompa vakum berbedabeda. Jika tertara matikan vakum setiap 30 menit (untuk menghindari panas berlebih
pada vakum) atau tekanan maksimal 30 Psi (perhatikan jarum pengatur tekanan, jangan
sampai melebihi ketentuan agar tehindar dari bahaya ledakan); pengurangan tekanan
pada jalan membuka cerat pengatur tekanan pada ujung kondensor atau pada pompa
vakum.
3. Urutan pemasangan dan pengoprasian juga pelepasan serta pengnonaktifan lat harus
tertib. Terutama saat akan melepas alas labu bulat. Jika labu alas bulat sulit dilepas,
kemungkinan masih tersisa tekanan dalam kondensor, bukalah kran pengatur dengan
seksama dengan waktu yang tidak boleh lama (cepat). Untuk membantu melepas labu
alas bulat, oleskan pada sambungan antara labu bulat dengan kondensor.
4. Suhu pada watherbath harus disesuaikan dengan pelarut yang digunakan. Misalnya, jika
pelarut yang digunakan adalah n-butanol yang memilki titik didih 75-78C, maka suhu
yang digunakan berkisar 60-65C pada tekanan 15-20 Psi.
ULTRAVIOLET LAMP
A. Fungsi Alat
gambar
7. Lampu UV
Lampu UV banyak
dipakai
hari. Mulai dari pekerja bank hingga seorang analis di laboratorium sering
menggunakannya. Fungsi dari lampu ultraviolet bermacam-macam, diantaranya ialah
dalam kromatografi (menandai spot yang tidak dapat dilihat melalui sinar tampak).
Dalam dunia perbankan, lampu UV digunakan untuk membedakan uang palsu dengan
uang asli melalui gambar atau garis yang terlihat pada panjang gelombang sinar
ultraviolet.
Lampu ultraviolet juga digunakan sebagai alat untuk membunuh kuman dan
bakteri. Lampu UV memancarkan sinar Ultraviolet yang memilki kemampuan untuk
mempengaruhi fungsi sel makhluk hidup dengan mengubah materi inti sel atau DNA,
sehingga makhluk tersebut mati. Jenis lampu ultraviolet tersebut dengan panjang
gelombang 200-260 nm atau lebih dikenal dengan UV C.
B. Cara Kerja
Seperti halnya lampu jenis lain, lampu UV pun memilki cara kerja yang hampir
sama. Sinar ultraviolet dipancarkan dari lamou ultraviolet yang dilindungi oleh kaca
berwarna hitam. Kaca tersebut melindungi lampu ultraviolet dari kerusakan akibat kontak
dengan pelarut organik. Terdapat dua jenis lampu UV yang terdapat pada keseluruhan
perangkat UV. Pertama lampu yang memancarkan sinar pada gelombang dibawah 366
nm dan kedua pada panjang gelombang 254 nm. Jika sinar yang dibutuhkan untuk
menyinari suatu alat berada pada panjang gelombang 300nm, maka lampu yang akan
menyala ialah lampu dengan panjang gelombang 366 nm. Begitu juga sebaliknya jika
sampel yang digunakan berada pada panjang gelombang di bawah 254 nm.
C. Spesifikasi Alat
1. CAMAG UV Lamps
Gambar 8. Lampu
CAMAG
Terdiri dari dua
macam
panjang
daya
2 x 8 watt dalam
posisi
berdiri.
Dapat
melihat
objek
dengan
ketebalan
sampai
mm
dengan ukuran objek 20x20 cm. Lampu dilindungi dengan perisai diketiga sisinya.
Lampu mudah diangkat dan diberdirikan sehingga memudahkan dalam melihat objek.
Fitur utama :
a. Dua panjang gelombang (254 dan 366 nm)
b. Dua tabung cahaya masing-masing 8 watt
c. Didukung dengan 12 AC V dari adaptor listrik yang disediakan atau 12 DC V
untuk kabel penghubung opsional
d. Mati otomatis, sehingga mengurangi resiko terkena radiasi.
2. CAMAG Kabinet UV
Gambar 9. Lampu UV
Kabinet
Cabinet
UV
digunakan
cocok
dalam
pemeriksaan
kromatografi lapis tipis dan objek lain diruangan gelap. Bagian depan kotak ditutup
dengan roller shutter yang dapat memutar ke kiri dan ke kanan, sebagai tempat
memasukkan atau menandai objek. Sebuah kaca filter dibagian luar berfungsi untuk
melindungi mata dari pantulan sinar UV. Cabinet UV telah didesain khusus untuk
memudahkan pengamatan serta keamanan dan kenyamanan pengamat karena jarak
antara lampu UV dan mata pengamat telah diperhitungkan secara akurat.
Fitur utama :
a. Terbuat dari plastik tahan goncangan
b. Sebuah kaca filter berguna untuk melindungi mata dari pantulan radiasi sinar UV
c. Compatible dengan semua seri lampu UV CAMAG 022.91XX
D. Bagian-bagian Lampu UV
A
B
D
E. Cara Perawatan
Perawatan dilakukan secara berkala pada lampu UV yang sering digunakan.
Hal ini dilakukan untuk memperpanjang umur alat dan memperbaiki sistem kerja alat.
Cara perawatan lampu UV adalah :
a. Box harus bersih dari bedu baik luar maupun dalam
b. Lampu UV harus disimpan di meja datar, stabil, dan tidak goyang (meja permanen)
c. Untuk mengamati spot pada kromatografi lapis tipis atau kromatografi kertas platnya
harus kering ketika dimasukan
F. Cara Menggunakan
1. Sambungkan kabel pada sumber arus listrik lebih baik jika menggunakan stabilizer
2. Tekan tombol On/Off
3. Panaskan selama 15 menit
4. Atur panjang gelombang sesuai dengan yang diinginkan
5. Masukkan sampel yang akan diamati
6. Amati warna yang berpendar
7. Setelah selesai tekan On/Off
8. Cabut dari sumber arus listrik.
DAFTAR PUSTAKA
Anomin , ______, terhubung berkala http://ebookbrowse.com/pm-long-wave-uv-lamppdf-d123036005
mahardhika dian
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
Blogroll
Blogger news
my blog
hii guys... THANKS FOR YOU OPEN MY BLOG.. DONT FORGET TO JOIN THIS SITE
Okay?? ^^FIHGTING
MY PHOTOS ^^
Followers
flagcounter
WAKTU-Time
Archives
o
2012 (40)
Juni (11)
Mei (29)
ISOLASI BAKTERI
Ciprofloxacin
Gentamisin
Chloramphenicol
mutasi GENOM ^^
dna TEST
Kecelakaan Sukhoi.
NGE'kEKK
SISTEM URGENETAL
DIGESTION SYSTEM
AUGMENTED REALITY
Lencana Facebook
Dicckha Beckry
AUTOCLAVE
2.
3.
Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoclave lama kelamaan akan
mendidih.
Uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoclave.
Setelah udara dalam autoclave diganti dengan uap air, katup udara/uap ditutup
sehingga tekanan udara dalam autoclave naik.
Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai
dan timer mulai menghitung waktu mundur.
Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan
turun perlahan hingga mencapai suhu 0.
Beberapa media atau bahan yang tidak disterilkan dengan autoklaf adalah
:
Bahan tidak tahan panas seperti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim
Paelarut organik, seperti fenol
Buffer engan kandungan detergen, seperti SDS
WATERBATH
Waterbath adalah instrumen ilmiah yang digunakan untuk mengatur suhu zat
mengalami panas. Waterbath sering digunakan di dalam laboratorium ilmu kimia
yang berhubungan dengan temperature aplikasi.
Aplikasi Waterbath
Waterbath adalah contoh yang sangat baik dari kemampuan air untuk
mempertahankan panas untuk waktu yang lama. Waterbath digunakan dalam
berbagai situasi. Beberapa dari aplikasi mereka termasuk:
Pemanasan Reagen
Penentuan coliform
Contoh Pencairan
Pemeriksaan bakteriologi
Tes mikrobiologi
Laboratorium Pendidikan
Klinis Laboratorium
Penelitian Laboratorium
Waterbath Kontrol
Waterbath memiliki fitur kontrol berbagai kontroler yang berhubungan dengan
pengaturan suhu. Waterbath digunakan sebagai alat keamanan untuk mencegah
pemanasan zat yang berlebihan.
Kontrol di Bath Air: Kontrol ini tersedia hanya dengan getaran waterbath.
Mekanisme getaran dapat diaktifkan atau dinonaktifkan. Kecepatan getaran
juga dapat diatur.
Fitur Waterbath
Beberapa fitur umum dari waterbath laboratorium adalah:
.Gambar Waterbath.